oleh : Waskito Sandy Utomo (@T01-Waskito)
Abstrak
Pembuatan artikel ini bertujuan untuk mempermudah kita
dalam pembelajaran tentang atom khususnya dalam materi teori kuantum plank dan
teori Bohr tentang atom itu sendiri. Adapun informasi atau
ilmu yang saya dapatkan berasal dari hasil saya menoton video berjudul kimia
dasar I : Struktur atom. Di video tersebut menjelaskan tentang kesetimbangan.
Serta kita akan mempelajari perkembangan tabel periodik.
Kata kunci : artikel,atom,kuantum,tabel periodik
Abstract
The purpose of this article is to make it easier for
us to learn about atoms, especially in the material of Plank's quantum theory
and Bohr's theory of the atom itself. The information or knowledge that I got came
from the results I watched a video entitled Basic Chemistry I: Atomic
Structure. This video explains about equilibrium. And we will study the
development of the periodic table.
Keywords: article, atom, quantum, periodic table
PENDAHULUAN
Latar belakang
Perkembangan
teori atom merupakan suatu perubahan yang terjadi akibat dari pemikiran atau para ahli yang berbeda-beda sesuai dengan
perubahan zaman yang terjadi. Perkembangan teori atom terdiri dari beberapa
macam yaitu teori atom Dalton, teori atom Thomson, teori atom Rutherford, teori
atom Bhor. Semua teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing
masing.
Perkembangan
tabel periodik di kemukakan kimiawan pada abad 19 yang disusun oleh Mendeleve.
Tabel periodik menggolongkan unsur unsur secara akurat dan dapat meramalkan
sifat-sifat beberapa unsur pada saat itu. Penggolongan periodic unsur-unsur
digolongkan menurut konfigurasi elektron luarnya yang menetukan kemiripan
perilaku kimianya. Nama nama khusus ini dibuat untuk berbagai golongan ini.
Permasalahan
1.
Apa
itu teori kuantum Planck?
2.
Isi
teori Bohr tentang atom?
3.
Seperti
apa perkembangan tabel periodik?
Tujuan
Tujuan
di buatnya artikel ini untuk memahami apa itu teori kuantum planck dan mengetahui apa yang dimaksud teori Bohr
tentang atom itu sendiri beserta isinya, serta melihat perkembangan tabel
periodik dari abad kesembilan belas.
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
A.
Teori
Kuantum Planck
Menurut Raymond Chang bila
padatan dipanaskan, padatan akan memancarkan berbagai Panjang gelombang dalam
rentang yang lebar. Pijar merah pucat dari pemanas listrik dan cahaya putih
terang dari bola lampu tungsten adalah contoh-contoh radiasi dari padatan yang
dipanaskan pada suhu yang berbeda.
Pengukuran
yang dilakukan pada akhir abad ke 19 meunjukkan bahwa jumlah energi radiasi
yang dipacarkan bergantung pada panjang gelombangnya. Usaha-usaha untuk
menjelaskan kebergantungan ini mnggunakan teori gelombang dan hukun-hukum
termodinamika yang telah mapan hanya Sebagian saja yang berhasil. Salah satunya
menjelaskan kebergantungan di daerah panjang-gelombang pendek namun gagal untuk
menjelaskan di daerah panjang-gelombag panjang. Teori lain menjelaskan didaerah
panjang-gelombang panjang tatapi gagal untuk menjelaskan di daerah
panjang-gelombang pendek. Nampak bahwa ada hal-hal yang mendasar yang
terlewatkan dalam hukum-hukum fisika klasik.
Planck
meyelesaikan masalah ini dengan sebuah asumsi yang sangat berbeda dari
konsep-konsep yang telah diterima. Planck menyatakan bahwa atom dan molekul
dapat memancarkan (atau menyerap) energi hanya dalam kuantitas disket. Planck
menamai Kuantum (Quantum) untuk kuantitas energi terkecil yang dapat
dipancarkan (atau diserap) dalam bentuk radiasai elektromagnetik. Energi E dari
satu kuantum energi dinyatakan oleh
E =
hv
Di mana h adalah konstata Planck dab v adalh
frekuensi radiasi. Nilai konstata Planck adalah 6,63 x 10^-34 J s.
