Oleh: Anandha Ivana Larasati
(@T07-Anandha)
ABSTRAK
Ada hubungan intim antara energi,
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Masyarakat yang mencari pembangunan berkelanjutan
idealnya harus memanfaatkan hanya sumber daya energi yang tidak menimbulkan
dampak lingkungan (misalnya yang tidak melepaskan emisi terhadap lingkungan).
Namun, karena semua sumber daya energi menyebabkan beberapa dampak lingkungan,
masuk akal untuk menyarankan bahwa beberapa (tidak semua) kekhawatiran mengenai
keterbatasan yang dikenakan pada pembangunan berkelanjutan oleh emisi
lingkungan dan dampak negatifnya sebagian dapat diatasi melalui peningkatan
efisiensi energi.
Dengan demikian, strategi energi
berkelanjutan dapat memberikan kontribusi penting bagi ekonomi negara-negara di
mana energi hijau (misalnya, angin, matahari, biomassa) diproduksi berlimpah.
Oleh karena itu, investasi dalam pasokan dan kemajuan energi hijau harus
didorong oleh pemerintah dan otoritas lain untuk penggantian energi hijau bahan
bakar fosil untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kata kunci: energi hijau, energi
terbarukan, efisiensi, aplikasi
ABSTRACT
There is an intimate connection
between energy, the environment and sustainable development. A society seeking
sustainable development ideally must utilize only energy resources which cause
no environmental impact (e.g. which release no emissions to the environment).
However, since all energy resources lead to some environmental impact, it is
reasonable to suggest that some (not all) of the concerns regarding the
limitations imposed on sustainable development by environmental emissions and
their negative impacts can be in part overcome through increased energy
efficiency.
Thus, the sustainable energy
strategies can make an important contribution to the economies of the countries
where green energy (e.g., wind, solar, biomass) is abundantly produced.
Therefore, the investment in green energy supply and progress should be
encouraged by governments and other authorities for a green energy replacement
of fossil fuels for more environmentally benign and sustainable future.
Keywords: green energy, renewable
energy, efficiency, application
PENDAHULUAN
Energi merupakan kebutuhan dasar
manusia, yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. Bahan bakar
minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber energi yang bersifat tak
terbarukan (non renewable energy sources) yang selama ini merupakan andalan
untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor
kegiatan. Kekayaan sumber daya energi di Indonesia, yaitu tenaga air
(Hydropower), panas bumi, gas bumi, batubara, gambut, biomassa, biogas, angin,
energi laut, matahari dan lainnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif,
menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas
baik jumlah dan cadangannya (Kholiq, 2015).
Energi terbarukan adalah bagian
penting dari teka-teki dalam memenuhi penghematan energi yang berkembang dan
mengurangi perubahan iklim, tetapi efek yang berpotensi merugikan dari
teknologi yang buruk sering diabaikan. Dalam transisi ke sumber energi bersih,
banyak pertumbuhan energi akan datang dari sumber energi terbarukan dan, pada
2016, 176 negara telah menetapkan target untuk mendapatkan proporsi tertentu
dari apa yang disebut sumber energi 'hijau'. Meskipun upaya ini patut dipuji,
sebagian besar pengembangan energi hijau memiliki dampak besar terhadap
lingkungan dan keanekaragaman hayati, terutama di daerah tropis yang sangat
beragam di mana populasi manusia dan ekonomi berkembang paling pesat (Gibson
dkk, 2017).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud energi hijau?
2. Apa saja sumber-sumber energi hijau?
3. Bagaimana pengaplikasian energi hijau
di masa kini?
4. Apa yang menjadi kelebihan dan
kekurangan dari energi hijau?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari energi
hijau
2. Untuk mengetahui sumber-sumber dari
energi hijau
3. Untuk mengetahui aplikasi dari energi
hijau
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari pemakaian energi hijau
PEMBAHASAN
Hidayat (2021) mengutip dari American Journal of Applied Sciences,
Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah
lingkungan (atau "hijau") dibandingkan dengan bahan bakar fosil
(batubara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau mencakup semua
sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air), dan
menurut definisi juga harus mencakup energi nuklir meskipun ada banyak penggiat
lingkungan yang menentang gagasan mengenai energi nuklir masuk ke dalam energi
hijau karena nuklir memiliki masalah limbah, dan efeknya yang berbahaya
terhadap lingkungan.
