Oleh: Shafa Almaliya (@T24-Shafa)
Program Studi: Teknik Industri Fakultas: Teknik Universitas Mercu Buana
E-mail: shafaalmaliya@gmail.com
Abstrak
Revolusi
industri terjadi pertama kali di Inggris merupakan revolusi ekonomi. Corak
perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi industri. Diantara
ciri-cirinya adalah status sosial sangat dipengaruhi oleh luasnya kepemilikan
tanah. Saat itu cara membuat barang juga masih konvensional yaitu mengandalkan
tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan di
rumah-rumah belum dilakukan di pabrik.
Kata
kunci: revolusi, industri, konvensional
Abstract
The
first industrial revolution in England was an economic revolution. The pattern
of the British economy which was originally an agrarian turned into an
industrial one. Among its characteristics is that social status is strongly
influenced by the extent of land ownership. At that time the method of making
goods was also still conventional, namely relying on human power and animal
power. The manufacture of goods is also still done in homes, not yet done in
factories.
Keywords:
revolution, industry, conventional
Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan revolusi industri?
- Bagaimana perkembangan revolusi industri?
- Apakah yang termasuk contoh perkembangan revolusi industri?
Tujuan
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan revolusi industri.
- Untuk mengetahui perkembangan revolusi industri.
- Untuk mengetahui contoh perkembangan revolusi industri.
Pendahuluan
Revolusi
industri membuka pintu bagi variasi yang cukup besar dalam interpretasi bahkan
di mana sejarawan berbagi konseptualisasi topik yang sama. Hal ini berlaku untuk
interpretasi dan ukuran makroekonomi saat ini seperti perdebatan masa lalu tentang
kemajuan teknologi atau standar hidup di mana penilaian deskriptif dan
kuantitatif telah digunakan (Hudson, 2014).
Pada
akhir abad ke-17, pembuatan barang (manufaktur) dikerjakan di rumah-rumah
penduduk dengan menggunakan manual tangan atau menggunakan mesin sederhana.
Oleh sebab itu kemampuan menghasilkan barang masih sangat terbatas. Revolusi
industri di mulai dengan penemuan cara pembuatan barang dari penggunaan tenaga
manusia ke penggunaan mesin. Dengan demikian barang bisa diproduksi dengan
lebih cepat dan dalam jumlah massal. Mulailah pabrik-pabrik didirikan di
perkotaan dan tentunya membutuhkan tenaga kerja yang besar sehingga terjadilah
urbanisasi.
Revolusi
industri ditandai dengan adanya perubahan pola hidup dan pola pikir masyarakat
dan negara. Revolusi Industri akan mewarnai corak tatanan kehidupan masyarakat,
baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik. Masyarakat mulai berubah
cara berpikirnya yaitu dari sektor agraria bergeser ke arah industri. Revolusi
industri terjadi pertama kali di Inggris merupakan revolusi ekonomi. Corak
perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi industri. Diantara ciri-cirinya
adalah status sosial sangat dipengaruhi oleh luasnya kepemilikan tanah. Saat
itu cara membuat barang juga masih konvensional yaitu mengandalkan tenaga
manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan di rumah-rumah
belum dilakukan di pabrik.
Pembahasan
sumber
gambar: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
Revolusi
industri merupakan perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau jasa.
Semakin berkembangnya zaman, maka revolusi industri semakin berkembang.
Revolusi industri didukung dengan sumber daya manusia yang memadai dan
kemudahan mengeksplorasi teknologi. Revolusi dimulai pada abad ke-18 dan terus
berlanjut hingga sekarang.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi
Industri 1.0 dimulai pada abad ke-18 di antara tahun 1750-1850. Saat itu
terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta menimbulkan dampak yang besar
terhadap kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya di dunia.
Revolusi
generasi 1.0 melahirkan sejarah ketika tenaga kerja manusia dan hewan
digantikan oleh mesin. Salah satunya adalah adanya kereta api lintas benua,
listrik, mesin uap, dan lainnya. Sebagai contoh, terciptanya mesin uap yang
dapat menghemat waktu sebesar 80% dari sebelumnya kapal berlayar memakan waktu
hingga bertahun-tahun.
Revolusi
ini tercatat oleh sejarah berhasil meningkatkan perekonomian secara drastis.
Revolusi industri sangat menguntungkan di bidang industri karena efisien dan
lebih ekonomis, Setelah dimulainya Revolusi Industri terjadi peningkatan
rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi
Industri 2.0, yang dikenal sebagai Revolusi Teknologi adalah sebuah fase
pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi
Industri 1.0 yang berakhir pertengahan tahun 1800-an, diselingi oleh
perlambatan dalam penemuan makro sebelum Revolusi Industri 2.0 muncul tahun
1870.
Revolusi
Industri 2.0 dimulai pada tahun 1870 hingga 1914, pada awal Perang Dunia I.
Revolusi industri generasi 2.0 diawali dengan keresahan transportasi pada saat
produksi. Untuk memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang umumnya cukup
luas, alat transportasi untuk pengangkutan barang berat seperti mobil sangat
diperlukan. Sebelum revolusi industri 2.0 produksi mobil dilakukan hanya di
satu tempat dengan pekerja yang sama untuk menghindari proses transportasi dari
satu tempat ke tempat lainnya. Kemudian, dibentuklah lini produksi, dimana
setiap satu bagian mengerjakan satu bidang yang selanjutnya diproses ke bidang
berikutnya.
Kemunculan
pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber).
