.

Selasa, 15 November 2022

Peran kimia hijau bagi manusia dan lingkungan

  

 

 


 

Abstrak

Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau umumnya mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya. Pembelajaran kimia berbasis green chemistry menjadi salah satu metode yang dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mencegah pencemaran akibat bahan-bahan kimia.

kata kunci: kimia, industry

Abstract

Green Chemistry is the design of chemical products and processes that seek to reduce or eliminate the use of hazardous substances. Green chemistry generally includes effective concepts and approaches to prevent environmental pollution caused by toxic and hazardous chemical processes and products. Green chemistry-based learning is one method that can be used as an approach to prevent pollution due to chemicals.

 

Pendahuluan

Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan oleh Dina Mustafa.Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini juga berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis zat-zat tersebut serta mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.Tujuan penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Moto dari pendekatan kimia hijau adalah "lebih baik, lebih mudah, dan lebih murah untuk merancang, dan mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang berbahaya bagi lingkungan" Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah terjadinya polusi lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh lebih baik daripada menangani polusi kimia yang sudah terjadi.Ide kimia hijau merupakan respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya melalui tanah, air, debu, dan udara.

 

Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud kimia hijau ?

2. Apa saja prinsip kimia hijau untuk ramah lingkungan?

3. Apa peranan kimia hijau bagi kesehatan manusia dan lingkungan?

 

TUJUAN 

1.Untuk mengetahui pengertian kimia hijau 

 

2.Untuk memahami dan mengetahui prinsip kimia hijau       

 

3.Untuk mengetahui peranan kimia hijau bagi manusia dan lingkungan 

 

Pembahasan

A.Pengertian kimia hijau

Dikutip dari buku Aplikasi Mikrosimbion Spons dalam Bioremediasi Lingkungan oleh Ismail Marzuki dan Sattar, kimia hijau adalah suatu filosofi yang senantiasa mendorong untuk mencari cara, penerapan teknologi atau metode tertentu dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Kimia hijau dimaksudkan untuk membuat berbagai kemudahan dalam kelangsungan kehidupan dengan mengurangi dan mencegah terjadinya potensi pencemaran pada lingkungan maupun pada area sekitarnya, baik yang sifatnya jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Sebagai upaya pencegahan, pencemaran material kimia, maka dikeluarkan Undang-Undang Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention Act) pada 1990, yang dilakukan di Amerika Serikat.

Tujuan atas pemberlakukan undang-undang ini tentunya untuk membantu menciptakan model, teknologi dan inovasi, serta kreativitas yang berkaitan dengan timbulnya masalah pencemaran, agar potensi pencemaran dapat tercegah sebelum terjadi masalah yang sifatnya akut maupun kronis.

Pada 1991, United States Evironmental Protection Agency (EPA) telah meluncurkan program hibah penelitian yang mendorong perancangan ulang desain produk dan proses kimia yang ada untuk mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

EPA kemudian bekerja sama dengan United State National Science Foundation (NSF) untuk mendanai penelitian dasar tentang kimia hijau pada awal tahun 1990-an.

Disadur dari laman resmi EPA, Pengenalan Penghargaan Presiden Green Chemistry Challenge pada 1996 akhirnya berhasil menarik perhatian akademisi dan industri kimia hijau. Program penghargaan dan teknologi tersebut kini telah menjadi landasan dalam kurikulum pendidikan kimia hijau.

 

B.Prinsip kimia hijau

adapun 12 prinsip kimia hijau sebagai berikut, seperti disebutkan dalam artikel ilmiah berjudul Konsep Pengetahuan Lingkungan Green Chemistry Pada Program Studi Pendidikan Biologi karya Maria Ulfah dkk:

 

·         Mencegah terbentuknya polutan proses kimia dengan cara merancang sintesis kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.


·         Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman sehingga menghasilkan produk kimia yang efektif rendah atau tanpa efek racun.

