Lingkungan adalah keadaan sekeliling
tempat industry/organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumberdaya
alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya.
“Keadaan sekeliling” dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
“Keadaan sekeliling” dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
Industri adalah suatu usaha membuat atau
memproduksi barang-barang atau jasa. Lingkungan industri dapat kita definisikan
sebagai keadaan sekeliling tempat suatu industri beroperasi termasuk udara,
air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. Dimana
keadaan ini meluas dari dalam perusahaan/ industri tersebut sampai ke sistim
global
Kristanto(2001) menuliskan bahwa
industri adalah sumber kemakmuran
bagi suatu bangsa. Industrialisasi telah menempati posisi sentral dalam
ekonomi dan masyarakat saat ini dan merupakan motor penggerak yang memberikan
dasar bagi peningkatan kemakmuran umat manusia. Banyak kebutuhan manusia hanya
dapat dipenuhi oleh barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri.
Indusrti telah meningkatkan permintaandemand akan sumber daya alam
dan memaksakan daya tampung sistem alam untuk menyerap hasil sampingannya/limbah. Bila
alam tidak mampu menampung/ menetralisisr limbah dari industry maka industri
menjadi bencana bagi lingkungan sekeliling industri bahkan meluas sampai ke
lingkungan global.
Wardhana(2004) menyebutkan Industri juga
telah memberikan dua dampak dalam kehidupan manusia yaitu dampak langsung dan
dampak tak langsung (psikososioekonomi). Dampak tak langsung seperti
urbanisasi, prilaku
individualistis, kriminalitas, environmental desease. Sedangkan
dampak langsung yaitu, terganggunya keseimbangan ekosistem alam homeostatis,pencemaran
air, udara dan tanah.
Industri memanfaatkan sumber daya alam
dan energi diolah atau ditransportasikan menjadi produk dan ditambah dengan limbahnya,
industri adalah sistem yang linier. Sistem industri yang linier tidak bisa
harmonis dengan system alam/ lingkungan alam dimana alam adalah suatu siklus.
Sistem industri yang linear perlu dirancang ulang menjadi sistem siklus agar
alam/lingkungan tidak menerima beban limbah dari produk industri setelah barang
dipakai. Demikian pula pengeksploitasian sumber daya alam perlu dilakukan
dengan hati-hati agar tidak merusak alam juga dilakukan dengan seefisien
mungkin agar tidak mudah habis.
Selain lingkungan seperti yang
disebutkan diatas pada makalah ini akan dibicarakan masalah lingkungan industry
yang berada didalam organisasi itu sendiri.
Lingkungan industry selain dipengaruhi
oleh kondisi ekonomi makro, perusahaan juga dipengaruhi oleh kondisi
mikro yaitu lingkungan industry.
A. Karakteristik Industri yang mempengaruhi kinerja/hasil bisnis
Dalam buku karangan Jeff Madura disebutkan bahwa ada 4 (empat) variable
yang mempengaruhi hasil bisnis. Hasil perusahaan sangat tergantung pada karakteristik
industri yang tergambar pada diagram berikut :
1. Industry Demand (permintaan industry)
2. Industry Competition (persaingan industry)
3. Labor Enviroment (lingkungan pekerja)
4. Regulatory environment (lingkungan regulator)
1. Industry Demand (permintaan industry)
· Yaitu keseluruhan permintaan terhadap produk-produk dalam industri.
· Permintaan industri harus selalu dipantau oleh manajer, karena dapat
berubah setiap saat dan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan atau preferensi
konsumen.
· Meningkatnya permintaan industri menguntungkan bagi perusahaan dalam
industri, sebaliknya penurunan permintaan berakibat kerugian.
2. Industry Competition (persaingan industry)
· Setiap industri bersaing satu sama lain untuk para konsumen yang
menginginkan produknya dan tingkat persaingan berbeda untuk setiap
industri.
