Abstrak
Perkembangan teknologi yang kian melesat, terbukti telah menjadikan
kehidupan manusia lebih sejahtera, dengan adanya teknologi segala aktivitas
manusia menjadi mudah, efektif dan effisien.
Teknologi Hijau adalah keseluruhan kegiatan industri (bahan, proses, dan
produk) harus ramah lingkungan, sehingga tidak berakibat terjadi kerusakan
ekosistem lingkungan dan kehidupan manusia.
Salah satu produk dari penerapan Teknologi Hijau, adalah plastik Biodegradabl. Plastik tersebut meski
memiliki fungsi yang sama dengan platik konvensional, namun plastik tersebut
dapat mengalami dekomposisi dengan bantuan mikroorganisme karena sebagian besar
dari bahan baku pembuatan plastik berasal dari limbah tumbuhan dan limbah hewan
yang di kombinasi dengan gliserol sebagai pemplastis dan kitosan sebagai
penguat.
Kata Kunci : Teknologi Hijau, Biodegradable,
Plastik
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang kian melesat, terbukti telah menjadikan
kehidupan manusia lebih sejahtera, dengan adanya teknologi segala aktivitas
manusia menjadi mudah, efektif dan effisien. Namun dibalik berbagai manfaat
yang dapat dirasakan untuk manusia menyisakan problematikan yang sangat serius,
bahkan dapat membahayakan ekosistem lingkungan dan kelangsungan hidup manusia.
Eksploitasi besar – besaran terhadap lingkungan dengan tidak
memperhitungkan akibat dari kerusakan lingkungan, mulai dari terjadi polusi,
pencemaran, terjadi berbagai bencana sampai dengan pemanasan global adalah
akibat dari kemajuan teknologi dan industri.
Pentingnya akan Teknologi dan Industri yang tetap mengedepankan aspek
kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia merupakan tantangan dari kemajuan
ilmu dan teknologi masa depan.
Pembahasan
Memajukan teknologi dan industri dengan tetap memperhatikan lingkungan,
adalah pekerjaan rumah yang harus segera di kerjakan, salah satu cara mengatasi
hal ini adalah dengan menerapkan Teknologi Hijau. Menurut Atep (2017),
kesadaran akan perlunya teknologi yang lebih ramah lingkungan makin meluas, terknologi
yang boros energi terutama sumber energi fosil, kalau tetap dipertahankan
berpotensi mengancap kerusakan permanen kondisi Planet Bumi, sekaligus
membahayakan kehidupan umat manusia.
Teknologi hijau (Green Technology)
adalah teknologi yang memperhatikan lingkungan (ramah lingkungan). Memurut
Semarno (2011) dalam Atep (2017), Teknologi hijau adalah teknik menghasilkan
energi dan atau produk yang prosesnya tidak mencemari lingkungan.
Menurut Atep (2017) terdapat beberapa konsep yang menjadi tujuan dari
perkembangan Teknologi Hijau diantaranya :
1. Konsep
keberlanjutan, dimana kebutuhan masyarakat secara terus – menerus dapat
dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam.
2. Konsep
daur ulang, dimana dalam proses produksi manufaktur dirancang sedemikian rupa
supaya dapat didaur-ulang atau digunakan kembali.
3. Konsep
pengurangan limbah dan polusi, dimana pola produksi dan konsumsi diubah
sedemikian rupa sehingga hanya menghasilkan seminimal mungkin polusi dan
limbah.
4. Konsep
inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi alternative.
5. Konsep
viabilitas, intinya adalah bagaimana kegiatan produksi dan konsumsi ramah
lingkungan senantiasa terpelihara keberadaannya.
6. Konsep
edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat secara keseluruhan melalui
pendidikan dan pelatihan.
Inti dari Teknologi Hijau adalah keseluruhan kegiatan industri (bahan,
proses, dan produk) harus ramah lingkungan, sehingga tidak berakibat terjadi
kerusakan ekosistem lingkungan dan kehidupan manusia.
Salah satu produk yang dihasilkan dari penerapan Teknologi Hijau adalah
plastik Bio-Degradable atau plastik
yang mudah terurai oleh mikroorganisme, karena sifatnya yang dapat kembali kea
lam, plastic biodegradable merupakan
bahan plastik yang ramah terhadap lingkungan.
