Pencemaran
Yang Dimanfaatkan
Oleh
: arisa savitri eka pratiwi (G21-Arisa)
Abstrak
Perkembangan
antara manusia, industri, teknologi, semakin pesat. Industri yang berkembang
akan menghasilkan limbah berupa cairan atau padatan. Limbah cairan dapat diolah
menjadi barang yang dapat digunakan ataupun diuraikan agar tidak menjadi limbah
yang mengganggu lingkungan. Perngolahan limbah cair dapat didaur ulang.
Kata
kunci : limbah, ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP), Resin Cair
Isi
Menurut
Hutagalung, Sugiarto,Luvita, metode advanced oxidation processes (AOP) untuk
mengolah limbah resin cair. Pada umumnya polutan utama yang terkandung dalam
limbah cair bahan resin adalah senyawa-senyawa organik yang biasanya dapat
merupakan racun yang dapat mencemari lingkungan air dan udara apabila dibuang
langsung ke lingkungan dalam jumlah yang banyak. Untuk mengatasi polutan yang
terkandung dalam limbah cair bahan resin, penelitian merekomendasikan instalasi
air limbah (IPAL) dengan menggunakan instrumentasi metode Advanced Oxidation
Processes (AOP). Untuk dapat meningkatkan efektifitas dan standar baku mutu
buang limbah cair dari bahan resin, maka diusulkan adanya perubahan cara pengolahan
air limbah dengan metode AOP yaitu dengan mengkombinasikan ozon dan ultraviolet.
Sejak
tahun 1981, para peneliti mulai menguji penggunaan ozon sebagai bagian dari
proses reklamasi air. Penelitian awal menunjukan bahwa dosis ozon tertentu
diperlukan untuk mencapai tingkat spesifik penyuci-hamaan [1]. Literatur
menunjukan bahwa faktor-faktor yang paling signifikan dimana mempengaruhi
persyaratan dosis ozon adalah effluent chemical oxygen demand (COD), influent
kepadatan bakteri, dan target effluent kepadatan bakteri. Plasma adalah zat
keempat disamping zat klasik, padat , cair dan gas. Zat plasma ni diketemukan
oleh ilmuan Amerika , Irving Langmuir 1881-19570 dalam percobaanya melalui
filamen tungsten dengan prinsip mengalirnya arus listrik akan menunjukan adanya
ionisasi yang mengakibatkan terbentuknya ion serta elektron pada udara diantara
dua elektroda yang diberi tegangan listrik yang cukup tinggi (< 10 kV) [2].
Semakin besar tegangan listrik yang diberikan, semakin banyak jumlah ion dan
electron yang terbentuk. Aksi–reaksi yang terjadi antara ion dan electron dalam
jumlah banyak akan menimbulkan kondisi udara dua elektroda menjadi netral,
peristiwa inilah yang disebut plasma. Dewasa ini teknologi plasma banyak
digunakan dalam berbagai bidang industri, seperti industri elektronik,
material, kimia dan obat-obatan. Selain dari pada itu teknologi plasma
dimanfaatkan juga untuk mengolah limbah cair dan gas. Sistem pengolah limbah
cair yang ada umumnya mempergunakan cara kombinasi antara pemakaian clorine,
sistem kondensasi, sedimentasi dan filtrasi. Sedangkan untuk mengolah limbah
cair organik banyak mempergunakan mikrobiologi, karbon aktif atau membran
filtrasi tidaklah cukup untuk limbah organik yang semakin banyak. Untuk masalah
limbah organik ini, teknologi ozon mulai dipergunakan. Sesuai dengan fungsinya,
instalasi pengolahan air limbah ini dapat dipakai untuk pengolahan air limbah
domestik yang didalamnya banyak terkandung berbagai jenis senyawa kimia dan mikroorganisma
yang dapat merusak lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat
disekitarnya. Pada umumnya polutan utama yang terkandung dalam limbah cair
mengandung bahan peroxide adalah senyawa-senyawa organik beracun yang dapat mencemari
lingkungan air dan udara apabila dibuang langsung ke lingkungan dalam jumlah
yang banyak. Untuk mengatasi polutan yang terkandung dalam limbah cair bahan
peroxide, penggunaan cara oksidasi merupakan proses utama dalam proses
pengolahan air limbah dengan teknologi ozon ini. Oksidasi sangat diperlukan
dalam proses penguraian senyawa-senyawa kimia organik dan sebagian anorganik.
Sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh kementrian negara lingkungan
hidup dimana setiap perusahaan wajib untuk dapat mengatasi dan mengurangi
jumlah bahan pencemar dalam limbah cair yang dihasilkan. Untuk itu perusahaan
yang menggunakan bahan peroxide memerlukan adanya suatu teknologi yang dapat
dipergunakan untuk mengatasi permasalahan limbah cair tersebut. Hutagalung,
Sugiarto,Luvita (2010).
Pengembangan
instalasi instrumentasi pengolahan limbah cair bahan peroxide menggunakan
metode AOP dengan kombinasi ozon dan ultraviolet dimaksudkan agar limbah cair
yang diolah dapat dibuang dengan aman dan memenuhi baku mutu lingkungan sesuai
dengan Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup [3]. Dari proses produksi
perusahaan berbahan peroxide setiap harinya menghasilkan kurang lebih 10 m3
/day limbah cair dengan kadar kandungan COD 116208 ppm di sampel A3-2 yang
dinilai sangat tinggi, sehingga limbah cair ini tidak dapat langsung dibuang ke
lingkungan air. Konsep dasar sistem yang akan dibangun adalah sistem AOP dengan
menggunakan ozon dan ultraviolet [4,5]. sebagai komponen utama sistem yang
dikombinasikan dengan karbon aktif sebagai filtrasi pada tahapan terakhir.
Fungsi dari kombinasi ozon dan ultraviolet adalah untuk menghasilkan hydroxyl
radikal (⋅OH)
ditunjukkan pada persamaan (1) dan (2), dimana sebuah radikal bebas yang
memiliki potential oksidasi yang sangat tinggi (2.8 V), jauh melebihi ozon (1.7
V) dan chlorine (1.36 V) [3,6]. Sedangkan lampu ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu (λ = 254 m) akan efektif dalam proses membunuh bakteri. Hal
ini menjadikan kombinasi ozon dan ultraviolet sangat potensial untuk
mengoksidasi berbagai senyawa organik, minyak, dan bakteri yang terkandung
didalam air. Hutagalung, Sugiarto,Luvita (2010).
Pada
dasarnya limbah cair dapat diolah menggunakan teknologi aop maupun filtrasi. Limbah
diolah menggunakan teknologi agar pencemaran dari limbah tidak menimbulkan efek
bahaya bagi lingkunga dengan skala yang besar atau bahkan limbah yang dihasilkan dari industri dapat dijadikan material yang memiliki nilai ekonomi.
Daftar
pustaka
Hutagalung, Sutrisno Salomo, Sugiarto, Anto Tri, Luvita, Veny,
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah Volume 13 Nomor 2 Desember 2010
Hidayat, Atep
Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona
Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.