MENGANALISIS
PERKEMBANGAN MODEL, PARTIKEL PENYUSUN, NOMOR ATOM DAN PERKEMANGAN SISTEM
PERIODIK UNSUR
Oleh:
Andi Chan Shr Seng (@T21-Andi)
Program
Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
41621010031@student.mercubuana.ac.id
Abstrak
Kata atom berasal bahasa Yunani, dari kata
atomos yang mempunyai arti tidak dan tomos yang berarti terbagi, Seiring berjalannya
waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, pemahaman konsep
model atom makin mengalami perkembangan dengan melalui eksperimen yang
dilakukan oleh para ilmuwan. Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus, yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel yang sudah tidak
dapat dibagi lagi. Agar lebih mudah dipelajari, para ilmuwan mengelompokan
unsur-unsur tersebut ke dalam suatu sistem periodik.
Kata kunci: struktur atom, atom, kimia.
Abstract
The word atom comes from Greek, from the word
atomos which means not and tomos which means divided. As time goes by and the
development of science and technology, understanding the concept of the atomic
model is increasingly developing through experiments conducted by scientists.
The concept of the atom was first put forward by Democritus, who stated that
the atom is a particle that can no longer be divided. To make it easier to
study, scientists grouped the elements into a periodic system.
Keywords: atomic structure, atom, chemistry.
PENDAHULUAN
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus, yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat
dibagi lagi. Nama atom berasal dan bahasa Yunani, dan kata atomos yang
mempunyai arti tidak dan atomos yang berarti terbagi. Seiring berjalannya waktu
dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, pemahaman konsep model atom
makin mengalami perkembangan dengan melalui eksperimen yang dilakukan oleh para
ilmuwan. Unsur-unsur kimia yang berada di alam memiliki jumlah lebih dari 100.
Oleh karena itu, para ilmuwa mengelompokkan unsur-unsur tersebut ke dalam suatu
sistem periodik, agar lebih mudah dipelajari Sama halnya dengan model atom,
pengelompokan unsur-unsur yang ada di alam ini juga mengalam perkembangan dari
waktu ke waktu. Sejarah tabel periodik unsur merupakan perkembangan dari sifat-sifat
kimia lebih dari satu abad. Peristiwa terpenting dalam sejarah yang terjadi
pada tahun 1869, ketika tabel dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev yang
mengembangkan tabel berdasarkan pengembangan terdahulu oleh ilmuwan seperti
Antoine-Laurent de Lavoisier dan John Newtands, tetapi hanya Mendeleev yang
mendapat kredit untuk pengembangannya.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan atom?
2. apa saja model atom?
3. apa saja partikel penyusun atom?
4. apa itu sistem periodik unsur?
TUJUAN
Setelah mempelajari artikel ini diharapkan
pembaca dapat menjelaskan mengenai perkembangan model atom, memahami partikel penyusun
atom, mengetahui data nomor atom dan nomor massa atom, mengenal sistem periodik
unsur serta dapat mengidentifikasi sifat-sifat unsur.
PEMBAHASAN
Seiring dengan berjalannya waktu dan
berkembangnya ilmu pegetahuan serta teknologi, pemahaman konsep model atom
makin mengalami perkembangan melalui eksperimen yang dilakukan oleh para
ilmuwan. Berikut perkembangan model atom. yang pertama model atom dalton
dikemukakan oleh John Dalton (1776-1844) seorang ahli kimia yang berasal dari
inggris. Ia mengemukakan bahwa model atom yang didasarkan pada dua hukum, yaitu
hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Inti dari teori atom dalton
adalah atom merupakan pertikel terkecil yang tidak dapat dimusnahkan maupun
dipisahkan, atom-atom dari unsur yang berbeda dapat membentuk molekul lain
dengan perbandingan yang sederhana, atom-atom dari unsur yang sama akan
memiliki massa dan sifat yang sama, sedangkan pada unsur yang memiliki massa
yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula dan reaksi kimia merupakan
penggabungan unsur-unsur. Yang kedua ada model atom Thomson digambarkan seperti
roti kismis, dimana atom sendiri atas materi yang bermuatan positif serta
dalamnya akan tersebar elektron. Yang ketiga model atom rutherford dikemukakan
pada tahun 1911 oleh Ernest Rutherford menurutnya atom terdiri atas inti atom
yang bermuatan positif dan elektron-elektron yang mengelilinginya memiliki
muatan negatif. Yang keempat ada model atom Niels Bohr yang dikemukakan sekitar
tahun 1914 oleh Bohr hampir mirip dengan susunan tata surya. Bohr menjelaskan
bahwa atom dapat menghasilkan spektrum garis dengan menggunakan teori kuantum
Max Planck. Spektrum garis tersebut dapat menunjukkan bahwa elektron dalam atom
haya dapat berada pada tingkat energi tertentu. Yang terakhir adalah Model Atom
Modern (Mekanika Kuantum) Teori atom modern dikenal juga dengan sebutan teori
mekanika kuantum. Teori ini didasarkan pada dualisme sifat elektron sebagai
gelombang dan partikel. Munculnya teon ini dimulai oleh tiga ilmuwan, yaitu de
Broglie, Erwin Schrodinger, dan Werner Heisenberg. Berdasarkan teori
Schrodinger serta prinsip ketidakpastian dari Heisenberg.