Seperti yang diketahui, plastik dan polimer adalah bahan hasil dari
proses kimia (polymerisasi) dari monomer – monomer, polymer dan plastik sulit
mengalami dikomposisi didalam tanah meskipun telah terkubur ratusan tahun. plastik
bersifat tahan lama dan tidak mudah dihancurkan secara alami sehingga menjadi
masalah lingkungan. Berbagai penanganan plastik dengan cara pemusnahan dengan
cara pembakaran, Proses daur ulan dan Pemanfaatannya sebagai energi malah
menghasilkan masalah baru yaitu dari sisi kesehatan dan ekonomi. Namun dengan
menerapkan Teknologi Hijau dapat meminimalisir permasalahan dari penggunaan
plastik.
Plastik Biodegradable adalah suatu bahan dalam kondisi
tertentu, waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang
mempengaruhi sifat-sifat yang dimilikinya oleh pengaruh mikroorganisme
(bakteri, jamur, algae). (Fachry, A. Rasyidi.2012). Plastik Biodegradable
dibuat dengan memanfaatkan bahan baku dasar seperti limbah tumbuhan dan limbah
hewan, yang di kombinasi dengan digunakan gliserol sebagai pemplastis dan
kitosan sebagai penguat. Coniwanti ,Pamilia.(2014).
Plastik biodegradable
biasanya disebut dengan bioplastik, yaitu plastik yang seluruh atau hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku
yang dapat diperbaharui. Plastik biodegradabel merupakan bahan plastik yang
ramah terhadap lingkungan karena sifatnya yang dapat kembali ke alam
Kesimpulan
Teknologi
dan Industri merupakan ujung tombak kesejahteraan kehidupan manusia, namun
diharapkan dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, tidak menimbulkan
permasalahan serius bagi lingkungan dan kehidupan manusia.
Konsep
dari penerapan Teknologi Hijau diharapkan dapat memperbaikin dan menyelamatkan
ekosistem alam dan kehidupan manusia, karena baik dari bahan, proses dan produk
dibuat sedemikian rupa sehingga ramah lingkungan.
Salah
satu produk dari penerapan Teknologi Hijau, adalah plastik Biodegradabl. Plastik tersebut meski memiliki fungsi yang sama
dengan platik konvensional, namun plastik tersebut dapat mengalami dekomposisi
dengan bantuan mikroorganisme karena sebagian besar dari bahan baku pembuatan
plastik berasal dari limbah tumbuhan dan limbah hewan yang di kombinasi dengan gliserol
sebagai pemplastis dan kitosan sebagai penguat.
Daftar Pustaka.
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.Kimia,industri dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona
Media
Fachry. A. Rasyidi. Dkk. 2012. Pemanfaatan limbah kulit udang dan limbah kulit ari singkong sebagai
bahan baku pembuatan plastik biodegradeble. Jurnal Teknik Kimia No.
3, Vol. 18, Agustus 2012. Dalam http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/19
(diunduh 12
Februari 2018)
Karina, Myrtha. 2015. Penelitian
dan pengembangan plastik ramah lingkungan di indonesia.
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-4 Yogyakarta, 28
Oktober 2015. dalam
(diunduh 12
Februari 2018)
Coniwanti, Pamilia. Dkk.2014.
Pembuatan Fil Plastik Biodegradable dari
pati jangung dengan penambahan kitosan dan pemplastis gliserol. Jurnal
Teknik Kimia No. 4, Vol. 20, Desember 2014 dalam http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/188
(diunduh 12
Februari 2018)
Silvia Nasution. Reni.2015. Berbagai
cara penanggulangan limbah plastik. Journal of Islamic Science and Technology
Vol. 1, No.1, Juni 2015. dalam
(diunduh 12 Februari 2018)
Cornelia, Melanie Dkk. 2013 . Pemanfaatan pati biji
durian (Durio zibethinus Murr ) dan Pati sagu (Metroxylon sp.) dalam pembuatan
bioplastik. J. Kimia Kemasan, Vol.35 No.1 April 2013 : 20-29. Dalam
(diunduh 12
Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.