Abstrak
:
Tanah
merupakan media yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan
sumber daya lahan dan perbaikan kualitas tanah saat ini sudah cukup mendesak
dan sangat penting untuk kelanjutan generasi mendatang. Pembangunan industri
serta kegiatan di dalamnya akan selalu menghasilkan limbah yang sering kali
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Dampak yang dapat ditimbulkan berupa
pemcemaran logam berat. Kualitas tanah dipengaruhi oleh konsentrasi logam
berat, konsentrasi tembaga (Cu) dan seng (Zn) yang tinggi di dalam tanah dapat
diatasi dengan pemberian arang hayati
(biochar). Arang hayati merupakan arang yang berkemampuan menyimpan karbon
secara stabil di dalam tanah dan mampu meningkatkan kelembaban dan kesuburan
tanah . Semakin tinggi taraf arang hayati yang diberikan semakin menurunkan
konsentrasi logam Cu dan Zn di dalam tanah.
Kata
Kunci :
Arang Hayati, Logam Berat, Seng (Zn), dan Tembaga (Cu).
PENDAHULUAN
Peningkatan
aktivitas manusia baik industri maupun rumah tangga menyebabkan semakin
besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu. Sebagian besar limbah tersebut dibuang
langsung ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan. Konsekuensinya
adalah terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan. Salah satu pencemaran yang dapat terjadi adalah pencemaran tanah, yang disebabkan bahan kimia masuk dan merubah keadaan lingkungan tanah alami. Bahan kimia yang berbahaya pada limbah salah satunya yaitu logam berat. Logam berat dari limbah tersebut dapat masuk dan mengalami translokasi di dalam tanah, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan terutama pada tanah. Faktor yang menyebabkan logam berat termasuk ke dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam berat yang tidak dapat terurai (nondegradable), mudah diabsorbsi dan beracun. Oleh karena itu logam berat di dalam tanah akibat pencemaran harus diatasi.
Kelarutan logam berat dapat diturunkan dengan menggunakan bahan organik. Dilaporkan bahwa bahan organik dapat menurunkan kelarutan logam berat dalam tanah. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan adalah arang hayati (biochar) yang memiliki kelebihan dibanding dengan bahan organik lain, yaitu kompos, pupuk hijau dan lain sebagainya. Penanganan tanah yang tercemar dengan logam berat dapat dilakukan dengan menggunakan arang hayati.
Arang hayati biasanya merupakan bahan basa yang dapat meningkatkan pH tanah dan
berkontribusi terhadap stabilisasi logam berat. Aplikasi arang hayati untuk
perbaikan tanah yang tercemar dapat memberikan solusi baru untuk masalah polusi
tanah. Arang hayati memiliki kemampuan menstabilkan logam berat pada tanah yang
tercemar dengan menurunkan secara nyata penyerapan logam berat oleh tanaman dan
dapat meningkatkan kualitasnya dengan memperbaiki sifat fisika, kimia, dan
biologi tanah (Ippolito dkk. 2012 dan Komarek dkk. 2013). Oleh karena itu,
penerapan arang hayati berpotensi untuk dapat mengatasi permasalahan tanah yang
tercemar oleh logam berat.
METODE
/ PERMASALAHAN
Menurunkan kandungan
konsentrasi logam berat di dalam tanah dengan
metode remediasi menggunakan arang hayati dengan pengaplikasian arang
hayati ke dalam tanah yang sudah tercemar oleh logam berat . Arang
hayati tersebut diaplikasikan ke dalam tanah yang sudah berada di dalam pot
plastik dengan cara mencampur / mengaduk rata arang hayati dan tanah di atas
lembaran plastik sesuai dengan perlakuan selanjutnya contoh tanah dibasahi
dengan air secara kapiler.
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penambahan air pada reservoir air cadangan di bawah papan penyangga. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan insektisida dan herbisida bila diperlukan. Pemanenan dilakukan pada 4 Pekan Setelah Tanam (PST) dari bibit dengan memotong bagian atas tanaman pada batas (tajuk) muka tanah. Panen juga dilakukan terhadap akar tanaman. Akar dibersihkan dari contoh tanah dengan pembilasan perlahan menggunakan air dan berat basah akar tersebut ditimbang langsung. Pengukuran berat kering dilakukan setelah pengovenan pada suhu 60° C selama 3 x 24 jam (hingga bobotnya stabil). Panen tanah dilakukan juga pada contoh tanah yang sudah ditanami tumbuhan tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
dari pengaplikasian arang hayati pada tanah mampu meningkatkan pH tanah yang
tercemar logam berat. Hal tersebut terjadi akibat melalui
beberapa mekanisme, di antaranya, pelepasan OH¯ pada proses oksidasi anion asam
organik, konsumsi proton selama dekarboksilasi anion asam organik, pelepasan
ion OH¯ selama mineralisasi N organik, pelepasan OH akibat adsorpsi spesifik
dari bahan humat dan/atau molekul organik ke dalam hidroksida Al dan Fe, dan
adanya peningkatan kandungan kation basa kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan
kalium (K) dari pupuk organik yang ditambahkan (Haynes dan Mokolobate, 2001;
Wong dan Swift, 2001). Sementara itu, arang hayati dapat meningkatkan pH pada
tanah masam melalui peningkatan kandungan kation basa seperti oksida Ca²⁺, Mg²⁺, dan K⁺ dari abu pada arang
hayati, dan melalui penurunan kadar Alᵌ⁺
yang terlarut dalam tanah (Steiner, 2007).
pemberian arang hayati sekam padi dapat meningkatkan pH tanah, namun masih dalam kategori masam. Peningkatan pH tanah ini menunjukkan bahwa semakin banyak arang hayati yang diberikan dapat meningkatkan pH tanah lebih tinggi. Ini tentu saja terjadi karena sifat arang hayati yang mampu berikatan dengan kation-kation dan ion H⁺ sehingga terjadi peningkatan pH tanah.
SIMPULAN
Biochar
merupakan salah satu alternatif dalam peningkatakan produktivitas lahan-lahan
pertanian. Pengaplikasian arang hayati meberikan pengaruh nyata dalam
menurunkan konsentrasi logam berat Cu dan Zn di dalam tanah tercemar logam berat.
DAFTAR PUSTAKA
Ippolito,
J.A., Laird, D.A., Busscher, W.J. 2012.
Environmental benefits of biochar.
J Environ Qual. 41:967–972.
Marschner, P. 2002. Mineral Nutrition of Higher Plants. London.
Durotussyifa, N. 2020 Penurunan Konsntrasi Cu dan Zn Pada Tanah Tercemar Logam Berat Dengan Fitoekstraksi Oleh Bayam Duri dan Perlakuan Arang Hayati. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Saeni, M. S. 2002. Bahan Kuliah Kimia Logam Berat. Program
Pascasarjana IPB. Bogor.
Steiner, C., Teixeira, W. G., Lehmann, J., Nehls, T., de Macêdo, J. L. V., Blum, W. E. H., dan Zech, W. 2007. Long term effects of manure, charcoal and mineral fertilization on crop production and fertility on a highly weathered Central Amazonian upland soil. Plant and Soil. 291(1), 275–290.
Wong, M. T. F., dan Swift, R. S. 2001. Application of fresh and humified organic matter to ameliorate soil acidity. Proceedings of the 9th International Conference of the International Humic Substance Society. Understanding and Managing Organic Matter in Soils, Sediments and Water. 235–242.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.