Oleh : Selvy Darmayudi
Saat ini pelaku usaha di Indonesia dituntut harus mulai beralih dari menjalankan bisnis seperti biasanya (business asusual) menjadi yang berwawasan industri hijau. Isu ini penting dan mutlak untuk segera dilaksanakanguna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
“Industri Hijau adalah sebuah icon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada Persiapan Akhir Penghargaan Industri Hijau 2015 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (14/12).
Menurut Haris, pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain: penerapan produksi bersih, konsenrvasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang dan low carbon technology.
“Melalui penerapan industri hijau, maka akan terjadi efisiensi pemakaian bahan baku, energi dan air, sehingga limbah maupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal. Dengan demikian, maka proses produksi akan menjadi lebih efisien yang tentunya akan meningkatkan daya saing produk industri,” paparnya.
Indra Jaya mengangkat permasalahan eksplorasi dan pemanfaatan laut dalam indonesia. Perairan laut dalam yang merupakan 40% luas perairan indonesia memiliki potensi sumber pangan ( proteim ikan), energi, mineral, bahan non-pangan untuk obat - obatan/farmasi. Salah satu teknologi eksplorasi yang dikuasai dapat memberikan informasi tentang berbagai seluk beluk laut dalam adalah teknologi akustik juga program strategis dalam rangka memanfaatkan kekayaan laut secara optimal, yaitu: pengembangan pendidikan dini dan 3 advokasi kelautan, peningkatan investasi infrastruktur kelautan, penelitian dan pengembangan teknologi eksplorasi, serta pemanfaatan laut.
Mulyono S. Baskoro menyajikan tulisan tentang teknologi tepat guna dalam pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis sumberdaya perikanan.
gas alam upaya membangun masyarakat nelayan, langkah yang perlu dilakukan
adalah membangun dan memperkuat kelembagaan sosial serta meningkatkan
Ekualitas sumberdaya manusia melalui penguasaan teknologi dan keterampilan
Manajemen usaha. Pemberdayaan masyarakat pesisir merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan peran serta dan kemandirian masyarakat, sehinggamemiliki tingkat kesejahteraan yang jauh lebih baik.
Erliza Hambali mengemukakan bahwa pengembangan teknologi proses agroindustri menjadi begitu penting, yaitu pada proses-proses yang melibatkan pengembangan bioenergi dan melalui pengembangan pemanfaatan surfaktan lokal berbasis bahan nabati.Teknologi proses dapat diterapkan meliputi esterifikasi dan atau transesterifikasi, pemampatan atau pengempaan, fermentasi, destilasi, adehidrasi, pirolisis, gasifikasi, dan lain sebagainya.
Saat ini di Republik Indonesia, ketahanan, keamanan dan kedaulatan
pangan menjadi suatu target utarna dalam bidang pertanian. Kemampuan untuk mempertahankan ketahanan, keamanan, dan kedaularan
pangan masih belum stabil. Oleh karena itu, masih diperlukan adanya revitalisasi pertanian. Revitalisasi pertanian mengandung arti membuat kembali pertanian (tanaman, terak, dan ikan) menjadi suatu yang vital, terutama dibutuhkan
dan dipedulikan dalam kehidupan komunitas manusia.
Sebagai manusia yang beraka budi, apalagi ilmuwan perlu menyadari
bahwa bila kita ingin tetap dapat peluang bertahan dengan lebih baik di planet
bumi ini, kita perlu bersama-sama mengadapcasikan diri dengan bijak dalarn
planet tersebut dengan segala komponen kehidupannya, bukan dengan keraguan
apalagi dengan sifit kediktatoran dan keserakahan untuk memiliki sendiri.
Penelitian bioteknologi pertanian yang banyak
dilakukan termasuk: apomixis, propagasi-mikro, dan teknologi kultur jaringan,
mernperbaiki teknologi fermentasi melalui pemanfaatan mikroorganisme,
memperbaiki teknologi untuk memproduksi energi biomasa, strategi seleksi
dengan memanfaatkan mereka, mengembangkan genotip tanaman, mengembangkan vaksin terhadap penyakit ternak,
mengembangkan tanaman, ternak atau ikan yang tahan terhadap penyakit dan
hama, Mengembangkan tanaman buah dan sayuran yang produk pasca panennya
mempunyai umur simpan yang panjang, dan sebagainya.
Secara umum, bioteknologi terutama rekayasa genetik saja bukan
merupakan pendekatan yang tepat untuk pertanian berkelanjutan. Banyak aspek
dari bioteknologi berpotensi menimbulkan risiko yang merugikan. Risiko tersebut
Tergolong dalam dua kategori dasar, yaitu risiko terhadap kesehatan manusia dan
hewan serta risiko merugikan terhadap lingkungan.
Peran Bioteknologi dalam Pertanian Berkelanjutan
Memang bioteknologi punya potensi untuk membantu petani
mengurangi input kimia di area perranian sekaigus dapat memproduksi
komoditas dengan nilai tmabah tertentu. Akan tempi, bioteknologi dalam sistem
pertanian juga dapat mendorong perani menjadi ketergantungan pada pelengkap
dari teknologi yang baru. Seringkali bioteknologi pertanian saja sebagai suatu
ilmu tidak cukup untuk menjawab scgala permasalahan pertanian berkelanjutan
dan pembangunan pedesaan, juga kurang dapat memenuhi pertanian berkelanjutan serta pembangunan pedesaan.
Kontribusi bioteknologi modem berpotensi untuk pencapaian. keamanan pangan global, namun seringkali tidak pasti. Walaupun dikemukakan
bahwa aplikasi teknii bioteknologi pcrtanian dapat meningkatkan keamanan
pangan, kebanyakan penelitian bioteknologi pertanian kurang berpihak pada
masyarakat ekonomi lemah dan berdampak negatif pada pertanian berkelanjutan
atau pembangunan pedesaan. Untuk mengatasi permasalahan ini, dalam
pengembangan dan aplikasi produk bioteknologi selalu mempertimbangkan
keberlangsungan keragaman hayati dan keamanan lingkungan hidup secara
holistik.
Yang perlu dicermati bagi negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia dalam mempertahankan dan meningkatkan ketahanan, keamanan dan
kedaulatan pangan, baik dengan bioteknologi modern maupun yang konvensional
ialah:
a) Pemanfaatan bioteknologi yang dapar meningkat produksi pertanian
a) Pemanfaatan bioteknologi yang dapar meningkat produksi pertanian
sekaigus tidak berdampak negatif bagi lingkungan hidup, keragaman organisme,
dan kesehatan manusia
b) Memonitoring dampak bioteknologi pada lingkungan
b) Memonitoring dampak bioteknologi pada lingkungan
Daftar pustaka :
- Sinaga MS. 2009. Peran Bioteknologi Dalarn Pertanian Berkelanjumn. Makalah % CT disampaikan dalam Kuliah Umum Program Paxa Sarjana Universitas F. CI Siwijaya, Bukit Besar Palembang 30139, 12 Mei 2009
- Jaya Indra dalam permasalahan eksplorasi dan pemanfaatan laut dalam (deep sea) Indonesia.
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada Persiapan AkhirPenghargaan Industri Hijau 2015 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (14/12).
- Erliza Hambali mengemukakan bahwa pengembangan teknologi proses agroindustri menjadi begitu penting
- Mulyono S. Baskoro menyajikan tulisan tentang teknologi tepat guna dalam pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis sumberdaya perikanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.