.

Senin, 09 Oktober 2017

PENCEMARAN SUNGAI CITAREM

@E13-Fajar
oleh fajar pambudi 


Philipus Vicky Hardianto  Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat ,indonesia. Sungai citarum mengalir dari hulunya di Gunung wayang selatan kota Bandung mengalir ke utara dan bermuara di laut jawa.Citarum mengaliri 12 wilayah administrasi kabupaten/kota.Citarum menyuplai air untuk kebutuhan penghidupan 28 Juta masyarakat,Sungai yang merupakan sumber air minum untuk masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bandung. Dengan panjang sekitar 269 km mengaliri areal irigasi untuk pertanian seluas 420.000 hektar.Citarum merupakan sumber dari denyut nadi perekonomian Indonesia sebesar 20% GDP (Gross Domestic Product) dengan hamparan industri yang berada di sepanjang sungai Citarum..Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari sungai ini , sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, tiga waduk PLTA dibangun di alirannya.Kondisi Sungai Citarum saat ini sangat memprihatinkan. Menurut keterangan dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Sungai Citarum kini tergolong sebagai sungai terkotor di dunia.
Berdasarkan data tahun 2010 mengenai kualitas air Citarum, dari 10 titik pantau mutu air yang masuk kategori bahaya atau tercemar berat adalah di empat titik pantau Majalaya, Sapan, Cijeruk, dan Dayeuhkolot. Salah satu parameter signifikan melewati batas ambang adalah kandungan bahan kimia beracun dari limbah cair industri tekstil (yang memiliki proses pencelupan, pemutihan, dan finishing). Selain limbah industri tekstil Sungai Citarum juga menjadi tempat pembuangan limbah bagi industri peleburan besi, industri kertas, dan peternakan sapi. Sebanyak 400 ton limbah disalurkan ke Sungai Citarum per hari.
Oleh karena itu,melalui esai ini saya berpendapat bahwa sungai Citarum merupakan sumber kehidupan dari banyak serta salah satu dari pusat pendapatan negara. Bagaimana mungkin Sungai yang telah memberikan kehidupan bagi orang banyak dan juga pendaparan bagi negara merupakan sungai terkotor di dunia? Hal ini jelas sangat mencoreng nama baik Indonesia. Hal ini disebabkan karena limbah - limbah yang mengalir di Citarum. Limbah tersebut sangatlah berbahaya,itu terbukti dengan banyaknya ikan yang mati di sungai Citarum.Ikan - ikan tersebut mati karena mereka telah hidup di sungai yang telah tercemar oleh limbah yang berasal dari industri.
.
Endang menjelaskan, jumlah barang yang diproduksi perusahaan itu selalu berubah. Ketika situasi perekonomian sedang membaik dan memang diperlukan peningkatan jumlah produksi, tentu potensi limbah yang dihasilkan pun bakal meningkat. Karena kondisi itulah, pihaknya kerap kesulitan memantau perusahaan. 

Sebab, saat produksi meningkat, sedangkan kapasitas Ipal tidak sanggup menampung, maka proses penyaringan limbah dengan Ipal pun tidak akan optimal. "Biasanya teknis, misalnya, ketika petugas datang ke perusahaan, sebelumnya ada hujan deras sehingga merobohkan alat penyaring limbah

Akibat pengawasan terhadap pembuangan limbah pabrik yang lemah, ia katakan, kondisi Sungai Citarum makin lama makin memprihatinkan. Di beberapa titik sungai yang mengalir di 12 kota/kabupaten itu aliran sungai kadang berwarna tidak normal dan mengeluarkan bau. Bahkan, di beberapa lokasi sejumlah sawah yang mengandalkan aliran air dari sungai Citarum mengalami gagal panen.
"Karena pengawasan yang lemah, kita harus mengedukasi masyarakat sekitar pabrik agar mengerti apabila ada kegiatan pabrik yang melanggar langsung laporkan," ujar dia.
Organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross asal Swiss pada tahun 2013 melansir daftar tempat paling tercemar di bumi tahun ini. Ada 10 lokasi yang dipandang sangat tercemar akibat limbah industri, pengolahan limbah yang buruk, hingga bencana nuklir.

Menyelamatkan Sungai Citarum
Untuk memastikan penegakan hukum terhadap industri pencemar Sungai Citarum berjalan konsisten, Heryawan mengutarakan pemerintah provinsi akan menjalin kesepakatan khusus dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Menurutnya berbagai upaya yang dilakukan selama ini belum maksimal dalam menekan level kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Limbah industri, perikanan, dan domestik masih memenuhi DAS.
Pada pertengahan 2014, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Gerakan Citarum Bestari (Bersih, Sehat, Lestari dan Indah).
"Penanganan DAS Citarum mulai 2014 dilakukan secara terpadu. Program beberapa instansi, mulai pusat hingga kabupaten/kota, serta lembaga swasta dan masyarakat akan disatukan. Kini akan dikoordinasi langsung oleh pemerintah provinsi," papar Gubernur.
Daftar pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.