Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan
bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green
chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency
(EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional
untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan
untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang
dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan
tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan
bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya
bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai
ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya
fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.
PRINSIP 1 – 3 KIMIA
HIJAU
- Pencegahan limbah : Lebih baik untuk mencegah sedini mungkin terjadinya limbah daripada menanggulangi dan mengelola limbah yang sudah terlanjur terbentuk. Bagaimanapun pengelolaan limbah yang muncul sebagai bagian dari proses produksi akan menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Berbagai teknologi pengelolaan limbah sudah diterapkan, mulai dari sanitary landfill, incinerator dan land treatment (land farming). Namun ketiga jenis teknologi tersebut tetap saja dianggap sangat mahal, sulit diterapkan, memerlukan standar operasi yang tinggi dan efektivitasnya diragukan. Jadi sekali lagi lebih baik mencegah limbah daripada mengelolanya. Hal itu sejalan dengan pendapat Wang dkk (2006).
Teknologi pemusnahan sampah dengan
metode Sanitary Landfill ialah dengan
cara membuang dan menumpuk limbah
(sampah) ke suatu titik lokasi yang cekung, kemudian dipadatkan dan menutupnya dengan tanah. Sedangkan incinerator
(insinerator) ialah teknologi pengelolaan limbah (sampah) dengan proses
pembakaran.
Adapun teknologi land treatment
ialah dengan cara menebar limbah (termasuk limbah bahan beracun berbahaya) ke
permukaan tanah, dengan maksud supaya mengalami proses dekomposisi oleh
mikroorganisme tanah. Di sisi lainnya partikel tanah dapat menahan laju mobilisasi
berbagai komponen berbahaya dari limbah. Sekali lagi jika dicermati secara
seksama, ketiga teknologi pengelolaan limbah tersebut selain mahal juga tidak
ada yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu prinsip pertama dari Kimia Hijau
ialah mencegah terjadinya limbah (sampah) sedini mungkin.
Gambar
: www.spinnakerwaste.co.uk
Menurut Bogner dkk (2007),
tantangan utama bagi setiap pemerintah kota ialah untuk mengumpulkan, mendaur
ulang, sekaligus mengurangi kuantitas
limbah padat dan limbah cair. Dalam hal ini konsep pembangunan berkelanjutan
perlu mencakup upaya pengelolaan limbah yang rasional, terjangkau, efektif dan
benar-benar berkelanjutan. Kesehatan dan keselamatan masyarakat serta kelestarian lingkungan
secara langsung dipengaruhi oleh praktek pengelolaan limbah yang efektif.
Pencegahan dan pengendalian limbah lebih jauh lagi akan menimbulkan dampak
langsung terhadap berkurangnya emisi gas kaca; mencegah kontaminasi air, tanah
dan udara; memberikan manfaat energi terbarukan; melestarikan sumberdaya alam;
sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Memaksimalkan ekonomi atom : Perancangan sintesis sedemikian rupa sehingga produk akhir mengandung proporsi maksimum dari bahan awal. Dalam hal ini hanya sedikit atom yang terbuang, dan kalau bisa nihil. Menurut Santosa (2008) metode sintesis harus dirancang dengan memaksimalkan semua reaktan menjadi produk akhir yang diinginkan.
Konsep ekonomi atom dikembangkan oleh Barry Trost dari Stanford
University (AS), merupakan penerima Presidential
Green Chemistry Challenge Award
tahun 1998. Konsep ekonomi atom merupakan metode yang mengungkapkan
seberapa efisien reaksi tertentu yang menggunakan atom reaktan. Ekonomi atom
merupakan nisbah antara masa atom produk yang diinginkan dengan masa atom dalam
reaktan dikalikan 100 persen (GI, 2015).
Menurut Santosa (2008), idealnya reaksi kimia
berjalan dengan reaktan terubah menjadi produk yang sesuai dengan persamaan
stoikiometrinya. Faktanya kebanyakan reaksi menghasilkan produk dengan
kuantitas di bawah yang diperhitungkan dari persamaan stoikiometrinya. Semula
dikenal adanya konsep Efisiensi Hasil (EH), yang merupakan hasil perbandingan
antara massa produk yang dihasilkan dengan massa produk teoritis yang
diperhitungkan dari persamaan stoikiometri. Namun produk reaksi kimia yang
dihasilkan oleh suatu reaksi kimia sering berjumlah lebih dari satu jenis, dan
tidak semuanya merupakan produk reaksi yang diinginkan. Oleh karena itu EH
tidak mencerminkan seberapa besar efisiensi reaktan terubah menjadi produk yang
diinginkan, sebagai langkah perbaikan maka muncul konsep Ekonomi Atom (EA).
- Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya : Dalam praktek metode sintesis seharusnya didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat yang paling sedikit atau sama sekali ridak menimbulkan toksisitas pada manusia dan lingkungan.
Sintesis kimia ialah penyusunan
atau pembentukan senyawa tertentu, biasanya senyawa organik, dari bahan kimia
komersial mudah tersedia atau murah, tergantung kepentingannya. Senyawa disusun
atau disintesis dengan melakukan berbagai reaksi kimia dengan mengubah struktur molekul, oleh reaksi
tertemtu dengan bahan kimia lainnya. Sintesis kimia terbaik adalah yang menggunakan bahan awal yang murah, hanya
memerlukan beberapa langkah, dan memiliki output yang baik berupa produk yang sesuai dengan perancangan
sintesis,
Bahan awal untuk sintesis organik
dapat berupa senyawa sederhana yang bersumber dari minyak dan gas alam, bisa juga dari bahan
kimia yang lebih kompleks yang diisolasi dalam jumlah besar dari tanaman dan hewan. Tujuan dari sintesis kimia
untuk membuat produk tertentu yang dapat digunakan secara komersial; misalnya
sebagai obat, wewangian, lapisan polimer, makanan, pewarna kain, pestisida,
atau untuk tujuan industri dan komersial lainnya. Selain itu senyawa juga
disintesis untuk menguji teori kimia, membuat bahan kimia baru, membuat bahan
yang lebih baik, atau untuk mengkonfirmasi struktur bahan yang diisolasi dari
sumber alami (McMurry, 1999). Dengan demikian jika mengedepankan prinsip Kimia
Hijau maka setiap kegiatan sintesis bahan kimia perlu senantiasa memperhatikan
aspek perancangan yang mengutamakan bahan tidak berbahaya dan tidak beracun.
Daftar Pustaka
Anwar, Muslih, M.SC. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id
@A37-ANDIKA
BalasHapusPOINT : 3
Mindmapnya bagus
Bagai mana menerapkan pengijauan chemistry ?
@A28-ZAKI
BalasHapusBAGUSS
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN PENCEGAHAN LIMBAH??
@A01-RIKA
BalasHapusPoint 3
Bagus kok.
Pertanyaannya
Bagaimana penanggulangan limbah cair apabila sudah tercemar kedalam sungai?
@A27-RINALDI
BalasHapusPOIN 3
Sangat bermanfaat dan mudah dipahami
Bagaimana cara memanfaatkan limbah?
@A16-SITI
BalasHapusPOIN 3
mind map nya bagus
apakah sintesis hijau mempunyai dampak positif?
@A19-Hariadi
BalasHapusPoin 3
Bagus
Apakah kimia hijau berjalan di indonesia?
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN3
Mindmap dan artikelnya bagus
Bagaimana cara mengaplikasikan metode sanitary landffil?
@A07-RONA
BalasHapusPoin 3
Mind map nya sangat menarik dan mudah dipahami begitupun artikelnya
Bagaimana pencegahan limbah menurut anda?
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Bagus
Apa saja contoh bahan kimia komersial?
@A32-VARATRI
BalasHapuspoin 3 artikelnya sangat bermanfaat
metode teknologi apa yang dgunakan di indonesia dalam pemusnahan sampah ?
@A11-DINDA
BalasHapusPoin 3
Artikel dan mindmapnya sudah bagus
Bagaimana cara memaksimalnya ekonomi atom?
@A03-KHARISMA
BalasHapusPoin 3
artikelnya menarik
bagaimana tindakan kita sebagai mahasiswa dalam melakukan upaya kimia hijau?
@A38-farida
BalasHapusPoin 3
Artikelnya sangat menarik
Apakah reduce,reuse,dan recycle mampu mengurangi limbah yang dikonsumsi masyarakat? Sementara masyarakat enggan untuk membawa wadah makanan atau minuman dari rumah
@A17-DHICO
BalasHapusPoin 3
Artikelnya bagus dan bermafaat
Contoh dari teknologi land treatment seperti apa?
@A12-ZARICA
BalasHapusPoin 3
Bagaimana cara agar kimia hijau dapat berjalan baik di indonesia?
@A29-Fauzi
BalasHapusPoint 3
Artikelnya menarik
Konsep kimia hijau
@A15-Raniyah
BalasHapusPoin 3
1. Artikel dan Mindmapnya bagus dan jelas
2. Contoh ekonomi atom?