.

Jumat, 10 Januari 2020

Teknologi Hijau




Teknologi Hijau

   Merupakan teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, proses yang efektif dan efisien dan mengeluarkan limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
   Industri yang menerapkan strategi ramah lingkungan mempunyai tujuan:
1. menciptakan produk yang sehat, aman dan berkualitas,
2. meminimalkan potensi kontaminasi bahan-bahan yang beracun atau berbahaya pada produk
3. melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja
4. meminimalkan terbentuknya limbah baik dalam jumlah dan toksisitasnya.

Prinsip dalam Teknologi Hijau

   Prinsip dasar dari teknologi ramah lingkungan adalah ‘zero waste’ yaitu diharapkan dapat mencegah, mengurangi, atau menghilangkan limbah hasil industri.
   Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan, yaitu:
1. Refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.
2. Reduce, yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan.
3. Reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda.
4. Recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
5. Recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain.
6. Retrieve Energy, yang berarti penghematan energi dalam suatu proses produksi.

   Model Industri yang menerapkan 6 prinsip tersebut dapat berupa Zero waste, Produksi bersih (Cleaner Production), Produktivitas hijau (Green Productivity), atau Perusahaan hijau (Green Company).

Manfaat Penerapan Teknologi Hijau

   Beragam manfaat dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan strategi ramah lingkungan. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah:

1. Sebagai pedoman bagi perbaikan produk dan proses produksi.
2. Efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya alam dan energi.
3. Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar atau limbah.
4. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media lingkungan ke media lingkungan lain.
5. Mengurangi resiko terhadap kesehatan dan lingkungan.
6. Mendorong pengembangan teknologi pengurangan limbah pada sumbernya, teknologi bersih dan produk akrab lingkungan.
7. Menghindari biaya clean-up.
8. Meningkatkan daya saing produk di pasar internasional melalui penggunaan teknologi baru dan/atau perbaikan teknologi.
9. Kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, agro-industri dan masyarakat.
10. Pengurangan biaya yang tinggi karena penerapan sistem pengelolaan limbah ujung pipa (end off pipe treatment).

Aplikasi Teknologi Hijau

1. Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik 

2. Biopori atau yang biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori. Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang sering menimbulkan bau tak sedap dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan air untuk musim kemarau

3. Energi alternatif biofuel yang dapat diperbarui dapat memperkuat ketersediaan bahan bakar.

4. Biopulping adalah salah satunya yang meniru proses mikroorganisme pada proses pelapukan untuk digunakan dalam tingkat industri

5. Kendaraan Hybrid. Kendaraan jenis ini diklaim sebagai memiliki tingkat polusi dan penggunaan bahan bakar yang rendah.


Daftar Pustaka

https://environment-indonesia.com/training/konsep-teknologi-ramah-lingkungan/
http://inspirednature-tech.blogspot.com/2013/07/prinsip-teknologi-ramah-lingkungan.html?m=1
https://hijauku.com/2011/08/12/teknologi-hijau-picu-revolusi-industri-baru/
http://bintangiptek.blogspot.com/2012/07/teknologi-ramah-lingkungan.html?m=1



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.