.

Selasa, 14 Juni 2022

PEMANFAATAN SINAR MATAHARI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK @V10ramdhani

 

PEMANFAATAN SINAR MATAHARI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK

Energi matahari merupakan energi alternatif yang dihasilkan dari pancaran panas dan juga cahaya matahari. Energi ini dimanfaatkan untuk berbagai macam teknologi. Sebagai bola gas dengan ukuran yang besar, matahari menghasilkan panas dan cahaya yang sangat terang untuk bumi ketika terjadi reaksi rantai proton dalam memancarkan energi yang cukup besar.

Panas yang didapatkan dari sinar matahari sangat penting bagi penggunaan energi terbarukan. Energi matahari tidak bisa langsung digunakan sebagai sumber daya listrik, sehingga harus dikonversikan atau diubah menjadi energi listrik terlebih dahulu. Energi listrik yang telah dikonversikan dapat disimpan ke dalam baterai dan dapat digunakan sebagai sumber energi listrik konvensional. Energi sinar matahari menjadi energi terbarukan dapat dimanfaatkan dan menjadi sumber energi alternatif di masa depan. Konsumsi listrik konvensional yang terus meningkat saat ini membuat krisis listrik dapat terjadi kapan saja. Dengan energi alternatif yang terbarukan, masyarakat tidak perlu khawatir lagi karena energi matahari bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber alternatif listrik.

Listrik merupakan kebutuhan pokok manusia karena semua aktifitas manusia tidak terlepas dari penggunaan listrik. Di era digital saat ini, semakin banyak alat elektronik yang membutuhkan listrik sebagai sumber energi. Tanpa listrik, teknologi akan lumpuh dan peralatan elektronik tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Dengan iklim tropis, energi matahari sangat efektif untuk digunakan di Indonesia. Energi alternatif ini sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar apapun. Energi surya juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Panel surya dapat digunakan untuk memanfaatkan tenaga surya / matahari. Dari segi ketahanan, panel surya dapat digunakan untuk jangka waktu panjang serta perawatannya juga cukup mudah. Energi matahari juga dapat dimanfaatkan di tempat atau lokasi yang tidak memiliki sumber listrik, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber energi cadangan (backup) apabila listrik konvensional padam atau tidak stabil. Penggunaan panel surya juga dapat meningkatkan nilai jual gedung maupun tempat tinggal 

 

 

CARA KERJA PANEL SURYA

Sinar matahari yang mengenai panel surya, sekitar 46% dipantulkan kembali sehingga tidak dapat digunakan. Sementara itu, sekitar 54% sisanya diserap panel surya yang terbentuk dari silikon dengan susunan khusus yang memungkinkan elektron-elektron di dalamnya untuk bergerak jika terkena energi matahari. Perpindahan tempat elektron-elektron pada panel surya akan menghasilkan arus listrik searah (DC).

Arus listrik DC ini lalu diolah sesuai kebutuhan, misalnya sebagai berikut:

SISTEM ON GRID




Untuk sistem on-grid, arus DC yang dihasilkan panel akan dikirim ke inverter untuk diubah menjadi arus AC. Jika ada permintaan daya listrik dari instalasi internal, arus AC akan dikirim ke dalam bangunan. Jika tidak ada permintaan daya, arus listrik AC tsb akan dikirim ke jaringan listrik PLN sebagai tabungan listrik kita. Di malam hari, ketika panel surya tidak menghasilkan listrik, kebutuhan daya akan diambil dari jaringan listrik PLN. Jika masih memiliki tabungan listrik, akan mengurangi tabungan kita. Jika tabungan sudah habis, penggunaan daya akan dicatat dan ditagihkan pada tagihan bulanan.

 

SISTEM OFF GRID

 



Untuk sistem off-grid – tidak terhubung jaringan PLN – arus DC akan dikirim ke kontroler sebelum disimpan ke baterai. Kontroler berguna untuk menstabilkan tegangan yang masuk ke dalam baterai supaya baterai awet dan tahan lama. Jika ada permintaan daya listrik dari instalasi internal, daya listrik yang disimpan di baterai akan dikirim ke inverter untuk diubah menjadi arus AC yang kemudian dikirim ke dalam bangunan.

SISTEM HYBRID



Untuk sistem hybird – ada yang menyebut sistem on grid dengan backup – arus DC akan dikirim ke kontroler sebelum disimpan ke baterai. Kontroler berguna untuk menstabilkan tegangan yang masuk ke dalam baterai supaya baterai awet dan tahan lama. Jika ada permintaan daya listrik dari instalasi internal, daya listrik yang disimpan di baterai akan dikirim ke inverter untuk diubah menjadi arus AC yang kemudian dikirim ke dalam bangunan. Jika tidak ada permintaan daya dan daya baterai sudah penuh, arus listrik AC tsb akan dikirim ke jaringan listrik PLN sebagai tabungan listrik kita. Di malam kebutuhan daya akan diambil dari baterai terlebih dahulu. Jika daya dibaterai sudah habis, baru impor daya dari jaringan listrik PLN. Jika masih memiliki tabungan listrik, akan mengurangi tabungan kita. Jika tabungan sudah habis, penggunaan daya akan dicatat dan ditagihkan pada tagihan bulanan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.