Nama :
Fauzan Noer
NIM :
41622010017
Fakultas :
Teknik Industri
Kode :
@X17-Fauzan
Email :
ojannoer@gmail.com
Mobile : 08994807968
Abstrak
Fauzan Noer ( X17-Fauzan ), menganalisis mengenai
perubahan kimia anorganik pada penyalaan kembang api dalam kehidupan sehari
hari.
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis mengenai
keseluruhan tentang Penyalaan Kembang Api yang termasuk sebagai Perubahan Kimia
Anorganik di dalam kehidupan sehari-hari.
Metode yang digunakan pada artikel ini adalah Metode
Penelitian Kualitatif, Penelitian Kulitatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengungkap makna secara mendalam dibalik suatu fenomena. Disebut sebagai
metode penilitian kualitatif karena data yang terkumpul dan analisinya
bersumber dari sumber lain dan bersifat kualitatif.
Kata Kunci
: Perubahan Kimia Anorganik, Kimia Anorganik
I. Pendahuluan
Kimia
anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi
senyawa anorganik. Ini mencakup senyawa kimia terkecuali yang berupa rantai
atau cincin atom-atom karbon, yang disebut senyawa organik dan dipelajari dalam
kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak mutlak dan banyak
tumpang tindih, khususnya dalam sub bidang kimia organolom. Bidang ini memiliki
aplikasi dalam aspek industri kimia, diantaranya katalisis, material, pigmen,
surfaktan, pelapis, industri medis, bahan bakar, dan pertanian.
Perubahan
kimia anorganik merupakan reaksi yang tidak melibatkan
atom karbon. Perubahan yang terjadi di laboratorium, atau dalam skala yang
besar di industri berat. Jenis perubahan yang tergolong umum netralisasi (
percampuran asam dengan basa, menghasilkan air dan garam ), oksidasi termasuk
pembakaran, reaksi redoks, dan lain sebagainya.
II. Permasalahan
1. Apa
itu pengertian Kimia Anorganik dan Perubahan Kimia Anorganik ?
2. Apakah
Pengertian Kembang Api itu ? dan hubungannya dengan Perubahan Kimia ?
3. Mengapa
Penyalaan Kembang Api bahaya ?
4. Dampak
terhadap kesehatan pada manusia ?
5. Apa
hubungan penyalaan kembang api dengan polusi udara ?
· Definisi Penyalaan kembang api
( sumber: https://youtu.be/U3GrpJiYoBE )
Siapa yang tidak suka menyaksikan pertunjukan kembang api? Ya taburan spektrum warna berlatar gelapnya langit malam, sungguh sebuah sajian indah untuk mata. Akan tetapi, pernahkah kalian bertanya-tanya soal komposisi dari kembang api itu sendiri? Bagaimana bisa sebuah kembang api mengeluarkan banyak sekali warna, bahkan kadang dengan bentuk dan motif tertentu, ketika dinyalakan dengan api? Kemudian bagaimana dengan efek setelahnya? Apakah substansi-substansi yang meledak di udara kemudian hilang begitu saja? Atau sebenarnya ledakan kembang api tersebut meninggalkan jejak yang tak kasat mata, tetapi efek sampingnya mengkhawatirkan? Kembang api berisi Nitrat Logam menyebabkan senyawa pembakaran. Saat kembang api dinyalakan, pembakaran terjadi yang mengarah pada pembentukan zat baru dengan emisi cahaya dan panas. Dengan demikian, itu dapat dianggap sebagai contoh perubahan kimia anorganik. Bukannya mencoba merusak kesenangan orang-orang yang menyaksikan kembang api, akan tetapi kami percaya bahwa penting untuk selalu mengevaluasi cara-cara kita melakukan kesenangan dan merayakan sesuatu, dan dampak yang diberikan terhadap lingkungan kita yang sudah semakin rapuh ini.
Kata
Kunci : Penyalaan Kembang Api
· Mengapa Kembang Api Bahaya ?
Secara
definisi, kembang api merupakan misil piroteknik kecil yang meledak dengan cara
spesifik, yang kemudian menghasilkan bunyi ledakan kencang bersama dengan
letupan warna-warna cerah di udara.
Warna
yang dihasilkan kembang api merupakan hasil dari reaksi fisika dan kimiawi,
karena warna tersebut berasal dari logam padat serta bahan peledak yang akan
menghasilkan warna saat dipanaskan pada suhu tertentu. Sebagai gambar berikut
Komponen logam yang berbeda memberikan warna yang berbeda, misalnya :
1. Garam Litium (Li) menghasilkan warna merah
muda/pink.
2. Garam Sodium (Na) digunakan untuk menciptakan warna
jingga atau kuning.
3. Sedangkan Logam Tembaga (Cu) dan Barium (Ba) untuk
penghasil warna hijau atau biru
· Hubungan antara Kembang Api dan Polusi Udara
Kembang
api akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas udara di sekitarnya, dan
hal itu dapat dibuktikan dengan membandingkan kualitas udara sebelum dan
sesudah kembang api dinyalakan dengan menggunakan sistem bernama Air Quality
Index. Sistem tersebut pada dasarnya memonitor dan mengukur konsentrasi polutan
diudara. Sebagai gambar berikut.
Indeks kualitas udara berkisar antara 0 sampai 500, dan skor di atas 401 dapat dikategorikan sebagai “parah” dalam artian udara tersebut dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius terhadap manusia, baik terhadap yang memiliki penyakit pernafasan maupun orang yang sehat.
Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia
Sebuah
penelitian Tahun 2010, memantau konsentrasi polutan di udara seperti SPM
(suspended particulate matter), PM10, PM2,5,
SO2 dan NO2 selama 6 hari berturut-turut selama perayaan
Diwali di Salkia, sebuah area pemukiman padat penduduk di dekat Kalkuta, India.
Penelitian
tersebut juga menggunakan data epidemiologis untuk memperkirakan resiko kesehatan
dari polusi yang dihasilkan kembang api, dan hasilnya adalah resiko relatif
kematian kardiovaskular meningkat menjadi 125.11% sedangkan resiko relatif
untuk morbiditas kardiovaskular meningkat menjadi 175.16% dalam satu hari biasa
saat musim dingin.
Selain
itu, jumlah pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat asma dan permasalahan
pernafasan lainnya juga meningkat pesat sehari setelah acara kembang api
berlangsung.
IV. Kesimpulan
Penyalaan
Kembang Api dalam kehidupan sehari hari ini mencakup senyawa kimia terkecuali
yang berupa rantai atau cincin atom-atom yang disebut senyawa organik dan
dipelajari dalam kimia organik, penyalaan kembang api yang merupakan perubahan
kimia anorganik ini bisa berdampak pada kesehatan manusia terutama pada
penyakit asma dan permasalahan pernafasan lainnya. Bukannya mencoba merusak
kesenangan orang dalam menyaksikan kembang api, akan tetapi penting untuk kita
mencegah atau mengevaluasi cara-cara kita dalam melakukan suatu perayaan dan
dampak yang diberikan terhadap lingkungan kita yang sudah semakin rapuh ini.
Daftar Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_anorganik
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Dasar-dasar Ilmu Kimia (Modul 1). Universitas Mercu Buana.
Ismunandar. 2013. Kimia Dasar I: Pengenalan Kimia Dasar (Video Youtube). Institut Teknologi Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.