Laman

Kamis, 10 Maret 2022

Ilmu Kimia : Mengenal Atom dan Cara Menghitungnya

Oleh : Fitria Febri Sahara (@W10-FITRIA)

   

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan materi yang meliputi komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut , Struktur materi yang meliputi struktur partikel-partikel penyusun suatu materi , Sifat materi yang meliputi sifat fisis (wujud dan penambilan) dan sifat kimia, serta perubahan materi yang meliputi perubahan fisis/ fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Materi tersusun dari Zat murni dan campuran. Zat murni sendiri terdiri dari unsur dan senyawa serta Campuran terdiri dari Homogen dan Heterogen, lebih jelas nya dapat dilihat di table berikut :

    

Pada Artikel ini kita akan membahas bagian terkecil dari materi yaitu Atom. “Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu. Atom adalah penyusun segala materi yang ada di dunia ini ” . (Leucipus dan Democritus)

 

Apa itu ATOM ?

Atom secara etimologi atau asal kata berasal dari bahasa Yunani “atomos”. Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa dipotong”. Dilihat dari asal katanya, atom didefinisikan sebagai suatu partikel yang menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil. Atom tersusun atas beberapa partikel, dan kemudian ada istilah subatom. Hal ini menunjukan betapa kecilnya ukuran atom di setiap permukaan benda apapun.

Apa Peyusun Atom itu ?

Terdapat tiga partikel peyusun struktur atom yaitu :

a. Elektron 

Elektron ialah sub partikel dari sebuah atom dan memiliki muatan listrik negative. Elektron merupakan sub partikel paling ringan jika dibandingkan dengan sub partikel lainnya, karena electron yang ringan maka massanya ditentukan oleh massa partikel lain.

b. Proton 

Proton merupakan partikel dengan muatan positif.Massa yang dimiliki partikel proton sama dengan masa hydrogen.Kedudukan proton ada didalam inti atom dan berada dilapisan terjauh oleh karena itu proton tidak mudah terpengaruh oleh partikel lain didalam atom dan merupakan partikel dari atom yang paling stabil

c. Neutron 

Neutron adalah sub partikel yang tidak memiliki muatan sehingga sifatnya netral.

Bagaimana Cara Menghitung ATOM ?

Massa atom adalah jumlah semua proton, neutron, dan elektron dalam satu atom atau molekul tunggal.

Perlu diingat :

·         Massa sebuah elektron sangatlah kecil sehingga dapat diabaikan dan tidak dimasukkan ke dalam perhitungan.

·         Meskipun secara teknis salah, istilah massa atom juga sering kali digunakan untuk merujuk pada massa atom rata-rata dari semua isotop suatu unsur. Definisi kedua ini sebenarnya adalah massa atom relatif, yang juga dikenal dengan nama berat atom suatu unsur

·         .Berat atom memperhitungkan massa rata-rata isotop alami dari unsur yang sama.

 

Metode 1 : Membaca Massa Atom dalam Tabel Periodik

1. Pahami cara melambangkan massa atom. 

Massa atom adalah massa dari suatu atom atau molekul. Massa atom dapat dilambangkan dalam satuan massa SI standar – gram, kilogram, dsb. Akan tetapi, karena massa atom sangat kecil saat dilambangkan dalam satuan-satuan ini, massa atom sering dilambangkan dalam satuan massa atom gabungan (biasanya disingkat u atau amu). Standar untuk satu satuan massa atom sama dengan 1/12 kali massa isotop karbon-12 standar.

 

Satuan massa atom menyatakan massa satu mol unsur atau molekul dalam gram. Ini adalah sifat yang sangat berguna dalam perhitungan praktik karena satuan ini mempermudah konversi antara massa dan mol dari kuantitas atom atau molekul dari jenis yang sama.

 

2. Carilah massa atom dalam tabel periodik. 

 

Kebanyakan tabel periodik menuliskan massa atom relatif (berat atom) setiap unsur. Massa ini hampir selalu dituliskan dalam bentuk angka di bagian bawah kotak unsur dalam tabel, di bawah simbol kimia yang bertuliskan satu atau dua huruf. Angka ini biasanya dilambangkan dalam bentuk desimal dan bukan dalam bentuk angka bulat.

·         Perhatikan bahwa massa atom relatif yang terdapat di dalam tabel periodik adalah nilai rata-rata dari unsur-unsur yang berkaitan. Unsur-unsur kimia memiliki isotop-isotop yang berbeda – bentuk-bentuk kimia yang memiliki massa yang berbeda karena penjumlahan atau pengurangan satu neutron atau lebih dari nukleus atom.[5] Dengan demikian, massa atom relatif yang terdapat di dalam tabel periodik dapat digunakan sebagai nilai rata-rata untuk atom unsur tertentu, tetapi bukan sebagai massa atom tunggal unsur tersebut.

