Abstrak
Menurut Hidayat dan Kholil (2017) bahwa,
kimia analisis, berkaitan erat dengan analisis zat, mempelajari pemisahan dan
identifikasi senyawa kimia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan
menggunakan metode eksperimen. Dalam hal ini analisis kualitatif menunjukan
adanya indikasi dari suatu identitas zat kimia pada sempel. Sedangkan analisis
kuantitatif menunjukan jumlah dari senyawa yang diidentifikasi. Beberapa materi
kimia analisis seperti asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga,
kelarutan, pemisahan dan sebagainnya.
Kata
kunci : Analisa Kualitatif dan Kuantitatif
Menurut Sangi, Runtuwene, Simbala dan
Makang (2008) bahwa, Pola kehidupan masyarakat
dunia saat ini cenderung
kembali ke alam
termasuk di bidang obat-obatan.
Orang kini cenderung beralih ke
tumbuhan obat karena
tumbuhan obat memiliki beberapa
kelebihan yaitu tidak ada
efek samping bila
digunakan secara benar, efektif
untuk penyakit yang telah dilakukan analisis fitokimia
tumbuhan obat di
Sulawesi Utara, khususnya di
Kabupaten Minahasa Utara mencakup kecamatan Airmadidi,
Kecamatan Kauditan dan
Kecamatan Kema. Penentuan kandungan
kimia dilakukan melalui analisis
fitokimia secara kualitatif.
Analisis sulit disembuhkan dengan
obat kimia, harganya murah,
dan penggunaannya tidak perlu
bantuan tenaga medis
(Karyasari, 2002).
Bangsa
Indonesia telah lama mengenal
tumbuhan obat. Begitu
banyak tumbuhan obat yang
tersedia di Indonesia termasuk di
Sulawesi Utara. Tumbuhan obat
umumnya merupakan tumbuhan
hutan yang sejak jaman
nenek moyang telah menjadi
tumbuhan pekarangan dan
secara turun-temurun fitokimia secara kualitatif ini
merupakan suatu metode analisis awal
untuk meneliti kandungan senyawa-senyawa kimia
yang ada pada tumbuhan
obat yang diharapkan
hasilnya dapat memberikan
informasi dalam mencari senyawa
dengan efek farmakologi tertentu dan
dapat memacu penemuan
obat baru. Tujuan penelitian ini
adalah digunakan sebagai tumbuhan
obat.
Mereka
menggunakan tumbuhan obat tersebut
tanpa mengetahui senyawa kimia
aktif di dalamnya
tetapi mereka mengetahui khasiatnya,
oleh sebab itu perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui senyawa
kimia tumbuhan obat agar
kita dapat mengetahui
senyawa aktif yang berperan
dalam penyembuhan suatu penyakit. Berdasarkan
hal tersebut maka mengetahui senyawa
kimia tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat
di Kabupaten Minahasa Utara
melalui analisis fitokimia secara
kualitatif.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia (2017) bahwa, Di Indonesia pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia (2017) bahwa, Di Indonesia pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang
Analisis
Kualitatif
Menurut bululengky (2016) bahwa, Analisis
Kualitatif merupakan suatu tekhnik atau metode untuk menentukan kualitas atau
keberadaan suatu senyawa dalam suatu contoh. Analisis Kualitatif sering juga
disebut sebagai Analisis Jenis karena dalam proses ini ditentukan unsur utama
apa saja yang berada dalam suatu sampel.
Apabila kandungan suatu unsur dalam contoh hanya sedikit tidak akan terlihat perubahannya. Oleh karena itu, Analisis Kualitatif dilakukan untuk menentukan unsur utama yang berada dalam sampel bukan trash (pengotor). Analisis Kualitatif ini diperlukan sebagai uji pendahuluan untuk menentukan metode apa yang sesuai untuk Analisis Kuantitatif apabila tidak diketahui keterangan dan asal usul contoh uji.
Apabila kandungan suatu unsur dalam contoh hanya sedikit tidak akan terlihat perubahannya. Oleh karena itu, Analisis Kualitatif dilakukan untuk menentukan unsur utama yang berada dalam sampel bukan trash (pengotor). Analisis Kualitatif ini diperlukan sebagai uji pendahuluan untuk menentukan metode apa yang sesuai untuk Analisis Kuantitatif apabila tidak diketahui keterangan dan asal usul contoh uji.
