Limbah B3 ( Bahan
Berbahaya dan Beracun )
Disusun : Radius
Bagas (@W09-RADIUS)
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah setiap bahan yang
karena sifat atau konsenterasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain (Pasal 1 (17) UU No. 23
1997). B3 dalam ilmu bahan dapat berupa bahan biologis (hidup/mati) atau zat
kimia. Zat kimia B3 dapat berupa senyawa logam (anorganik) atau senyawa
organik, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai B3 biologis, B3 logam dan B3
organik. Menurut data dari Environmental Protection Agency (EPA) tahun 1997,
yang menyusun ”top-20” B3 antara lain: Arsenic, Lead, Mercury, Vinyl chloride,
Benzene, Polychlorinated B iphenyls (PCBs), Kadnium, Benzo(a)pyrene,
Benzo(b)fluoranthene, Polycyclic Aromatic Hydrocarbons, Chloroform, Aroclor
1254, DDT, Aroclor 1260, Trichloroethylene, Chromium (hexa valent),
Dibenz[a,h]anthracene, Dieldrin, Hexachlorobutadiene, Chlordane. Dari 20 B3
tersebut, diantaranya adalah logam berat, antara lain Arsenic (As), Lead (Pb),
Mercury (Hg), Kadnium (Cd), dan Chromium (Cr),
Pengelompokan Limbah B3 menurut PP Nomor 101 Tahun 2014,
limbah B3 dapat dibagi menjadi beberpa jenis, yakni:
1. Limbah B3 dari Sumber Spesifik
Segala macam limbah berbahaya yang berasal dari kegiatan
utama industri dapat dikategorikan sebagai jenis limbah B3 dari sumber
spesifik. Contoh dari limbah jenis ini di antaranya adalah pelarut terhalogensi
seperti klorobenzena dan metilen klorida, pelarut yang tak terhalogensi seperti
toluena, aseton dan nitrobenzema, asam atau basa seperti natrium hidroksida,
asal sulfat dan asam fostat serta limbah yang tidak spesifik seperti aki bekas
dan limbah laboratorium.
Limbah B3 dari sumber spesifik sendiri masih dapat dibagi
menjadi 2 jenis, yakni limbah B3 dari sumber spesifik umum dan khusus.
Untuk limbah B3 dari sumber spesifik umum, beberapa
contohnya adalah katalis bekas dan limbah karbon aktif dari pabrik pupuk,
residu proses produksi dan abu insinerator dari pabrik pestisida serta residu
dasar tangki dan sludge dari proses produksi kilang minyak bumi.
Sedangkan untuk limbah B3 dari sumber spesifik khusus
beberapa contohnya meliputi slag nikel, copper slag, slag timah putih dan
sludge IPAL.
2. Limbah B3 dari Sumber tidak Spesifik
Sama halnya dengan limbah B3 dari sumber spesifik, limbah
jenis ini juga berasal dari aktivitas industri. Hanya saja, limbah jenis ini
bukan berasal dari kegiatan utama industri melainkan dari kegiatan sampingannya
seperti kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pengemasan, pelarutan kerak dan
sejenisnya.
Selain itu, limbah B3 yang tidak jelas sumbernya dan belum
diketahui secara pasti kandungan racun di dalamnya juga bisa dimasukkan ke
dalam jenis limbah B3 dari sumber tidak spesifik.
3. Limbah B3 dari B3 yang Sudah Kadaluwarsa, Tumpah dan
Bekas Kemasan B3
Sebagai informasi, limbah B3 juga memiliki masa
kadaluwarsanya sendiri. Limbah yang sudah kadaluwarsa ini pun tidak kalah
berbahaya. Namun karena memiliki karakter yang berbeda, limbah jenis ini
dipisahkan ke dalam kategori sendiri.
Limbah B3 yang tumpah dan bekas kemasan limbah B3 masuk ke
dalam jenis limbah yang satu ini. Beberapa contoh limbah lain yang juga masuk
ke dalam jenis ini di antaranya adalah tembaga sianida, karbon disulfida,
barium sianida, endrin dan gas fluor.
Meski banyak dari limbah B3 yang berasal dari kegiatan
industri, beberapa limbah B3 juga ada yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
Misalnya saja seperti bekas pengharum ruangan, deterjen pakaian dan pemutih
pakaian. Hanya saja, pengelolaan limbah B3 industri memang lebih rumit,
terlebih mengingat kuantitasnya yang tidak sedikit.
Pengolahan limbah B3 sangat diperlukan untuk mengurangi
dampak yang sangat berbahaya contoh pemanfaatan pengolahannya adalah oli bekas
yang dioalah kembali menjadi bahan bakar dengan perlakuan panas yang konstan
Refrensi
1. Sudarmaji Sudarmaji, J. Mukono, C. I. Prasasti. (2006).
Toksikologi Logam Berat B3 Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(23), 129–142.
2. https://www.universaleco.id/blog/detail/jenis-limbah-b3/87
3. Muhammad Ade Ariasya, Azharuddin, & Almadora Anwar
Sani. (2020). PROSES PENGOLAHAN LIMBAH B3 (OLI BEKAS) MENJADI BAHAN BAKAR CAIR
DENGAN PERLAKUAN PANAS KONSTAN. AUSTENIT, 12(2), 48–53.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.