Laman

Sabtu, 06 November 2021

Pencemaran Air: Masalah yang Ditimbulkan Polutan Air

 

Oleh: Muhamad Aldi Setiadi (@T19-Aldi)



ABSTRAK

Air merupakan bahan alam yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan tanaman yaitu sebagai media pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai keperluan lainnya. Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air adalah kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air.

Kata kunci: air, masalah, dampak

ABSTRACT

Water is a natural material needed for human, animal, and plant life, namely as a medium for transporting food substances, as well as a source of energy and various other purposes. The main problems faced about water resources are the quantity of water that is no longer able to meet the ever-increasing demand and the quality of water for domestic purposes which is decreasing from year to year. Industrial, domestic and other activities hurt water resources, including a decrease in water quality. This condition can cause a disturbance, damage, and danger to living things that depend on water resources.

Keywords: water, problem, impact

PENDAHULUAN

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya (Warlina, 2004).

Air yang secara kimia, hanya terdiri dari atom H dan O mempunyai sifat yang unik. Tanpa air tidak akan mungkin terdapat kehidupan. Air di alam dijumpai dalam tiga bentuk, yakni bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap. Bentuk mana yang akan ditemui, tergantung keadaan cuaca setempat. Kepadatan (density), seperti halnya bentuk, juga tergantung pada temperatur dan tekanan barometris (P) (Herlambang, 2006).

Persoalan-persoalan mengenai turunnya kualitas lingkungan seperti pencemaran, kerusakan sumber daya alam, defortasi serta degradasi fungsi huran, musnahnya berbagai spesies hayati, erosi, banjir, bahkan timbulnya jenis penyakit adalah akibat penurunan fungsi lingkungan. Hal tersebut diyakini merupakan gejala-gejala negatif yang secara dominan dari faktor manusia itu sendiri (Puspitasari, 2007).

RUMUSAN MASALAH

1.     Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?

2.     Apa yang menyebabkan air menjadi tercemar?

3.     Dampak apa yang ditimbulkan dari pencemaran air?

4.     Bagaimana cara menanggulangi pencemaran air?

TUJUAN

1.     Untuk mengetahui pengertian pencemaran air

2.     Untuk mengetahui penyebab pencemaran air

3.     Untuk mengetahui dampak pencemaran air

4.     Untuk mengetahui penanggulangan pencemaran air

PEMBAHASAN

            Air dapat ditemukan di seluruh penjuru bumi, namun tidak semua orang dapat terpenuhi kebutuhannya akan air. Salah satu alasannya adalah distribusi air yang tidak merata. Alasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas air yang tidak memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari (Prodjosantoso, 2011).

Pencemaran air merupakan kondisi yang diakibatkan adanya masukan beban pencemar/limbah buangan yang berupa gas, bahan yang terlarut, dan partikulat. Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat dilakukan melalui atmosfer, tanah, limpasan/run off dari lahan pertanian, limbah domestik, perkotaan, industri, dan lain-lain (Rosmeiliyana, 2021)

Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dimaksud dengan Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dari definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dari kegiatan manusia pada suatu perairan yang peruntukkannya sudah jelas (Herlambang, 2006).

Aktivitas manusia berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air, sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas air. Bahkan berbagai aktivitas seperti penebangan pohon, pengembangan perumahan di daerah resapan air, pembuangan sampah ke sungai, pembangunan gedung dan jalan raya, secara langsung akan menurunkan ketersediaan air (penurunan kuantitas). Sekitar 80 persen pencemaran lautan ternyata akibat sampingan dari aktivitas manusia. Di sisi lainnya ketika seorang petani melakukan pemupukan (dengan pupuk kimia seperti urea, KCL dan TSP) dan penyemprotan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida), maka sebagian bahan kimia tersebut akan mengalami infiltrasi ke dalam pori-pori tanah, antara lain didorong oleh air hujan. Hal tersebut berdampak langsung terhadap pencemaran air bawah tanah. Begitu pula cerobong pabrik yang mengeluaskan polutan dan masuk ke troposfer, maka akan kembali bersama air hujan sehingga memasuki lautan, sungai, danau, waduk, kolam dan badan air lainnya (Hidayat, 2021).

Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat ini berasal dari kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam berat antara lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/ tinta warna, percetakan, bahan agrokimia dll. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air, melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan (Tarigan, 2013).

Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat pula usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang mengikutinya. Sehingga semakin variatif pula aktivitas manusia. Salah satunya aktivitas industri. Akan tetapi pertumbuhan industri ini memiliki efek samping yang kurang baik. Sebab industri-industri kecil tersebut pada umumnya membuang limbahnya langsung ke selokan atau badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran air karena dalam limbah tersebut mengandung unsur toksik yang tinggi. Industri sablon merupakan salah satu industri penghasil limbah cair. Bahan pencemar industri sablon berasal dari proses pewarnaan, proses produksi film dan pelat processor. Bahan pencemar terdapat di tinta warna, bahan pelarut, bahan pencair dan bahan pengering. Bahan pencemar mengandung unsur/bahan kimia berbahaya seperti alkohol/aseton dan esternya serta logam berat seperti krom, kadmium, cobalt, mangan dan timah (Tarigan, 2013).

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya (Warlina, 2004).

Salah satu dampak dari pencemaran air adalah dampak terhadap kesehatan manusia. Menurut Herlambang (2006), beberapa penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases) telah dikenal sejak lama. Pencemaran air minum oleh air limbah dan/atau oleh kotoran manusia (tinja), yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit, virus, bakteria patogen dan sebagainya, dapat menyebar dengan cepat ke seluruh sistem jaringan pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau peledakan jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu singkat. Beberapa ciri khusus penyebaran penyakit-penyakit tersebut antara lain yakni proses penularan umumnya melalui mulut; terjadi di daerah pelayanan yang airnya tercemar; penderita umumnya terkonsentrasi pada suatu wilayah secara temporer; penderitanya tidak terbatas pada suku, umur, atau jenis kelamin tertentu; meskipun sulit mendeteksi bakteri patogen dalam air, tetapi dapat di perkirakan melalui pemerikasaan/pendeteksian bakteri coli yang disebabkan oleh pencemaran tinja; dan waktu inkubasi biasanya sedikit lebih panjang dibandingkan apabila keracunan oleh makanan. Beberapa penyakit yang paling sering berjangkit antara lain yakni Disentri, Thypus dan Parathypus, Cholera, Hepatitis A, Poliomelistis Anterior Akut, dan lain-lain.

Hidayat (2021) menyatakan, seperti yang telah banyak orang ketahui, pencemaran air memberikan banyak dampak buruk terhadap manusia, hewan, maupun tanaman yang hidup di lingkungan sekitar. Manusia dan hewan yang terkontaminasi dengan air yang tercemar bisa mengalami gangguan kesehatan. Adapun cara untuk menanggulagi pencemaran air adalah, sebagai berikut:

a.     Menciptakan jalur hijau untuk mempertahankan area resapan air

Penanggulangan pencemaran air yang pertama adalah dengan melakukan upaya untuk mempertahankan area resapan air tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan atau reboisasi. Dengan solusi tersebut, akan tercipta jalur hijau yang nantinya bermanfaat menjaga pola resapan air. Akhirnya, resiko bencana seperti banjir bisa dihindari.

b.     Mengelola penggunaan detergen dengan baik

Detergen merupakan salah satu produk yang mengandung banyak zat kimia yang sulit terurai sehingga beresiko menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu, dalam menggunakan detergen untuk mencuci pakaian, ada baiknya Anda mengelola penggunaannya dengan baik. Selain itu, pilih pula detergen yang sisa zat kimianya biasa terurai dengan baik alias ramah lingkungan.

c.     Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat

Mencegah masalah pencemaran air juga bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa kebiasaan baik. Salah satunya adalah dengan mengolah serta membuang limbah rumah tangga dengan tepat. Hindari membuang sampah rumah tangga ke sungai atau danau karena hal tersebut bisa mengganggu keberlangsungan ekosistem di lingkungan itu sendiri. Selain itu, kelola sampah dengan baik, misalnya memisahkan sampah organik dan anorganik.

