.

Jumat, 11 Maret 2022

Tentang KIMIA

 

Tentang Kimia Dasar

Oleh : David Susilo (@W02-DAVID)

Abstrak

Kimia merupakan salah satu ilmu terapan tua yang ada sejak peradaban manusia kuno. Dengan segala kecanggihan teknologi dan berkembangnya kemampuan manusia dalam mengolah segala sumber daya alam, kimia berkembang menjadi ilmu yang sangat penting peranannya dalam kehidupan umat manusia hingga zaman modern. Namun di dalam bergulirnya roda keilmuan dalam bidang saat ini banyak yang menghilangkan jasa dari umat Islam terutama pada era dinasti Abbasiyah, yang pada dasarnya telah meghidupkan khazanah keilmuan yang berdasarkan prinsip rasional, empiris dan eksperimental. Missing Link adalah istilah yang mewakili dekontstruksi sejarah yang sedemikian antinya para sejarawan barat yang umumnya tidak mengakui kontribusi umat Islam hal ihwal dalam perkembangan ilmu kimia.

Sejarah Ilmu Kimia



Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir mengawali dengan the art of synthetic “wet” chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba telah menggunakan tehnologi yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat paduan logam seperti perunggu.

Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan serta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu pengetahuan.

Para ahli filsafat Yunani purba sudah mempunyai pemikiran bahwa materi tersusun dari partikel-partikel yang jauh lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun konsep tersebut hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen, sehingga belum pantas disebut sebagai teori kimia.

Ilmu kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa Arab dan Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah Jabir ibn Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama Latinnya, Geber. Ilmu yang baru itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yang berarti “perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah segala bangsa di muka bumi ini meminjam istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie (Perancis), chemie (Jerman), chimica (Italia) dan kimia (Indonesia).

Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle (1627–1691) melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah.

Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.

Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

 

Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.

Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.

Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.

Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.

Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.

Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.

Ilmu Kimia



Kimia merupakan ilmu tentang materi, sifatnya, strukturnya, perubahan/reaksinya serta energi yang menyertai perubahan tersebut.

Ilmu kimia tergolong ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari perubahan materi, baik perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika. Untuk memahami perubahan materi dapat dikaji berdasarkan perubahan energi yang menyertainya. Dalam hal ini diperlukan teori yang disebut termodinamika kimia, yang diturunkan dari hukum-hukum mekanika.

Tabel Periodik

Tabel periodic merupakan sebuah tabel yang menggambarkan unsur – unsur kimia. Unsur – unsur tersebut di susun berdasarkan sesuai dengan nomor atom.

Nomor atomnya yakni sesuai dengan jumlah proton dalam inti atom, konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia”.

Selain itu tabel periodik terbagi menjadi 4 blok yang pertama blok -s, -p, -d, dan -f. Namun umumnya, dalam satu periode baris, umunya sebelah kiri bersifat logam dan untuk sebelah kanan bersifat non-logam.



1. Golongan IA ( Logam Alkali )

Pada golongan IA maka semua logam tergolong, logaam yang kira-kitra selunak karet penghapus, selain itu dapat di iris dengan pisau serta memiliki berat yang ringan seperti li, Na, dan K semua nya kurang dari 1 g/cm3.

 

2. Golongan IIA ( Logam Akali Tanah )

Pada logam alkali tanah atau yang dikenal dengan IIA jenis ini termasuk tergolong logam yang aktif, namun keaktifanya kurang apabila di bandingakan dengan logam alkali seperiode, selain itu juga hanya akan dapat terbakar di udara jika dipanaskanya.

tapi terkecuali dengan berelium karna logam alkali tanah hanya larut dalam air. Dan di gunakan sebagai obat mag dalam kesehatan.

 

3. Golongan VIIA ( Halogen )

Golongan VIIA merupakan sebuah kelompok unsur non-logam yang sangat reaktif. Karna hal tersebut berkaitan dengan elektron valensi, yang berjumlah 7.

Sehingga hanya membtuhkan tambahan 1 elektron guna untuk mencapai konfigurasi stabil sepert pada gas mulia.

 

4. Golongan VIIIA ( Gas Mulia )

Lalu unsur – unsur dari golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan sangat susah bereaksi dengan unsur yang lainnya. Dan di dalam nya tidak dapat di temukan satu pun senyawa alami dari unsur – unsur nya.

 

5. Golongan B ( Unsur Transisi )

Lalu unsur – unsur pada transisi iyalah unsur – unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik unsur yaitu unsur – unsur golongan tambahan ( golongan B ).

Lalu seluruh unsur dari nomor atom 1 ( hidrogen ) hingga 118 ( oganesson ) telah ditemukan, dengan penambahan terbaru (nihonium, moscovium, tennessine.

Dan oganesson) yang sudah dikonfirmasi oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) pada tanggal 30 Desember 2015.

Dan pada tanggal 28 Novemvber 2016 telah diberi nama dengan nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry)  , mereka menyelesaikan 7 baris pertama pada Tabel periodik.

 

Referensi

https://www.youtube.com/channel/UC-iaRyzsXT6pUYal9tTCg4A?feature=emb_ch_name_ex

https://www.pinhome.id/blog/tabel-periodik-kimia/

https://chemistry.uii.ac.id/profil/#:~:text=Sejarah%20kimia%20dimulai%20lebih%20dari,berbagai%20macam%20cabang%20ilmu%20kimia.

https://chemistry.uii.ac.id/apa-itu-kimia-3/

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.