Oleh : Jessica Siahaan
@F18-Jessica
ABSTRAK
Sektor bangunan
memiliki dampak besar tidak hanya pada kehidupan ekonomi dan sosial, tetapi
juga pada lingkungan alam yang dibangun. Meskipun penerapan bangunan hijau
dapat mengurangi kerusakan lingkungan, namun tidak semua bangunan baru didisain
dan dibangun dengan menerapkan konsep bangunan hijau. Hal ini disebabkan karena
penerapan konsep bangunan hijau tidak mudah, dan disamping itu terdapat
tantangan yang menghambat penerapan konsep bangunan hijau.
Dalam konsep bangunan
hijau ini diperlukan suatu acuan yang pengembangannya menuju konsep bangunan
hijau yang terukur/obyektif, disesuaikan dengan kondisi yang ada, dan dilakukan
evaluasi secara periodik, dimana inti pencapaian dari semua itu adalah dapat memenuhi
peraturan yang berlaku, penghematan energi, mengurangi beban infrastruktur
kota, konservasi sumber daya, dan pengakuan atas komitmen bangunan hijau.
Kata Kunci : Bangunan
Hijau
PENDAHULUAN
Ditengah ancaman krisis
energi yang kian membayangi Indonesia, kesadaran akan pentingnya manajemen
energi yang efisien sangat perlu untuk terus tumbuh.
Menurut Rana Yusuf Nasir, Direktur Pelatihan dan Edukasi Green Building Council Indonesia (GBCI), bahwa semua pihak harus waspada.
Efek dari perkembangan di sektor bangunan tinggi ini harus diwaspadai oleh semua pemangku kepentingan, yaitu kurangnya ketersediaan energi, khususnya listrik, yang mutlak diperlukan untuk konstruksi maupun operasionalisasi bangunan.
Menurut Rana Yusuf Nasir, Direktur Pelatihan dan Edukasi Green Building Council Indonesia (GBCI), bahwa semua pihak harus waspada.
Efek dari perkembangan di sektor bangunan tinggi ini harus diwaspadai oleh semua pemangku kepentingan, yaitu kurangnya ketersediaan energi, khususnya listrik, yang mutlak diperlukan untuk konstruksi maupun operasionalisasi bangunan.
Fakta akibat pemanasan
global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang
dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan arsitektur hijau
menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material
bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke
depan.
Desain rancang bangunan
memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya
alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada
siang hari.
Desain bangunan hemat
energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas
bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap
bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang
memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang
hijau bertambah).
BATASAN
MASALAH
Bagaimana penerapan konsep bangunan hijau?
PEMBAHASAN
Semen, keramik, batu
bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah
bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan. Untuk
kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan
material baja ringan. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan
bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Bahan dinding
dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau
fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki
karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah,
kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Konsep ramah lingkungan
dewasa ini juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring
biologis (biological filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan
teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian
secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor
atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak
membutuhkan perawatan khusus. Untuk mengantisipasi krisis air bersih, kita
harus mengembangkan sistem pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan
kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan
air bersih (recycle), dan pengisian kembali air tanah (recharge).
Pada akhirnya di tengah
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan krisis ekonomi sekarang, cara
pandang merencanakan atau merenovasi bangunan sudah harus mulai diubah. Bagaimana
menghadirkan bangunan yang hemat (bahan bangunan, waktu, tenaga) yang berujung
pada penghematan anggaran biaya dengan tetap menjaga kualitas dan tampilan
bangunan, serta ramah lingkungan.
KESIMPULAN
Bangunan menggunakan
bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Beberapa produsen
telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya
kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan
dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan energi
secara keseluruhan.
Bahan baku yang ramah
lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam
inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku
tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan
penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah
lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan
M. Kholil (2017). Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Penerbit Pantona Media.
Jakarta.
Kompas. 2008. Bangunan Hijau,
Hemat dan Ramah Lingkungan. http://nasional.kompas.com/read/2008/05/29/14062635/bangunan.hijau.hemat.dan.ramah.lingkungan
(diunduh tanggal 17 Februari 2018)
Mulia, Anggun. 2015.
Kriteria Bangunan Hijau dan Tantangannya Pada Proyek Konstruksi Di Surabaya. http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-sipil/article/view/3884/3488
(diunduh tanggal 17 Februari 2018)
Nurul, Fitriyah. 2008.
Penerapan Konsep Bangunan Ramah Lingkungan Melalui Konstruksi Green Panel
Sebagai Alternatif Peningkatan Kenyamanan Dalam Ruang. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=5531&val=201
(diunduh tanggal 17 Februari 2018)
Ragam . 2014. Bangunan
Hijau Solusi Efisiensi Gedung Tinggi. http://www.jurnalasia.com/ragam/bangunan-hijau-solusi-efisiensi-gedung-tinggi/
(diunduh tanggal 17 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.