@E13-Fajar
oleh fajar pambudi
Philipus Vicky
Hardianto Citarum adalah
sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat
,indonesia. Sungai citarum mengalir dari hulunya di Gunung wayang selatan kota
Bandung mengalir ke utara dan bermuara di laut jawa.Citarum mengaliri 12
wilayah administrasi kabupaten/kota.Citarum menyuplai air untuk kebutuhan
penghidupan 28 Juta masyarakat,Sungai yang merupakan sumber air minum untuk
masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bandung. Dengan
panjang sekitar 269 km mengaliri areal irigasi untuk pertanian seluas 420.000
hektar.Citarum merupakan sumber dari denyut nadi perekonomian Indonesia sebesar
20% GDP (Gross Domestic Product) dengan hamparan industri yang berada di
sepanjang sungai Citarum..Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari sungai
ini , sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, tiga waduk PLTA dibangun
di alirannya.Kondisi Sungai Citarum saat ini sangat memprihatinkan. Menurut
keterangan dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Sungai Citarum kini
tergolong sebagai sungai terkotor di dunia.
Berdasarkan data tahun 2010 mengenai kualitas air Citarum, dari 10 titik
pantau mutu air yang masuk kategori bahaya atau tercemar berat adalah di empat
titik pantau Majalaya, Sapan, Cijeruk, dan Dayeuhkolot. Salah satu parameter
signifikan melewati batas ambang adalah kandungan bahan kimia beracun dari
limbah cair industri tekstil (yang memiliki proses pencelupan, pemutihan, dan
finishing). Selain limbah industri tekstil Sungai Citarum juga menjadi tempat
pembuangan limbah bagi industri peleburan besi, industri kertas, dan peternakan
sapi. Sebanyak 400 ton limbah disalurkan ke Sungai Citarum per hari.
Oleh karena itu,melalui esai ini saya berpendapat bahwa sungai Citarum
merupakan sumber kehidupan dari banyak serta salah satu dari pusat pendapatan
negara. Bagaimana mungkin Sungai yang telah memberikan kehidupan bagi orang
banyak dan juga pendaparan bagi negara merupakan sungai terkotor di dunia? Hal
ini jelas sangat mencoreng nama baik Indonesia. Hal ini disebabkan karena
limbah - limbah yang mengalir di Citarum. Limbah tersebut sangatlah
berbahaya,itu terbukti dengan banyaknya ikan yang mati di sungai Citarum.Ikan -
ikan tersebut mati karena mereka telah hidup di sungai yang telah tercemar oleh
limbah yang berasal dari industri.
.
Endang menjelaskan, jumlah barang yang diproduksi perusahaan itu selalu
berubah. Ketika situasi perekonomian sedang membaik dan memang diperlukan
peningkatan jumlah produksi, tentu potensi limbah yang dihasilkan pun bakal
meningkat. Karena kondisi itulah, pihaknya kerap kesulitan memantau perusahaan.
Sebab, saat produksi meningkat, sedangkan kapasitas Ipal tidak sanggup menampung, maka proses penyaringan limbah dengan Ipal pun tidak akan optimal. "Biasanya teknis, misalnya, ketika petugas datang ke perusahaan, sebelumnya ada hujan deras sehingga merobohkan alat penyaring limbah
Sebab, saat produksi meningkat, sedangkan kapasitas Ipal tidak sanggup menampung, maka proses penyaringan limbah dengan Ipal pun tidak akan optimal. "Biasanya teknis, misalnya, ketika petugas datang ke perusahaan, sebelumnya ada hujan deras sehingga merobohkan alat penyaring limbah
Akibat pengawasan terhadap
pembuangan limbah pabrik yang lemah, ia katakan, kondisi Sungai Citarum makin
lama makin memprihatinkan. Di beberapa titik sungai yang mengalir di 12
kota/kabupaten itu aliran sungai
kadang berwarna tidak normal dan mengeluarkan bau.
Bahkan, di beberapa lokasi sejumlah sawah yang mengandalkan aliran air dari
sungai Citarum mengalami gagal panen.
"Karena pengawasan yang
lemah, kita harus mengedukasi masyarakat sekitar pabrik agar mengerti apabila
ada kegiatan pabrik yang melanggar langsung laporkan," ujar dia.
Organisasi nirlaba Blacksmith
Institute yang berbasis di New York dan Green Cross asal Swiss pada tahun 2013
melansir daftar tempat paling tercemar di bumi tahun ini. Ada 10 lokasi yang
dipandang sangat tercemar akibat limbah industri, pengolahan limbah yang buruk,
hingga bencana nuklir.
Menyelamatkan
Sungai Citarum
Untuk
memastikan penegakan hukum terhadap industri pencemar Sungai Citarum berjalan
konsisten, Heryawan mengutarakan pemerintah provinsi akan menjalin kesepakatan
khusus dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Menurutnya
berbagai upaya yang dilakukan selama ini belum maksimal dalam menekan level
kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Limbah industri,
perikanan, dan domestik masih memenuhi DAS.
Pada pertengahan 2014,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Gerakan Citarum Bestari (Bersih,
Sehat, Lestari dan Indah).
"Penanganan DAS
Citarum mulai 2014 dilakukan secara terpadu. Program beberapa instansi, mulai
pusat hingga kabupaten/kota, serta lembaga swasta dan masyarakat akan
disatukan. Kini akan dikoordinasi langsung oleh pemerintah provinsi,"
papar Gubernur.
Daftar
pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.