Oleh : Rahel Gracia Listiadi (@T23-Rahel)
Abstrak
Industri
memberikan banyak efek buruk terhadap lingkungan dikarenakan bahan-bahan kimia
yang digunakan oleh suatu industri dan industri juga menghasilkan limbah yang
berbahaya bagi kualitas lingkungan. Industri bisa memilki keharmonisan dengan
lingkungan dalam arti industri bisa menjadi ramah lingkungan bila setiap
perindustrian memiliki pikiran hijau. Pikiran hijau membuat hubungan antara
industri dengan lingkungan bisa lebih baik, industri bisa mengurangi dampak
pencemaran yang merusak lingkungan dengan menerapkan konsep berpikir hijau.
Kata Kunci : industri, kimia, harmonis, berpikir, hijau.
Abstract
Industry
gives a lot of bad effects on the environment because the chemicals used by an
industry and industry also produce waste that is harmful to the quality of the
environment. Industry can have harmony with the environment in the sense that
the industry can be environmentally friendly if every industry has a green
mind. Green thinking makes the relationship between industry and the
environment better, industry can reduce the impact of pollution that damages
the environment by applying the concept of green thinking.
Keywords: industry, chemistry, harmony, thinking, green.
Pendahuluan
Industri
merupakan suatu kegiatan yang memproduksi serta menghasilkan suatu hal baik itu
berupa bentuk ataupun jasa. Dalam berjalannya proses industri ilmu kimia
terlibat besar dalam segala hal di dunia perindustrian. Industri memberikan isu
lingkungan yang membuat suatu lingkungan tercemari oleh limbah yang dihasilkan
oleh suatu industri. Industri menjadi tidak memiliki hubungan yang baik dengan
lingkungan dikarenakan kebanyakan kehadiran dari industri tidak memikirkan
lingkungan di sekitarnya. Lingkungan dan industri menjadi tidak harmonis karena
limbah yang merusak lingkungan. Penerapan prinsip berpikir hijau dalam dunia
industri sangatlah dibutuhkan. Hal itu membuat industri menjadi lebih ramah
lingkungan. Industri yang berpikir hijau akan memperbaiki hubungan antara
lingkungan dengan industri. Prinsip berpikir hijau dalam industri atau biasa
disebut green industry yakni artinya industri yang berwawasan lingkungan, Melakukan
pengelolaan aspek lingkungan baik di input-proses-output untuk masing-masing
unit/sub kegiatan. Berupaya melakukan efisiensi penggunaan sumber daya alam
melalui langkah reduce, reuse, recycle, recovery.
Permasalahan
1. Mengapa
industri merugikan lingkungan ?
2. Bagaimana
agar industri tidak merugikan lingkungan ?
3. Apa
itu prinsip berpikir hijau ?
4. Apa
manfaat prinsip berpikir hijau terhadap hubungan antara industri dengan
lingkungan ?
Tujuan
1. Untuk
mengetahui dampak yang diberikan industri terhadap lingkungan.
2. Untuk
mengetahui cara agar industri tidak merugikan lingkungan.
3. Untuk
mengetahui prinsip berpikir hijau.
4. Untuk
mengetahui manfaat berpikir hijau antara industri dengan lingkungan.
Pembahasan
Industri
merupakan kegiatan yang melibatkan kimia di dalam proses berlangsungnya
kegiatan industri. Industri diketahui memberikan isu lingkungan berupa
pencemaran terhadap lingkungan. Industri memberikan dampak yang cukup
mempengaruhi kualitas lingkungan di sekitar industri. Dampak yang diberikan
industri terhadap lingkungan ialah berupa limbah. Menurut Widjajanti (2009)
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah memberikan dampak yang buruk
terhadap lingkungan, dikarenakan limbah mengandung zat-zat yang menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan.
Menurut
Supraptini (2002) Pencemaran industri adalah kegiatan yang menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan karean masuknya zat-zat pencemar yang dihasilakn
ke suatu lingkungan, yaitu tanah,air atau udara berupa bahan buangan/hasil
sampingan dari proses produksi industri yang berbentuk padat/debu,cair atau gas
yang menimbulkan pencemaran. Dampak limbah industri terhadap lingkungan telah
terbukti dari besarnya pengaruh yang terjadi terhadap kesehatan manusia. Disamping
menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan bila tidak dikelola secara
baik, maka kegiata industri juga dapat menyebabkan timbulnya bau, bising, pans, dan radiasi.
