Tentang Kimia Dasar
Oleh : David Susilo (@W02-DAVID)
Abstrak
Kimia merupakan salah satu ilmu
terapan tua yang ada sejak peradaban manusia kuno. Dengan segala kecanggihan
teknologi dan berkembangnya kemampuan manusia dalam mengolah segala sumber daya
alam, kimia berkembang menjadi ilmu yang sangat penting peranannya dalam
kehidupan umat manusia hingga zaman modern. Namun di dalam bergulirnya roda
keilmuan dalam bidang saat ini banyak yang menghilangkan jasa dari umat Islam
terutama pada era dinasti Abbasiyah, yang pada dasarnya telah meghidupkan
khazanah keilmuan yang berdasarkan prinsip rasional, empiris dan eksperimental.
Missing Link adalah istilah yang mewakili dekontstruksi sejarah yang sedemikian
antinya para sejarawan barat yang umumnya tidak mengakui kontribusi umat Islam
hal ihwal dalam perkembangan ilmu kimia.
Sejarah Ilmu Kimia
Sejarah kimia dimulai lebih dari
4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir mengawali dengan the art of synthetic
“wet” chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba telah menggunakan tehnologi
yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang ilmu kimia. Ekstrasi
logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan anggur,
membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari
tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat
paduan logam seperti perunggu.
Mereka tidak berusaha untuk
memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan serta perubahannya,
sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan percobaan
dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu pengetahuan.
Para ahli filsafat Yunani purba
sudah mempunyai pemikiran bahwa materi tersusun dari partikel-partikel yang
jauh lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun konsep
tersebut hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen, sehingga
belum pantas disebut sebagai teori kimia.
Ilmu kimia sebagai ilmu yang
melibatkan kegiatan ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa Arab dan
Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah
Jabir ibn Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama Latinnya,
Geber. Ilmu yang baru itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yang berarti
“perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah segala bangsa di muka bumi ini
meminjam istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie (Perancis),
chemie (Jerman), chimica (Italia) dan kimia (Indonesia).
Sejarah kimia dapat dianggap
dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle (1627–1691)
melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia
mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan
alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah.
Ilmu kimia berkembang dari tiga
sumber, yaitu alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.
Alkimia adalah protosains yang
menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi,
kedokteran, mistisisme, dan agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa
Arabal-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk
dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti
“mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain
(dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). Etimologi lain mengaitkan
kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir
Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh
dunia kuno.
Kimia umumnya dibagi menjadi
beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan
cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Kimia analitik adalah analisis
cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan
strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia.
Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia,
kecuali untuk kimia teori murni.
Biokimia mempelajari senyawa
kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup.
Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia
medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular,
fisiologi, dan genetika.
Kimia anorganik mengkaji
sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan
anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam
bidang kimia organologam.
Kimia organik mengkaji struktur,
sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik
didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
Kimia fisik mengkaji dasar fisik
sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses
tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika
kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi.
Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik
melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya
berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Kimia teori adalah studi kimia
melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara
spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak
akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan
sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan
program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki
banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda
kondensi dan fisika molekular.
Ilmu Kimia
Kimia merupakan ilmu tentang
materi, sifatnya, strukturnya, perubahan/reaksinya serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.
Ilmu kimia tergolong ilmu
pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari perubahan materi, baik
perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika. Untuk memahami perubahan
materi dapat dikaji berdasarkan perubahan energi yang menyertainya. Dalam hal
ini diperlukan teori yang disebut termodinamika kimia, yang diturunkan dari
hukum-hukum mekanika.
Tabel Periodik
Tabel periodic merupakan sebuah
tabel yang menggambarkan unsur – unsur kimia. Unsur – unsur tersebut di susun
berdasarkan sesuai dengan nomor atom.
Nomor atomnya yakni sesuai dengan
jumlah proton dalam inti atom, konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat
kimia”.
Selain itu tabel periodik terbagi
menjadi 4 blok yang pertama blok -s, -p, -d, dan -f. Namun umumnya, dalam satu
periode baris, umunya sebelah kiri bersifat logam dan untuk sebelah kanan
bersifat non-logam.
1. Golongan IA ( Logam Alkali )
Pada golongan IA maka semua logam
tergolong, logaam yang kira-kitra selunak karet penghapus, selain itu dapat di
iris dengan pisau serta memiliki berat yang ringan seperti li, Na, dan K semua
nya kurang dari 1 g/cm3.
2. Golongan IIA ( Logam Akali
Tanah )
Pada logam alkali tanah atau yang
dikenal dengan IIA jenis ini termasuk tergolong logam yang aktif, namun
keaktifanya kurang apabila di bandingakan dengan logam alkali seperiode, selain
itu juga hanya akan dapat terbakar di udara jika dipanaskanya.
tapi terkecuali dengan berelium
karna logam alkali tanah hanya larut dalam air. Dan di gunakan sebagai obat mag
dalam kesehatan.
3. Golongan VIIA ( Halogen )
Golongan VIIA merupakan sebuah
kelompok unsur non-logam yang sangat reaktif. Karna hal tersebut berkaitan dengan
elektron valensi, yang berjumlah 7.
Sehingga hanya membtuhkan
tambahan 1 elektron guna untuk mencapai konfigurasi stabil sepert pada gas
mulia.
4. Golongan VIIIA ( Gas Mulia )
Lalu unsur – unsur dari golongan
VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan sangat susah bereaksi
dengan unsur yang lainnya. Dan di dalam nya tidak dapat di temukan satu pun
senyawa alami dari unsur – unsur nya.
5. Golongan B ( Unsur Transisi )
Lalu unsur – unsur pada transisi
iyalah unsur – unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik unsur yaitu
unsur – unsur golongan tambahan ( golongan B ).
Lalu seluruh unsur dari nomor
atom 1 ( hidrogen ) hingga 118 ( oganesson ) telah ditemukan, dengan penambahan
terbaru (nihonium, moscovium, tennessine.
Dan oganesson) yang sudah
dikonfirmasi oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry)
pada tanggal 30 Desember 2015.
Dan pada tanggal 28 Novemvber
2016 telah diberi nama dengan nama IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) , mereka menyelesaikan
7 baris pertama pada Tabel periodik.
Referensi
https://www.youtube.com/channel/UC-iaRyzsXT6pUYal9tTCg4A?feature=emb_ch_name_ex
https://www.pinhome.id/blog/tabel-periodik-kimia/
https://chemistry.uii.ac.id/profil/#:~:text=Sejarah%20kimia%20dimulai%20lebih%20dari,berbagai%20macam%20cabang%20ilmu%20kimia.
https://chemistry.uii.ac.id/apa-itu-kimia-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.