.

Minggu, 12 Desember 2021

MENGENAL ENERGI HIJAU SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN UNTUK MASA KINI DAN NANTI

 

Oleh: Anandha Ivana Larasati (@T07-Anandha)


ABSTRAK

Ada hubungan intim antara energi, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Masyarakat yang mencari pembangunan berkelanjutan idealnya harus memanfaatkan hanya sumber daya energi yang tidak menimbulkan dampak lingkungan (misalnya yang tidak melepaskan emisi terhadap lingkungan). Namun, karena semua sumber daya energi menyebabkan beberapa dampak lingkungan, masuk akal untuk menyarankan bahwa beberapa (tidak semua) kekhawatiran mengenai keterbatasan yang dikenakan pada pembangunan berkelanjutan oleh emisi lingkungan dan dampak negatifnya sebagian dapat diatasi melalui peningkatan efisiensi energi.

Dengan demikian, strategi energi berkelanjutan dapat memberikan kontribusi penting bagi ekonomi negara-negara di mana energi hijau (misalnya, angin, matahari, biomassa) diproduksi berlimpah. Oleh karena itu, investasi dalam pasokan dan kemajuan energi hijau harus didorong oleh pemerintah dan otoritas lain untuk penggantian energi hijau bahan bakar fosil untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kata kunci: energi hijau, energi terbarukan, efisiensi, aplikasi

ABSTRACT

There is an intimate connection between energy, the environment and sustainable development. A society seeking sustainable development ideally must utilize only energy resources which cause no environmental impact (e.g. which release no emissions to the environment). However, since all energy resources lead to some environmental impact, it is reasonable to suggest that some (not all) of the concerns regarding the limitations imposed on sustainable development by environmental emissions and their negative impacts can be in part overcome through increased energy efficiency.

Thus, the sustainable energy strategies can make an important contribution to the economies of the countries where green energy (e.g., wind, solar, biomass) is abundantly produced. Therefore, the investment in green energy supply and progress should be encouraged by governments and other authorities for a green energy replacement of fossil fuels for more environmentally benign and sustainable future.

Keywords: green energy, renewable energy, efficiency, application

 

PENDAHULUAN

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber energi yang bersifat tak terbarukan (non renewable energy sources) yang selama ini merupakan andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan. Kekayaan sumber daya energi di Indonesia, yaitu tenaga air (Hydropower), panas bumi, gas bumi, batubara, gambut, biomassa, biogas, angin, energi laut, matahari dan lainnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas baik jumlah dan cadangannya (Kholiq, 2015).

Energi terbarukan adalah bagian penting dari teka-teki dalam memenuhi penghematan energi yang berkembang dan mengurangi perubahan iklim, tetapi efek yang berpotensi merugikan dari teknologi yang buruk sering diabaikan. Dalam transisi ke sumber energi bersih, banyak pertumbuhan energi akan datang dari sumber energi terbarukan dan, pada 2016, 176 negara telah menetapkan target untuk mendapatkan proporsi tertentu dari apa yang disebut sumber energi 'hijau'. Meskipun upaya ini patut dipuji, sebagian besar pengembangan energi hijau memiliki dampak besar terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati, terutama di daerah tropis yang sangat beragam di mana populasi manusia dan ekonomi berkembang paling pesat (Gibson dkk, 2017).

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud energi hijau?

2.      Apa saja sumber-sumber energi hijau?

3.      Bagaimana pengaplikasian energi hijau di masa kini?

4.      Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari energi hijau?

 

TUJUAN

1.      Untuk mengetahui definisi dari energi hijau

2.      Untuk mengetahui sumber-sumber dari energi hijau

3.      Untuk mengetahui aplikasi dari energi hijau

4.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemakaian energi hijau

 

PEMBAHASAN

Hidayat (2021) mengutip dari American Journal of Applied Sciences, Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan (atau "hijau") dibandingkan dengan bahan bakar fosil (batubara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau mencakup semua sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air), dan menurut definisi juga harus mencakup energi nuklir meskipun ada banyak penggiat lingkungan yang menentang gagasan mengenai energi nuklir masuk ke dalam energi hijau karena nuklir memiliki masalah limbah, dan efeknya yang berbahaya terhadap lingkungan.

Menurut Hidayat (2021), Istilah energi hijau tidak hanya mencakup sumber energi terbarukan tetapi dapat diperluas untuk mencakup konservasi energi. Istilah energi hijau juga kadang-kadang diidentifikasikan dengan istilah energi berkelanjutan, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar karena energi yang berkelanjutan juga mencakup teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi. Energi hijau tidak mengacu pada efisiensi sumber energi terbarukan tetapi hanya menekankan pada dampak positif mereka terhadap lingkungan (dibandingkan dengan bahan bakar fosil).

Ada banyak pilihan untuk menggunakan energi terbarukan di ruang perumahan atau komersial. Bentuk paling umum dari energi terbarukan berasal dari sinar matahari atau energi matahari. Seseorang bisa memasang panel surya di ruang perumahan dan komersial di mana sinar matahari tersedia banyak. Tempat lain di mana angin berlimpah dapat meningkatkan turbin angin untuk menghasilkan energi terbarukan. Energi yang diperoleh dapat digunakan untuk memompa air dan atau untuk pengisian baterai perahu layar. Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang sangat populer. Ini digunakan untuk menghasilkan listrik dan juga digunakan sebagai bahan bakar transportasi. Penggunaan biomassa sebagai bentuk energi terbarukan umumnya dikenal sebagai bio-energi. Energi panas bumi di sisi lain, memanfaatkan panas internal Bumi untuk berbagai kegunaan, termasuk pendinginan dan pemanasan bangunan dan produksi tenaga listrik. Energi laut adalah bentuk energi terbarukan lainnya yang sangat penting. Itu berasal dari berbagai sumber termasuk energi pasang surut dan energi yang dihasilkan dari gelombang laut, didorong dari pasang surut dan angin (Kalyani, 2015).

