Oleh: M. Eggy Z. Nando (@K13-Eggy, @ProyekK03)
Abstrak
Minyak
sawit adalah minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia.
Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri yang menghasilkan minyak masak, minyak
industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Harga murah dan kualitas melimpah adalah kunci terjual banyak minyak dari kelapa sawit sendiri yang digunakan masyarakat untuk sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit, dan industri farmasi.
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Harga murah dan kualitas melimpah adalah kunci terjual banyak minyak dari kelapa sawit sendiri yang digunakan masyarakat untuk sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit, dan industri farmasi.
Kata kunci : Minyak Kelapa Sawit
Berbeda dengan industri minyak yang
berasal dari fosil, industri minyak kelapa sawit bukanlah industri yang
menghasilkan suatu minyak untuk bahan bakar namun, minyak kelapa sawit yaitu
minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan untuk memasak di industri kecil
rumah tangga.
Industri minyak kelapa sawit dapat
dikatakan sebagai industri bahan kimia konsumen. Yang menurut Hidayat dan
Kholil (2018) Bahan kimia konsumen dapat dijual secara langsung kepada
masyarakat, contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik, dan
parfum. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah berhasil dikembangkan jenis
deterjen yang lebih efektif dan ramah lingkungan, terutama dengan ditermukannya
jenis suraktan yang memiliki daya bersih lebih baik. Nilai penjualan kimia
bahan kimia konsumen mencapai 10 persen dari nilai penjualan industri kimia
secara keseluruhan (Technofunc,2012).
Indonesia adalah penghasil minyak
kelapa sawit kedua di dunia setelah Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di
daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa dan Sulawesi. Kelapa sawit yang
biasanya diolah adalah buahnya. Bagian buah menghasilkan minyak kelapa sawit
mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis
turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah
kolestrol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah
menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan
indutsri kosmetika.
Selain memiliki sisi positif bagi
industri kimia. Kelapa sawit juga memiliki dampak yang terasa bagi lingkungan
disekitarnya. Penanaman kelapa sawit menjadikan suatu persoalan tata ruang,
dimana monokultur, homogenitas. Hilangnya keaneka ragaman hayati ini akan
memicu kerentanan kondisi alam berupa menurunnya kualitas lahan berupa
menurunnya kualitas lahan disertai erosi, hama dan penyakit. Pencemaran yang
diakibatkan oleh asap hasil dari pembukaan lahan dengan cara pembakaran dan
pembuangan limbah, merupakan cara – cara perkebunan yang meracuni makhluk hidup
dalam jangka waktu yang lama.
Sumber: Gimni.org |
Hal ini semakin merajalela karena sangat
terbatasnya lembaga kemanusiaan yang melakukan kegiatan tanggap darurat
kebakaran hutan dan penanganan limbah. Dampak negatif terhadap lingkungan
menjadi serius karena dalam prakteknya pembangunan perkebunan kelapa sawit
tidak hanya terjadi pada kawasan hutan konversi, melainkan juga dibangun pada
kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan bahkan di kawasan hutan konservasi
yang memiliki ekosistem yang unik dan mempunyai nilai keanekaragaman hayati
yang tinggi. ( Manurung, 2000, Potter and Lee,1998).
Menurut anonym PT.Nabire Baru berupaya
perusahaan kelapa sawit untuk menghasilkan perkebunan kelapa sawit yang ramah
lingkungan:
1. Melestarikan
lingkungan dari keanekaragaman hayati.
2. Pemakaian
bahan dari pupuk yang diperoleh dari produsen dan importer resmi.
3. Pengolahan
dan pemanfaatan limbah .
4. Pemanfaatan
limbah padat dimanfaatkan sebagai mulsa.
5. Melakukan
penghematan energi.
6. Pemantauan
gas rumah kaca.
7. Berkomitmen
untuk menurunkan beban emisi.
Kesimpulan harga murah dan kualitas bagus adalah kunci dari
kegiatan ekonomi industri yang dilakukan pada minyak kelapa sawit ini dibanding
dengan penggunaan bahan fosil sebagai bahan masakan, maupun bahan kosmetik yang
tentunya pencemaran lingkungan lebih berdampak bahan fosil tersebut daripada
kelapa sawit. Dengan upaya seperti yang dipaparkan diatas diharapkan
pengelolaan minyak kelapa sawit dapat berguna bagi masyarakat dan tidak merusak
ekosistem lingkungan hidup yang sudah tercipta di Indonesia.
Daftar Pustaka
https://gapki.id/news/3971/perkembangan-mutakhir-industri-minyak-sawit-indonesia
https;//threejoko.wordpress.com/budidaya-tanaman-kelapa-sawit-3/
Hidayat dan Kholil, 2018 Kimia dan pengetahuan lingkungan industri, Jakarta
adekrawie.wordpress.com, Dampak ekologi dan lingkungan akibat perkebunan sawit skala yang besar (Diunduh tahun 20017)
https://www.loaxgogreen.com/perkebunan-kelapa-sawit-yang-ramah-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.