Abstrak
Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah
desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan
penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau umumnya mencakup konsep dan pendekatan
yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses
dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya. Pembelajaran kimia berbasis green chemistry menjadi salah satu metode yang dapat digunakan
sebagai pendekatan untuk mencegah pencemaran akibat bahan-bahan kimia.
kata kunci: kimia, industry
Abstract
Green Chemistry is the design of
chemical products and processes that seek to reduce or eliminate the use of
hazardous substances. Green chemistry generally includes effective concepts and
approaches to prevent environmental pollution caused by toxic and hazardous
chemical processes and products. Green chemistry-based learning is one method
that can be used as an approach to prevent pollution due to chemicals.
Pendahuluan
Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan
zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal
bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan
oleh Dina Mustafa.Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini juga
berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis
zat-zat tersebut serta mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.Tujuan
penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan
bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan
manusia dan lingkungan.Moto dari pendekatan kimia hijau adalah
"lebih baik, lebih mudah, dan lebih murah untuk merancang, dan
mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada
mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang berbahaya bagi
lingkungan" Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah terjadinya polusi
lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh lebih baik daripada
menangani polusi kimia yang sudah terjadi.Ide kimia hijau merupakan
respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali
sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk ke
dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya melalui tanah, air, debu, dan
udara.
Rumusan Masalah
1.Apa
yang dimaksud kimia hijau ?
2. Apa saja prinsip kimia hijau untuk ramah lingkungan?
3. Apa peranan kimia hijau bagi kesehatan manusia dan
lingkungan?
TUJUAN
1.Untuk mengetahui
pengertian kimia hijau
2.Untuk memahami dan
mengetahui prinsip kimia hijau
3.Untuk mengetahui peranan
kimia hijau bagi manusia dan lingkungan
Pembahasan
A.Pengertian kimia hijau
Dikutip dari buku Aplikasi
Mikrosimbion Spons dalam Bioremediasi Lingkungan oleh Ismail Marzuki dan
Sattar, kimia hijau adalah suatu filosofi yang senantiasa mendorong untuk
mencari cara, penerapan teknologi atau metode tertentu dalam pemenuhan
kebutuhan manusia.
Kimia hijau dimaksudkan untuk membuat
berbagai kemudahan dalam kelangsungan kehidupan dengan mengurangi dan mencegah
terjadinya potensi pencemaran pada lingkungan maupun pada area sekitarnya, baik
yang sifatnya jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Sebagai upaya pencegahan, pencemaran
material kimia, maka dikeluarkan Undang-Undang Pencegahan Pencemaran (Pollution
Prevention Act) pada 1990, yang dilakukan di Amerika Serikat.
Tujuan atas pemberlakukan undang-undang
ini tentunya untuk membantu menciptakan model, teknologi dan inovasi, serta
kreativitas yang berkaitan dengan timbulnya masalah pencemaran, agar potensi
pencemaran dapat tercegah sebelum terjadi masalah yang sifatnya akut maupun
kronis.
Pada 1991, United States Evironmental
Protection Agency (EPA) telah meluncurkan program hibah penelitian yang
mendorong perancangan ulang desain produk dan proses kimia yang ada untuk
mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
EPA kemudian bekerja sama dengan United
State National Science Foundation (NSF) untuk mendanai penelitian dasar tentang
kimia hijau pada awal tahun 1990-an.
Disadur dari laman resmi EPA,
Pengenalan Penghargaan Presiden Green Chemistry Challenge pada 1996 akhirnya
berhasil menarik perhatian akademisi dan industri kimia hijau. Program
penghargaan dan teknologi tersebut kini telah menjadi landasan dalam kurikulum
pendidikan kimia hijau.
B.Prinsip kimia hijau
adapun 12 prinsip kimia hijau
sebagai berikut, seperti disebutkan dalam artikel ilmiah berjudul Konsep
Pengetahuan Lingkungan Green Chemistry Pada Program Studi Pendidikan Biologi
karya Maria Ulfah dkk:
· Mencegah terbentuknya polutan proses kimia dengan cara merancang sintesis kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.
·
Merancang bahan kimia
dan produk turunannya yang aman sehingga menghasilkan produk kimia yang efektif
rendah atau tanpa efek racun.
·
Merancang sintesis kimia
yang tidak berbahaya.
