SIFAT
PERIODISITAS UNSUR : ELEKRONEGATIVITAS
Oleh : Reva Liandri (@Z17-REVA)
Abstrak
Elektronegativitas merupakan konsep
fundamental dalam kimia yang menggambarkan kemampuan suatu atom untuk menarik
pasangan elektron dalam ikatan kimia. Abstrak ini menjelaskan makna dan
pentingnya elektronegativitas dalam pembentukan ikatan kimia. Konsep ini
diperkenalkan oleh Linus Pauling dan digunakan dalam berbagai metode
perhitungan, seperti skala Pauling, untuk mengukur elektronegativitas
unsur-unsur. Elektronegativitas memengaruhi sifat ikatan kovalen dan ionik,
serta polaritas molekul. Pengertian elektronegativitas ini memainkan peran
penting dalam pemahaman kimia dan dapat digunakan untuk meramalkan perilaku
unsur-unsur dalam berbagai reaksi kimia.
Kata kunci
: elektronegativitas, kimia, metode, unsur
Pendahuluan
Linus pauling mengemukakan elektronegativitas
sebagai kekuatan atau kemampuan atom menarik elektron-elektronnya dalam dirinya
sendiri dalam suatu molekul. Definisi ini menunjukkan bahwa elektronegativitas
bukanlah merupakan suatu sifat yang berhubungan dengan atom secara terisolasi melainkan
atom dalam senyawanya. Bertahun-tahun lamanya, ahli
kimia telah menemukan berbagai cara untuk menghitung nilai-nilai untuk
elektronegativitas. Elektronegativitas berubah ketika tabel periodik dimajukan
dan diturunkan, tidak ada nilai yang diberikan untuk gas inert karena mereka
tidak mudah berikatan dengan atom lain.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu elektronegativitas ?
2.
Apa saja metode kalkulasi elektronegativitas ?
Tujuan
1.
Untuk mengetahui elektronegativitas
2.
Untuk mengetahui metode elektronegativitas
Pembahasan
1. 1. Elektronegativitas
Elektronegativitas atau
keelektronegatifan (Simbol: χ) adalah sebuah sifat kimia yang menjelaskan
kemampuan sebuah atom untuk menarik elektron menuju dirinya sendiri pada ikatan
kovalen. Elektronegativitas
tidak bisa dihitung secara langsung, tetapi harus
dikalkulasi dari sifat-sifat atom dan molekul lainnya. Metode yang umumnya sering
digunakan adalah metode Pauling. Hasil perhitungan ini menghasilkan nilai yang
tidak berdimensi dan biasanya dirujuk sebagai skala Pauling dengan skala
relatif.
2. . Metode Elektronegativitas
·
Elektronegativitas Pauling
Pauling pertama kali mengajukan konsep
elektronegativitas pada tahun 1932 sebagai penjelasan dari fenomena lebih
kuatnya ikatan kovalen antar dua atom berbeda (A–B) dari yang diperkirakan
dengan mengambil kekuatan rata-rata ikatan A–A dan B–B. Menurut teori ikatan
valensi, "stabilisasi tambahan" dari ikatan heteronuklir ini
disebabkan oleh kontribusi bentuk kanonis ion kepada ikatan.
Perbedaan elektronegativitas
antara dua atom A dan B bisa dihitung dengan :
·
Elektronegativitas Mulliken
Elektronegativitas Mulliken adalah konsep dalam kimia yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana suatu unsur dalam suatu molekul cenderung menarik elektron.Mulliken
mengajukan bahwa purata aritmetik dari energi ionisasi pertama dan afinitas
elektron haruslah adalah sebuah perhitungan dari kecenderungan sebuah atom
menarik elektron-elektron. Karena definisi ini tidak bergantung pada skala
relatif sembarang, ia juga disebut sebagai elektronegativitas relatif, dengan
satuan kilojoule per mol atau elektronvolt.
