DASAR
ILMU KIMIA
ILMU KIMIA adalah ilmu yang mempelajari hakikat, sifat2
serta perubahan materi.
Ia mempelajari susunan atau komposisi materi, perubahan enerji yang menyertai perubahan materi dsb.
Ia mempelajari susunan atau komposisi materi, perubahan enerji yang menyertai perubahan materi dsb.
Cabang Ilmu Kimia
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa
bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang
lebih khusus dalam kimia.
Lima
Cabang Utama
- Kimia analitik adalah studi yang melibatkan bagaimana kita menganalisis komponen kimia dalam sampel. Berapa banyak sebenarnya kafein dalam secangkir kopi? Adakah obat-obatan yang ditemukan dalam sampel urin atlet? Bagaimana tingkat pH kolam renang saya? Contoh bidang yang menggunakan kimia analitik meliputi ilmu forensik, ilmu lingkungan, dan pengujian obat. Kimia analitik dibagi menjadi dua sub cabang: analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan metode / pemastian untuk membantu menentukan komponen zat (menjawab pertanyaan: apa?). Analisis kuantitatif di sisi lain, membantu untuk mengidentifikasi berapa banyak setiap komponen hadir dalam suatu zat (menjawab pertanyaan: berapa?).
- Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika. Di bawah payung utama biokimia banyak sub-cabang baru telah muncul dan banyak ahli kimia modern yang mungkin mengkhususkan diri di dalamnya. Beberapa disiplin ilmu ini meliputi:
- Enzimologi (studi tentang enzim)
- Endokrinologi (studi tentang hormon)
- Biokimia klinik (studi tentang penyakit)
- Biokimia molekuler (studi biomolekul dan fungsinya)
- Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam. Kimiawan di bidang ini fokus pada unsur-unsur dan senyawa lain selain karbon atau hidrokarbon. Sederhananya, kimia anorganik meliputi semua bahan yang tidak organik dan disebut sebagai zat tak-hidup - senyawa yang tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen (CH). Senyawa yang dipelajari oleh ahli kimia anorganik meliputi struktur kristal, mineral, logam, katalis, dan sebagian besar unsur pada tabel periodik. Contohnya adalah kekuatan balok daya yang digunakan untuk membawa berat tertentu atau menyelidiki bagaimana emas terbentuk di bumi. Cabang kimia anorganik meliputi:
- Kimia bioanorganik (studi peran logam dalam biologi)
- Kimia koordinasi (studi senyawa koordinasi dan interaksi ligan)
- Geokimia (studi komposisi kimia bumi, batuan, mineral & atmosfer)
- Teknologi anorganik (sintesis senyawa anorganik baru)
- Kimia nuklir (studi bahan radioaktif)
- Kimia organologam (studi bahan kimia yang mengandung ikatan antara logam dan karbon – tumpangsuh dengan kimia organik)
- Kimia padatan / kimia material (studi pembentukan, struktur, dan karakteristik material fasa padat)
- Kimia anorganik sintesis (studi sintesis bahan kimia)
- Kimia anorganik industrial (studi material yang digunakan dalam industri. Contoh: pupuk)
- Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari senyawa karbon seperti bahan bakar, plastik, aditif makanan, dan obat-obatan. Berlawanan kimia anorganik yang berfokus pada masalah tak-hidup dan zat berbasis non-karbon, kimia organik berurusan dengan studi karbon dan bahan kimia dalam organisme hidup. Contohnya adalah proses fotosintesis di daun karena ada perubahan dalam komposisi kimia dari tanaman hidup. Cabang-cabang dari kimia organik melibatkan banyak disiplin ilmu yang berbeda termasuk studi keton, aldehid, hidrokarbon (alkena, alkana, alkuna) dan alkohol.
- Stereokimia (studi struktur molekul 3-dimensi)
- Kimia medisinal (berurusan dengan perancangan, pengembangan dan sintesis obat-obatan farmasi)
- Kimia organologam (studi bahan kimia yang mengandung ikatan antra karbon dan logam)
- Kimia organik fisik (studi struktur dan reaktivitas dalam molekul organik)
- Kimia polimer (studi komposisi dan pembentukan molekul polimer)
- Kimia fisik adalah studi tentang sifat fisik molekul, dan hubungannya dengan cara menyatukan molekul dan atom. Kimia fisik berurusan dengan prinsip-prinsip dan metodologi baik kimia dan fisika serta merupakan studi tentang bagaimana struktur kimia berpengaruh terhadap sifat fisik suatu zat. Contohnya adalah pembuatan brownies, karena ada pencampuran bahan serta menggunakan panas dan energi untuk mendapatkan produk akhir. Sub-cabang kimia fisik meliputi:
- Elektrokimia (studi interaksi atom, molekul, ion dan arus listrik)
- Fotokimia (studi efek kimia cahaya; reaksi fotokimia)
- Kimia permukaan (studi reaksi kimia pada permukaan)
- Kinetika kimia (studi laju reaksi kimia)
- Termodinamika/termokimia (studi hubungan panas dengan perubahan kimia)
- Mekanika kuantum/kimia kuantum (studi mekanika kuantum dan hubungannya dengan fenomena kimia)
- Spektroskopi (studi spektrum cahaya atau radiasi)
Sumber :
Meliala, Arlianto (2010) http://dasarkimia.blogspot.co.id/
Tea, Bryand (2011) http://bryandtea.blogspot.co.id/2011/01/ilmu-kimia-dasar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.