Penemuan ini mendasari terciptanya mobil, pesawat telepon, pesawat terbang, dll
yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
Revolusi Industri 3.0
Berkembangnya
teknologi digital dan internet menandai dimulainya Revolusi Indusri 3.0. Jika
dikaji dari cara pandang sosiolog Inggris David Harvey, industri 3.0 ini
disebut sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang terkompresi.
Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Oleh karena itu, era digital sekarang
mengusung sisi kekinian (real time).
Selain
mengusung kekinian, revolusi industri 3.0 mengubah pola relasi dan komunikasi
masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus berubah agar
tidak tertelan zaman. Namun, revolusi industri ketiga juga memiliki sisi yang
layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan industri lebih memilih
mesin ketimbang manusia. Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja manusia tidak
terelakkan.
Revolusi Industri 4.0
Industri
4.0 mulai dicetuskan pertama kali oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai
bidang asal Jerman, pada tahun 2011 lalu di acara Hannover Trade Fair. Pada
saat itu, dipaparkan bahwa, indsutri saat ini memulai inovasi baru. Inovasi
baru tersebut di antaranya ialah Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan
3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika,
robot dan mesin pintar.
Revolusi
Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa
memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut
merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi
waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di
pabrik-pabrik saat ini dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu,
saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat
dibutuhkan. Jika sebelumnya hanya dapat mengambil uang atau bertransaksi
melalui ATM (withdrawl) sekarang kita bisa bertransaksi di mana pun dan kapan
pun melalui jaringan internet.
Berkembangnya Artifical Intelligence (AI), robot, dan mesin pintar yang mampu mengendalikan kegiatan produksi tanpa tenaga manusia sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet. Teknologi berkembang, sumber daya manusia pun semakin meningkat. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tidak terkalahkan dan mampu bersaing.
Keuntungan penerapan model Industri
4.0 adalah sebagai berikut:
- Revolusi Industri 4.0 mempunyai potensi memberdayakan individu dan masyarakat, menciptakan peluang baru bagi ekonomi, sosial, maupun pengembangan diri pribadi.
- Mempermudah pekerjaan manusia terutama dalam kegiatan perindustrian.
- Data dan fasilitas produksi yang terhubung ke cloud komputing juga menjamin keamanan data yang lebih baik, tertata dan ringkas.
- Kemungkinan terjadinya human error berkurang, karena komputer yang menjadi “kontrol” bisa menghasilkan pekerjaan yang konsisten.
- Selain itu, hasil untuk banyak bisnis bisa meningkatkan pendapatan, pangsa pasar, dan keuntungan.
- Besar kemungkinan sistem yang digunakan akan lebih canggih Semua dapat di kontrol dan dikendalikan secara realtime.
Kerugian penerapan model Industri 4.0
adalah sebagai berikut:
- Kemungkinan berkurangnya kebutuhan tenaga manusia dalam proses industri, karena semua sudah dilakukan secara otomatis oleh mesin.
- Isu tentang keamanan data meningkat dengan mengintegrasikan sistem baru dan semakin banyaknya akses ke system itu.
- Isu Privasi, terkait informasi produksi dan kepemilikan.
- Memerlukan control ketat dari manusia saat proses produksi. Karena tidak ada dan tidak akan pernah ada kecerdasan AI yang mampu mengalahkan kecerdasan manusia.
Simpulan
Perkembangan
Keilmuan Teknik Industri sejak revolusi industri sampai saat ini, tidak lepas
dari proses industri yang dimulai dari revolusi industri 1.0 sampai 4.0.
Terjadinya suatu revolusi industri berawal pada akhir abad ke-17 melalui
pembuatan barang atau manufaktur dikerjakan dari rumah-rumah penduduk yang
masih manual dengan tangan. Oleh karena itu, kemampuan menghasilkan suatu
barang masih sangat terbatas.
Revolusi
industri pun terjadi yang dimulai dari penemuan cara pembuatan suatu barang
yang tadinya menggunakan tenaga manusia menjadi menggunakan mesin dengan
demikian produksi barang bisa lebih cepat dan banyak. Dan dari situ juga
pabrik-pabrik mulai berdiri dan membutuhkan banyak tenaga manusia. Lalu
revolusi industri terus berkembang dari revolusi 1.0 yang dikenal dengan
industri tekstil,revolusi 2.0 dengan penemuan mesin uap, revolusi 3.0 dengan
sistem komputasi data, dan revolusi 4.0 dengan kemunculan robot pintar.
Daftar Pustaka
Hudson,
P. 2014. The industrial revolution.
Bloomsbury Publishing. Dalam https://tinyurl.com/55nfa4sz (Diakses pada 22
Oktober 2021).
Rojko,
A. 2017. Industry 4.0 concept: Background
and overview. International Journal of Interactive Mobile Technologies,
11(5). 77-90. Dalam https://tinyurl.com/5y3w8jsx (Diakses pada 22 Oktober
2021).
Sawitri,
Dara. 2019. Revolusi Industri 4.0 : Big
Data Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Maksitek ISSN.
2655-4399. Dalam http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1599824&val=18023&title=REVOLUSI%20INDUSTRI%2040%20%20BIG%20DATA%20MENJAWAB%20TANTANGAN%20REVOLUSI%20INDUSTRI%2040#:~:text=Menurut%20Herman%20dkk%20(2015)%20mengatakan,IoT%20dan%20IoS%20guna%20menghasilkan
(Diakses pada 22 Oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.