Laman

Rabu, 09 Maret 2022

MATERI DALAM ILMU KIMIA

                                     MATERI DALAM ILMU KIMIA

 OLEH : WIDYA SATRIANI 

 

                                                                    @W18-WIDYA


BAB I

 

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang 


Kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari materi, struktur, sifat-sifatnya dan perubahan materi serta energi yang terlibat didalamnya. Materi didefinisikan sebagai setiap benda yang menempati ruang dan memiliki massa. 

Ilmu kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kimia banyak digunakan dalam bidang industri diantaranya pada pembuatan beberapa bahan kimia, pemurnian logam dan penyepuhan. Kimia merupakan ilmu logis yang dipenuhi dengan gagasan dan berbagai aplikasi. Selain itu, ilmu kimia merupakan ilmu yang berlandaskan eksperimen. Ilmu kimia dalam proses pembelajarannya memerlukan adanya kegiatan praktikum agar siswa dapat mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya. 

Ciri-ciri dari ilmu kimia yaitu, sebagian ilmu kimia bersifat abstrak, ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal, materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak. Kesulitan dalam pembelajaran kimia terletak pada kesenjangan yang terjadi antara pemahaman konsep dan penerapan konsep yang ada sehingga menimbulkan asumsi bahwa sulit untuk mempelajari dan mengembangkannya. Sehingga berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa sumber dari kesulitan peserta didik dalam mempelajari ilmu kimia salah satunya yaitu sebagian besar konsep kimia bersifat abstrak, akan tetapi masih kurang dalam hal penerapan konsep sedangkan peserta didik dituntut untuk memahami semua konsep-konsep yang banyak tersebut. 

Ilmu kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen (Depdiknas, 2003:7). Putra (2013:123) mengemukakan bahwa belajar dengan melakukan eksperimen mampu mencari dan menemukan sendiri jawaban atau permasalahan yang dihadapi dengan melakukan percobaan sendiri sehingga berpikir ilmiah peserta didik dapat terlatih, dengan melakukan eksperimen peserta didik dapat membuktikan suatu teori yang sedang dipelajarinya. Sehingga dapat dikatakan pada pembelajaran kimia sebaiknya diberikan pengalaman belajar secara langsung bagi peserta didik yaitu dengan melalui praktikum. 

Salah satu upaya dalam meningkatkan pembelajaran kimia yaitu dengan cara menggunakan pendekatan-pendekatan baru dalam pembelajaran Kwartol(dalam Pahlevi, et al., 2012:967). Pendekatan yang dapat memberikan kemudahan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik di kehidupan nyata diantaranya yaitu siklus belajar 5E. Siklus belajar 5E merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Siklus belajar 5E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif untuk dapat menguasai kompetensi- kompetensi yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran. 

Aplikasi 5E terdiri dari lima fase, yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration/ extension, danevaluation (Lorsbach, 2002\:1). Model ini juga dapat mendeskripsikan proses pembelajaran sebagai suatu siklus yang menuntut peserta didik untuk melakukan sesuatu yang konkret atau memiliki pengalaman sebagai dasar bagi pengobservasian mereka atas pengalaman tersebut. 

Observasi tersebut kemudian diasimilasikan ke dalam kerangka konseptual atau dihubungkan dengan konsep-konsep lain dalam pengalaman sebelumnya untuk kemudian diuji dan diterapkan dalam situasi-situasi yang berbeda (Huda, 2014:266). 

Pembelajaran dengan cara eksperimen dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan eksplorasi, ia akan memperoleh pengalaman meneliti yang dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, berpikir rasional dan ilmiah, sehingga pengetahuannya akan berkembang di masa yang akan datang (Putra, 2013:134). Pada penelitian ini, peserta didik dilibatkan dalam kegiatan untuk mengaplikasikan atau menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari yaitu dengan merancang sebuah percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan merumuskan suatu kesimpulan yang disusun dalam lembar kerja berbasis siklus belajar 5E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation). 

Berdasarkan Permendikbud RI No.49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi dalam pasal 20 menjelaskan bahwa penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus peserta didik dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian. Salah satu instrumen penilaian untuk mengembangkan keterampilan peserta didik yaitu dengan menggunakan lembar kerja. Lembar kerja merupakan lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa). Dalam proses kegiatan belajar mengajar lembar kerja dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep atau pada tahap pemahaman konsep karena lembar kerja dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajari topik.. Tryanasari (2012:13) menyatakan bahwa dengan menerapkan lembar kerja dapat melatih peserta didik dalam menemukan konsep secara mandiri. Sehingga lembar kerja berfungsi sebagai materi ajar yang dapat membantu peserta didik untuk belajar mandiri dalam memecahkan permasalahan. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Özkaya, et al., (2003:1) menyatakan bahwa cukup banyak peserta didik dalam berbagai kalangan yang kurang memahami konsep dalam sel volta dan sel elektrolisis. Hal ini diakibatkan pada saat proses pembelajaran sel elektrolisis hanya dibahas secara sekilas dan hanya sebagian kecil yang menerapkan materi sel lektrolisis dalam kegiatan praktikum. Hal sama yang diungkapkan oleh Sanger (1997:819) bahwa hasil survei yang didapatkan menunjukkan peserta didik dan pendidik megalami kesulitan pada konsep sel elektrolisis, sehingga perlunya metode pengajaran kimia yang lebih efektif. Sel elektolisis merupakan materi yang memiliki konsep abstrak sehingga sebagian besar peserta didik merasa kesulitan dalam memahami materi ini. Pada materi sel elektrolisis di dalamnya terdapat materi aplikasi sel elektrolisis, tetapi materi aplikasi sel elektrolisis ini kurang dipelajari lebih dalam baik di sekolah maupun di universitas dan hanya dibahas secara sekilas saja. 

