.

Senin, 09 Oktober 2023

Peranan Elektron Dalam Pembentukan Ikatan Kimia


 







Peranan Elektron Dalam Pembentukan Ikatan Kimia

Disusun Oleh:

Ghefira Nanda Utami (@Z07-GHEFIRA)

Abstrak

Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia yaitu adanya suatu golongan unsur yang sulit membentuk senyawa kimia. Unsur ini termasuk golongan gas mulia. Pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir (Amerika) serta Kossel (Jerman) dalam pembentukan ikatan kimia ini adanya golongan gas mulia yang sangat sulit membentuk ikatan kimia.

Pendahuluan

Pada tahun 1916, beberapa gagasan tentang pembentukan ikatan kimia telah dikemukakan oleh dua orang  kimiawan  Amerika,  Lewis  dan  Langmuir,  dan  seorang  kimiawan Jerman, Kossel. Menurut mereka, apabila gas mulia tidak bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada sesuatu keunikan  dalam  konfigurasi  elektronnya  yang  mencegah  persenyawaan  dengan  unsur  lain. Apabila dugaan ini benar, atom yang bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa mungkin mengalami perubahan di dalam konfigurasi elektronnya yang mengakibatkan atom-atom itu lebih menyerupai gas mulia.

Rumusan Masalah

1.    Apa itu teori Lewis?

2.    Bagaimana pembentukan ikatan?

3.    Apa itu kelaporan ikatan dan senyawa?

Tujuan

1.    Untuk mengetahui teori Lewis

2.    Untuk mengetahui pembentukan ikatan

3.    Untuk mengetahui kelaporan ikatan dan senyawa

Pembahasan

A.   Teori Lewis

Teori yang dikembangkan dari gagasan ini dikenal sebagai teori Lewis. Menurut teori Lewis yaitu sebagai berikut.

1.    Elektron-elekton, terutama yang berada pada kulit terluar (elektron valensi), memainkan peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.

2.    Dalam beberapa hal, pembentukan ikatan kimia terjadi karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain. Hal ini mendorong terjadinya pembentuka ion positif dan negatif dan terbentuknya suatu jenis ikatan yang disebut ikatan ion. 

3.    Dalam hal lain, pembentukan ikatan kimia dapa terjadi dari pemakaian bersama pasangan elektron diantara atom-atom.  Molekul yang dihasilkan ini mempunyai suatu jenis ikatan yang disebut ikatan kovalen.

4.    Perpindahan atau pemakaian Bersama elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga tiap atom yang terlibat mendapat suatu konfigurasi elektron yang mantap. Konfigurasi umumnya merupakan konfigurasi gas mulia yaitu konfigurasi dengan 8 elektron pada kulit terluarnya yang disebut suatu oktet.

a)    Lambang Lewis

Lambang lewis suatu unsur terdiri dari lambang kimia biasa yang dapat dikelilingi oleh sejumlah titik. Lambang kimia melambangkan butir atom yang terdiri dari elektron pada inti atom dan kulit bagian dalam. Titik-titik melambangkan elektron pada kulit terluar, atau elektron valensi, misalnya atom 17CI dengan konfigurasi elektron: 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p5

 



b)    Struktur Lewis

Struktur lewis yaitu adanya kombinasi lambang lewis yang menggambarkan perpindahan atau pemakaian bersama elektron di dalam suatu ikatan kimia. Misalnya:

1.    Struktur lewis pada pembentukan ikatan ion



2.    Struktur lewis pada pembentukan ikatan kovalen

 


 Pada kedua contoh di atas, elektron dari suatu atom diberi tanda (x) dan dari atom           lainnya dengan tanda (.). Namun karena tidak mungkin membedakan elektron-elektron   dalam atom yang terikat, maka untuk struktur Lewis selanjutnya hanya akan digunakan   tanda (.).

 

B.   Pembentukan Ikatan

a)    Pembentukan Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk karena gaya tarik-menarik anatara ion yang berlawanan muatan sebagai akibat dari serah terima elektron dari suatu atom ke atom lain. Ikatan ion terbentuk antara unsur logam dengan unsur non logam.