· Perusahaan yang memiliki pesaing sedikit akan lebih menguntungkan, karena :
o Penjualan perusahaan dibandingkan dengan
pasar keseluruhan (pangsa pasar) normalnya lebih tinggi.
o Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi
tanpa kehilangan konsumen
o Seluruh
penghasilan (total revenue) tergantung pada jumlah
terjual (quantity) dan harga per-unit (price)
o Perusahaan dapat menjual dalam jumlah
besar pada harga tinggi sehingga memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi
o Tingkat persaingan yang tinggi
mengakibatkan rendahnya penjualan dan kemungkinan merugi.
3. Labor Enviroment (lingkungan pekerja)
· Beberapa industri memiliki karakteristik tenaga kerja khusus
· Biaya tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam industri tertentu yang
memerlukan spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan)
· Serikat tenaga kerja mempengaruhi biaya tenaga kerja, selain masalah
pemogokan
· Memahami lingkungan tenaga kerja dalam industri dapat menolong manajer
perusahaan mengestimasi biaya tenaga kerja yang terjadi
4. Regulatory environment (lingkungan regulator)
· Semua industri terkena beberapa peraturan pemerintah. Ada peraturan yang
lebih ketat dikenakan pada suatu industri dibanding industri lainnya.
· Perusahaan mobil dan Perminyakan dikenakan lebih banyak peraturan
lingkungan. Perbankan, asuransi dan industri utilitas terkena peraturan pada
jenis jasa yang disediakan.
· Pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun harus mengatahui
segala peraturan yang dikenakan pada industri tersebut
Dari empat indicator tersebut diatas
perlu dicermati dan diantisipasi secara terus- menerus, agar bila terjadi suatu
dapat ditanggulangi secara dini. Dampak terjadinya perubahan pada salah satu
indicator ini akan memaksa perusahaan mengambil keputusan bisnis.
Setiap keputusan bisnis yang diambil
karena adanya perubahan diluar perencanaan akan mempengaruhi factor-faktor
bisnis terkait lainnya.
B. Beberapa Perusahaan dihadapkan pada kondisi-kondisi Industri
Tereksposnya sebuah perusahaan terhadap kondisi industri tergantung pada
karakteristik tertentu, ada dua karakteristik utama yang teridentifikasi yaitu:
1. Pangsa Pasar suatu Perusahaan
• Seberapa besar perusahaan terpengaruh oleh kondisi industri tergantung
pangsa pasar atau pangsa penjualan keseluruhan dalam industri (pasar)
• Perusahaan yang mampu mengontrol pasar biasanya mendapat
keuntungan lebih dari peningkatan permintaan industri, a.l perusahaan dapat
meramalkan permintaan pasar, sehingga dapat meramalkan permintaan produknya
• Perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar juga terkena dampak lebih
besar dibanding perusahaan kecil pada saat industri menurun
2. Fokus Perusahaan pada
industry utama
Perusahaan yang memfokuskan bisnisnya
pada satu industri secara umum lebih terekspos terhadap kondisi industri,
sehinggga akibat serius apabila terjadi penurunan penjualan karena selera
konsumen atau perubahan teknologi. Untuk mengantisipasi kemungkinan kondisi
buruk, perusahaan perlu mengurangi eksposurnya. Solusinya adalah dengan
mendiversifikasi-kan bisnis pada beberapa industri.
C. Persaingan dalam industry
Dalam situasi persaingan yang ketat dapat dibedakan, mana perusahaan yang
dikelola dengan baik dan mana yang tidak baik. Perusahaan yang dikelola
tidak baik akan mengalami kegagalan, sebaliknya perusahaan yang
dikelola dengan baik merebut pasar dari perusahaan yang gagal, melalui
akuisisi, konsolidasi atau merger
Contoh iklan persaingan dalam industry
Lingkungan
industri lebih banyak dan mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan
penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal
lingkungan industri otomotif untuk produsen motor di Indonesia adalah : Honda,
Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko, Bajaj, dan lain-lain.
