oleh :@S12-Ellyza
ABSTRAK
Makhluk hidup membutuhkan udara dalam segala aktivitas
hidupnya. Kehadiran udara memang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, namun
dapat dirasakan. Udara yang bersih akan terasa segar ketika dihirup seperti
contoh pada saat kita berada di pegunungan. Sebaliknya udara yang sudah
terpapar polusi akan terasa tidak enak ketika dihirup. Hal ini karena udara
yang sudah terpapar oleh polusi mengandung banyak partikel – partikel berbahaya
yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. selain berbahaya untuk kesehatan tubuh,
polusi udara juga menyebabkan pemanasan global dan gas rumah kaca. Untuk mengatasi
hal tersebut diperlukan upaya – upaya agar tidak bertambah parah.
Keyword : Udara, Polusi, Pemanasan Global, Gas
Rumah Kaca
PENDAHULUAN
Kehidupan
manusia berada dalam jangkauan lingkungan hidup. Dalam proses kehidupannya,
manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan hidup. Pengertian dari lingkungan
hidup sendiri ialah benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia
serta perilakunya. Banyak yang tidak menyadari bahwa perilaku manusia merupakan
cerminan dari kondisi lingkungannya. Jika perilaku manusia di sekitar
lingkungan tersebut baik maka kondisi lingkungan di sekitarnya juga akan baik,
begitupun sebaliknya.
Akhir
- akhir ini lingkungan hidup sedang disibukkan dengan isu pemanasan global dan
gas rumah kaca yang menghantui. Dua permasalahan ini seolah tidak ada akhirnya.
Dampak dari pemanasan global salah satunya ialah Gas Rumah Kaca (GRK/GHG). Gas
rumah kaca memungkinkan radiasi sinar matahari masuk ke atmosfer bumi secara
bebas. GRK memiliki kemampuan untuk menyerap serta meradiasikan kembali dalam
bentuk heat. Gas Rumah Kaca
diantaranya adalah Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (N2O),
Sulfur Hexaflorida (SF6), Hydroflorocarbon (HFCs), Perflorokarbon (PFCs), dan Nitrogen
Trifluorida (NF3). Dari isu pemanasan global tersebut, dunia telah merasakan
dampaknya yang dinilai cukup serius. Suhu global telah mengalami peningkatan
terus menerus sejak masa industrial (1910). Kenaikan suhunya mencapai 10C
hingga tahun 2020. Karena pengaruh pemanasan global tersebut Pada tahun 2019
ketebalan es di laut Artik kehilangan massa 95 % dibanding tahun 1984 (selama
35 tahun ). Hal ini dikhawatirkan oleh penduduk yang berada di pulau – pulau
kecil. Jika es di laut Artik terus mencair kemungkinan akan ada pulau atau
negara yang hilang karena kenaikan permukaan air laut.
Membahas
tentang gas rumah kaca, terdapat beberapa fakta yang kurang diperhatikan oleh
manusia, diantaranya adalah, Aktivitas manusia memiliki kontribusi terhadap gas
rumah kaca ke atmosfer, kemudian perubahan iklim merupakan isu global, Emisi
1 tCO2 di Indonesia = Emisi 1 tCO2 di USA, menaiknya
tingkat Gas Rumah Kaca telah lebih dulu berdampak terhadap perubahan iklim, Prediksi
dengan Climate Model bahwa temperature global akan meningkat sekitar 1,4 – 5,8
derajat pada 2100, serta perubahan iklim akan berdampak signifikan secara
global terhadap lingkungan, ekonomi, sosial. Ada beberapa dampak yang sudah dirasakan
dari perubahan iklim ini, diantaranya adalah kenaikan suhu, kenaikan permukaan
laut serta intensitas hujan meningkat. Isu gas rumah kaca serta pemanasan
global tidak jauh dari hubungannya dengan udara. Di kota – kota besar,
penggunaan kendaraan bermotor serta kebakaran telah cukup berperan dalam
terjadinya pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari tingkat polusi udara di
kota – kota besar. Udara di perkotaan terasa lebih kotor dibandingkan dengan di
pedesaan yang udaranya masih bersih.
PERMASALAHAN
Dari ulasan diatas, muncul beberapa rumusan masalah yang
akan menjadi topic bahasan artikel kali ini. Diantaranya adalah :
1.
Apa pengertian udara dan bagaimana
pengelompokkan udara dalam konteks gas rumah kaca ?
2.
Bagaimana upaya meningkatkan kualitas
udara ?
3.
Apakah peraturan kementrian Lingkungan
Hidup dalam hal pencemaran udara?
4.
Apa yang dimaksud dengan AQMS?
5.
Bagaimana kualitas udara di Indonesia ?
PEMBAHASAN
1. Pengertian
udara dan pengelompokkan udara dalam konteks gas rumah kaca
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada
rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda.