·         Massa atom relatif, seperti yang terdapat di dalam tabel periodik, digunakan untuk menghitung massa molar atom dan molekul. Massa atom, saat dilambangkan dalam satuan amu seperti pada tabel periodik, secara teknis tidak memiliki satuan. Akan tetapi, dengan mengalikan massa atom dengan 1 g/mol, dihasilkan kuantitas yang dapat digunakan untuk massa molar unsur – massa (dalam gram) satu mol suatu atom unsur.

 

3. Pahami bahwa nilai-nilai dalam tabel periodik adalah massa atom rata-rata untuk suatu unsur. Seperti yang telah dijelaskan, massa atom relatif yang dituliskan untuk setiap unsur dalam tabel periodik merupakan nilai rata-rata dari semua isotop-isotop atom. Nilai rata-rata ini penting untuk banyak perhitungan praktik – misalnya, menghitung massa molar suatu molekul yang terdiri dari beberapa atom. Akan tetapi, saat bekerja dengan atom-atom individu, angka ini terkadang tidak cukup.

·         Nilai dalam tabel periodik bukanlah merupakan nilai yang tepat untuk massa atom tunggal apa pun karena nilai itu merupakan rata-rata dari beberapa jenis isotop yang berbeda.

·         Massa-massa atom untuk atom-atom individu harus dihitung dengan memperhitungkan jumlah tepat dari proton dan neutron dalam satu atom tunggal.

 

Metode 2 : Menghitung Massa Atom untuk Individu

 

1. Carilah nomor atom dari unsur atau isotop.

Nomor atom adalah jumlah proton dalam suatu unsur dan tidak memiliki jumlah yang beragam. Misalnya, semua atom hidrogen, dan hanya atom hidrogen, memiliki satu proton. Natrium memiliki nomor atom 11 karena nukleusnya memiliki sebelas proton, sedangkan oksigen memiliki nomor atom 8 karena nukelusnya memiliki delapan proton. Anda dapat menemukan nomor atom unsur apa pun dalam tabel periodik – dalam hampir semua tabel periodik standar. Nomor atom adalah angka yang berada di atas simbol kimia yang bertuliskan satu atau dua huruf. Angka ini selalu merupakan angka bulat positif.

·         Misalkan kita bekerja dengan atom karbon. Karbon selalu memiliki enam proton. Jadi, kita tahu bahwa nomor atomnya adalah 6. Kita juga melihat dalam tabel periodik bahwa kotak untuk karbon (C) memiliki angka “6” di bagian atasnya, yang menunjukkan bahwa nomor atom karbon adalah enam.

·         Perhatikan bahwa nomor atom unsur tidak memiliki pengaruh langsung terhadap massa atom relatifnya seperti yang tertulis dalam tabel periodik. Meskipun sepertinya besar massa atom suatu atom dua kali lipat nomor atomnya (terutama di antara unsur-unsur yang berada di bagian atas tabel periodik), massa atom tidak pernah dihitung dengan cara mengalikan nomor atom suatu unsur dengan dua.

   

 

2. Carilah jumlah neutron dalam nukleus. 

Jumlah neutron dapat bermacam-macam untuk atom-atom unsur tertentu. Meskipun dua atom dengan jumlah proton yang sama dan jumlah neutron yang berbeda merupakan unsur yang sama, keduanya merupakan isotop yang berbeda dari unsur tersebut. Tidak seperti jumlah proton dalam suatu unsur yang tidak pernah berubah, jumlah neutron dalam atom-atom suatu unsur tertentu dapat berbeda-beda sehingga massa atom rata-rata unsur harus dilambangkan sebagai nilai desimal di antara dua angka bulat.

·         Jumlah neutron dapat ditentukan dengan penetapan isotop suatu unsur. Misalnya, karbon-14 adalah isotop radioaktif alami dari karbon-12. Anda akan sering melihat isotop ditetapkan dengan angka kecil di bagian atas (superscript) sebelum simbol unsur: 14C. Jumlah neutron dihitung dengan mengurangkan jumlah proton dari jumlah isotop: 14 – 6 = 8 neutron.

·         Misalkan atom karbon yang kita kerjakan memiliki enam neutron (12C). Ini merupakan isotop karbon yang paling umum, yang menyusun hampir 99% dari semua atom karbon. Akan tetapi, sekitar 1% atom karbon memiliki 7 neutron (13C). Jenis atom karbon yang lain, yang memiliki neutron lebih atau kurang dari 6 atau 7 berjumlah sangat sedikit.

 

3. Jumlahkan perhitungan proton dan neutronnya. Ini adalah massa atom dari atom tersebut. Jangan khawatir dengan jumlah elektron yang mengitari nukleus – massa gabungannya sangat kecil sehingga dalam kebanyakan kasus praktiknya, massa ini tidak akan terlalu memengaruhi jawaban Anda.

·         Atom karbon kita memiliki 6 proton + 6 neutron = 12. Massa atom dari atom karbon tertentu ini adalah 12. Akan tetapi, jika atom merupakan isotop karbon-13, kita tahu bahwa atom memiliki 6 proton + 7 neutron = berat atom 13.

·         Berat atom karbon-13 sesungguhnya adalah 13,003355[8] , dan berat ini lebih akurat karena ditentukan melalui percobaan.

·         Besar massa atom hampir sama dengan jumlah isotop suatu unsur. Untuk tujuan perhitungan dasar, jumlah isotop sama dengan massa atom. Saat ditentukan melalui percobaan, massa atom sedikit lebih besar dari jumlah isotop karena kontribusi massa yang sangat kecil dari elektron-elektron.

 

 

Metode 3  : Menghitung Massa Atom Relatif (Berat Atom) Unsur

 

1. Tentukan isotop yang ada di dalam sampel. 

Ahli kimia sering menentukan proporsi isotop relatif dalam sampel menggunakan alat khusus yang disebut spektrometer massa. Akan tetapi, dalam pelajaran kimia untuk siswa dan mahasiswa, informasi ini sering diberikan kepada Anda dalam tes sekolah, dsb., berupa nilai yang sudah ditentukan dalam pustaka ilmiah.

·         Untuk tujuan kita, misalkan kita bekerja dengan isotop karbon-12 dan karbon-13.

 

2. Tentukan kelimpahan relatif dari masing-masing isotop dalam sampel. 

Dalam unsur yang diberikan, isotop-isotop yang berbeda muncul dengan proporsi yang berbeda. Proporsi ini hampir selalu dilambangkan dalam persentase. Beberapa isotop memiliki proporsi yang sangat umum, sedangkan isotop yang lain sangat jarang – terkadang, sangat jarang sampai proporsi ini hampir tidak dapat terdeteksi. Informasi ini dapat ditentukan melalui spektrometri massa atau dari buku referensi.

·         Misalkan kelimpahan karbon-12 adalah 99% dan kelimpahan karbon-13 adalah 1%. Isotop karbon yang lain memang ada, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan dalam contoh soal ini.

 

3. Kalikan massa atom setiap isotop dengan proporsinya dalam sampel. 

 

Kalikan massa atom setiap isotop dengan persentase kelimpahannya (ditulis dalam desimal). Untuk mengubah persentase menjadi desimal, bagilah saja persentasenya dengan 100. Jumlah persentase yang sudah diubah menjadi desimal akan selalu bernilai 1.

·         Sampel kita mengandung karbon-12 dan karbon-13. Jika karbon-12 menyusun 99% dari sampel dan karbon-13 menyusun 1% dari sampel, kalikan 12 (massa atom karbon-12) dengan 0,99 dan 13 (massa atom karbon-13) dengan 0,01.

·         Buku referensi akan memberikan persentase proporsi berdasarkan semua jumlah isotop suatu unsur yang sudah diketahui. Kebanyakan buku paket kimia menyertakan informasi ini dalam tabel di bagian belakang buku. Spektrometer massa juga dapat menentukan proporsi sampel yang diuji.

 

4. Jumlahkan hasilnya. 

Jumlahkan hasil perkalian yang telah Anda lakukan dalam langkah sebelumnya. Hasil dari penjumlahan ini merupakan massa atom relatif dari unsur Anda – nilai rata-rata dari massa atom isotop-isotop unsur Anda. Saat mendiskusikan unsur secara umum, dan bukan isotop tertentu dari unsur tersebut, nilai ini digunakan.

·         Dalam contoh , 12 x 0,99 = 11,88 untuk karbon-12, sedangkan 13 x 0,01 = 0,13 untuk karbon-13. Massa atom relatif dari contoh kita adalah 11,88 + 0,13 = 12,01.

 

DAFTAR PUSTAKA :

https://id.wikihow.com/Menghitung-Massa-Atom

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/24/163714269/apa-yang-dimaksud-dengan-atom?page=all

https://youtu.be/uTQuf-Wqguk Kimia Dasar 1 : Pengenalan Kimia Dasar

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.