Oleh : Muhammad Himawan Ardiansyah (@X18-Himawan)
Abstrak
Air
merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung pada air.
Untuk itu diperlukan air yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi pada
akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi masalah seluruh
umat manusia. Dari segi kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan
oleh pencemaran.
Pencemaran
lingkungan, terutama pencemaran air berpengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat. Bahan pencemar air, seperti: logam-logam berat (Hg, Cd, Pb, As, Cu,
dan lainnya), oksida-oksida carbon (CO dan CO2), oksida-oksida nitrogen (NO dan
NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3),H2S, senyawa hidrokarbon (metana dan
eksana), dan berbagai bibit penyakit seperti bakteri (Salmonella typhi), virus
(Virus hepatitis A), dan parasit (Taenia saginata) menyebabkan penyakit bawaan
air (waterborne diseases).
Kata kunci: Air, pencemaran
air, Kesehatan
Abstract
Water is the source of life on this earth, we all depend
on water. For this reason, water is needed that can be used properly. But in
recent times, the problem of providing adequate water has become a problem for
all of mankind. In terms of quality and quantity of water has been reduced due
to pollution.
Environmental pollution, especially water pollution, has
a negative effect on public health. Water pollutants, such as: heavy metals
(Hg, Cd, Pb, As, Cu, and others), carbon oxides (CO and CO2), nitrogen oxides
(NO and NO2), sulfur oxides ( SO2 and SO3), H2S, hydrocarbon compounds (methane
and exane), and various germs such as bacteria (Salmonella typhi), viruses
(Virus hepatitis A), and parasites (Taenia saginata) cause waterborne diseases.
Keywords: Water, water pollution, health
Pendahuluan
Pencemaran lingkungan
merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem dan kehidupan manusia. Air merupakan komponen lingkungan yang penting
bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari
kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di
bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun
demikian, air dapat menjadi acuan penting bilamana tidak tersedia dalam kondisi
yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Permasalahan
1.
Apa itu pencemaran air ?
2.
Apa pengaruh pencemaran air bagi Kesehatan
?
3.
Bagaimana cara menanggulangi pencemaran
air ?
Tujuan
1.
Mengetahui dan memahami ap aitu pencemaran
air
2.
Mengetahui pengaruh pencemaran air bagi Kesehatan
masyarakat
3.
Mengetahui dan memahami cara penanggulan dari
pencemaran air
Pembahasan
Pengertian pencemaran air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).
Pengaruh pencemaran air bagi Kesehatan masyarakat
Penggunaan
air terkontaminasi zat-zat kimia berbahaya atau beracun akan memicu terjadinya
penyakit tidak menular. Sebagai contoh kasus keracunan akibat mengkonsumsi air
yang terkontaminasi zat-zat kimia beracun (Wardhana, 1995; Mulia, 2005;
Chandra, 2007) adalah:
1. Kasus keracunan Kobalt
yang terjadi di Nebraska (Amerika) yang diakibatkan oleh air yang tercemar
kobalt. Akibat dari keracunan kobalt dapat berupa: gagal jantung, tekanan darah
tinggi, pergelangan kaki membengkok, dan kerusakan kelenjar gondok.
2. Penyakit Minamata,
yang disebabkan oleh mercury (air raksa) yang mencemari air di teluk Minamata
(Jepang). Di dalam air, mercury diubah menjadi methyl mercury oleh bakteri.
Ikan yang terkontaminasi methyl mercury yang dikonsumsi oleh penduduk
menyebabkan keracunan, sehingga mengakibatkan 41 orang meninggal dunia, dan 111
orang menderita cacat fisik.
3. Keracunan Cadmium pada
penduduk di kota Toyoma (Jepang) karena mengkonsumsi beras yang berasal dari
tanamam padi yang selama bertahun-tahun mendapatkan air yang telah tercemar
Cadmium.
Air
juga dapat berperan sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit pada
masyarakat. Insekta jenis ini disebut sebagai vektor penyakit. Beberapa
penyakit yang disebarkan oleh vektor penyakit (Slamet, 2000; Mulia, 2005;
Chandra, 2007) antara lain:
1. Penyakit Demam
Berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever) dengan gejala demam dan perdarahan.
Penyakit ini menyebar di antara mesyarakat melalui vektor berupa nyamuk Aedes
aegypti (nyamuk yang suka bersarang di air yang bersih).
