Pengelompokkan Industri Kimia |
Abstrak
Industri kimia
semakin lama semakin mengalami perkembangan yang pesat, kondisi ini mendorong
persaingan antara industri kimia satu dengan yang lainnya.
Persaingan yang terjadi mendorong perusahaan untuk dapat memiliki strategi yang tepat dalam meningkatkan dan mengembangkan produksi perusahaan, misalnya dengan menambah jumlah kapasitas produksi. Maka dibuatlah pengelompokkan industri dalam kimia agar memudahkan dalam produksinya.
Persaingan yang terjadi mendorong perusahaan untuk dapat memiliki strategi yang tepat dalam meningkatkan dan mengembangkan produksi perusahaan, misalnya dengan menambah jumlah kapasitas produksi. Maka dibuatlah pengelompokkan industri dalam kimia agar memudahkan dalam produksinya.
Kata kunci: pengelompokkan,
industri kimia
PENDAHULUAN
Berdasarkan pembahasan
tersebut di atas maka penyusun dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi
masalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan pengelompokkan industri kimia
Tujuan
penyusunan artikel ini adalah :
1.
Agar mampu mengelompokkan industri kimia
PEMBAHASAN
Industri
kimia merujuk
pada suatu industri yang
terlibat dalam produksi zat kimia.
Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini
menggunakan proses
kimia, termasuk reaksi kimia untuk
membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi
oleh panas, serta metode-metode lain. Industri
kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang
diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan
sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia,
serta senyawa
kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di
industri lain.
Polimer dan plastik,
terutama polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polietilena
tereftalat, polistirena dan polikarbonat adalah
sebagian besar hasil industri kimia. Kimia yang dihasilkan digunakan dalam
berbagai macam barang rumah tangga, pertanian, konstruksi, serta industri jasa. Penjualan bisnis kimia dapat dibedakan menjadi
beberapa kategori, di antaranya kimia dasar (sekitar 35-37% hasil penjualan),
ilmu sains (30%), kimia khusus (20-25%) dan produk rumah tangga (10%).
A. Industri Kimia Dasar
Kimia dasar adalah sebuah kategori kimia yang di dalamnya termasuk polimer,
petrokimia dan turunannya, bahan kimia anorganik,
dan pupuk.
Sub-kategori terbesar kimia dasar adalah plastik dan serat, yang
produk-produknya antara lain:
·
Volume dengan
produk terbesar adalah polietilena yang
umum digunakan pada botol susu, kontainer, dan pipa.
·
Polipropilena (PP),
mirip dengan PV, digunakan dalam pengepakan dan berbagai kebutuhan rumah
tangga.
Untuk pabrik petrokimia dan
turunannya umumnya mengambil bahan mentah dari elpiji, gas alam dan minyak mentah. Beberapa
produknya antara lain etilena, propilena, benzena, toluena, xilena, metanol, monomer vinil klorida, stirena, butadiena, dan etilena oksida. Produk
yang dihasilkan ini umumnya digunakan untuk memproduksi polimer lainnya.
Produk turunan lainnya di antara karet sintetis, surfaktan, pewarna, pigmen, terpentin, resin, karbon hitam, peledak dan produk
karet lainnya.
Kimia anorganik menghasilkan produk di antaranya garam, klorin, kaustik soda, natrium karbonat, asam
(seperti asam
nitrat, asam
fosfat, dan asam
sulfat), titanium dioksida,
dan hidrogen
peroksida.
Sebagaimana industri petrokimia, saat ini sudah
banyak negara berkembang yang mampu menghasilkan beragam produk industri kimia
dasar dengan bahan dasar senyawa anorganik, dengan ongkos produksi dan harga
jual yang lebih rendah dibanding industri serupa yang ada di Amerika Serikat
dan Eropa. Hal ini telah menyebabkan persaingan ketat di pasar internasional,
sehingga setiap perusahaan berupayamemangkas biaya produksi, sekaligus berusaha
memenuhi standar lingkungan yang sudah ditetapkan.
B. Bahan Kimia Khusus
Ilmu sains mencakup di antaranya
berbagai turunan kimia dan biologi, obat, diagnostik, produk kesehatan hewan, vitamin, dan pestisida. Meskipun secara volume sangat
kecil, namun harganya sangat tinggi. Produk-produk ilmu sains ini umumnya
diproduksi dengan spesifikasi sangat tinggi dan diawasi pemerintah. Pestisida
yang termasuk juga di dalam kategori ini juga mencakup herbisida, insektisida, dan fungsisida.