Menurut Hidayat (2021), Istilah
energi hijau tidak hanya mencakup sumber energi terbarukan tetapi dapat
diperluas untuk mencakup konservasi energi. Istilah energi hijau juga
kadang-kadang diidentifikasikan dengan istilah energi berkelanjutan, tetapi hal
ini tidak sepenuhnya benar karena energi yang berkelanjutan juga mencakup
teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi. Energi hijau tidak mengacu pada
efisiensi sumber energi terbarukan tetapi hanya menekankan pada dampak positif
mereka terhadap lingkungan (dibandingkan dengan bahan bakar fosil).
Ada banyak pilihan untuk menggunakan
energi terbarukan di ruang perumahan atau komersial. Bentuk paling umum dari
energi terbarukan berasal dari sinar matahari atau energi matahari. Seseorang
bisa memasang panel surya di ruang perumahan dan komersial di mana sinar
matahari tersedia banyak. Tempat lain di mana angin berlimpah dapat
meningkatkan turbin angin untuk menghasilkan energi terbarukan. Energi yang
diperoleh dapat digunakan untuk memompa air dan atau untuk pengisian baterai
perahu layar. Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang sangat populer. Ini
digunakan untuk menghasilkan listrik dan juga digunakan sebagai bahan bakar transportasi.
Penggunaan biomassa sebagai bentuk energi terbarukan umumnya dikenal sebagai
bio-energi. Energi panas bumi di sisi lain, memanfaatkan panas internal Bumi
untuk berbagai kegunaan, termasuk pendinginan dan pemanasan bangunan dan
produksi tenaga listrik. Energi laut adalah bentuk energi terbarukan lainnya
yang sangat penting. Itu berasal dari berbagai sumber termasuk energi pasang
surut dan energi yang dihasilkan dari gelombang laut, didorong dari pasang
surut dan angin (Kalyani, 2015).
Menurut Hidayat (2021), banyak sekali
sumber sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan biasa atau umum
digunakan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Biomassa
Biomassa
adalah bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai
sumber bahan bakar (Hidayat, 2021). Seiring berjalannya waktu, energi biomassa
kini bisa menjadi solusi berbagai keperluan, seperti untuk menyediakan panas,
membuat bahan bakar, dan membangkitkan listrik. Ini biasa disebut bioenergi. Oleh
karena sifat-sifatnya, enegi biomassa dikategorikan sebagai salah satu energi
masa depan. Bukan saja karena bisa diperbaharui (renewable), tetapi energi ini
bersifat ramah lingkungan (Prihandana dan Hendroko, 2007:33-34).
Hidayat
(2021) mengemukakan bahwa, ada beberapa contoh sumber energi biomassa, antara
lain sebagai berikut :
·
Biogas
Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi
melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia,
material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik
tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan
mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas
yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor,
pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas.
·
Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang
dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa
dengan menggunakan kayu. Dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi
listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap. Meskipun begitu, jenis energi
alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti pembakaran kayu dengan
emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir,
karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih banyak pohon.
Sehingga dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.
·
Limbah
Pertanian / Peternakan
Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi
biomassa. Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah
kotoran ternak, ampas tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah
menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan juga panas.
·
Tanaman
Energi
Saat ini terdapat banyak jenis tanaman energi yang ditanam
secara komersial sebagai sumber energi. Tanaman tersebut diantaranya adalah
rami, jagung, gandum dan juga kedelai. Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja
di tanam dalam skala besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti propanol,
biodiesel, butanol dan juga etanol.
b. Energi Matahari
Energi
matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting. Salah
satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari
menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel
surya. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian
dan perikanan, memasak dan memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat
untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.
c. Energi Angin
Pada umumnya
cara untuk memanfaatkan energy angin yaitu dengan menggunakan kincir angin.