Menurut
Schreiber et. al ( 2016 )Pengembangan indikator masalah lingkungan sangat
penting bagi perusahaan, memberikan referensi untuk mengukur perilaku
lingkungan dan hasil industri. Dengan Mengetahui dampak yang diberikan terhadap
lingkungan maka dibutuhkan cara untuk industri kedepannya tidak merugikan
lingkungan. Hal ini bisa dilakukan melalui penerapan prinsip berpikir hijau
yang harus mulai ditanamkan pada setiap industri. Menurut Dinasty (2017) Ekologi
industri menekankan pada pentingnya potensi- potensi keuntungan yang dapat
diraih apabila terjadi hubungan simbiosis antar perusahaan industri di dalam
satu lokasi. Umumnya hal tersebut dapat terjadi apabila limbah dari satu
industri dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri yang lain.Maka
dari itu dengan menerapkan prinsip berpikir hijau dapat menimalisiir dampak
buruk suatu industri terhadap lingkungan.
Menurut
Atmawinata (2012) defiinsi industri
hijau, industri yang berkelanjutan atau definisi yang lebih luas seperti Green
Development atau Green Economy seringkali diangkat dari sudut pandang yang
beragam sehingga terminologi tersebut saat ini dapat memiliki dimensi yang
luas. Konsep industri hijau tidak hanya terkait dengan pembangunan industri yang
ramah lingkungan tetapi juga berhubungan dengan penerapan sistem industri yang
terintegrasi, holistik dan efisien.
Kementerian
Perindustrian mengajukan Rancangan UndangUndang (RUU) tentang Perindustrian
dimana didalamnya didefinisikan “Industri Hijau adalah industri yang dalam
proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan
industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat
bagi masyarakat.
Dengan
menerapkan konsep berpikir hijau yang berarti mengutamakan lingkungan sekitar
maka industri hijau akan terwujud dengan mudah. Manfaat dar konsep berpikir
hijau yang berkaitan dengan industri dan lingkungan ialah terciptanya
kestabilan yang baik antara lingkungan dengan kemajuan industri. Industri yang
semakin maju tidak membuat rusaknya lingkungan bahkan bumi. Berpikir hijau
membuat manusia yang mengelola keberlangsungan lingkungan di bumi ini menjadi
memikirkan efek samping atau dampak dari setiap tindakan. Bahwa banyak dari zat-zat kimia yang dapat merusak kualitas lingkungan. Dan manfaat baik dari
prinsip berpikir hijau menciptakan keharmonisan antara kegiatan industri dengan
kelestarian lingkungan. Dengan menerapkan prinsip berpikir hijau dalam dunia indutstri akan menyelamatkan lingkungan dan juga menjadi bentuk sosialisasi terhadap lingkungan dan bumi.
Kesimpulan
Industri
dikatakan sebagai penggerak perekonomian suatu negara. Industri menjadi sangat
penting karena hal tersebut, namun industri juga memberikan dampak yang
merugikan lingkungan dengan adanya isu lingkungan yang timbul dari suatu
industri yang berupa pencemaran. Pencemaran yang terjadi difaktorkan oleh
limbah yang merupakan pembuangan industri. Akibatnya hal itu dapat merusak
suatu lingkungan, oleh karena itu dibutuhkan konsep berpikir hijau dalam menjalankan
suatu industri. prinsip berpikir hijau menciptakan lingkungan yang lebih baik
dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Prinsip berpikir hijau
harus mulai terapkan lebih lagi di setiap perindustrian. Perindustrian di
indonesia sudah memiliki peraturan mengenai penerapan industri hijau, yang akan
membuat terjadinya keharmonisasian antara industri dengan lingkungan.
Daftar
Pustaka
Afia, Atep. 2021. Berpikir dan Berperasaan Hijau,Menuju Indonesia Maju. Kang Atep Afia Channel. Dalam https://youtu.be/VTl4TX60STE ( diakses 30 Oktober 2021 )
Atmawinata,
Achdiat. 2012. Pendalaman Struktur Industri Efisiensi dan Efektivitas dalam
Implementasi Industri Hijau. Kemenperin . Dalam https://kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau
Dinasty, Anandha Wien. 2017. Strategi Pengembangan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan (Eco Industrial Park) Pada Zona Industri Pringapus. Universitas Diponogoro. Semarang. Dalam http://eprints.undip.ac.id/58059/ ( diakses 30 Oktober 2021 )
Schreiber, Dusan , dkk. 2016. Analysis of Innovation and Its Environmental Impacts on the Chemical Industri. Universidade Feevale. ANPAD. Dalam https://www.scielo.br/j/bar/a/qbTRQ7Q5dtZL4RfkQFZYDHQ/?lang=en&format=html ( diakses 30 Oktober 2021 )
Supraptini.
2002. Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan di Indonesia. Media Litbang
Kesehatan volume XII Nomor 2 Tahun 2002. Dalam http://repository.litbang.kemkes.go.id/1130/1/1063-707-1-PB.pdf
Widjajanti, Endang. 2009. Penanganan Limbah Laboratorium Kimia. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/limbah.pdf ( diakses 30 Oktober 2021 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.