Menurut
teori kuantum Planck, energi selalu dipancarkan dengan kelipatan hv. Saat
Planck mengemukakan teorinya, ia tidak dapat menjelaskan mengapa energi harus
ditetapkan atau terjukuantisasi dengan cara ini. Namun berasal dari hipotesis
ini, ia dapat dengan mudah menghubungkan data pancaran padatan yang diperoleh
dalam percobaan di seluruh rentang Panjang-gelombang ; hasil-hasil tersebut
semuanya mendukung teori kuantum.
1.
Efek
Fotolistrik
Hipotesis
dari Planck yang menyatakan bahwa energi terkuantisasi dengan kelipatan
bilangan bulat memerlukan pembuktian secara eksperimen agar kedudukannya dapat
diterima dalam ilmu alam modern. Pembuktian pertama pada tahun 1905, Ketika
Einsten menejelaskan gejala yang terjadi dalam efek fotolistrik.
Jika berkas
cahaya mengiluminasi permukaan logam, maka elektron dari permukaan logam
terlepas dan permukaan logam menjadi bermuatan posotif. Menurut hasil pengamatan
efek fotolistrik pernyataan itu tidak benar. Berkas cahaya biru, walaupun
teriknya sangat lemah mampu melepaskan elektron dari permukaan logam, sementara
berkas cahaya merah tidak mampu melepaskan elektron dari permukaan logam yang
sama walaupun teriknya dibuat lebih tinggi.
Einsten
mengemukakan bahwa radiasi elektromagnetik mempunyai sifat seperti partikel.
Partikel ini disebet foton yang memiliki energi dengan nilai tertentu sesuai
persamaan Planck, E = n h v. Hal ini mengisayaratkan bahwa energi
suatu gelombang cahaya terpusat pada foton.
Dalam efek
fotolistrik, pada saat cahaya bertumbukan dengan elektron-elektron pada
permukaan logam, foton-foton cahaya mengalihkan energinya kepada electron. Pada
saat setiap kali tumbukan, energi yang di hasilkan sebanyak satu kuantum. Makin
banyak energi sebuah futon, maikn besar energi yang dialihkan kepada electron,
sehingga makin tinggi energi kinetik elektron yang dilepaskan dari permukaan
logam. Besarnya energi kinetic maksimum adalah :
EKmaks = 1/2 m v2 = h (v-va)
B.
Teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Menurut Yayan
Suryana pada tahun 1913 seorang pakar fisika Denmark, yaitu Neils Bohr
menyatakan tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck. Diungkapkan dalam empat postulat,
yaitu :
1.
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi elektron dalam atom hydrogen. Orbit ini merupakan keadaan
stasionir (menetap) elektron dan merupakan lintasan elektron dalam mengelilingi
inti atom. Gerakan elektron dalam lintasan stasioner dijelaskan melalui hukum
mekanika klasik.
2.
Selama elektron berada pada lintasan stasioner,
energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang
dipancarkan atau diserap oleh atom.
3.
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke lintasan stasioner lain disertai perubahan energi yang besarnya
sama dengan persamaan Planck E = hv.
4.
Lintasan stasioner yang dibolehkan memiliki besaran
dengan sifat-sifat tertentu, yang disebut momentum sudut merupakan kelipatan
dari h/2π atau nh/2π, dengan n adalah bilangan bulat ; dan
h
tetapan Planck.
a.
Energi dan Jari-Jari Atom Bohr
Besaran-besaran elektron
pada atom hidrogen dapat dihitung dengan model ini, di antaranya jari-jari
orbit, kecepatan elektron pada setiap orbit, dan energi setiap orbit. Dengan
kata lain, besaran-besaran elektron dalam atom dapat dikuantisasikan.
