.

Senin, 15 November 2021

MENGENAL KIMIA HIJAU

Oleh : Syabilla (@T17-syabilla)




Abstrak 

Kimia hijau lebih fokus pada masalah menemukan perawatan kimia yang lebih ramah lingkungan, mengurangi dan mencegah sumber polusi dan pencemaran. Dapat dikatakan bahwa kimia hijau adalah pengetahuan usang, karena hanya merupakan hasil kerja sama dari banyak cabang kimia yang telah ada sebelumnya. Tapi apa yang membuatnya bersinar dalam kimia adalah konsepnya.

Kata kunci : kimia dan kimia hijau



Abstract

Green chemistry is more focused on the problem of finding more environmentally friendly chemical treatments, reducing and preventing sources of pollution and pollution. It can be said that green chemistry is obsolete knowledge, because it is only the result of the collaboration of many preexisting branches of chemistry. But what makes it shine in chemistry is the concept.

Keywords : chemistry and green chemistry



Pendahuluan 

 

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (2006). Aspek kimia berkelanjutan mengacu pada filosofi penelitian dan teknik atau rekayasa kimia yang menganjurkan pengembangan produk dan proses yang meminimalkan penggunaan dan pembentukan senyawa berbahaya. Sejak tahun 1940-an, dengan pesatnya pertumbuhan industry, kimia hijau bermotivasi lingkungan mulai berkembang di koridor ini. Industri menghasilkan limbah yang mengancam keindahan lingkungan. 

Paul Anastas dan John Warner menghipotesiskan 12 prinsip kimia hijau pada 1990-an, berdasarkan upaya untuk meminimalkan penggunaan pelarut beracun dalam proses dan analisis kimia serta menghindari residu dari proses ini. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan (Anastas, 1999). Oleh karena itu, salah satu bidang penelitian dan pengembangan kimia hijau yang paling aktif adalah pengembangan metode analitik. Metode dan teknik baru yang dapat mengurangi penggunaan dan pembentukan zat berbahaya di semua tahap analisis kimia adalah tujuan utama dari apa yang disebut kimia hijau.



Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kimia hijau?

2. Apa saja prinsip kimia hijau?

3. Apa manfaat dari kimia hijau?



Tujuan 

1. Untuk mengetahui pengertian kimia hijau

2. Untuk mengetahui prinsip kimia hijau

3. Untuk mengetahui manfaat dari kimia hijau



Pembahasan 



Kimia hijau merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Sebagai contoh dari proyek kimia hijau adalah untuk menemukan bahan yang tidak beracun (non-toksis), pelarut pengganti yang tidak mudah menguap, mengembangkan katalisis baru dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Selain itu sejak tahun 1970-an, pemikiran atau pertimbangan tentang produk dan proses tidak hanya didasarkan pada pasar dan keekonomian proses tapi juga sudah mempertimbangkan lingkungan [Cusumano, 1992]. Efek kimia hijau bersifat multidimensi. Semua keputusan analitis memengaruhi produk akhir dan segala sesuatu yang mengelilinginya, mulai dari lingkungan, populasi, analisis, hingga perusahaan.

Paul Anastas dan John Warner menghipotesiskan 12 prinsip kimia hijau pada 1990-an. Mereka didasarkan pada upaya untuk meminimalkan penggunaan pelarut beracun dalam proses dan analisis kimia dan menghindari residu dari proses ini. Adapun 12 prinsip kimia hijau :

1. Mencegah terbentuknya polutan proses kimia dengan cara merancang sintesa kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.

2. Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman yang menghasilkan produk kimia yang efektif tanpa atau rendah efek racunnya

3. Merancang sintesa kimia yang tidak berbahaya, merancang proses dengan menggunakan dan menghasilkan senyawa yang memiliki sedikit atau tanpa efek beracun terhadap manusia dan lingkungan.

4. Memanfaatkan bahan baku dalam proses kimia dari material terbaharukan. Bahan baku dari produk agrikultur atau aquakultur bisa dikatakan sebagai bahan baku terbaharukan, sedangkan hasil pertambangan dikatakan sebagai bahan tidak dapat diperbaharui

5. Menggunakan katalis. Reaksi yang memanfaatkan katalis memiliki keunggulan karena hanya menggunakan sedikit material katalis untuk mempercepat dan menaikkan produktifitas dan proses daur reaksi. 

6. Menghindari proses derivatisasi tehadap senyawa kimia. Artinya menghindari tahapan pembentukan senyawa antara atau derivat ketika melakukan reaksi, karena agen derivat tersebut menambah hasil samping atau hanya terbuang percuma sebagai sampah. 

7. Memaksimalkan ekonomi atom dengan cara merancang proses sehingga hasil akhir mengandung proporsi maksimum terhadap asupan awal proses sehingga tidak menghasilkan limbah. 

8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya. Pelarut digunakan seminimal mungkin dan tidak menimbulkan masalah pencemaran atau kerusakan terhadap lingkungan dan atmosfer. Air adalah universal solvent yang ramah lingkungan. 

9. Meningkatkan efisiensi energi yaitu melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah, misalnya suhu ruang dan tekanan atmosfer. 

10. Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.

11. Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi. Dalam sebuah proses, dimasukkan tahapan pengawasan dan pengendalian bersamaan dan sepanjang proses sintesis untuk mengurangi pembentukan produk samping. 

12. Memperkecil potensi kecelakaan yaitu merancang bahan kimia dan wujud fisiknya yang dapat meminimalkan potensi kecelakaan kimia misalnya ledakan, kebakaran, atau pelepasan racun ke lingkungan

Manfaat kimia hijau adalah membuat proses kimia lebih ekonomis karena biaya produksi dan peraturan yang lebih rendah, konsumsi energi yang efisien, penguran limbah produksi, penguran kecelakaan, produk lebih aman, tempat kerja dan masyarakat yang lebih sehat, melindungi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan memperolah keunggulan kompetitif atas produk yang mereka produksi. Dengan memperhatikan dan mengadopsi metode atau teknologi kimia hijau, akan mengarah pada tempat kerja yang lebih aman bagi pekerja industry, risiko yang lebih kecil bagi masyarakat sekitar lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna atau pembeli.



Kesimpulan 

Kimia hijau atau green chemistry adalah paradigm baru yang mendorong desain proses dan produk yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan penggunaan atau pembangkitan bahan kimia beracun dan berbahaya. Sedikit berbeda dengan pembahasan kimia lingkungan yang membahas aspek kimia di lingkungan, kimia hijau lebih fokus pada masalah menemukan perawatan kimia yang lebih ramah lingkungan, mengurangi dan mencegah sumber polusi dan polusi.

Daftar Pustaka

Dina, Mustafa. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas. 177-191. dalam  http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf. (diakses 15 November 2021)

Sidjabat, Oberlin. 2008. Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam Meminimalisasi Limbah Industri. Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi, 42(1), 45-50.

Tika, I Nyoman. 2019. Mengenal dari Dekat Kimia Hijau (Green Chemistry). Dalam https://www.kompasiana.com/inyoman3907/5dd13ebbd541df62c04bb552/mengenal-dari-dekat-kimia-hijau-green-chemistry?page=all#sectionall. (diakses 15 November 2021)

Ulfah, M., Rahayu P., & Dewi,  L. R. 2013. Konsep Pengetahuan Lingkungan Green Chemistry pada Program Studi Pendidikan Biologi. Semarag:Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Semarang. Dalam Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS 2013. Universitas Sebelas Maret. Vol. 10, No. 3, 18-185.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.