Wanita adalah makhluk yang identik dengan seindahan, wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik yang digunakan.
Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh produsen kosmetik. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas industri kosmetik membidik target konsumen utama kaum wanita, belakangan mulai berinovasi dengan produk-produk untuk pria.
Saat ini perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik pada 2012 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun, berdasarkan data Kementerian Perindustrian.
Produk kecantikan dan perawatan tubuh global pada 2012 mencapai US$ 348 miliar, tumbuh tipis US$ 12 miliar dibanding tahun sebelumnya berdasarkan data Euro Monitor. Meskipun 2012 perekonomian dunia masih diwarnai krisis keuangan seperti yang terjadi di kawasan Eropa, maupun perlambatan ekonomi China, produk-produk kecantikan bermerek terbukti masih dapat bertumbuh dengan solid.
Departemen Riset
Finance Today memproyeksikan, industri kecantikan nasional memiliki peluang
yang besar di lingkup ASEAN. Hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya
kontribusi penjualan ekspor dari emiten produk kosmetik yang hanya sebesar 18%
terhadap penjualan total. Rendahnya kontribusi penjualan ekspor menunjukkan
emiten produk kecantikan belum secara penuh berusaha mengupayakan penjualannya
ke luar negeri.
Selain itu, faktor kesamaan iklim, sosial budaya, daya beli, berpotensi membuat konsumen ASEAN memiliki preferensi yang sama dengan konsumen Indonesia. Hal ini dapat menjadi pendorong produk kosmetik Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar ASEAN.
Adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang akan berlaku pada 2015 selain dapat menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik Indonesia, juga dapat menjadi tantangan karena adanya perjanjian ini membuat produk China lebih leluasa masuk ke pasar ASEAN. Hal ini berpotensi meningkatkan persaingan yang haras dihadapi pemain Indonesia.
Selain itu, faktor kesamaan iklim, sosial budaya, daya beli, berpotensi membuat konsumen ASEAN memiliki preferensi yang sama dengan konsumen Indonesia. Hal ini dapat menjadi pendorong produk kosmetik Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar ASEAN.
Adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang akan berlaku pada 2015 selain dapat menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik Indonesia, juga dapat menjadi tantangan karena adanya perjanjian ini membuat produk China lebih leluasa masuk ke pasar ASEAN. Hal ini berpotensi meningkatkan persaingan yang haras dihadapi pemain Indonesia.
A.
PENGERTIAN KOSMETIKA
Sediaan / paduan bahan yang siap digunakkan pada bagian luar badan
(epidermis, rambut, kuku, dan bibir) , gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik, penampilan, melinungi supaya dalam keadaan
baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan
penyakit (SK MENKES no 140/1991).
B. TUJUAN KOSMETIKA
1. Melindungi tubuh dari alam (panas sinar matahari, terbakar, dingin,
kekeringan, iritasi,).
2. Tujuan religius : Bau dari kayu tertentu, misal; cendana dapat mengusir
makhluk halus.
SEKARANG
:
Personal
hygine, meningkatkan daya tarik-make up, meningkatkan kepercayaan diri dan
ketenangan, melindungi organ tubuh dari sunar UV yang merusak, polutan dan
faktor lingkungan lain, dan menghindari penuaan.
C. KARAKTERISTIK MUTU KOSMETIK
·
Safety : tidak ada iritasi kulit, semsitivitas kulit, toksisitas oral, bercampur
dengan bahan lain, tidak berbahaya.
·
Stability : stabil terhadap perubahan mutu, warna, bau, kontaminasi bakteri.
·
Efficacy : efek melembabkan, melindungi terhadap UV, membersihka, mewarnai.
·
Usability : felling (sensibility, moisturizing, smoothness), kemudahan
menggunakkan (bentuk, ukuran, bobot, komposisi, penampilan, portability),
preference (bau, warna, design).
D. CARA PRODUKSI
1. BAHAN PEMBANTU DAN PENGEMAS DALAM KOSMETIK
a.
Bahan minyak/lemak
b.
Surfaktan : emulgator, suspending agent,
stabilizer
c.
Humektan
d.