Sel elektrolisis memiliki peranan penting di dalam kemajuan teknologi modern mulai dari industri otomotif maupun rumah tanggga, salah satunya yaitu penyepuhan logam (Harahap, 2016:117). Selain itu, kehidupan masyarakat modern saat ini tidak bisa terlepas dari benda-benda yang dibuat dari proses penyepuhan logamContoh barang yang sering ditemukan di kehidupan sehari- hari seperti aksesori mobil, peralatan rumah tangga, jam tangan dan berbagai alat industri dilakukan salah satunya dengan melalui proses penyepuhan logam. Sehingga meningkatnya kebutuhan akan produk yang menggunakan proses penyepuhan logam mendorong berkembangnya industri penyepuhan logam yang berada di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut peserta didik perlu mengetahui bagaimana proses penyepuhan logam dapat dilakukan agar mereka dapat menerapkan/ mengaplikasikan pengetahuan di dunia nyata, yang telah didapatkannya di bangku sekolah. 

         

B.    Materi Dan Klasifikasi

 

1.     Berdasarkan wujud 

a)     Padat

b)    Cair

c)     Gas

 

2.     Berdasarkan Komposisi

 

 

                      

 

ZAT MURNI DAN CAMPURAN 

 

·      Campuran – kombinasi 2 atau lebih dari zat yang mana masing-masing zat menunjukan identitas kimia yang berbeda.

·      Campuran homogen – komposisi dari campuran ini merata dalam satu fasa 

·      Campuran heterogen – komposisi dari campuran ini beragam (lebih dari satu fasa)

Zat murni 

Unsur – Zat yang tidak bisa dipisahkan kepada zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia. Senyawa – Zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur dengan perbandingan kimia yang tertentu.

 

 

3.     Sifat Fisika dan Kimia 

Sifat fisika adalah sifat yang ditunjukkan oleh zat tanpa melibatkan perubahan dan interaksinya dengan zat lain. Misal: titik leleh, didih, warna, daya hantar listrik, kerapatan Sifat kimia adalah kemampuan suatu zat berubah dan berinteraksi dengan zat lain. Misal: kemampuan terbakar, korosif, reaktifitas terhadap asam.

4.     Perubahan Fisika 

Selama perubahan fisika suatu zat berubah keadaan fisik wujud zatnya tanpa merubah komposisi penyusunya.sebagai contoh air mendidih. Contoh kristalisasi gula, natrium asetat. 


 



 

5.     Perubahan kimia 

pada perubahan kimia, suatu zat tertransformasi menjadi zat lain yang berbeda komposisinya dan sifat fisiknya, misal besi yang berkarat, reaksi oksidasi koin tembaga dengan asam nitrat. 

 

6.     Perubahan Materi



   





7.     Pemisah Campuran

Campuran bisa dipisahkan secara fisika. 

·      Penyaringan (ukuran, kelarutan) 

·      Destilasi (Td) 

·      Kristalisasi (kelarutan) 

·      Kromatografi (Afinitas) 

·      Ekstraksi (Distribution) 

·      Sublimasi (Puap) 





 

 

8.     Pemisah minyak Bumi 

 





 

 

 

 

 

 

KESIMPULAN

 

         Manfaat mempelajari ilmu kimia adalah untuk mengetahui perubahan suatu zat atau reaksi kimia. Dapat meningkatkan pengetahuan pada bidang-bidang ilmu lain. Dapat mengetahui tentang gejala-gejala alam, sifat-sifat, susunan dan perubahan suatu materi.

                      Dalam ilmu kimia bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula. Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan, kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan dan pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.


 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/10045/mod_resource/content/1/Bab%201%20Materi%20dan%20Perubahannya.pdf

 

manfaat memahami ilmu kimia atau manfaat kimia dalam sehari2/industri

 

http://repository.uin-suska.ac.id/13900/6/6.%20BAB%20I_2018879PK.pdf

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia

 

https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEKI4401-M1.pdf

 

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hakikat-ilmu-kim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.