Oleh karena elektron dalam
atom berada pada keadaan stasioner, maka kestabilan mekanik elektron dalam
orbitnya memerlukan gaya ataraksi Coulumb anatara elektron dan inti atom yang
diimbangi oleh gaya sentrifugal akibat Gerakan melingkar dari elektron
mengelilingi inti.
b.
Peralihan Antar Tingkat Energi
Menurut modek atom Bohr,
energi akan diserap atau di pancarkan pada frekuensi tertentu akibat
perpindahan elektron dari satu orbit ke orbit lain. Pada keadaan stabil atom
hidrogen memiliki energi terendah atau elektron berada pada tingkat dasar.
Untuk atom hydrogen, tingkat dasarnya pada n = 1. Keadaan dimana n >1 tidak stabil,
keadaan ini dinamakana tereksitasi. Elektron yang berada pada keadaan
tereksitasi akan memancarkan energi Ketika Kembali ke tingkat dasar,
menghasilkan garis garis spectra.
c.
Kelemahan Atom Bohr
Gagasan elektron
mengelilingi inti atom dalam orbit tertentu, seperti halnya sistem tatasurya
sehingga teori atom Bohr dapat diterima pada waktu itu dan mudah dipahami. Pada
perkembangan berikutnya, banyak gejala fisika tidak dapt dijelaskan oleh teori
atom Bohr. Misalnya, jika atom ditempatkan dalam medan magnet terbentuk
spektrum emisi yang lebih rumit. Gejala ini disebut Zeeman. Gejala tersebut
tidak dapat dijelaskan dengan model atom Bohr, sehingga model atom Bohr perlu
disempurnakan Kembali.
C.
Perkembangan Tabel Periodik
Di abad
kesembilan belas, Ketika para kimiawan masih samar-samar dalam memahami gagasan
atom dan molekul, dan belum mengetahui adanya elektron dan proton, mereka
menyusun table periodic dengan menggunakan pengetahuannya tentang massa atom.
Pada tahun 1864 kimiawan John Newlands memperhatikan bahwa jika unsur-unsur
yang telah dikenla pada waktu itu disusun menurut massa atom, maka setiap unsur
kedelapan memiliki sifat-sifat yang mirip.
Dalam waktu
yang bersamaan, Lothar Meyer dan Mendeleyev menemukan hubungan massa atom dan
sifat unsur secara lebih umum. Meyer mempelajari sifat berkala unsur
berdasarkan pada volume atom yang diperoleh dari massa jenis atom. Lain halnya
dengan Mendeleyev, dia Menyusun table periodik unsur berdasarkan massa atom
sama seperti para pendahulunya. Keunggulan Mendeleyev adalah kemampuan
memprediksi sifat unsur unsur yang belum ditemukan pada waktu itu.
a.
Sifat-Sifat Periodik Unsur
Pada tabel periodik
menunjukkan sifat-sifat unsur yang cenderung beraturan baik dalam golongan yang
sama maupun dalam periode yang sama. Keteraturan ini dampak dari konfigurasi
elektronnya. Pada bagian berikut akan dipelajari beberapa sifat unsur yang
penting berkaitan dengan kecebderungan unsur-unsur dalam tabel periodik.
1.
Jari-Jari Atom dan Ion
Ukuran atom sangat kecil,
diperkirakan diameternya sekira 10-10 m. untuk menentukan ukuran
atom, terdapat masalah mendasar tentang batas paling luar. Sebab jarak
kerapatan elektron paling luar terhadap inti tidak diketahui secara pasti, yang
diketahui hanya kebolehjadian terbesar elektron berada pada jarak tertentu dari
inti.
Jari-jari ion adalah
jari-jari anion atau kation dalam senyawa kristal ionik. Jari-jari ion positif
selalu lebih kecil dari pada jari-jari atomnya, sedangkan jari-jari anion
selalu lebih besar dari jari-jari atomnya.
2.
Factor yang Memengaruhi Jari-jari Atom/Ion
Jari-jari suatu atom atau
ion dipengaruhi terutama oleh muatan inti efektif dan jumlah tingkat energi
yang dihuni oleh elektron. Disamping itu, lingkungan ikatan atom juga dapat
mempengaruhi jari-jari.
