Oleh: Muhamad
Aldi Setiadi (@T19-Aldi)
ABSTRAK
Air merupakan bahan alam yang
diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan tanaman yaitu sebagai media
pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai
keperluan lainnya. Masalah
utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air adalah kuantitas air yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air
untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan
industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya
air, termasuk penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air.
Kata kunci:
air, masalah, dampak
ABSTRACT
Water is a
natural material needed for human, animal, and plant life, namely as a medium
for transporting food substances, as well as a source of energy and various
other purposes. The main problems faced about water resources are the quantity
of water that is no longer able to meet the ever-increasing demand and the
quality of water for domestic purposes which is decreasing from year to year.
Industrial, domestic and other activities hurt water resources, including a
decrease in water quality. This condition can cause a disturbance, damage, and
danger to living things that depend on water resources.
Keywords:
water, problem, impact
PENDAHULUAN
Air merupakan komponen lingkungan
yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas
dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di
bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun
demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi
yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh
manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain
sebagainya (Warlina, 2004).
Air yang secara kimia, hanya
terdiri dari atom H dan O mempunyai sifat yang unik. Tanpa air tidak akan
mungkin terdapat kehidupan. Air di alam dijumpai dalam tiga bentuk, yakni
bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap.
Bentuk mana yang akan ditemui, tergantung keadaan cuaca setempat. Kepadatan
(density), seperti halnya bentuk, juga tergantung pada temperatur dan tekanan
barometris (P) (Herlambang, 2006).
Persoalan-persoalan
mengenai turunnya kualitas lingkungan seperti pencemaran, kerusakan sumber daya
alam, defortasi serta degradasi fungsi huran, musnahnya berbagai spesies
hayati, erosi, banjir, bahkan timbulnya jenis penyakit adalah akibat penurunan
fungsi lingkungan. Hal tersebut diyakini merupakan gejala-gejala negatif yang
secara dominan dari faktor manusia itu sendiri (Puspitasari, 2007).
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang
dimaksud dengan pencemaran air?
2.
Apa yang
menyebabkan air menjadi tercemar?
3.
Dampak apa yang
ditimbulkan dari pencemaran air?
4.
Bagaimana
cara menanggulangi pencemaran air?
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian pencemaran air
2.
Untuk
mengetahui penyebab pencemaran air
3.
Untuk
mengetahui dampak pencemaran air
4.
Untuk
mengetahui penanggulangan pencemaran air
PEMBAHASAN
Air dapat ditemukan di seluruh penjuru bumi, namun tidak
semua orang dapat terpenuhi kebutuhannya akan air. Salah satu alasannya adalah
distribusi air yang tidak merata. Alasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah
kualitas air yang tidak memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari (Prodjosantoso,
2011).
Pencemaran air merupakan kondisi
yang diakibatkan adanya masukan beban pencemar/limbah buangan yang berupa gas, bahan yang terlarut, dan
partikulat. Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat dilakukan melalui
atmosfer, tanah, limpasan/run off dari lahan pertanian, limbah domestik,
perkotaan, industri, dan lain-lain (Rosmeiliyana, 2021)
Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dimaksud dengan Pencemaran
Air adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukkannya. Dari definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dari kegiatan manusia pada suatu
perairan yang peruntukkannya sudah jelas (Herlambang, 2006).
Aktivitas manusia berpotensi untuk
menimbulkan pencemaran air, sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas air.
Bahkan berbagai aktivitas seperti penebangan pohon, pengembangan perumahan di
daerah resapan air, pembuangan sampah ke sungai, pembangunan gedung dan jalan
raya, secara langsung akan menurunkan ketersediaan air (penurunan kuantitas).
Sekitar 80 persen pencemaran lautan ternyata akibat sampingan dari aktivitas
manusia. Di sisi lainnya ketika seorang petani melakukan pemupukan (dengan
pupuk kimia seperti urea, KCL dan TSP) dan penyemprotan pestisida (insektisida,
fungisida, herbisida), maka sebagian bahan kimia tersebut akan mengalami
infiltrasi ke dalam pori-pori tanah, antara lain didorong oleh air hujan. Hal
tersebut berdampak langsung terhadap pencemaran air bawah tanah. Begitu pula
cerobong pabrik yang mengeluaskan polutan dan masuk ke troposfer, maka akan
kembali bersama air hujan sehingga memasuki lautan, sungai, danau, waduk, kolam
dan badan air lainnya (Hidayat, 2021).
Air dapat tercemar oleh
komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya.