2. Filariasis, yang
dikenal dengan penyakit kaki gajah (Elephantiasis). Penyebab penyakit ini
adalah cacing bulat kecil (filaria). Vektor penyakit ini berupa nyamuk Culex
fatigans. Filaria dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan saluran limpatik
yang mengakibatkan cairan tubuh tidak bisa mengalir, sehingga terjadi
pembengkakan yang semakin lama semakin membesar dan mengeras.
3. Penyakit Malaria,
dengan gejala yang tipikal yaitu berganti-gantinya perasaan panas- dingin.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa (Plasmodium malariae). Vektor penyakit
Malaria adalah nyamuk Anopheles.
Air
limbah yang tidak menjalani pengolahan yang benar akan dapat menimbulkan dampak
yang tidak diinginkan. Dampak tersebut, antara lain (Chandra, 2007):
1. Kontaminasi dan
pencemaran pada air permukaan dan badan air yang digunakan oleh masyarakat.
2. Mengganggu kehidupan
dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air.
3. Menimbulkan bau
(sebagai hasil dekomposisi zat organik dan anorganik).
4. Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air, sehingga terjadi penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir.
Cara menanggulangi Pencemaran air
Seperti yang telah banyak
orang ketahui, pencemaran air memberikan banyak dampak buruk terhadap manusia.
Manusia yang terkontaminasi dengan air yang tercemar bisa mengalami gangguan
kesehatan. Adapun cara yang bisa dilakukan dengan:
a. Menciptakan jalur
hijau untuk mempertahankan area resapan air, dengan melakukan penghijauan atau
reboisasi.
b. Mengelola penggunaan
detergen dengan baik.
c. Mengolah dan membuang
limbah rumah tangga dengan tepat.
d. Mengganti bahan kimia
pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami dan parasitoid.
e. Mengganti pupuk kimia
dengan pupuk organik dan kompos.
f. Mengolah limbah cair
dari industri atau pabrik.
g. Membuat penampungan
limbah (septic tank).
h. Menangkap ikan secara
alami.
i. Membuat perencanaan
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Untuk
mencegah terjadinya dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, maka air limbah
sebelum dibuang ke badan air harus dikelola dengan benar. Salah satu cara untuk
pengelolaan air limbah adalah dengan menerapkan sistem Riool (sewage), di mana
semua air kotor dari rumah tangga, perusahaan atau lingkungan ditampung.
Tahapan proses pengolahan air limbah (Chandra, 2007) sebagai berikut:
1. Penyaringan
(screening), dengan tujuan untuk menangkap benda-benda yang terapung di atas
permukaan air.
2. Pengendapan
(sedimentation), di mana air limbah dialirkan ke dalam bak besar sehingga
aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
3. Proses biologis,
menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organik di dalam limbah (secara aerob
ataupun anaerob).
4. Penyaringan dengan
saringan pasir (sand filter).
5. Desinfeksi, dengan
menggunakan kaporit (10 kg/1 juta liter air limbah) untuk membunuh mikroba
pathogen.
6. Pengenceran, di mana
air limbah dibuang ke badan air sehingga mengalami pengenceran.
Kesimpulan
Pencemaran
air dapat berdampak pada kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada
serius. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin
menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air
disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah tangga
pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.
Kondisi
kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Kualitas
lingkungan yang buruk karena terjadinya pencemaran, baik pencemaran air, tanah,
udara maupun makanan merupakan penyebab timbulnya berbagai penyakit atau
gangguan pada kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
kualitas kesehatan masyarakat, perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian pencemaran
lingkungan oleh masyarakat dengan bimbingan pemerintah melalui Dinas terkait.
Daftar Pustaka
Atep Afia Hidayat, Ir. MP 2022 : Pencemaran Udara Dan
Pencemaran Air. Modul
10 Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri (Diakses Pada 05 November)
I Wayan Redi Aryanta: Pengaruh
Pencemaran Air Bagi Kesehatan Masyarakat. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_976777923324.pdf
Lina Warlina: Pencemaran
Air: Sumber, Dampak, dan Penanggulannya. http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf
Dadan Rukandar: Pencemaran
Air, pengertian, penyebab dan dampaknya.
https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-pdf/PENCEMARAN%20AIR%2C%20PENGERTIAN%2C%20PENYEBAB%20DAN%20DAMPAKNYA.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.