3.
Kecenderungan Periodik Jari-Jari Atom
Pada periode yang sama dari
kiri ke kanan, unsur-unsur golongan utama menunjukkan kecenderungan penurunan
jari-jari atomnya. Hal ini disebabkan jumlah elektron valensi bertambah
demikian pula jumlah muatan inti bertambah.
4.
Energi Ionisasi
Energi ionisasi disebut
juga potensial ionisasi adalah perubahan entalpiyang diperlukan untuk
melepaskan elektron valensi dari suatu atom atau ion dalam wujud gas. Energi
ionisasi dinyatakan per mol atau per mol ion energi ionisasi pertama adalah
energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom netral.
5.
Kecenderungan Periodik Energi Ionisasi
Energi ionisasi seperti
halnya jari-jari dipengaruhi oleh muatan inti efektif dan konfigurasi elektron.
Umunya muatan inti efektif besar, energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron dari atom atau ion juga besar. Pada umunya, energi ionisasi pertama
meningkat dari kiri ke kanan dalam periode yang sama dan menurun dalam golongan yang sama dari atas ke bawah.
6.
Afinitas Elektron
Afinitas elekrton adalah
perubahan entalpi Ketika lebih besar dari pada keadaan gas menerima elektron
dari luar membentuk suatu anion. Umumnya kecenderungan periodik dari afinitas
elektron kebalikan dari jari-jari atom. Jika jari-jari atom makin kecil, maka afinitas
elektronnya makin besar. Sebaliknya makin besar ukuran atom, afinitas elektron
makin kecil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang di dapat adalah Planck memiliki asumsi yang sangat berbeda dari konsep-konsep yang
telah diterima. Planck menyatakan bahwa atom dan molekul dapat memancarkan
(atau menyerap) energi hanya dalam kuantitas disket. Pada tahun 1905 Einsten
menjelaskan gejala yang terjadi dalam efek fotolistrik. Einsten mengemukakan
bahwa radiasi elektromagnetik mempunyai sifat seperti partikel. Partikel ini
disebet foton yang memiliki energi dengan nilai tertentu sesuai persamaan
Planck. Lalu tentang teori Bohr tentang atom, Bohr menyatakan atom hidrogen melibatkan
gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck.
Diungkapkan dalam empat postulat. Kemudian di dalam teori Bohr terdapat
penjelasan energi dan jari-jari atom Bohr, peralihan antar tingkat energi, dan
kelemahan atom Bohr. Kemudian perkembangan tabel periodik di buat pertama kali
pada abad ke 19. Pada tahun 1864 kimiawan John Newlands memperhatikan bahwa
jika unsur-unsur yang telah dikenla pada waktu itu disusun menurut massa atom,
maka setiap unsur kedelapan memiliki sifat-sifat yang mirip. Dan pada waktu
yang bersamaan Lothar Meyer dan Mendeleyev menemukan hubungan massa atom dan
sifat unsur secara lebih umum.
Saran saya jika kita ingin mempelajari materi ini lebih baik
kita mempelajarinya dengan seksama. Karena pada materi ini butuh ketelitian dan
fokus untuk memahami. Maka dari itu gunakan lah metode belajar yang menurut
kalian nyaman dan mudah dipahami. Dan pastikan lingkungan atau keadaan sekitar
tempat kamu belajar nyaman dan tentram, karena dengan lingkungan yang nyaman
dapat menunjang dalam pembelajaran materi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chang Reymond. 2004. Kimia Dasar konsep-konsep inti edisi
ketiga jilid 1. Indonesia. Penerbit Erlangga.
Ismunandar.
2013. Kimia Dasar I : Struktur Atom. ITB. Dalam https://youtu.be/aLVrlGdYmEA
(di tonton 24 September 2021)
Sunarya
Yayan. 2016. Kimia Dasar 1. Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Terkini.
Bandung : CV Yrama Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.