·
Memanfaatkan bahan baku
dalam proses kimia dari material terbarukan.
·
Menggunakan katalis.
·
Menghindari proses
derivatisasi terhadap senyawa kimia.
·
Memaksimalkan ekonomi
atom dengan cara merancang proses.
·
Penggunaan pelarut dan
kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan
pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya.
·
Meningkatkan efisiensi
energi dengan melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi
alamiah.
·
Merancang bahan kimia
dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak
berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.
·
Analisis pada waktu
bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi.
Memperkecil potensi kecelakaan
C. Peran kimia hijau bagi kesehatan
manusia dan lingkungan
- Sistem Pengelolaan Air
Di sebagian kota-kota besar di Indonesia, pengelolaan
air bersih, badan air, serta air limbah masih belum sempurna. Masih banyak
masyarakat yang tidak punya akses kepada air bersih dan sistem sanitasi standar
yang sehat. Sebenarnya Indonesia berkelimpahan air, namun sayangnya pengelolaan
air masih belum sistematis. Penerapan 4 Rs untuk mengembangkan sistem
pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air untuk berbagai
keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air bersih (recycle), dan
pengisian kembali air tanah (recharge) (Joga, 2008).
- Infrastruktur
Saat ini sudah dipasarkan materi dari PCM yang mudah
terurai di lingkungan dan bersumber dari bahan alami seperti minyak sawit,
minyak inti sawit, minyak lobak, minyak kelapa, dan minyak kedelai (PureTemp).
Bahan-bahan ini tidak beracun, tidak mudah terbakar dan bila dikemas dengan
benar tidak akan teroksidasi dan menjadi tengik, dan akan stabil selama
beberapa dekade. Bahan PCM yang berupa lemak dan minyak terhidrogenasi
sepenuhnya dapat stabil selama beberapa dekade (PureTemp, 2017).
- Transportasi
Penggunaan angkutan umum untuk tujuan efisiensi energi yang lebih besar, norma keselamatan yang lebih tinggi dan emisi gas buang yang lebih rendah, juga, sangat diharapkan untuk mengurangi berat kendaraan angkutan umum (Woinaroschy, 2016). Alat transport yang ramah lingkungan antara lain sepeda biasa dan sepeda listrik, mobil listrik, dan mobil hibrida.
- Energi
Ada beberapa cara yang didukung oleh Ilmu Kimia untuk
mengurangi konsumsi energi karena adanya advokasi untuk memanfaatkan bahan
bangunan hemat energi maka pemanfaatan materi poliuretan sebagai insulasi yang
sangat baik digunakan dalam produksi panel prefabrikasi untuk industri
konstruksi, untuk dinding pendingin pada gudang atau box kendaraan pembawa
materi yang harus beku/dingin, dan pembentuk kayu imitasi.
- Pengolahan limbah
Industri kimia dapat menawarkan solusi yang kredibel
untuk masalah pengolahan limbah. Prasetyono (2017), menjelaskan ide pengelolaan
limbah, yaitu penggabungan “dua” teknologi untuk pengelolaan limbah sampah bagi
kota besar Indonesia.
Teknologi itu adalah, pertama disebut sebagai
teknologi reaktor “fermentasi kontinyu” untuk sampah organik karena lebih ramah
lingkungan (green), zero waste, sebab tidak ada proses pembakaran secara
langsung. Gas metana yang dihasilkan dapat langsung digunakan sebagai bahan
bakar “methane engine” untuk menghasilkan listrik atau gas untuk memasak di
dapur. Teknologi ini juga akan menghasilkan pupuk kompos berkualitas tinggi.
Kesimpulan
Kimia hijau merupakan perancangan
kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi
setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Pendekatan kimia
hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk
reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan
sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom,
dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.
Berbagai peraturan mengenai
penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibuat. Perlu
pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah
bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan. Masih banyak usaha yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan penelitian, pendidikan, kebijakan, dan penerapan
kimia hijau terutama tentang penerapan nanopartikel untuk kesehatan.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia
dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Kimia Hijau (Modul 11).
Universitas Mercu Buana, Jakarta
Pengertian
Kimia Hijau Lengkap dengan 12 Prinsipnya (detik.com)
Dina Mustafa. Kimia Hijau dan
Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.