.

Senin, 14 November 2022

PENTINGNYA PENGETAHUAN KIMIA HIJAU DALAM KEHIDUPAN

 

PENTINGNYA PENGETAHUAN KIMIA HIJAU DALAM KEHIDUPAN

 

OLEH: @X34-Alman


ABSTRAK

       Kajian kimia hijau umumnya mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya. Pembelajaran kimia berbasis green chemistry menjadi salah satu metode yang dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mencegah pencemaran akibat bahan-bahan kimia. Kegiatan praktikum di laboratorium berupaya menggunakan prinsip green chemistry yang dapat dilakukan dengan upaya mengurangi, menghilangkan, atau mengganti penggunaan bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya yang digunakan dalam percobaan untuk mengurangi kadar pencemar dan volume limbah. Sebagai tenaga pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran kimia diharapkan mampu memiliki ilmu pengetahuan, wawasan, serta ketrampilan dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip green chemistry.

Kata kunci : kimia hijau,penerapan,konsep

ABSTRACT

       Green chemistry studies generally include effective concepts and approaches to prevent environmental pollution caused by toxic and hazardous chemical processes and products. Green chemistry-based learning is one method that can be used as an approach to prevent pollution due to chemicals. Practical activities in the laboratory seek to use the principle of green chemistry which can be done by reducing, eliminating, or replacing the use of toxic and hazardous chemicals used in experiments to reduce pollutant levels and the volume of waste. As educators in the implementation of chemistry learning, they are expected to be able to have knowledge, insight, and skills in applying the principles of green chemistry.

Keywords: green chemistry, application, concept

PENDAHULUAN

       Menurut Manahan (2006), kimia telah disalah gunakan dalam banyak hal, seperti pelepasan polutan dan zat beracun dan produksi bahan nonbiodegradable, yang mengakibatkan kerusakan pada lingkungan dan makhluk hidup, termasuk manusia. Sekarang jelas bahwa ilmu kimia harus dijauhkan dari penekanan pada eksploitasi sumber daya yang terbatas dan produksi produk dalam jumlah yang semakin banyak yang pada akhirnya berakhir sebagai limbah dan menuju aplikasi kimia dengan cara yang memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak sistem pendukung bumi di mana semua makhluk hidup bergantung. Untungnya, praktik ilmu kimia dan industri terus bergerak ke arah ramah lingkungan dan keberlanjutan sumber daya. Praktik kimia dengan cara yang memaksimalkan manfaatnya sambil menghilangkan atau setidaknya sangat mengurangi dampak buruknya telah dikenal sebagai kimia hijau.

       Kimia hijau akan sangat memberikan pengaruh yang baik terhadap lingkungan apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia industri. Dengan pekembangan teknologi yang semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak muncul suatu temuan yang menggunakan prinsip kimia hijau.

RUMUSAN MASALAH

1.                 Apa yang dimaksud kimia hijau ?

             2.                Apa yang dimaksud konsep kimia hijau ?

 3.                Bagaimana penerapan kosep kimia hijau ?

TUJUAN 

         1.                Untuk mengetahui pengertian kimia hijau 

2.                Untuk memahami konsep kimia hijau

       3.                Untuk mengetahui penerapan kimia hijau 

  PEMBAHASAN

       Istilah 'Kimia Hijau' diciptakan pada 1991 oleh Anastas dari Lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. Tetapi ini tidak berarti bahwa gerakan kimia hijau tidak ada sebelum awal 1990-an tersebut. Beberapa negara telah mulai menjalankan prinsip-prinsip kimia hijau di tahun-tahun sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran mulai terganggunya keseimbangan alam dan lingkungan, ancaman terhadap ketersediaan air bersih, dan menipisnya cadangan energi (Fajaroh, 2018).

   Kimia hijau dapat didefinisikan sebagai praktik ilmu kimia dan manufaktur dengan cara yang berkelanjutan, aman, dan tidak berpolusi dan yang mengkonsumsi jumlah minimum bahan dan energi sambil menghasilkan sedikit atau tidak ada bahan limbah. Praktek kimia hijau dimulai dengan pengakuan bahwa produksi, pengolahan, penggunaan, dan akhirnya pembuangan produk kimia dapat menyebabkan kerusakan bila dilakukan secara tidak benar. Dalam mencapai tujuannya, kimia hijau dan teknik kimia hijau dapat memodifikasi atau sepenuhnya mendesain ulang produk dan proses kimia dengan tujuan meminimalkan limbah dan penggunaan atau pembuatan bahan yang sangat berbahaya. Mereka yang berlatih kimia hijau mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas efek apa pun di dunia yang mungkin dimiliki oleh bahan kimia atau proses kimia mereka. Jauh dari regresif secara ekonomi dan hambatan pada keuntungan, kimia hijau adalah tentang meningkatkan keuntungan dan mempromosikan inovasi sambil melindungi kesehatan manusia dan lingkungan (Manahan, 2005). Kimia hijau sering juga disebut kimia ramah lingkungan (Environmental benign Chemistry), kimia bersih (Clean Chemistry), ekonomi atom (atom economy), kimia yang dirancang jinak/ramah (benign-by-designchemistry) (Fajaroh, 2018).

Selain itu, mengenalkan secara lebih luas kepada masyarakat mengenai 12 prinsip Green Chemistry juga termasuk hal yang penting, agar masyarakat, terutama mahasiswa dan pelaku aktivitas industri lainnya dapat benar-benar memahami konsep dari kimia hijau. Menurut Hidayat (2021), bahwa 12 prinsip kimia hijau yaitu :

1.                Pencegahan limbah

2.                Memaksimalkan ekonomi atom

3.                Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya

4.                Perancangan bahan dan produk kimia yang aman

5.                Mengurangi tahapan reaksi atau derivative 

6.                Penggunaan bahan baku terbarukan

7.                 Pelarut dan senyawa pembantu yang ramah lingkungan

8.                Perancangan untuk efisiensi energi.

9.                Katalis

10.             Rancangan untuk degradasi (peruraian)

11.              Analisis seketika (real time) untuk pencegahan polusi

12.             Miminimalisir potensi kecelakaan

  Menurut Anwar (2015), Aplikasi penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi dan metode yang digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Meskipun belum sepenuhnya diterapkan, namun sudah ada beberapa inovasi yang dikembangkan dengan memperhatikan konsep kimia hijau.

      Dengan menerapkan kimia hijau dalam kegiatan industri ataupun kehidupan sehari-hari akan sangat memberikan dampak yang baik, terutama bagi lingkungan. menurut Mustafa (2016), manfaat kimia hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi, pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman, tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan.

 

KESIMPULAN

       Kimia hijau merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.

       Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Berbagai peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry. Yogyakarta : Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam – LIPI. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 (diakses pada 14 November 2021).

Fajaroh, Fauziatul. 2008. Sintesis Nanopartikel dengan Prinsip Kimia Hijau. Malang : Universitas Negeri Malang. Dalam http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf (diakses pada 14 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Manahan, Stanley E. 2006. Green Chemistry And The Ten Commandments Of Sustainability. International Standard Book 2nd edition. ChemChar Research, Inc Publishers Columbia, Missouri U.S.A. Dalam https://www.asdlib.org/onlineArticles/ecourseware/Manahan/GreenChem-2.pdf (diakses pada 14 November 2021).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.