Natrium klorida (NaCl) terbentuk dari gabungan ion Na+ dan ClNa ( 2, 8, 1 ) melepas 1 elektron membentuk ion Na+ ( 2, 8 ) Cl ( 2, 8, 7 ) menyerap 1 elektron membentuk ion Cl- (2, 8, 8 )

 



 

b)    Pembentukan Ikatan Kovalen

Terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama. Umumnya terbentuk antara sesama atom nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron. Masing-masing atom yang berikatan menyumbang elektron dalam jumlah yang sama.

 



Ikatan kovalen yang terjadi bila pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan (disebut donor), sedangkan atom yang lain hanya menyediakan tempat.

Ikatan kovalen koordinat dapat terjadi bila suatu atom (atau molekul) memiliki pasangan elektron bebas yang tidak digunakan.

 



 

c)    Pembentukan Ikatan Hidrogen

Interaksi yang terjadi antara atom H dengan atom F, O, atau N pada molekul yang berlainan. Ikatan hidrogen lebih kuat dibandingkan gaya Van der Waals. Senyawa yang memiliki ikatan hydrogen memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih besar walaupun Mr (molekul relatif)-nya kecil.



 

d)    Pembentukan Ikatan Van der Waals

Terjadi antara senyawa yang berikatan kovalen. Gaya tarik dipoldipol lebih kuat dibandingkan dipol sesaat. Senyawa yang memiliki ikatan Van der Waals memiliki titik didih rendah.

 

C.  Kepolaran Ikatan dan Senyawa

a)    Ikatan polar/non polar

Ikatan pada molekul beratom dua yang terdiri atas atom sejenis, misalnya molekul H2, Cl2, dan O2 merupakan ikatan kovalen nonpolar. Hal ini disebabkan kedua atom yang berikatan sifat-sifatnya sama, sehingga daya tariknya terhadap elektron juga sama. Akhirnya distribusi muatan elektronik di sekitar inti atom yang berikatan akan simetris. Ikatan antara dua atom yang berbeda, misalnya HCl atom Cl lebih elektronegatif sehingga dapat menarik elektron disekitar inti atom lebih kuat kearahnya. Akibatnya distribusi muatan listrik pada H dan Cl tidak simetris, bagian Cl agak lebih negatif dan bagian H lebih positif.

 



Berdasarkan kedua hal di atas dapat dikatakan bahwa ikatan kovalen polar terjadi pada molekul yang tersusun dari atom-atom yang berbeda tingkat keelektronegatifnya.

b)    Senyawa Polar

Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.

Ciri – Ciri Senyawa Polar :

1) Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain.

2) Memiliki kutub + dan kutub – akibat tidak meratanya distribusi

elektron.

Memiliki pasangan elektron bebas “apabila bentuk molekul diketahui” atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.

Contoh Senyawa Polar :

1) Alkhol, HCI, PC13, H2O, N2O5.

2) H2O, HCL, HF, HI dan HBr

 

c)      Senyawa Nonpolar 

   Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.

Ciri-Ciri Senyawa Non Polar :

1) Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.

2) Tidak memiliki kutub + dan kutub – akibat meratanya distribusi

elektron.

Tidak memiliki pasangan eletron bebas “bila bentuk molekul diketahui” atau keelektronegarifannnya sama.

Contoh Senyawa Non Polar :

1) C12, PC15, H2, N2.

2) O2, CO2,CH4 dan Cl2

Kesimpulan

Jadi yang saya dapat simpulkan yaitu adanya teori lewis yang terdapat lambing lewis dan struktur lewis, struktur lewis terdapat 2 jenis yaitu struktur lewis pada pembentukan ikatan ion dan struktur lewis pada pembentukan ikatan kovalen. Kemudian adanya pembentukan ikatan yang terdapat pembentukan ikatan ion, pembentukan ikatan kovalen, pembentukan ikatan hidrogen, dan pembentukan ikatan van der waals. Kemudian juga adanya kepolaran ikatan dan senyawa yang terdapat ikatan polar dan nonpolar serta senyawa polar dan senyawa nonpolar.


Daftar Pustaka

Dr. Yusnidar Yusuf, M. Si.2018(diakses pada 7 oktober 2023) http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/1238/1/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR%20FIX.pdf

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/380/jbptunikompp-gdl-irailraswa-18982-5-pertemua-a.pdf (diakses pada 7 oktober 2023)

Ella Anggraini, Universitas Malikussaleh,(diakses pada 7 oktober 2023) https://www.studocu.com/id/document/universitas-malikussaleh/fisika/pembentukan-ikatan-kimia-makalah/47955699


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.