K24-GALANG
41618010024
Abstrak : Kimia hijau juga disebut sebagai kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa atau teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya. Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.
Green chemistry atau
kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang
berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah,
produk, produk samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungannya (Anastas, 1998) dimana mulai mendapatkan
perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang
dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi
lingkungan. Green chemistrymerupakan
pendekatan yang sangat efektif dengan solusi ilmiah inovatif untuk
situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada lingkungan.
Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah
Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act
yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi.
PENGERTIAN KIMIA HIJAU
Kimia hijau, juga
disebut kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa/teknik
kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan
penciptaan senyawa-senyawaberbahaya.
[1] Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.
[1] Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.
KONSEP KIMIA HIJAU
kimia hijau telah muncul di Amerika Serikat sebagai program penelitian umum yang dihasilkan dari kerjasama interdisipliner tim universitas , kelompok riset independen , industri , masyarakat ilmiah dan lembaga pemerintah , yang masing-masing memiliki program sendiri yang ditujukan untuk mengurangi polusi . Kimia hijau menggabungkan pendekatan baru untuk sintesis , pengolahan dan penerapan sub – sikap kimia sedemikian rupa untuk mengurangi ancaman terhadap kesehatan dan lingkungan . Pendekatan baru ini juga dikenal sebagai :
• Kimia ramah
lingkungan
• Kimia Bersih
• Ekonomi Atom
• Kimia jinak -by
-design
Kimia hijau umumnya disajikan sebagai satu set dua belas prinsip yang diusulkan
oleh Anastas dan Warner . Prinsip-prinsip terdiri dari petunjuk untuk kimiawan
profesional untuk menerapkan senyawa kimia baru , sintesis baru dan proses
teknologi baru .
Prinsip pertama menggambarkan ide dasar dari kimia hijau – melindungi lingkungan dari pencemaran . Prinsip-prinsip yang tersisa berfokus pada isu-isu seperti ekonomi atom , toksisitas , pelarut dan media lain yang menggunakan konsumsi tion energi , penerapan bahan baku dari sumber yang terbarukan dan degradasi produk kimia untuk , zat beracun sederhana yang ramah bagi lingkungan .
12 Prinsip-Prinsip
dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The
Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
- Mencegah timbul limbah
Lebih baik mencegah
daripada menanggulangi limbah
- Desain produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan
kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan
kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas
rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan
nilai bioavailability.
- Desain proses sintesis aman
Metode sintesis
didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau
tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya
penggunaan bahan kimia tersebut.
- Bahan baku terbarukan
Bahan mentah atau
bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus
menipis dan mahal secara ekonomis
- Katalis
katalis berperan pada
peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu
meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
- Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi yang
tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara)
pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari
karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang
nantinya memperbanyak limbah.
- Efisiensi atom
Metode sintesis harus
didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam
proses untuk menjadi produk akhir
- Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat
tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak
berbahaya bila digunakan
- Efisiensi Energi
Energi untuk proses
kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
- Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus
didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga bahan kimia
harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis
biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
- Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang
dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang
tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan
teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya
dalam prosesnya.
- Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang
digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi
kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan
dan api dapat dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.