Abstrak
Dengan mempelajari sistem
periodik unsur suatu kimia, kita dapat memahami perkembangan sistem periodik
unsur beserta sifat- sifatnya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Perkembangan Sistem
Periodik Unsur
Adapun perkembangan sistem periodik unsur
adalah sebagai berikut :
1.
Pengelompokan oleh
Antoine Lavoisier
Perkembangan sistem periodik unsur diawali pada
tahun 1789 oleh Antoine Lavoisier. Pada tahun itu, Lavoisier berhasil
mengelompokkan 33 jenis unsur berdasarkan sifat kimianya, misalnya gas, tanah,
logam, dan nonlogam.
2.
Pengelompokan unsur Triade
Dobereiner
Pada tahun 1817, seorang kimiawan asal Jerman,
Johann Wolfgang Dobereiner, berhasil mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa dan kesamaan sifatnya. Setiap kelompok terdiri dari tiga unsur.
Itulah mengapa penemuannya dikenal sebagai Triade Dobereiner. Ketentuan dari
triade ini adalah massa unsur yang di tengah merupakan rata-rata unsur awal dan
akhirnya.
3.
Pengelompokan unsur
oktaf Newlands
Tampaknya, masih dari tanah Eropa ya
Quipperian, tepatnya pada tahun 1864 seorang kimiawan asal Inggris, John
Newlands, berhasil mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatif. Berdasarkan hasil penelitiannya, Newlands mendapati bahwa unsur
kedelapan sifatnya mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan mirip dengan
unsur kedua, dan seterusnya. Keunikan sifat yang seperti itulah kemudian
disebut hukum oktaf. Kelemahan dari pengelompokkan oleh Newlands ini adalah
hanya berlaku untuk unsur bermassa atom kecil.
4.
Tabel
periodik unsur Mendeleev dan Lothar Mayer
Hukum oktaf yang ditemukan oleh Newlands,
mendorong ilmuwan asal Rusia dan Jerman, yaitu Dimitri Mendeleev dan Lothar
Mayer, untuk meneliti kembali hubungan massa atom dan sifat kimia unsur.
Penelitian keduanya fokus pada besaran yang berbeda. Mendeleev meneliti
hubungan antara massa atom dan sifat-sifat kimia. Sementara itu, Mayer meneliti
hubungan antara massa atom dan sifat-sifat fisika. Mendeleev berkesimpulan
bahwa susunan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya akan menghasilkan
perulangan sifat secara periodik. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum periodik
unsur. Pada tahun 1871, Mendeleev berhasil menerbitkan tabel periodik unsur
dengan lajur tegak disebut golongan dan lajur mendatar disebut periode.
5.
Tabel
periodik modern (bentuk panjang)
Pada tahun 1914, Henry Moseley menyatakan bahwa
sifat dasar atom itu terletak pada nomor atomnya, bukan nomor massanya. Dari
serangkaian penelitian yang ia lakukan, Henry Moseley berhasil memperbarui
tabel periodik unsur yang digagas oleh Mendeleev. Tabel periodik unsur milik
Moseley terdiri dari dua lajur, yaitu lajur mendatar disebut periode dan lajur
tegak disebut golongan. Tabel periodik Moseley inilah yang biasa kamu gunakan
di pelajaran Kimia. Berikut ini contohnya!
Adapun ketentuan lajurnya adalah sebagai
berikut :
a. Periode
Periode menunjukkan banyaknya kulit yang terisi
elektron. Artinya, nomor periode sama dengan jumlah kulitnya. Jumlah periode
yang ada di tabel periodik unsur adalah 7.
- Periode 1
termasuk periode pendek karena memuat 2 unsur.
- Periode 2 dan 3
termasuk periode pendek karena memuat 8 unsur.
- Periode 4 dan 5
termasuk periode panjang karena berisi 18 unsur.
- Periode 6
termasuk periode sangat panjang karena berisi 32 unsur.
- Periode 7
termasuk periode belum lengkap karena belum semua unsurnya ditemukan.
b. Golongan
Golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat.
Jumlah golongan yang ada di tabel periodik unsur adalah 8. Kedelapan golongan
dibagai menjadi dua, yaitu golongan A (utama) dan B (transisi).