Rumus Untuk energi
inonisasi dan afinitas elektron dalam elektronvolt :
Dan rumus untuk energi dalam kilojoule per mol :
Korelasi antara
elektronegativitas Mulliken (sumbu x dalam kJ/mol) dengan elektronegativitas Pauling (sumbu y).
·
Elektronegativitas Allred-Rochow
Allred dan Rochow beranggapan bahwa elektronegativitas
haruslah berhubungan dengan muatan sebuah elektron pada "permukaan"
sebuah atom: semakin tinggi muatan per satuan luas permukaan atom, semakin
besar kecenderungan atom tersebut untuk menarik elektron-elektron.
Korelasi antara elektronegativitas
Allred–Rochow (sumbu x dalam Å−2) dengan elektronegativitas Pauling (sumbu y).
·
Elektronegativitas Sanderson
Elektronegativitas Sanderson adalah konsep yang digunakan
dalam kimia untuk mengukur kemampuan elemen-elemen kimia dalam menarik pasangan
elektron dalam ikatan kimia. Sanderson menemukan bahwa terdapat
hubungan antara elektronegatvitas dengan ukuran atom dan mengajukan sebuah
metode perhitungan yang didasarkan pada timbalbalikan volume atom. Dengan
panjang ikatan yang telah diketahui, elektronegativitas Sanderson
memperbolehkan kita memperkirakan energi ikatan pada berbagai senyawa. Selain
itu, elektronegativitas Sanderson juga digunakan dalam berbagai investigasi
kimia organik
Korelasi antara elektronegativitas
Sanderson (sumbu x dalam satuan sembarang) dengan elektronegativitas
Pauling (sumbu y).
·
Elektronegativitas Allen
Elektronegativitas
Allen adalah salah satu yang paling saderhana. Ia mengajukan bahwa
elektronegativitas berhubungan dengan energi rata-rata dari elektron valensi
pada sebuah atom bebas
Korelasi antara elektronegativitas Allen
(sumbu x dalam in kJ/mol) dengan elektronegativitas Pauling
(sumbu y).
Kesimpulan
Elektronegativitas adalah sifat
suatu unsur kimia untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Semakin
tinggi nilai elektronegativitas suatu unsur, semakin besar kemampuannya untuk
menarik elektron. Dalam ikatan kovalen, perbedaan elektronegativitas antara dua
unsur dapat mempengaruhi polaritas molekul. Unsur dengan elektronegativitas
tinggi cenderung memiliki muatan parsial negatif, sementara unsur dengan
elektronegativitas rendah cenderung memiliki muatan parsial positif.
Kesimpulannya, elektronegativitas memainkan peran penting dalam kimia untuk
memahami sifat ikatan kimia dan polaritas molekul.
Daftar Pusaka
Penerbit : Dwi Winarto, 2012
https://www.ilmukimia.org/2012/12/elektronegativitas.html
Penerbit : Anne Marie Helmenstine,
Ph.D , 2020
https://www.thoughtco.com/definition-of-electronegativity-604347
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektronegativitas#Elektronegativitas_Pauling
https://www.dosenpendidikan.co.id/elektronegativitas/
Contoh Soal
1. 1. Apa perbedaan mendasar antara entalpi perolehan elektron dan
keelektronegatifan?
Jawab :
Entalpi
perolehan elektron dan keelektronegatifan keduanya mengacu pada kecenderungan
atom untuk menarik elektron ke arahnya. Namun, perbedaan mendasar antara
keduanya adalah entalpi perolehan elektron mengacu pada kecenderungan perolehan
elektron dari atom gas terisolasi untuk membentuk ion gas negatif. Keelektronegatifan
adalah kecenderungan menarik elektron suatu atom dalam ikatan kovalen.
2. 2. Dari PH 3 dan NH 3 , manakah yang bersifat kovalen dan mengapa?
Jawab :
Nitrogen dan
fosfor termasuk dalam golongan 15. Keelektronegatifan menurun pada golongan ke
bawah. Oleh karena itu, Fosfor dan hidrogen membentuk ikatan kovalen. PH 3 adalah senyawa kovalen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.