Menurut Hidayat (2021), banyak sekali sumber sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan biasa atau umum digunakan antara lain adalah sebagai berikut:

a.      Biomassa

Biomassa adalah bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar (Hidayat, 2021). Seiring berjalannya waktu, energi biomassa kini bisa menjadi solusi berbagai keperluan, seperti untuk menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan membangkitkan listrik. Ini biasa disebut bioenergi. Oleh karena sifat-sifatnya, enegi biomassa dikategorikan sebagai salah satu energi masa depan. Bukan saja karena bisa diperbaharui (renewable), tetapi energi ini bersifat ramah lingkungan (Prihandana dan Hendroko, 2007:33-34).

Hidayat (2021) mengemukakan bahwa, ada beberapa contoh sumber energi biomassa, antara lain sebagai berikut :

·         Biogas

Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia, material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas.

·         Kayu

Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan menggunakan kayu. Dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap. Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti pembakaran kayu dengan emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir, karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih banyak pohon. Sehingga dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.

·         Limbah Pertanian / Peternakan

Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan juga panas.

·         Tanaman Energi

Saat ini terdapat banyak jenis tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi. Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai. Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.

 

b.      Energi Matahari

Energi matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting. Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak dan memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.

 

c.       Energi Angin

Pada umumnya cara untuk memanfaatkan energy angin yaitu dengan menggunakan kincir angin. Kincir angin yang berputar dihubungkan ke generator atau turbin yang kemudian akan menghasilkan energi listrik. Penggunaan energi angin sangat ramah lingkungan karena sama sekali tidak mengahasilkan gas buang dan tidak menimbulkan efek rumah kaca. Salah satu contoh Negara yang paling banyak memanfaatkan energi angin ini adalah Belanda.

 

d.      Energi Air

Salah satu contoh penggunaan Air sebagai sumber energi adalah PLTA. PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air ) adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi air untuk menghasilkan listrik. Prinsip pembangkit listrik tenaga air adalah memanfaatkan arus air, atau air yang jatuh pada air terjun untuk memutar dinamo. Selain pada air terjun, PLTA biasanya juga didirikan pada sungai, danau, ataupun bendungan yang memang khusus dibangun untuk dimanfaatkan energi airnya.

 

e.      Energi Panas Bumi (Geothermal)

Energi panas bumi adalah energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Energi panas bumi ini digunakan untuk memanaskan air yang ada di dalam ketel uap yang kemudian akan menghasilkan uap air yang akan memutarkan turbin.

 

Disamping itu, terdapat kelebihan dan kekurangan dari energi hijau, diantaranya sebagai berikut:

a.      Kelebihan Energi Hijau

·         Tersedia Secara Melimpah dan Dapat Diperbaharui

·         Ramah Lingkungan

b.      Kekurangan Energi Hijau

·         Biaya Investasi dan Instalasi Awal Mahal

·         Kurang Dapat Diandalkan dan Kurang Efisien

·         Pembiayaan utang sulit dijamin untuk proyek energi hijau baru

 

KESIMPULAN

Energi yang terbarukan merupakan sebuah opsi lain atas pengembangan dari berbagai sumber daya yang sudah ada. Energi hijau bisa menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan. Cara agar energi hijau ini dapat terlaksana dengan baik di masa kini dan nanti adalah kesadaran kita untuk melakukan konservasi energi untuk menghasilkan berbagai bentuk energi dan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Juga upaya penelitian dengan perencanaan praktis untuk membantu memastikan bahwa energi terbarukan tersebut benar-benar 'hijau' mungkin.

 

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, L., Wilman, E. N., & Laurance, W. F. (2017). How Green is ‘Green’ Energy? Trends in Ecology and Evolution, 32(12), 922–935. (Diakses 10 Desember 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Energi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Kalyani, Vijay Laxmi dkk. 2015. Green Energy : The Need Of The World. Journal of Management Engineering and Information Technology (JMEIT) Volume-2, Issue-5, ISSN: 2394 – 8124RajasthanEngineering College Ajmer. Dalam https://www.researchgate.net/publication/283482870_GREEN_ENERGY_The_NEED_of_the_WORLD (diakses pada 10 Desember 2021).

Kholiq, Imam. 2015. PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENDUKUNG SUBTITUSI BBM. Jurnal IPTEK Vol.19 No. 2. Surabaya: Universitas Wijaya Putra. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejurnal.itats.ac.id/iptek/article/download/12/12&ved=2ahUKEwjI_uLXo9r0AhXVmuYKHa_yDNUQFnoECA8QAQ&usg=AOvVaw3Y61OVvVAu_ceKh3ikrQMw (Diakses pada 10 Desember 2021)

Prihandana, Rama dan Roy Hendoko. 2007. Energi Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya. Dalam https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=QTIKqw5aNGIC&oi=fnd&pg=PA1&dq=energi+hijau&ots=Cmq90rXU3g&sig=AcgzpuvmFc6fKk03GbBFyuKakTE&redir_esc=y#v=onepage&q=energi%20hijau&f=false (Diakses 10 Desember 2021)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.