Menentukan
Letak Periode dan Golongan Suatu Unsur
Bagaimana cara menentukan unsur dan golongan
suatu unsur, adalah sebagai berikut :
a)
Golongan
A
Elektron terakhir unsur golongan A berada di
subkulit s atau p. Jika elektron terakhirnya berada di subkulit s, nomor
golongannya sama dengan jumlah elektron terakhirnya. Jika elektron terakhirnya
berada di subkulit p, nomor golongannya jumlah elektron terakhir pada subkulit
s dan p (s + p).
b)
Golongan
B
Unsur yang berada di golongan B memiliki
elektron terakhir di subkulit d. Nomor golongannya ditentukan dari hasil
penjumlahan elektron di subkulit s dan d. Perhatikan ketentuan berikut :
·
s2 d1 -> golongan
IIIB
·
s2 d2-> golongan
IVB
·
s2 d3-> golongan
VB
·
s1 d5-> golongan
VIB
·
s2 d5-> golongan
VIIB
·
s1 d10-> golongan
IB
·
s2 d10 -> golongan
IIB
·
s2 d5 s2 d7 s2 d8 -> golongan
VIIIB
Perhatikan SUPER “Solusi Quipper” berikut ini.
c)
Golongan
transisi dalam (IIIB)
transisi
dalam memiliki subkulit terakhir f. Contohnya lantanida di 4f dan aktinida di
5f.
Untuk lebih jelasnya, simak contoh soal berikut
ini.
Contoh Soal 1
Tentukan letak periode dan golongan unsur IINa
dan 17Cl!
Pembahasan:
Pertama, Quipperian harus menguraikan dulu
kulit elektronnya.
Oleh karena kulit tertinggi adalah kulit ke-3,
maka unsur tersebut masuk dalam periode 3. Elektron terakhir berada di subkulit
s dengan jumlah 1. Artinya, unsur tersebut masuk golongan IA
Oleh karena kulit tertinggi adalah kulit ke-3,
maka unsur tersebut masuk dalam periode 3. Elektron terakhir berada di subkulit
p dengan jumlah elektron valensi 7 (2 dari subkulit 3s dan 5 dari subkulit p).
Artinya, unsur tersebut masuk golongan VIIA.
Jadi, unsur IINa dan 17Cl
terletak di periode 3 dan golongan IA serta VIIA.
d)
Elektron
valensi
Elektron valensi adalah elektron yang berada di
kulit terluar.
e)
Kulit
valensi
Kulit valensi menyatakan kulit tempat
melekatnya elektron valensi.
f)
Blok
Blok menyatakan letak subkulit dari elektron
valensi, misalnya s, (s+p), dan seterusnya.
Sifat
Periodik Unsur
Adapun sifat keperiodikan unsur adalah sebagai
berikut :
I.
Jari-jari
atom
Jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom
dan kulit terluarnya. Ketentuan yang berkaitan dengan jari-jari atom adalah
sebagai berikut.
- Dalam satu
golongan, semakin ke bawah jari-jari atomnya semakin besar. Hal itu karena
jum;ah kulitnya semakin banyak. Contohnya, jari-jari atom K lebih besar
daripada Li.
- Dalam satu
periode, semakin ke kanan jari-jari atomnya semakin kecil. Hal itu karena
jumlah kulitnya tetap, sedangkan muatan intinya semakin banyak. Contohnya
jari-jari atom Na lebih besar daripada Cl.
- Jari-jari
kation (ion positif) lebih kecil daripada atom netralnya. Contohnya
jari-jari atom Na lebih besar daripada Na+.
- Jari-jari anion
(ion negatif) lebih besar daripada atom netralnya.
II.
Energi
ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam bentuk gas. Dalam satu
periode, semakin ke kanan, energi ionisasi akan semakin besar. Sementara itu,
dalam satu golongan, semakin ke bawah energi ionisasi semakin kecil. Namun,
ketentuan tersebut tidak berlaku untuk unsur periode 3 seperti Mg, Al, P, dan
S.
III.
Afinitas
electron
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan
oleh atom gas untuk berubah menjadi ion negatif. Dalam satu periode, semakin ke
kanan, afinitas elektron semakin besar. Dalam satu golongan, semakin ke bawah,
afinitas elektron semakin kecil.
IV.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu
atom untuk menarik elektron. Dalam satu periode, semakin ke kanan
keelektronegatifannya semakin besar. Dalam satu golongan, semakin ke bawah
keelektronegatifannya semakin kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.