Kincir angin yang berputar dihubungkan ke generator atau turbin yang kemudian
akan menghasilkan energi listrik. Penggunaan energi angin sangat ramah
lingkungan karena sama sekali tidak mengahasilkan gas buang dan tidak
menimbulkan efek rumah kaca. Salah satu contoh Negara yang paling banyak
memanfaatkan energi angin ini adalah Belanda.
d. Energi Air
Salah satu
contoh penggunaan Air sebagai sumber energi adalah PLTA. PLTA ( Pembangkit
Listrik Tenaga Air ) adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi air
untuk menghasilkan listrik. Prinsip pembangkit listrik tenaga air adalah
memanfaatkan arus air, atau air yang jatuh pada air terjun untuk memutar
dinamo. Selain pada air terjun, PLTA biasanya juga didirikan pada sungai,
danau, ataupun bendungan yang memang khusus dibangun untuk dimanfaatkan energi
airnya.
e. Energi Panas Bumi (Geothermal)
Energi panas
bumi adalah energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi.
Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai
1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Energi
panas bumi ini digunakan untuk memanaskan air yang ada di dalam ketel uap yang
kemudian akan menghasilkan uap air yang akan memutarkan turbin.
Disamping itu, terdapat kelebihan dan
kekurangan dari energi hijau, diantaranya sebagai berikut:
a. Kelebihan Energi Hijau
·
Tersedia
Secara Melimpah dan Dapat Diperbaharui
·
Ramah
Lingkungan
b. Kekurangan Energi Hijau
·
Biaya
Investasi dan Instalasi Awal Mahal
·
Kurang
Dapat Diandalkan dan Kurang Efisien
·
Pembiayaan
utang sulit dijamin untuk proyek energi hijau baru
KESIMPULAN
Energi yang terbarukan merupakan
sebuah opsi lain atas pengembangan dari berbagai sumber daya yang sudah ada.
Energi hijau bisa menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi
di seluruh sektor kegiatan. Cara agar energi hijau ini dapat terlaksana dengan
baik di masa kini dan nanti adalah kesadaran kita untuk melakukan konservasi
energi untuk menghasilkan berbagai bentuk energi dan mengurangi pemakaian bahan bakar
fosil. Juga upaya penelitian dengan perencanaan praktis untuk membantu
memastikan bahwa energi
terbarukan tersebut benar-benar 'hijau' mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, L., Wilman, E. N., & Laurance, W. F. (2017). How Green is
‘Green’ Energy? Trends in Ecology and Evolution, 32(12), 922–935. (Diakses 10 Desember 2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Energi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Kalyani, Vijay
Laxmi dkk. 2015. Green Energy : The Need Of The World. Journal of Management Engineering and
Information Technology (JMEIT) Volume-2, Issue-5, ISSN: 2394 – 8124. Rajasthan: Engineering College Ajmer.
Dalam https://www.researchgate.net/publication/283482870_GREEN_ENERGY_The_NEED_of_the_WORLD (diakses
pada 10
Desember 2021).
Kholiq, Imam. 2015. PEMANFAATAN
ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENDUKUNG SUBTITUSI BBM. Jurnal
IPTEK Vol.19 No. 2. Surabaya: Universitas Wijaya Putra. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejurnal.itats.ac.id/iptek/article/download/12/12&ved=2ahUKEwjI_uLXo9r0AhXVmuYKHa_yDNUQFnoECA8QAQ&usg=AOvVaw3Y61OVvVAu_ceKh3ikrQMw (Diakses pada 10 Desember 2021)
Prihandana, Rama dan Roy Hendoko.
2007. Energi Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya. Dalam https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=QTIKqw5aNGIC&oi=fnd&pg=PA1&dq=energi+hijau&ots=Cmq90rXU3g&sig=AcgzpuvmFc6fKk03GbBFyuKakTE&redir_esc=y#v=onepage&q=energi%20hijau&f=false (Diakses 10 Desember 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.