Dampak Pencemaran Udara : Pemanasan Global (Global
Warming)
Oleh : M. Fadli Akbar Radian (@V19-Fadli)
Dunia tengah dihadapkan
dengan beberapa masalah serius yang berkaitan dengan iklim dan lingkungan.
Salah satunya adalam Pemanasana global. Berdasarkan hasil pengamatan beberapa
ilmuwan diberbagai negara yang tergabung dalam Intergovermental Panel on
Climate Change (IPCC) , selama tahun 1990 – 2005 telah terjadi peningkatan suhu
merata di seluruh bagian bumi antara 0,15 – 0,3°. Hal
ini menimbulkan berbagai masalah. PBB sangat mengkhawatirkan kondisi ini,
karena ini merupakan ancaman terbesar yang melanda dunia kedepannya.
Mengingat pentingnya isu pemanasan global ini, maka kita
perlu mengenalinya lebih jauh lagi, sehingga kita dapat berkontribusi untuk
memperlambat laju pemanasan global tersebut.
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperature
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Natural Recources Defense Council
menjelaskan bahwa Global Warming adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan
terbesar yang terjadi pada saat ini. Atmosfer bumi sangat panas karena
tertangkap oleh gas karbondioksia yang bisa mengancam perubahan iklim.
Peneliti dari Center for International Forestry
Research (CIFOR) menjelaskan bahwa pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya
radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas atau infra merah) yang
dipancarkan ke bumi oleh gas-gas rumah kaca. Gas rumah kaca merupakan istilah
untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar. Yang
termasuk gas rumah kaca antara lain Karbondioksida (CO), Metana (CH4), Nitrousoksida
(N2O), Hydroperfluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (CFCs),dan Slufur Heksaflorida (SF6).
Saat gas rumah
kaya meningkat, terutama Karbondioksida )CO2), maka akan semakin banyak gelombang panas matahari yang akan diserap
oleh atmosfer sehingga suhu permukaan bumi meningkat.
Penyebab Pemanasan Global
Dapat dikatakan bahwa penyebab terbesar terjadinya pemanasan
global adalah akibat aktivitas manusia. Seperti kebakaran hutan, Polusi udara
yang di ditmbulkan asap kendaraan bermotor, asap pabrik, pembakaran bahan bakar
fosil seperti barubara, minyak bumi, dan gas alam. Setiap kegiatan diatas menghasilkan
atau melepaskan karbondioksida dan gas kaca lainnya. Saat atmosfer semakin kaya
akan gas-gas rumah kaca, makan atmosfer akan semakin menjadi insolator yang
akan menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi. Bumi
memanas akibat dari sinar matahari yang sudah masuk ke bumi tidak bisa keluar
karena gas-gas rumah kaca membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar
matahari. Pemantulan tersebut terjadi akibat peningkatan jumlah gas yang melebihi
kemampuan tumbuhan dan laut untuk mengadsorpsinya.
Karbondioksida adalah gas terbanyak (75%) penyumbang
emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak,
bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik,
ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang
juga masuk peringkat atas adalah metana (CH4) sebesar 18%, Ozon (O3) sebesar 12%,
dan klorofluorokarbon (CFC) sebesat 14%. Gas metana banyak dihasilkan dari
proses pembusukan materi organik seperti yang banyak terjadi di peternakan
sapi. Gas metana juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara
itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama.
Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global telah mengakibatkan beberapa konsekuensi yang bersifat merugikan tak hanya terhadap lingkungna tetapi juga ke setiap aspek kehidupan manusia. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mencairnya lapisan es batu di kutub utara dan selatan. Mencairnya laspisan es tersebut telah mengakibatkan kenaikan permukaan air laut secara global. Dimana dapat menyebabkan pulau—pulau kecil tenggelam. Kehidupan masayarakat pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu.
3. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
4. Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan, sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap.
5. Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer.
6. Munculnya wabah penyakit. Akrena perubahan iklim yang tak tentu sehinga dapat menyebabkan pertumbuhan serangga lebih pesat dan dapat memungkinkan terjadinya wabah penyatkit yang diakibatkan oleh nyamuk dan lainnya.
Meminimalisir
Dampak Pemanasan Global
Sudah sepatutnya
kita lebih memperhatikan isu pemanasan global ini. Karena apabila dibiarkan akan
sangat mempengaruhi kehidupan manusia, atau bahkan dapat hinga memusnahkan
habitat dan populasi makhluk hidup. maka kita harus mencari cara agar dapat
meminimalisir dan mengahmabt laju pemanasan global ini. Berikut adalah beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak pemanasan global.
1. Melakukan konservasi lingkungan, dengan menanam pohon dan melakukan penghijauan di lahan-lahan kritis. Karbondioksida digunakan tanaman untuk melakukan fotosintesis. Maka dengan semakin banyaknya tanaman hijau, semakin banyak juga karbondioksida di atmosfer yang dapat diserap dan dikurangi.
1. Menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan, dengan kata lain mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Misalnya menggunakan energi matahari, air, dan bioenergy.
2. Melakukan daur ulang dan efisiensi energi. Salah satunya dengan mengganti minyak tanah yang biasa digunakan untuk menyalakan kompor dengan gas.
3. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran untuk meminimalisir pemanasan global.
Penutup
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya
merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4),
dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam
atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global
termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 1,5 – 40 °C pada akhir abad 21.
Pemanasan global
mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan. Pemanasan global
sudah menjadi masalah yang harus kita hadapi dan kita pecahkan bersama. Pada dasarnya yang menyebabkan terjadinya perubahan
iklim (climate change) adalah manusia selain faktor alam juga. Oleh sebab itu,
patut kita mengenali lebih jauh, apa yang dimaksud dengan pemanasan global,
sehingga kita dapat berperan untuk menyikapi, bahkan dapat membantu
menanggulanginya. Marilah kita bersama-sama memulai dengan gaya hidup yang
ramah lingkungan dimulai dari diri sendiri.
Daftar Pustaka
Triana, Vivi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat : Pemanasan Global. 2008.
Padmaningrum,
Regina Tutik. Pemanasan Global : Penyebab, Efek, dan Cara Mencegahnya. 2009.
Utina, Ramli.
Pemanasan Global: Dampak dan Upaya Meminimalisirnya.
https://www.academia.edu/6194383/MAKALAH_PEMANASAN_GLOBAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.