Polimer
e.
UV absorben
f.
Antioksidan
g.
Sequestering agent
h.
Pengemas primer dan sekunder
2. PROSES MANUFAKTUR DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KOSMETIKA
A. Formulasi
·
Formulasi : mengingat bahan bahan baku
dan peralatan yang ada, serta keterbatasan waktu, sedangkan suatu produksi
kosmetikaharus segera diproduksi untuk mengejar musim,tren, fasion dan
lain-lain maka kita harus pandai memilih formulasi agar kosmetika itu dapat
segera diproduksi dan dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan tertentu.
·
Tahapan Formulasi:
ü Input konsep, kajian pustaka, permintaan pasar percobaan di lab
ü Uji klinis sederhan / uji aplikasi
ü Uji keamanan formula dan bahan baku (iritasi formula / bahan baku)
ü Uji stabilita skala lab
B. Uji stabilita awal dan uji aplikasi, uji efikasi
§ Uji stabilita awal dari formula yang dibuat (skala lab)
§ Uji aplikasi (uji klinik sederhana) : perabaan/felling (sensibility,
moistutizing, smoothness), kemudahan menggunakkan (bentuk, ukuran, bobot,
komposisi, penampilan, portability), preference (bau, warna, design).
§ Uji efikasi : efek melembabkan, efek melindungi terhadap sinar UV , efek
membersihkan , efek pewarnaan
C. Identifikasi
peralatan yang diperlukan
·
Mixing / Emulsification Tanks
·
Pemompaan / Pumping
·
Dispersing / Grinding Mills
·
Homogenizers
·
Filing Equipment
D. Riset pengembangan produk
·
Pengembangan formula
·
Pengembangan bahan akif baru , bahan
pembantu baru
·
Pengembangan bentuk sediaan baru
·
Pengembangan proses manufaktur
3. PROSES DAN TUJUANNYA
1. Pencampuran (mixing)
Mencampur bahan bahan di dalam satu batch sesungguhnya untuk mencapai
banyak tujuan , misalnya untuk satu emulsi , tujuan-tujuan dari pencampuran
antara lain:
ü Mencampur cairan cairan yang sulit tercampur.
ü Mempercepat pemanasan bahan bahan dalm ketel.
ü Pelarutan lemak dan bahan bahan lainya
ü Emulsifikasi atau dispersi
ü Pendahuluan pendinginan
2. Pemompaan (Pumping)
Ada dua jenis pompa yang digunakan di dalam produksi kosmetika, yaitu:
Positive displacement
pump, bekerja
dengan menarik cairan kedalam suatu rongga kemudian mendesaknya keluar pada
sisi yang lain.
Pompa
sentrifugal (centrifugal pumps), bekerja
dengan cara sentrifugal brsandar pada konversi kekuatan sentrifugal bukan pada
kekuatan linear,cairan dimasukkan di titik pusat suatu propeler yang berputar
cepat.
3. Pemindahan panas (Heat Transfer)
Dalam proses pembuatan kosmetika, bahan baku harus dipanaskan sampai suhu
70 - 80oC , dicampur , kemudian didinginkan sampai sekitar 30 – 40oC
sebelum produk akhir dapat dipompa dan disimpan. Karenanya, di dalam pabrik
kosmetika efisiensi pemindahan panas merupakan suatu faktor yang sangat penting
yanga harus diperhitungkan dalam design.
4. Filtrasi
Alat filter yang paling sering digunakan adalah filter press yang didesain
khusus untuk memfiltrasi cairan yang mengandung sedikit bahan bahan padat yang
perlu dipisahkan. Untuk proses penjernihan, yaitu jika kandungan bahan
kontaminan yang harus dihilangkan sedikit sekali, digunakan sejenis “candle
filter” setelah penambahan sejumlah kecil filter acid.
5. Pengisisan (Filling)
Cairan : kosmetika dalam bentuk cairan dapat diisikan ke kemasan dengan
cara sederhana menggunakan daya tarik bumi (grafitasi). Cara ini sederhana dan
sering dianjurkan, terutama untuk shampo dan deterjen yang akan berbusa jika
dengan tekanan. Tetapi cara pengisian yang lebih cepat dan rapi ialah dengan
menggunakan sistem vakum pada botol botol yang berderet.
