Laman

Jumat, 22 Oktober 2021

Perkembangan Revolusi Industri

 Oleh: Shafa Almaliya (@T24-Shafa)

Program Studi: Teknik Industri Fakultas: Teknik Universitas Mercu Buana

E-mail: shafaalmaliya@gmail.com


Abstrak

Revolusi industri terjadi pertama kali di Inggris merupakan revolusi ekonomi. Corak perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi industri. Diantara ciri-cirinya adalah status sosial sangat dipengaruhi oleh luasnya kepemilikan tanah. Saat itu cara membuat barang juga masih konvensional yaitu mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan di rumah-rumah belum dilakukan di pabrik.

Kata kunci: revolusi, industri, konvensional

Abstract

The first industrial revolution in England was an economic revolution. The pattern of the British economy which was originally an agrarian turned into an industrial one. Among its characteristics is that social status is strongly influenced by the extent of land ownership. At that time the method of making goods was also still conventional, namely relying on human power and animal power. The manufacture of goods is also still done in homes, not yet done in factories.

Keywords: revolution, industry, conventional

Rumusan Masalah

  1. Apakah yang dimaksud dengan revolusi industri?
  2. Bagaimana perkembangan revolusi industri?
  3. Apakah yang termasuk contoh perkembangan revolusi industri?

Tujuan

  1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan revolusi industri.
  2. Untuk mengetahui perkembangan revolusi industri.
  3. Untuk mengetahui contoh perkembangan revolusi industri.

Pendahuluan

Revolusi industri membuka pintu bagi variasi yang cukup besar dalam interpretasi bahkan di mana sejarawan berbagi konseptualisasi topik yang sama. Hal ini berlaku untuk interpretasi dan ukuran makroekonomi saat ini seperti perdebatan masa lalu tentang kemajuan teknologi atau standar hidup di mana penilaian deskriptif dan kuantitatif telah digunakan (Hudson, 2014).

Pada akhir abad ke-17, pembuatan barang (manufaktur) dikerjakan di rumah-rumah penduduk dengan menggunakan manual tangan atau menggunakan mesin sederhana. Oleh sebab itu kemampuan menghasilkan barang masih sangat terbatas. Revolusi industri di mulai dengan penemuan cara pembuatan barang dari penggunaan tenaga manusia ke penggunaan mesin. Dengan demikian barang bisa diproduksi dengan lebih cepat dan dalam jumlah massal. Mulailah pabrik-pabrik didirikan di perkotaan dan tentunya membutuhkan tenaga kerja yang besar sehingga terjadilah urbanisasi.

Revolusi industri ditandai dengan adanya perubahan pola hidup dan pola pikir masyarakat dan negara. Revolusi Industri akan mewarnai corak tatanan kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik. Masyarakat mulai berubah cara berpikirnya yaitu dari sektor agraria bergeser ke arah industri. Revolusi industri terjadi pertama kali di Inggris merupakan revolusi ekonomi. Corak perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi industri. Diantara ciri-cirinya adalah status sosial sangat dipengaruhi oleh luasnya kepemilikan tanah. Saat itu cara membuat barang juga masih konvensional yaitu mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan di rumah-rumah belum dilakukan di pabrik.

Pembahasan

 


sumber gambar: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

Revolusi industri merupakan perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau jasa. Semakin berkembangnya zaman, maka revolusi industri semakin berkembang. Revolusi industri didukung dengan sumber daya manusia yang memadai dan kemudahan mengeksplorasi teknologi. Revolusi dimulai pada abad ke-18 dan terus berlanjut hingga sekarang.

Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri 1.0 dimulai pada abad ke-18 di antara tahun 1750-1850. Saat itu terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta menimbulkan dampak yang besar terhadap kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya di dunia.

Revolusi generasi 1.0 melahirkan sejarah ketika tenaga kerja manusia dan hewan digantikan oleh mesin. Salah satunya adalah adanya kereta api lintas benua, listrik, mesin uap, dan lainnya. Sebagai contoh, terciptanya mesin uap yang dapat menghemat waktu sebesar 80% dari sebelumnya kapal berlayar memakan waktu hingga bertahun-tahun.

Revolusi ini tercatat oleh sejarah berhasil meningkatkan perekonomian secara drastis. Revolusi industri sangat menguntungkan di bidang industri karena efisien dan lebih ekonomis, Setelah dimulainya Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri 2.0, yang dikenal sebagai Revolusi Teknologi adalah sebuah fase pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi Industri 1.0 yang berakhir pertengahan tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan dalam penemuan makro sebelum Revolusi Industri 2.0 muncul tahun 1870.

Revolusi Industri 2.0 dimulai pada tahun 1870 hingga 1914, pada awal Perang Dunia I. Revolusi industri generasi 2.0 diawali dengan keresahan transportasi pada saat produksi. Untuk memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang umumnya cukup luas, alat transportasi untuk pengangkutan barang berat seperti mobil sangat diperlukan. Sebelum revolusi industri 2.0 produksi mobil dilakukan hanya di satu tempat dengan pekerja yang sama untuk menghindari proses transportasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Kemudian, dibentuklah lini produksi, dimana setiap satu bagian mengerjakan satu bidang yang selanjutnya diproses ke bidang berikutnya.

Kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini mendasari terciptanya mobil, pesawat telepon, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan.

Revolusi Industri 3.0

Berkembangnya teknologi digital dan internet menandai dimulainya Revolusi Indusri 3.0. Jika dikaji dari cara pandang sosiolog Inggris David Harvey, industri 3.0 ini disebut sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang terkompresi. Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Oleh karena itu, era digital sekarang mengusung sisi kekinian (real time).

Selain mengusung kekinian, revolusi industri 3.0 mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus berubah agar tidak tertelan zaman. Namun, revolusi industri ketiga juga memiliki sisi yang layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan industri lebih memilih mesin ketimbang manusia. Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja manusia tidak terelakkan.

Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 mulai dicetuskan pertama kali oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai bidang asal Jerman, pada tahun 2011 lalu di acara Hannover Trade Fair. Pada saat itu, dipaparkan bahwa, indsutri saat ini memulai inovasi baru. Inovasi baru tersebut di antaranya ialah Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin pintar.

Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan. Jika sebelumnya hanya dapat mengambil uang atau bertransaksi melalui ATM (withdrawl) sekarang kita bisa bertransaksi di mana pun dan kapan pun melalui jaringan internet.

Berkembangnya Artifical Intelligence (AI), robot, dan mesin pintar yang mampu mengendalikan kegiatan produksi tanpa tenaga manusia sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet. Teknologi berkembang, sumber daya manusia pun semakin meningkat. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tidak terkalahkan dan mampu bersaing.

Keuntungan penerapan model Industri 4.0 adalah sebagai berikut:

  1. Revolusi Industri 4.0 mempunyai potensi memberdayakan individu dan masyarakat, menciptakan peluang baru bagi ekonomi, sosial, maupun pengembangan diri pribadi.
  2. Mempermudah pekerjaan manusia terutama dalam kegiatan perindustrian.
  3. Data dan fasilitas produksi yang terhubung ke cloud komputing juga menjamin keamanan data yang lebih baik, tertata dan ringkas.
  4. Kemungkinan terjadinya human error berkurang, karena komputer yang menjadi “kontrol” bisa menghasilkan pekerjaan yang konsisten.
  5. Selain itu, hasil untuk banyak bisnis bisa meningkatkan pendapatan, pangsa pasar, dan keuntungan.
  6. Besar kemungkinan sistem yang digunakan akan lebih canggih Semua dapat di kontrol dan dikendalikan secara realtime.

Kerugian penerapan model Industri 4.0 adalah sebagai berikut:

  1. Kemungkinan berkurangnya kebutuhan tenaga manusia dalam proses industri, karena semua sudah dilakukan secara otomatis oleh mesin.
  2. Isu tentang keamanan data meningkat dengan mengintegrasikan sistem baru dan semakin banyaknya akses ke system itu.
  3. Isu Privasi, terkait informasi produksi dan kepemilikan.
  4. Memerlukan control ketat dari manusia saat proses produksi. Karena tidak ada dan tidak akan pernah ada kecerdasan AI yang mampu mengalahkan kecerdasan manusia.

Simpulan

Perkembangan Keilmuan Teknik Industri sejak revolusi industri sampai saat ini, tidak lepas dari proses industri yang dimulai dari revolusi industri 1.0 sampai 4.0. Terjadinya suatu revolusi industri berawal pada akhir abad ke-17 melalui pembuatan barang atau manufaktur dikerjakan dari rumah-rumah penduduk yang masih manual dengan tangan. Oleh karena itu, kemampuan menghasilkan suatu barang masih sangat terbatas.

Revolusi industri pun terjadi yang dimulai dari penemuan cara pembuatan suatu barang yang tadinya menggunakan tenaga manusia menjadi menggunakan mesin dengan demikian produksi barang bisa lebih cepat dan banyak. Dan dari situ juga pabrik-pabrik mulai berdiri dan membutuhkan banyak tenaga manusia. Lalu revolusi industri terus berkembang dari revolusi 1.0 yang dikenal dengan industri tekstil,revolusi 2.0 dengan penemuan mesin uap, revolusi 3.0 dengan sistem komputasi data, dan revolusi 4.0 dengan kemunculan robot pintar.

Daftar Pustaka

Hudson, P. 2014. The industrial revolution. Bloomsbury Publishing. Dalam https://tinyurl.com/55nfa4sz (Diakses pada 22 Oktober 2021).

Rojko, A. 2017. Industry 4.0 concept: Background and overview. International Journal of Interactive Mobile Technologies, 11(5). 77-90. Dalam https://tinyurl.com/5y3w8jsx (Diakses pada 22 Oktober 2021).

Sawitri, Dara. 2019. Revolusi Industri 4.0 : Big Data Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Maksitek ISSN. 2655-4399. Dalam http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1599824&val=18023&title=REVOLUSI%20INDUSTRI%2040%20%20BIG%20DATA%20MENJAWAB%20TANTANGAN%20REVOLUSI%20INDUSTRI%2040#:~:text=Menurut%20Herman%20dkk%20(2015)%20mengatakan,IoT%20dan%20IoS%20guna%20menghasilkan (Diakses pada 22 Oktober 2021)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.