Komponen-komponen logam berat ini berasal dari kegiatan industri. Kegiatan
industri yang melibatkan penggunaan logam berat antara lain industri tekstil,
pelapisaan logam, cat/ tinta warna, percetakan, bahan agrokimia dll. Beberapa
logam berat ternyata telah mencemari air, melebihi batas yang berbahaya bagi
kehidupan (Tarigan, 2013).
Seiring dengan peningkatan
pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat pula usaha untuk memenuhi berbagai
kebutuhan yang mengikutinya. Sehingga semakin variatif pula aktivitas manusia.
Salah satunya aktivitas industri. Akan tetapi pertumbuhan industri ini memiliki
efek samping yang kurang baik. Sebab industri-industri kecil tersebut pada
umumnya membuang limbahnya langsung ke selokan atau badan air tanpa pengolahan
terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran air karena dalam limbah
tersebut mengandung unsur toksik yang tinggi. Industri sablon merupakan salah
satu industri penghasil limbah cair. Bahan pencemar industri sablon berasal
dari proses pewarnaan, proses produksi film dan pelat processor. Bahan pencemar
terdapat di tinta warna, bahan pelarut, bahan pencair dan bahan pengering.
Bahan pencemar mengandung unsur/bahan kimia berbahaya seperti alkohol/aseton
dan esternya serta logam berat seperti krom, kadmium, cobalt, mangan dan timah (Tarigan,
2013).
Pencemaran air dapat berdampak
sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi
penyebab ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya (Warlina, 2004).
Salah satu
dampak dari pencemaran air adalah dampak terhadap kesehatan manusia. Menurut
Herlambang (2006), beberapa
penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases) telah dikenal sejak
lama. Pencemaran air minum oleh air limbah dan/atau oleh kotoran manusia
(tinja), yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit, virus,
bakteria patogen dan sebagainya, dapat menyebar dengan cepat ke seluruh sistem
jaringan pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau
peledakan jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu singkat.
Beberapa ciri khusus penyebaran penyakit-penyakit tersebut antara lain yakni
proses penularan umumnya melalui mulut; terjadi di daerah pelayanan yang airnya
tercemar; penderita umumnya terkonsentrasi pada suatu wilayah secara temporer;
penderitanya tidak terbatas pada suku, umur, atau jenis kelamin tertentu;
meskipun sulit mendeteksi bakteri patogen dalam air, tetapi dapat di perkirakan
melalui pemerikasaan/pendeteksian bakteri coli yang disebabkan oleh pencemaran
tinja; dan waktu inkubasi biasanya sedikit lebih panjang dibandingkan apabila
keracunan oleh makanan. Beberapa penyakit yang paling sering berjangkit antara
lain yakni Disentri, Thypus dan Parathypus, Cholera, Hepatitis
A, Poliomelistis Anterior Akut, dan lain-lain.
Hidayat (2021) menyatakan, seperti yang telah banyak orang ketahui,
pencemaran air memberikan banyak dampak buruk terhadap manusia, hewan, maupun
tanaman yang hidup di lingkungan sekitar. Manusia dan hewan yang terkontaminasi
dengan air yang tercemar bisa mengalami gangguan kesehatan. Adapun cara untuk menanggulagi pencemaran air adalah, sebagai berikut:
a.
Menciptakan
jalur hijau untuk mempertahankan area resapan air
Penanggulangan
pencemaran air yang pertama adalah dengan melakukan upaya untuk mempertahankan
area resapan air tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu hal yang
bisa dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan atau reboisasi. Dengan solusi
tersebut, akan tercipta jalur hijau yang nantinya bermanfaat menjaga pola
resapan air. Akhirnya, resiko bencana seperti banjir bisa dihindari.
b. Mengelola penggunaan detergen dengan baik
Detergen
merupakan salah satu produk yang mengandung banyak zat kimia yang sulit terurai
sehingga beresiko menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu, dalam menggunakan
detergen untuk mencuci pakaian, ada baiknya Anda mengelola penggunaannya dengan
baik. Selain itu, pilih pula detergen yang sisa zat kimianya biasa terurai
dengan baik alias ramah lingkungan.
c. Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat
Mencegah masalah
pencemaran air juga bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa kebiasaan baik.
Salah satunya adalah dengan mengolah serta membuang limbah rumah tangga dengan
tepat. Hindari
membuang sampah rumah tangga ke sungai atau danau karena hal tersebut bisa
mengganggu keberlangsungan ekosistem di lingkungan itu sendiri. Selain itu,
kelola sampah dengan baik, misalnya memisahkan sampah organik dan anorganik.
d. Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami
dan parasitoid
Sebenarnya,
produk kimia pemberantas hama seperti insektisida dan sejenisnya bisa diganti
dengan menggunakan cara alternatif lainnya. Cara alternatif yang dimaksud
adalah dengan menggunakan musuh alami dan parasitoid. Dengan
salah satu upaya penanggulangan pencemaran air ini, lingkungan menjadi lebih
aman dan tidak meninggalkan dampak buruk bagi kesehatan.
e. Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos
Salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah pencemaran air adalah
dengan membatasi penggunaan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan salah satu
produk yang memiliki kandungan nitrat dan fosfat tinggi. Jika digunakan
secara berlebihan, zat tersebut bisa memicu pencemaran air. Sebaliknya,
menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos akan tetap memberikan efek
kesuburan tanah tanpa menciptakan resiko pencemaran air.
f. Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik
Pabrik atau
industri merupakan salah satu contoh
sumber pencemaran air. Oleh karena itu, mengelola limbah cair yang dialirkan ke
sungai atau lainnya adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Anda
sendiri bisa menetralkan, mengendapkan, atau menyaring limbah tersebut sebelum
dialirkan ke sungai, danau, atau bahkan laut.
g. Membuat penampungan limbah (septic tank)
Baik rumah tangga
maupun perkantoran harus memiliki bak penampungan limbah alias septic tank yang
memadai. Dengan begitu, masalah pencemaran air oleh limbah buangan setiap
harinya bisa teratasi. Selain itu, penanggulangan pencemaran air dengan
septitank atau bak penampungan limbah ini juga perlu diterapkan untuk area
khusus seperti rumah sakit dan kawasan peternakan.
h. Menangkap ikan dengan cara alami
Biasanya, orang
yang lebih mengutamakan hasil instan dalam mencari ikan akan memanfaatkan bahan
peledak untuk mendapatkan banyak hasil tangkapan. Namun, hal ini bukanlah cara
yang tepat karena bahan peledak mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang
bisa tertinggal di air dan memicu pencemaran air. Anda bisa
berkontribusi dalam upaya menanggulangi pencemaran air dengan menggunakan cara
alami dalam menangkap ikan. Cara alami yang dimaksud bisa menggunakan jala atau
pancing. Dengan begitu, regenerasi ikan dalam berlanjut dengan baik.
i. Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Upaya yang
terakhir pada bahasan kali ini adalah menerapkan perencanaan AMDAL dengan baik.
Upaya ini wajib dipertimbangkan ketika melakukan pembangunan berskala besar
seperti pembangunan kawasan industri.
Dengan mendapatkan
analisis dampak lingkungan dari pembangunan industri tersebut, pihak yang
membangun industri terkait bisa menerapkan cara penanggulangan pencemaran air
yang tepat agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan.
KESIMPULAN
Pencemaran air dapat berdampak
pada kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi.
Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang
akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air
makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran
air disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah
tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.
Terbatasnya upaya pengendalian
pencemaran air diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran
lingkungan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan holistic bagi
penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan
yang baik. Pemerintah juga hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya
merangsang pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air
merupakan sumberdaya yang terbatas.
DAFTAR
PUSTAKA
Herlambang,
Arie. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Air
Indonesia, Vol. 2, No. 1. 16-29. Dalam http://ejurnal2.bppt.go.id/index.php/JAI/article/view/2280/1899 (Diakses
pada 06 November 2021).
Hidayat, A.
A. 2021. Pencemaran Udara dan Air. Modul 10 Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 06
November 2021).
Prodjosantoso, A.K. 2011. Kimia Lingkungan. Yogyakarta:
KANISIUS. Dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930137/pendidikan/Kimia+Lingkungan.pdf (Diakses pada 06 November 2021).
Puspitasari,
E. D,. 2007. DAMPAK
PENCEMARAN AIR TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM LINGKUNGAN. Jurnal
Mimbar Hukum, Vol. 21, No. 1. 23-34. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/40708-none-15f4b027.pdf (Diakses
pada 06 November 2021).
Rosmeiliyana.
2021. Pencemaran Air. Dalam http://eprints.itenas.ac.id/1634/1/05.pdf (Diakses
pada 06 November 2021).
Tarigam.
2013. Definisi Pencemaran Air Sungai. Dalam http://e-journal.uajy.ac.id/4347/3/2BL01007.pdf (Diakses
pada 06 November 2021).
Warlina,
Lina. 2004. PENCEMARAN AIR: SUMBER, DAMPAK DAN
PENANGGULANGANNYA. Dalam http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf (Diakses
pada 06 November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.