Cream : pengisian dalam keadaan dingin ialah memakai “filteram type” ,
dimana cream dimasukkan ke dalam tube silindris dengan bantuan suatu “plunger”.
Bentuk harus bulat agar tidak ada udara terjebak. Pengisisan dalam keadaan
dingin adalah murah dan bersih, pengisian dalam keadaan panas lebih rumit,
tetapi pada esensianya mirip pengisian dangan cairan, baik yang sistem
gravitasi atau sistem vakum.
4. PEMBUATAN PRODUK PRODUK KHUSUS
1. Cairan
Pembentukan produk kosmetika cair mencakup pelarutan atau dispersi yang
baik, serta penjernihan lotion dalam alkohol-air dapat dibuat dengan dua cara,
yaitu : Dengan mengaduk bahan bahan di dalam campuran air dan alkohol dengan
konsentrasi yang sama seperti yang dimaksudkan produk akhir sampai larutan
terbentuk. Selanjutnya yaitu dengan cara melarutkan bahan bahan di dalam
alkohol konsentrasi tinggi, kemudian larutan ini diencerkan sambil diaduk
sampai konsentrasi yang ditentukan.
2. Gel
Produk kosmetika dalam bentuk gel dapat berkisar mulai dari lotion yang
kental seperti roll-ball antiperspirant sampai ke gel thixotropik yang sangat
kental dan tidak bisa mengalir, yang dapat digunakan sebagai kosmetika
hairdressing dan hair setting. Lotion kental lebih mudah dibuatnya, yaitu
dengan menambahkan sedikit demi sedikit gelleant padat ke dalam fase cair yang
diaduk terus menerus dengan cepat memakai propeller yang digerakan dengan
turbin.
3. Pasta
Pasta, terutama pasta gigi, umumnya dapat dibuat dengan menambahkan
komponen komponen padat yang mungkin sudah dicampur sebelumnya, ke dalam
komponen-komponen cair, di mana mungkin termasuk bahan-bahan yang larut dalam
air. Pencampuran dapat di dalam mixer terbuka atau mixer vakum. Mixing dalam
keadaan panas, diikuti denganpendinginan memakai alat votator atau metoda
serupa lainya juga dapat dilakukan.
4. Powder
Pencampuran powder biasanya dijalankan dalam suatu wadah semi budar yang
dilengkapi dengan suatu penganduk spiral yang trdiri dua pita memyebabkan
campuran itu bergerak dalam dua arah yang berbeda sehingga terjadi
tubrukan-tubrukan. Mixer tipe ini sangat baik untuk garam mandi dan bahan-bahan
kristal lainya dan sangat luas digunakan untuk pembuatan face powder.
5. Stik
Lipstik.
Pada umumnya pembuatan lipstik meliputi 3 tahap :
a.
Penyiapan campuran komponen
b.
Pencampuran semua bahan-bahan
c.
Pencetakan lipstik
5. KONTROL KUALITAS (QUALITY CONTROL)
Fungsi
dari kontrol kualitas adalah:
a) Menjamin agar perusahaan memenuhi standar tertinggi dalam setiap fase dari
produksinya
b) Kontrol di dalam prosessing
c) Testing spesifilasi bahan baku
d) Pengawasan fasilitas penyimpanan dan distribusi
e) Pengawasan terhadap kontaminasi mikribiologi
f) Kemungkinan memperpanjang tanggal kadaluwarsa produk
E. CONTOH INDUSTRI
a.
PT. Unilever
b.
PT. L’oreal
c.
PT. Vitapharm
d.
PT. Kao
Daftar Pusaka:
Fardiana, Dhini. 2012. Industri Kosmetik. http://fsrdianadini.blogspot.co.id/2012/11/industri-kosmetik.html
(diakses 23 November 2016)
Indonesia Finance Today. 2016. Indonesia Lahan Subur Industri Kosmetik. http://www.kemenperin.go.id/artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-Industri-Kosmetik
(diakses 23 November 2016)
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri