.

Sabtu, 10 Februari 2018

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU INDUSTRI

Oleh : Jessica Siahaan
@F18-Jessica


ABSTRAK

Industri tahu di Indoesia saat ini telah berkembang pesat sehingga menyebabkan peningkatan jumlah limbah tahu. Limbah cair tahu yang dihasilkan langsung dibuang ke badan air, hal ini mengakibatkan menurunnya kualitas badan air tersebut. Cairan limbah tahu merupakan komponen yang berbahaya jika dibuang begitu saja ke lingkungan karena dapat menimbulkan bau busuk, penyakit dan mencemari air, juga pemicu gas rumah kaca. Dengan menggunakan teknologi yang tepat, limbah cair ini dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan produk samping berupa biogas yang mengandung gas methan sebagai substitusi energi pada industri yang bersangkutan. Pengolahan diperlukan untuk parameter pencemar dalam air limbah tersebut agar memenuhi baku mutu air limbah sehingga tidak mencemari lingkungan.
Kata Kunci : Limbah Tahu



PENDAHULUAN

Sebagian besar industri tahu tempe masih merupakan industri kecil skala rumah tangga yang tidak dilengkapi dengan unit pengolah air limbah, sedangkan industri tahu dan tempe yang dikelola koperasi beberapa diantaranya telah memiliki unit pengolah limbah. Dengan sistem pengolah limbah yang ada, maka limbah yang dibuang ke peraian kadar zat organiknya (BOD) masih cukup tinggi yaitu sekitar 400 – 1 400 mg/l (Damayanti,2004). Untuk itu perlu dilakukan proses pengolahan lanjut agar kandungan zat organik di dalan air limbah memenuhi standar air buangan yang boleh dibuang ke saluran umum.
Menurut Rahayu (2009), proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis limbah, limbah padat dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.
Industri pengolahan tahu tersebut selain menghasilkan produk utama berupa tahu dalam berbagai bentuk (tahu putih, tahu goreng, tahu pong, dan kerupuk tahu), juga menghasilkan limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat sudah banyak dimanfaatkan seperti pakan ternak dan tempe gembus. Namun limbah cair belum dimanfaatkan sama sekali atau langsung dibuang begitu saja ke perairan. Akibatnya perairan menjadi tercemar, begitu pula dengan simpanan air tanah yang ditandai oleh kotornya wilayah perairan dan timbulnya bau menyengat.

BATASAN MASALAH

Bagaimana proses pemanfaatan limbah cair tahu pada industry?

PEMBAHASAN

Mekanisasi produksi perlu dilaksanakan disuatu industri kecil sekalipun, hal ini penting karena mekanisasi produksi tentunya akan memberikan keuntungan disegi efisiensi kerja yaitu efisien waktu, biaya dan tenaga kerja yang nantinya juga dapat meningkatkan jumlah produksi dibandingkan dengan kerja produksi manual. Mekanisasi produksi termasuk pada pengolahan limbah produksi yang dihasilkan karena jumlah limbah cair dari ampas tahu ini terbilang besar per harinya agar dari sisa hasil produksi tetap bisa dimanfaatkan kembali untuk hal yang berguna dengan meneliti kandungan yang terdapat dalam limbah tahu. Karena ampas dari pengolahan tahu tersebut mencemari lingkungan dan menghasilkan bau yang menyengat. Dengan melihat kandungan limbah tahu yaitu metana maka ampas tahu bisa dimanfaatkan agar bisa menjadi biogas, biogas tersebut bermanfaat sebagai pengganti bahan bakar pengganti gas LPG, minyak tanah, ataupun kayu bakar untuk memasak memasak pada rumah tangga karena setelah didiamkan selama beberapa hari akan menghasilkan gas metana.
Limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuat tahu kira-kira 15-20 l/kg bahan baku kedelai. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan berasal dari lokasi pemasakan kedelai, pencucian kedelai, alat produksi dan lantai.
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Hal tersebut dilakukan karena dalam ampas tahu terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen). Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

KESIMPULAN

Dengan melihat kandungan limbah tahu yaitu metana maka ampas tahu bisa dimanfaatkan agar bisa menjadi biogas, biogas tersebut bermanfaat sebagai pengganti bahan bakar pengganti gas LPG, minyak tanah, ataupun kayu bakar untuk memasak memasak pada rumah tangga karena setelah didiamkan selama beberapa hari akan menghasilkan gas metana.
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Selain itu, larutan bekas pemasakan dan perendaman tahu dapat didaur ulang kembali dan digunakan sebagai air pencucian awal kedelai. Perlakuan hati-hati juga dilakukan pada gumpalan tahu yang terbentuk dilakukan seefisien mungkin untuk mencegah protein yang terbawa dalam air dadih.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017). Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Penerbit Pantona Media. Jakarta.

Indriyati. 2012. Unjuk Kerja Pengolahan Limbah Cair Tahu Secara Biologi. http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo/article/download/81/67 (diunduh tanggal 10 Februari 2018)

Ridhuan, Kemas. 2012. Pengolahan Limbah Cair Tahu Sebagai Energi Alternatif Biogas Yang Ramah Lingkungan. http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo/article/download/81/67 (diunduh tanggal 10 Februari 2018)

Satanfield, Sardi. 2015. Pemanfaatn Limbah Cair Tahu Industri. https://www.kompasiana.com/satanfield/pemanfaatan-limbah-cair-industri-tahu_5500b9d7a333115373511b53 (diunduh tanggal 10 Februari 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.