.

Sabtu, 22 September 2018

Potensi Energi Surya Sebagai Sumber Alternatif


Oleh : Musela Carentia
 (@K11-Musela)



Abstrak : Energi listrik merupakan salah kebutuhan masyarakat modern yang sangat penting dan vital. Ketiadaan energi listrik akan sangat mengganggu keberlangsungan aktivitas manusia. Oleh karena itu kesinambungan dan ketersediaan energi listrik perlu dipertahankan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dan sekitarnya, energi listrik tidaklah menjadi masalah. 
     Karena energi listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah tersedia di kawasan tersebut. Namun bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah pedalaman dan pulau-pulau terpencil, energi listrik merupakan suatu masalah besar. Karena jaringan listrik PLN belum menjangkau pada daerah tersebut. Solusi yang tepat untuk mengatasi ketiadaan energi listrik di daerah tersebut adalah mengubah  cahaya matahari yang melimpah menjadi energi listrik menggunakan teknologi photovoltaic. Sistem penyediaan listrik seperti ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kata kunci : potensi tenaga surya di Indonesia

     Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti tenaga air (termasuk minihidro), panas bumi, biomasa, angin dan surya (matahari) yang bersih dan ramah lingkungan, tetapi pemanfaatannya belum optimal. Belum optimalnya pemanfaatan energi terbarukan disebabkan biaya pembangkitan pembangkit listrik energi terbarukan, seperti tenaga surya, tidak dapat bersaing dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik berbahan bakar energi fosil (bahan bakar minyak, gas bumi, dan batubara).

Indonesia terletak di garis katulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai sumber energi surya yang berlimpah dengan intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2
per hari di seluruh wilayah Indonesia. Menurut Irawan Rahardjo dan Ira Fitriana (2005) menyatakan “Dengan berlimpahnya sumber energi surya yang belum dimanfaatkan secara optimal, sedangkan di sisi lain ada sebagian wilayah Indonesia yang belum terlistriki karena tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN,sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan sistemnya yang modular dan mudah dipindahkan merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan sebagai  salah satu pembangkit listrik alternatif”.

Sayangnya biaya pembangkitan PLTS masih lebih mahal apabila dibandingkan dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik tenaga konvensional, karena sampai saat ini piranti utama untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik (modul fotovoltaik) masih merupakan piranti yang didatangkan dari luar negeri.

Manfaat PLTS
v  Dapat menyediakan listrik secara terus menerus karena sumber energinya adalah sumber energi yang terbarukan
v  Merupakan energi yang bersih dan ramah lingkungan, sehingga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca
v  Dapat menyediakan listrik dengan mudah dan tidak memerlukan biaya khusus untuk perawatan
v  Dapat menyediakan kebutuhan listrik pada daerah pedesaan, daerah terisolasi, dan pulau-pulau yang tidak teraliri listrik PLN.

Adapun keunggulan-keunggulan energy surya, diantaranya :
  • Sumber energi yang mudah didapatkan
  • Ramah lingkungan.
  • Sesuai untuk berbagai macam kondisi geografis
  • Instalasi,pengoperasian dan perawatan mudah
  • Listrik dari energi surya dapat disimpan dalam baterai

Dan kekurangannya sebagai berikut :
  • Daya yang dihasilkan berkurang ketika mendung
  • Tergantung kondisi cuaca
  • Besarnya biaya pembangunan

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya – Cara kerja dari pembangkit listrik jenis ini cukup sederhana. sel surya atau sel fotovoltaik adalah peralatan yang mengubah panas matahari  menjadi energi listrik.
     Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik yang lain, jenis pembangkit listrik ini diklaim lebih ramah lingkungan, murah dan hampir tidak memiliki polusi ataupun limbah dan seperti yang Anda ketahui, hal tersebut merupakan beberapa keuntungan dari pembangkit listrik ini. Setelah panas matahari ditangkap oleh sel foltovotaik lalu panas tersebut akan digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya menjadi uap yang dihasilkan akan dipanaskan oleh sebuah generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Umumnya prinsip kerja dari pembangkit listrik jenis ini hampir sama seperti cara kerja pembakaran bahan bakar fosil dalam pengolahannya.Yang membedakan dari pembangkit listrik bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga matahari ini adalah uap yang dihasilkan bukan dari pembakaran minyak fosil, akan tetapi dari tenaga surya atau cahaya matahari.

komponen sistem pembangkit listrik tenaga surya
Panel surya / solar cell sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mendapatkan tenaga listrik pada pagi sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari.
http://suryautamaputra.co.id/wp-content/uploads/2016/05/Pembangkit-listrik-tenaga-surya-untuk-rumah-1.jpg
       Umumnya kita menghitung maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi – sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari. Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan.
Perencanaan terdiri dari: Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt). Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya/solar cell (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya / solar cell yang harus dipasang. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya / solar cell memiliki daya tahan 20 – 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 – 5 tahun. Beberapa komponen dari pembangkit listrik tenaga surya (cara kerjanya dapat dibaca di Instalasi Listrik Tenaga Surya) :
  1. Panel surya / sel surya 
  2. Baterai
  3. Inverter DC ke AC
Kesimpulan :
      Krisis energi saat ini sekali lagi mengajarkan kepada bangsa Indonesia bahwa usaha serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera dilakukan. Mengingat Indonesia merupakan daerah tropis dan mempunyai iklim yang sangat menguntungkan untuk dikembangkan pemanfaatan energi surya ini se-optimal mungkin sebab energi surya adalah lebih baik dari segi ekonomi, kelangsungan kelestarian dan amdalnya.

Daftar pustaka ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.