Analisis Kualitatif disebut juga sebagai
uji pendahuluan. Metode Analisis jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan
metode tradisional yaitu dengan metode pengendapan sulfida, pembentukan senyawa
baru (warna yang khas atau mengendap) yang khas, uji nyala, mutiara boraks, dan
mikroskopi. Namun, uji yang sering dilakukan adalah uji pengendapan sulfida
karena lebih banyak unsure yang dapat di deteksi. Selain itu apabila
menggunakan uji lain sampel harus murni (tidak mengandung banyak unsure logam).
Selanjutnya analisis kualitatif dapat dilakukan dengan metode yang lebih modern yaitu dengan menggunakan instrument diantaranya Spektrofotometri UV, Spektrofometri FTIR, HPLC, MS (Mass Spectroscopy), dan NMR. Spektrofotometer UV menentukan suatu senyawa berdasarkan penyerapan sinar UV oleh gugus kromofor yang ada dalam senyawa. Spektrofotometer FTIR menentukan suatu senyawa berdasarkan Gugus Fungsi yang dimiliki oleh suatu sampel. Spektroskopi Mass/MS menentukan suatu senyawa berdasarkan berat molekul dari senyawa yang kita analisis biasanya alat ini disatukan dengan HPLC atau GC untuk melakukan pemisahannya, karena senyawa yang masuk kedalam MS harus senyawa tunggal.
Selanjutnya analisis kualitatif dapat dilakukan dengan metode yang lebih modern yaitu dengan menggunakan instrument diantaranya Spektrofotometri UV, Spektrofometri FTIR, HPLC, MS (Mass Spectroscopy), dan NMR. Spektrofotometer UV menentukan suatu senyawa berdasarkan penyerapan sinar UV oleh gugus kromofor yang ada dalam senyawa. Spektrofotometer FTIR menentukan suatu senyawa berdasarkan Gugus Fungsi yang dimiliki oleh suatu sampel. Spektroskopi Mass/MS menentukan suatu senyawa berdasarkan berat molekul dari senyawa yang kita analisis biasanya alat ini disatukan dengan HPLC atau GC untuk melakukan pemisahannya, karena senyawa yang masuk kedalam MS harus senyawa tunggal.
Analisis
Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan
suatu tekhnik atau metode untuk menentukan Kuantitas atau kadar suatu
unsur/senyawa dalam suatu cuplikan. Analisis Kuantitatif dilakukan apabila kita
telah mengetahui senyawa apa saja yang terkandung dalam suatu contoh. Sehingga
dilakukan Analisis Kuantitatif ini untuk menentukan kadar dari suatu unsure
yang terkandung.
Perbedaan mendasar dari metode penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi
dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang
bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode
penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang
telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan
yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka.
Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya. Menurut Erlistina dan Burhanudin (2013) dalam Sugiyono (2012: 9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.
Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya. Menurut Erlistina dan Burhanudin (2013) dalam Sugiyono (2012: 9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.
KESIMPULAN
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang sistematis, jelas, terencana sejak awal hingga akhir penelitian. Di mulai
dari peneliti yang menemukan sebuah masalah dan mengembangkan masalahnya
melalui membaca beberapa referensi yang nantinya akan memunculkan
hipotesis yang akan di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan
kepada responden atau sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui
random. Hasil penelitian dari metode kuantitatif secara umum akan berupa
data-data/angka-angka. Pada metode ini analisis data akan dilakukan setelah
semua data terkumpul.
Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian di lapangan, secara
langsung peneliti melakukan penelitian kepada sumber data/responden.
Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini akan berupa
dokumen-dokumen, baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan, ucapan dan
tindakan responden, dll. Analisis dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.
Daftar
Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.
Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media : Jakarta
Tanaman Obat
Keluarga.2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga (diunduh 31 january 2018)
Sangi, M., M. R. J. Runtuwene., H. E. I.
Simbala dan V. M. A. Makang. 2008. Analisa fitokimia tumbuhan obat di kabupaten
minahasa utara
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=16565&val=1039&title=ANALISIS%20FITOKIMIA%20TUMBUHAN%20OBAT%20DI%20KABUPATEN%20MINAHASA%20UTARA (diunduh 31 january 2018)
bululengky (2016), Kimia Analis
Erlistina,
Luky dan Afid Burhanudin (2013) penelitian kuantitatif dan kualitatif https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
(diunduh 31 january 2018)
(diunduh 31 january 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.