d.     Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami dan parasitoid

Sebenarnya, produk kimia pemberantas hama seperti insektisida dan sejenisnya bisa diganti dengan menggunakan cara alternatif lainnya. Cara alternatif yang dimaksud adalah dengan menggunakan musuh alami dan parasitoid. Dengan salah satu upaya penanggulangan pencemaran air ini, lingkungan menjadi lebih aman dan tidak meninggalkan dampak buruk bagi kesehatan.

e.     Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah pencemaran air adalah dengan membatasi penggunaan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan salah satu produk yang memiliki kandungan nitrat dan fosfat tinggi. Jika digunakan secara berlebihan, zat tersebut bisa memicu pencemaran air. Sebaliknya, menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos akan tetap memberikan efek kesuburan tanah tanpa menciptakan resiko pencemaran air.

f.      Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik

Pabrik atau industri merupakan salah satu contoh sumber pencemaran air. Oleh karena itu, mengelola limbah cair yang dialirkan ke sungai atau lainnya adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Anda sendiri bisa menetralkan, mengendapkan, atau menyaring limbah tersebut sebelum dialirkan ke sungai, danau, atau bahkan laut.

g.     Membuat penampungan limbah (septic tank)

Baik rumah tangga maupun perkantoran harus memiliki bak penampungan limbah alias septic tank yang memadai. Dengan begitu, masalah pencemaran air oleh limbah buangan setiap harinya bisa teratasi. Selain itu, penanggulangan pencemaran air dengan septitank atau bak penampungan limbah ini juga perlu diterapkan untuk area khusus seperti rumah sakit dan kawasan peternakan.

h.     Menangkap ikan dengan cara alami

Biasanya, orang yang lebih mengutamakan hasil instan dalam mencari ikan akan memanfaatkan bahan peledak untuk mendapatkan banyak hasil tangkapan. Namun, hal ini bukanlah cara yang tepat karena bahan peledak mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang bisa tertinggal di air dan memicu pencemaran air. Anda bisa berkontribusi dalam upaya menanggulangi pencemaran air dengan menggunakan cara alami dalam menangkap ikan. Cara alami yang dimaksud bisa menggunakan jala atau pancing. Dengan begitu, regenerasi ikan dalam berlanjut dengan baik.

i.      Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Upaya yang terakhir pada bahasan kali ini adalah menerapkan perencanaan AMDAL dengan baik. Upaya ini wajib dipertimbangkan ketika melakukan pembangunan berskala besar seperti pembangunan kawasan industri.

Dengan mendapatkan analisis dampak lingkungan dari pembangunan industri tersebut, pihak yang membangun industri terkait bisa menerapkan cara penanggulangan pencemaran air yang tepat agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan.

KESIMPULAN

Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi. Bencana krisis air dapat merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.

Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan yang baik. Pemerintah juga hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air merupakan sumberdaya yang terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Arie. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Air Indonesia, Vol. 2, No. 1. 16-29. Dalam http://ejurnal2.bppt.go.id/index.php/JAI/article/view/2280/1899 (Diakses pada 06 November 2021).

Hidayat, A. A. 2021. Pencemaran Udara dan Air. Modul 10 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 06 November 2021).

Prodjosantoso, A.K. 2011. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: KANISIUS. Dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930137/pendidikan/Kimia+Lingkungan.pdf  (Diakses pada 06 November 2021).

Puspitasari, E. D,. 2007. DAMPAK PENCEMARAN AIR TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM LINGKUNGAN. Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 21, No. 1. 23-34. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/40708-none-15f4b027.pdf (Diakses pada 06 November 2021).

Rosmeiliyana. 2021. Pencemaran Air. Dalam http://eprints.itenas.ac.id/1634/1/05.pdf (Diakses pada 06 November 2021).

Tarigam. 2013. Definisi Pencemaran Air Sungai. Dalam http://e-journal.uajy.ac.id/4347/3/2BL01007.pdf (Diakses pada 06 November 2021).

Warlina, Lina. 2004PENCEMARAN AIR: SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA. Dalam http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf (Diakses pada 06 November 2021).

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.