Udara
dibedakan menjadi 2, yaitu Emisi dan Ambien.
Ø Emisi : Emisi dibedakan menjadi 2, yaitu :
-
Sumber Bergerak : zat atau energy yang
diemisikan dari transportasi (kendaraan bermotor, pesawat, kapal, dll.)
-
Sumber Tidak Bergerak : Zat atau energi yang
diemisikan dari setiap kegiatan yang mengeluarkan emisi
Ø Ambien
: Ambien dibedakan menjadi 2, yaitu :
-
Ruangan :
Udara dalam ruangan
-
Lingkungan : udara bebas di permukaan
bumi pada lapisan troposfer, yang dibutuhkan dan dapat mempengaruhi kesehatan
manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya
2. Upaya meningkatkan kualitas udara
Cara
meningkatkan kualitas udara :
Ø Sumber
Tidak Bergerak : - Penetapan Baku Mutu Emisi (BME)
-
Bahan Bakar Bersih
-
Produksi Bersih
-
Efisiensi Energi ( contoh : mengganti
lampu watt besar menjadi watt kecil
Ø Sumber
Bergerak : - Menurunkan emisi atau km kendaraan
-
Menurunkan panjang perjalanan
3. Peraturan Kementrian Lingkungan
Hidup dalam hal pencemaran udara
PERMENLHK
NO.20 TAHUN 2017
Ø Parameter : Aturan ambang batas emisi kendaraan
bermotor yang mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),
karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang
berdampak negative pada manusia ataupun lingkungan bila melebihi ambang batas
tertentu
Ø Euro
4 : Pada Euro 4 sendiri
kandungan nitrogen oksida (NOx) pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak
boleh lebih dari 80 mg/km, 250mg/km untuk mesin diesel, dan 25 mg/kg untuk
diesel particular matter. Sedangkan untuk bensin kandungan maksimum sulfur 50
ppm
4. Pengertian AQMS
Air Quality Monitoring
System (AQMS) atau Sistem Pemantau Kualitas Udara adalah sistem untuk
mengetahui tingkat pencemaran udara di suatu daerah. Automatic
Air Quality Monitoring System (AQMS) Location tersebar di 26 titik di
Indonesia. Meteorologi yang diukur dari AQMS ialah kecepatan & arah angina,
Radiasi Sinar Matahari, Suhu, Tekanan Udara, Kelembaban, dan Curah Hujan. Sistematikanya
adalah sebagai berikut
Ø Stasiun
AQMS→Main Center KLHK→Ruang Kendali KLHK →Publikasi Nasional
→ DLH Provinsi
→
DLH Kabupaten / Kota →Publikasi Kota
5. Kualitas udara di Indonesia
Berdasarkan
Air Quality Rankings pada 18 November 2019, Jakarta menduduki peringkat 25
dengan kualitas udara yang buruk. Konsentrasi
partikel udara yang memiliki diameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer
atau PM2.5, merupakan salah satu indikator pencemaran udara. Ambang nilai
batasannya menurut BMKG adalah 65 mikrogram/m³. Beberapa kota di
Indonesia memiliki jumlah hari dengan kategori kualitas udara “Sedang” dan
“Tidak Sehat” disebabkan oleh parameter berikut :
Jambi : O3 Bekasi : O3, PM10 dan CO
Batam : O3 dan SO2 Semarang : O3 dan CO
Depok
: PM10, CO dan O3 Kupang : SO2
KESIMPULAN
Berdasarkan ulasan di atas, diketahui bahwa pencemaran
udara sedang menjadi isu global yang serius. Pencemaran udara ini mengakibatkan
adanya pemanasan global dan efek gas rumah kaca. Hal ini jika dibiarkan terus –
menerus dapat berbahaya bagi lingkungan hidup. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara, diantaranya adalah dengan
mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan pendingin
ruangan, memperbanyak lahan terbuka hijau di perkotaan agar sirkulasi udara
membaik, dan masih banyak lagi. Upaya tersebut mungkin tidak dapat langsung
memberi efek yang signifikan, tetapi jika upaya tersebut dilakukan oleh semua
manusia maka bukan tidak mungkin bahwa isu global tersebut dapat diatasi dengan
segera.
DAFTAR PUSTAKA :
https://youtu.be/uJ-INJqndV8
Seharusnya untuk dikota" besar pemerintah daerah harus bisa membuat taman taman kota lebih banyak lg dan menanam setiap pohon di sepanjang jalanan kota dan gerakan mencintai lingkungan. kalau utk mengurangi rumah kaca menurut saya sulit karena di era modern sekarang mereka banyak yang menggunakan kaca-kaca di setiap rumahnya belum lagi model rumah minimalis atau gedung" perkantoran yang banyak menggunakan kaca.
BalasHapus