Oleh : Sinta
Anggraeni (@J12-Sinta)
Abstrak : Apa sih oleokimia itu? Pasti sebagian dari kalian merasa
asing dengan oleokimia ini. Oleokimia
adalah bahan kimia yang diperoleh dari lemak dan minyak. Oleokimia banyak
digunakan pada rumah dan industri rumah tangga dan perawatan tubuh, Oleokimia juga
dapat digunakan sebagai bahan baku atau sebagai perantara farmasi, karet,
plastik, cat dan pelumas industri.
Kata kunci : Oleokimia, produk-produk oleokimia
Menurut wikipedia, Oleokimia adalah bahan
kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh hasil
olahan oleokimia ialah mentega, sabun,
dan minyak goreng. Oleokimia dapat diperbaharui
dan merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.
Oleokimia merupakan
senyawa turunan minyak yang dihasilkan melalui proses kimia. Minyak atau lemak
secara umum merupakan trigliserida yang mengandung gliserol dan asam lemak baik
jenuh maupun tidak jenuh. Dalam industri oleokimia, dengan proses kimia
struktur minyak tersebut dipecahmenjadi struktur lain seperti asam lemak,
gliserol, ester lemak, dan juga alkohol lemak.
Bahan dasar oleokimia dapat berupa minyak/lemak nabati dan hewani. Sumber
minyak nabati yang dapat digunakan
adalah yang tergolong tropical oil,
seperti minyak sawit (palm oil), minyak inti sawit (palm kernel
oil) dan minyak kelapa (coconut oil) dan yang tergolong soft oil, seperti minyak
kedelai (soya oil), minyak bunga matahari (sunflower oil). Sumber minyak/lemak hewani
yang dapat digunakan adalah lemak sapi (tallow),lemak babi (lard)
dan unggas (poultry). (Yernisa, 2015)
Produk-produk
Oleokimia
Fatty acid (asam lemak): Asam lemak merupakan oleokimia yang paling banyak
diperlukan. Secara umum, produksi asam lemak di dunia lebih besar dibandingkan
konsumsinya. Asam lemak yang berasal dari Amerika dan Eropa pada umumnya
disintesis dari tallow, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak rapeseed dan
lain-lain.
Asam lemak dapat dibuat degan cara
splitting CPO atau PKO pada suhu dan tekanan tinggi. Selanjutnya asam lemak
tersebut didistilasi atau difraksionasi untuk memperoleh asam lemak dengan
kemurnian tinggi. Sementara itu produk sampingnya yang berupa gliserin setelah
dimurnikan akan menghasilkan gliserin yang sesuai dengan standar farmasi.
Produk-produk turunan dari asam
lemak sepeti fatty ester, fatty alcohol, dan fatty amina lainnya digunakan
untuk menggantikan produk-produk petrokimia.
Fatty
ester: Fatty ester
sebagian besar (± 80%) diubah menjadi fatty alcohol, yang kemudian diproses
lebih lanjut menjadi produk hilir terutama suftaktan. Disamping itu fatty ester
juga digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak diesel. Metil ester dapat
dibuat dengan cara transesterifikasi CPO atau PKO dengan methanol pada suhu
60oC dan tekanan satu atmosfir. Selanjutnya dilakukan distilasi dan fraksionasi
untuk memperoleh metal ester dengan kemurnian tinggi. Produk samping yang
dihasilkan pada proses ini adalah gliserin yang dapat digunakan sebagai bahan
baku industry farmasi dan kosmetik.
Fatty
alkohol: Fatty
alkohol merupakan oleokimia dasar yang paling banyak digunakan sebagai bahan
baku surfaktan seperti fatty alkohol sulfat (FAS), fatty alkohol etoksilat
(FAE) dan fatty alokohol etoksi sulfat (FAES). Sekitar 70% fatty alcohol
digunakan untuk membuat surfaktan nonionic dan anionic. Fatty alkohol dapat
dibuat dari asam lemak maupun metal ester dengan cara hidrogenasi pada suhu dan
tekanan tinggi menggunakan katalis kimia. Selanjutnya dilakukan distilasi untuk
menghasilkan fatty alkohol dengan kemurnian tinggi.
Fatty
amina: Fatty amina
merupakan turunan nitrogen dan paling banyak digunakan untuk membuat senyawa
ammonium quartener seperti senyawa distearyl-dimethylammonium yang digunakan
sebagai pelembut pakaian dan hair conditioners.
Gliserin: Gliserin dapat dibuat dari minyak
atau lemak alami sebagai hasil samping dari asam lemak, ester atau sabun,
Meskipun merupakan produk samping, gliserin umumnya mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi. Mulai tahun 1980-2010, produksi gliserin sintetik (dari minyak
bumi) mulai menurun, sementra produksi gliserin alami semakin meningkat.
Bioemollent
dari asam lemak sawit:
Industri kosmetik merupakan konsumen minyak nabati dan asam lemak yang sangat
potensial Salah satu bahan baku kosmetik yang banyak digunakan dalam hampir
seluruh formulasi produk kosmetik adalah emollient. Fungsi emollient adalah
sebagai pelembut dan pelembab kulit pada produk kosmetik yang berbentuk krim,
lotion, lipstick dan sabun . Produk emollient yang dibuat dari minyak sawit
disebut bioemollient, mempunyai keunggulan yang tidak dijumpai pada produk
sintetis dari minyak bumi. Emollient disintesis dengan cara esterifikasi antara
asam lemak dengan alkohol.
Biodiesel
sawit: Biodiesel
sawit dapat dibuat dari hampir semua fraksi sawit seperti CPO, palm kernel oil
(PKO), refined bleached and deodorized palm oil (RBDPO) dan olein. Pada
prinsipnya biodiesel atau metal ester diproduksi melalui reaksi
transesterifikasi antara trigliserida pada minyak sawit dengan methanol menjadi
metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Gliserol akan terpisah di
bagian bawah reaktor sehingga dengan mudah dapat dipisahkan. Ester yang
terbentuk selanjutnya dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa kalatis dan
methanol. Proses dapat dilakukan secara curah (bach) atau disambung
(continuous) pada suhu 50-70o C.
Kesimpulan : Oleokimia
merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan
maupun hewani. Oleokimia ternyata sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari kita, seperti digunakan
pada rumah dan industri rumah tangga dan perawatan tubuh.
Daftar pustaka :
Wikipedia. 2017. Oleokimia. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Oleokimia
(Diakses 30 September 2018)
Kusuma, Benny. Industri oleokimia. Dalam https://www.scribd.com/doc/74900962/INDUSTRI-OLEOKIMIA
(Diunduh 30 September 2018)
Yernisa. 2015. Oleokimia Dasar. Dalam http://yernisa.blogspot.com/2015/06/oleokimia-dasar.html
(Diakses 30 September 2018)
Ihsan. 2018. Produk-produk oleokimia kelapa sawit. Dalam https://www.petanihebat.com/produk-produk-oleokimia-kelapa-sawit/
(Diakses 30 September 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.