·         Merancang sintesis kimia yang tidak berbahaya.

·         Memanfaatkan bahan baku dalam proses kimia dari material terbarukan.

·         Menggunakan katalis.

·         Menghindari proses derivatisasi terhadap senyawa kimia.

·         Memaksimalkan ekonomi atom dengan cara merancang proses.

·         Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya.

·         Meningkatkan efisiensi energi dengan melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah.

·         Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.

·         Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi.
Memperkecil potensi kecelakaan

C. Peran kimia hijau bagi kesehatan manusia dan lingkungan

  •          Sistem Pengelolaan Air

Di sebagian kota-kota besar di Indonesia, pengelolaan air bersih, badan air, serta air limbah masih belum sempurna. Masih banyak masyarakat yang tidak punya akses kepada air bersih dan sistem sanitasi standar yang sehat. Sebenarnya Indonesia berkelimpahan air, namun sayangnya pengelolaan air masih belum sistematis. Penerapan 4 Rs untuk mengembangkan sistem pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air bersih (recycle), dan pengisian kembali air tanah (recharge) (Joga, 2008).

  •             Infrastruktur

Saat ini sudah dipasarkan materi dari PCM yang mudah terurai di lingkungan dan bersumber dari bahan alami seperti minyak sawit, minyak inti sawit, minyak lobak, minyak kelapa, dan minyak kedelai (PureTemp). Bahan-bahan ini tidak beracun, tidak mudah terbakar dan bila dikemas dengan benar tidak akan teroksidasi dan menjadi tengik, dan akan stabil selama beberapa dekade. Bahan PCM yang berupa lemak dan minyak terhidrogenasi sepenuhnya dapat stabil selama beberapa dekade (PureTemp, 2017).

 

  •            Transportasi

Penggunaan angkutan umum untuk tujuan efisiensi energi yang lebih besar, norma keselamatan yang lebih tinggi dan emisi gas buang yang lebih rendah, juga, sangat diharapkan untuk mengurangi berat kendaraan angkutan umum (Woinaroschy, 2016). Alat transport yang ramah lingkungan antara lain sepeda biasa dan sepeda listrik, mobil listrik, dan mobil hibrida.

  •       Energi

Ada beberapa cara yang didukung oleh Ilmu Kimia untuk mengurangi konsumsi energi karena adanya advokasi untuk memanfaatkan bahan bangunan hemat energi maka pemanfaatan materi poliuretan sebagai insulasi yang sangat baik digunakan dalam produksi panel prefabrikasi untuk industri konstruksi, untuk dinding pendingin pada gudang atau box kendaraan pembawa materi yang harus beku/dingin, dan pembentuk kayu imitasi.

  •            Pengolahan limbah

Industri kimia dapat menawarkan solusi yang kredibel untuk masalah pengolahan limbah. Prasetyono (2017), menjelaskan ide pengelolaan limbah, yaitu penggabungan “dua” teknologi untuk pengelolaan limbah sampah bagi kota besar Indonesia.

 Teknologi itu adalah, pertama disebut sebagai teknologi reaktor “fermentasi kontinyu” untuk sampah organik karena lebih ramah lingkungan (green), zero waste, sebab tidak ada proses pembakaran secara langsung. Gas metana yang dihasilkan dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar “methane engine” untuk menghasilkan listrik atau gas untuk memasak di dapur. Teknologi ini juga akan menghasilkan pupuk kompos berkualitas tinggi.

 

Kesimpulan

Kimia hijau merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.

Berbagai peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan. Masih banyak usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan penelitian, pendidikan, kebijakan, dan penerapan kimia hijau terutama tentang penerapan nanopartikel untuk kesehatan.

 

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Kimia Hijau (Modul  11). Universitas Mercu Buana, Jakarta 

Pengertian Kimia Hijau Lengkap dengan 12 Prinsipnya (detik.com)

Dina Mustafa. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.