Bahan kimia khusus juga dipergunakan
sebagai bahan gas industri, perekat, bahan kimia pembersih industri, pelapis,
aditif, antioksidan, inhibitor korosi, pewama, pelumas, pigmen dan bahan kimia
elektronik. Bahan kimia khusus diproduksi untuk penggunaan khusus dengan volume
yang lebih rendah dari bahan kimia dasar. Bahan kimia khusus dibuat dari unsur
atau senyawa tertentu serta memiliki sifat fisik dan kimia yang unik. Ahli
kimia khusus memahami dan memiliki kemampuan untuk menggabungkan unsur atau
senyawa tertentu yang menghasilkan bahan kimia dengan sifat yang diperlukan. Nilai
penjualan industri kimia bahan khusus mencapai 20 - 25 persen dari nilai
penjualan industri kimia secara keseluruhan (Technofunc, 2012).
C. Bahan
Kimia Konsumen
Bahan kimia konsumen dapat dijual langsung kepada masyarakat,
contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik dan parfum. Dalam
kurun waktu 20 tahun terakhir, telah berhasil dikembangkan jenis deterjen
yang lebih efektif dan lebih ramah lingkungan, terutama dengan ditemukannya
jenis surfaktan yang memiliki daya bersih lebih baik. Nilai penjualan industri
kimia bahan kimia konsumen mencapai 10 persen dari nilai penjualan industri
kimia secara keseluruhan (Technofunc, 2012).
D.
llmu Kehidupan ( Life Sciences)
Konsumen
umumnya jarang bersentuhan langsung dengan kimia dasar namun polimer dan
beberapa kimia khusus dapat mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
plastik, bahan pembersih, kosmetik, cat dan pelapis, barang elektronik, mobil
dan material lainnya.[2] Produk-produk
kimia khusus ini dipasarkan oleh perusahaan kimia ke perusahaan pembuat barang
jadi, yang biasanya produknya adalah pestisida, polimer,
bahan kimia elektronik, surfaktan,
kimia konstruksi, bahan pembersih industri, senyawa aroma, pelapis, aditif makanan, kimia kertas, kimia minyak, perekat
kertas, perekat,
kosmetik, pengolahan air, katalis, dan
bahan kimia tekstil. Produk-produk ini jarang dijual langsung pada konsumen.
Produk
industri kimia ada yang berkaitan dengan ilmu kehidupan atau biologi, antara
lain produk farmasi, vitamin, produk kesehatan hewan dan pestisida
(insektisida, fungisida, herbisida, rodentisida). Dari segi volume jauh lebih
kecil jika dibanding dengan produk industri kimia lainnya, namun memiliki
rata-rata harga jual yang lebih tinggi. Produk atau bahan jenis ini biasanya
dikembangkan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dengan pengawasan
yang sangat ketat dari instansi terkait, misalnya oleh Sadan Pengawasan Obat
dan Makanan (POM) di Indonesia, dan oleh Food and Drug Administration (FDA) di
Amerika Serikat.
E. Pengelompokan
Oleh Kemenperin
Adapun pengelompokan industri kimia oleh Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, melipuri lndustri Kimia Hilir
dan lndustri Kimia Hulu. lndustri Kimia Hilir meliputi 21 sub sektor, mulai
dari industri Natrium Khlorida (garam meja, garam, farmasi) sampai industri semen.
Industry kimia merupakah kebutuhan pokok dalam sebuah kehidupan yang memenuhi
keberlangsungan dan kebutuhan manusia, banyak hasil produksi dari industry
kimia disamping ada kelebihan, ada juga kekurangan yaitu pencemaran atau bekas
hasil limbah kimia.
Kesimpulan
dan Saran
Dalam
kajian materi ini dibahas beberapa macam kelompok industri kimia, mulai dari
kehidupan sehari-hari sampai kimia khusus. Guna dikelompokkan agar mudah dalam
membedakan dan memahami bagian nya. Banyak bahan atau zat kimia yang terkandung
dan semua memiliki fungsi kegunaan yang berbeda beda. Maka itu kita harus paham
betul mengenai pengelompokkan industri kimia ini.
Daftar pustaka
http://www.kemenperin.go.id/artikel/15802/Peluang-Pengembangan-Industri-Kimi (diakses
pada 02 februari 2020)
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusapakah industri petrokimia dapat menjadi industri yang ramah lingkungan? (Q09-Andyka F)
BalasHapus