Sudah
barang tentu bisnis yang bisa bertahan dalam persaingan harus mampu mengungkap
dimensi-dimensi lingkungan industry. Apa yang semestinya diperhatikan dalam
kepentingan persaingan bisnis. Berikut akan dibahas beberapa dimensi berbasis
power.
Ada
6 (enam) variable/power yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu
lingkungan industri tertentu, yaitu :
1. Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry)
2. Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pembeli
3. Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pemasok
4. Ketersediaan Produk Substitusi
5. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
6. Pengaruh kekuatan Stake Holder
1. Hambatan Memasuki Pasar (barier to Entry)
Masuknya perusahaan pendatang baru akan
menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan lama yang telah ada, misalnya
terjadi perebutan pangsa pasar, sumber daya yang terbatas dan sebagainya.
Ada beberapa faktor dan cara yang dapat
dipakai untuk dapat menghambat masuknya pendatang baru kedalam suatu industri
tertentu (barier to entry) antara lain :
a. Skala ekonomi & Kecukupan Modal
b. Diferensiasi Produk
c. Peraturan Pemerintah
d. Akses ke Pemasok & Saluran Distribusi
2. Kekuatan Tawar Pembeli (Bargaining Power)
Pembeli yang dikalangan dunia bisnis
sering disebut buyers mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga produk
tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu perusahaan
dengan kompetitor melalui berbagai keunggulan masing-masing. Bagaimana hal ini
bisa terjadi ?
- Jika pembeli membeli dalam jumlah yang besar
- Jika pembeli membeli dalam jumlah yang besar
- Sifat produk umum, banyak pemasok mudah mencari substitusinya
3. Kekuatan Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat mempengaruhi industri
lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga bahan baku atau penurunan kualitas
produk/jasa.
Pemasok akan kuat apabila :
Pemasok akan kuat apabila :
- Jumlah pemasok sedikit
- Produk bahan baku & jasanya bersifat specific
- Tidak tersedia produk substitusi
- Pemasok memiliki kemampuan untuk mengolah produk seperti yang
dilakukan
perusahaan/produsen
4. Ketersediaan Produk Substitusi
Perusahaan dalam suatu indsutri tertentu
bersaing pula dengan munculnya produk substitusi atau pengganti yang juga
beredar dipasaran, sebab meskipun karakteristiknya berbeda barang substitusi
mampu memberikan fungsi, manfaat atau jasa yang serupa bagi konsumen. Konsumen
yang realistis akan berpedoman pada prinsip : tiada rotan akarpun jadi.
5. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi Pasar Persaingan dalam Industri,
Misal : Monopolistic, Oligopoly, Pasar Persaingan Sempurna, akan sangat
mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.
6. Pengaruh Stake Holder
Stake holder yang dimaksud disini adalah
pihak diluar perusahaan yang secara langsung mempunyai pengaruh dan kepentingan
terhadap perusahaan tersebut, misalnya : pemerintah, serikat pekerja, kreditor,
pemasok, asosiasi, para pemegang saham, lingkungan masyarakat, dan lain-lain.
Setelah memahami enam variable yang
mempengaruhi power suatu industry selayaknya sebuah industry/perusahaan
melakukan dua hal yang menjadi tugas utama yaitu :
a. Menilai Pesaing
Setiap perusahaan hendaknya dapat
mengenali dan mengukur kekuatan pesaing terutama pesaing utama, karena setiap
industri memiliki segmen, dengan cara :
· Membagi segmen berdasarkan Jenis Bisnis dan Kualitas
· Mengantisipasi perubahan dalam persiangan
b. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Perusahaan harus mencari cara untuk
meningkatkan atau minimal mempertahankan pangsa
pasar antara lain dengan melihat keunggulan kompetitif yang dimiliki.
Keunggulan kompetitif dapat diciptakan dengan :
- Harga produksi rendah
- Kualitas lebih baik
- Deferensasi produk
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.