Setelah mempelajari mengenal perkembangan teori
atom, maka akan diketahui bahwa atom terdiri atas partikel-partikel subatom,
yaitu elektron, proton, dan neutron. Partikel-partikel tersebut ditemukan oleh
beberapa ilmuwan melalui serangkaian percobaan selama perkembangan teori model
atom. elektron pertama kali
terdapat pada teori atom Thomson. Elektron ditemukan melalui percobaan-percobaan
menggunakan tabung sinar katode. Pada tahun 1897, J.J Thomson menjelaskan
mengenai hakikat sinar katode dipengaruhi oleh medan listrik dan medang magnet
yang terdapat dalam tabung sinar katode bukan pada jenis elektron maupun jenis
gas dalam tabung. Hasil percobaan Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat
dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal tersebut membuktikan adanya
partikel bermuatan negatif dalam suatu atom yang dikenal dengan elektron. Penemuan
elektron yang ada dalam atom membuat para ilmuwan yakin bahwa di dalam atom
pastinya terdapat partikel bermuatan positif yang mengimbangi muatan negatif
dari elektron. Pada tahun 1886, Eugene Goldstein melakukan eksperimen dari
tabung gas yang memiliki katode. yang diberi lubang dan diberi muatan listrik.
Ekperimen yang dia lakukan membuktikan bahwa pada saat terbentuk elekton yang
menuju anode. terbentuk pula sinar positif yang menuju ke arah berlawanan
melewati lubang pada katode. Sinar positif tersebut dikenal dengan proton. Pada
tahun 1930. W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan yang lain, yaitu
menembak L om dengan partikel nita dan menemukan suatu radiasi partikel yang
mempunyai daya tembus yang besar. Percobaan tersebut dilanjutkan oleh James
Chadwick (1932) Berdasarkan hasil penelitian Chadwick, diperoleh fakta bahwa
partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tombus tinggi tersebut bersifat
netral atau tidak bermuatan, sehingga massanya hampir sama dengan proton.
Partikel yang tidak bermuatan disebut neutron.
Suatu atom akan memiliki jumah proton yang
berbeda dengan atom yang lainnya, sehingga akan mengakibatkan atom memiliki
sifat serta massa yang berbeda pula. Hal tersebut berhubungan dengan nomor atom
dan nomor massa dari atom. Kedua besaran ini yang akan membantu dalam
menyatakan identitas suatu atom. Nomor atom menunjukkan jumlah proton yang ada
dalam atom. Lambang yang diberikan pada nomor atom adalah Z. Proton merupakan
partikel yang bermuatan positif yang berada dalam inti atom. Sedangkan, Nomor
massa memiliki lambang A. Nomor massa ini akan menyatakan banyaknya jumlah
proton serta neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.
para ilmuwan mengelompokkan unsur-unsur
tersebut ke dalam suatu sistem periodik, agar lebih mudah dipelajari Sama
halnya dengan model atom pengelompokan unsur-unsur yang ada di alam ini juga
mengalami perkembangan dan waktu ke waktu. Adapun perkembangan sistem periodik
unsur sebagai berikut
Logam dan nonlogam Pengelompokan unsur kimia
berdasarkan sifat fisiknya dibagi menjadi dua, yaitu unsur logam dan undur
nonlogam. Unsur logam merupakan unsur yang dapat menghantarkan panas sedangkan
unsur yang tidak dapat menghantarkan panas disebut sebagai unsur nonlogam.
Hukum Triade Sekitar tahun 1829 Johan Wolfgang Dobereiner mengelompokkan
unsur-unsur di mana dalam satu kelompok terdapat tiga unsur, sehingga
pengelompokan unsur ini dikenal sebagai Triade. Hukum Oktaf Newlands
John Alexander Reina Newlands (1864) seorang
kimiawan asal Inggris, menyusun sebuah tabel periodik unsur yang berdasarkan
kenaikan massa atomnya. Di mana pada tabel tersebut unsur pertama memiliki
kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua memiliki kemiripan sifat
dengan unsur kesembilan dan begitu seterusnya.
Hukum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk
unsur-unsur ringan Hukum ini memiliki suatu kelemahan di mana tidak berlaku
untuk unsur-unsur yang nomor massanya besar. Misalnya pada unsur Mn yang tidak
mirip dengan P, selain itu hukum ini juga tidak menyediakan tempat untuk unsur-unsur
yang belum ditemukan.
Sekitar tahun 1869, istilah golongan dan
periode mulai diperkenalkan pertama kali oleh Dmitri Ivanovich Mendeleev yang
merupakan seorang sarjana asal Rusia. Mendeleev menyimpulkan bahwa dalam
membuat daftar unsur-unsur dapat didasarkan pada sifat fisis dan kimia unsur yang
kemudian dihubungkan dengan massa atom unsur. Pada tahun 1941, Mosley memodifikasi tabel periodik Mendeleev.
Tabel periodik modern merupakan sistem periodik unsur berdasarkan kenaikan
nomor atom.
KESIMPULAN
Perkembangan pengetahuan tentang atom dan
sistem periodik unsur karena para ilmuwan yang senantiasa berusaha untuk
menyempurnakan serta menyelidiki kebenaran menyelidiki tentang atom
sesungguhnya tentang atom. Para ilmuwan yang mendekati keadaan antara lain Dalton,
Thomson, Rutherford, Borh, Dmitri Ivanovich Mendeleev, John Alexander Reina
Newlands dan Johan Wolfgang Dobereiner. Berdasarkan hasil penemuan-penemuan
para ahli tersebut, maka diketahuilah pengertian atom. Guna lebih memahami
tentang atom Anda akan mempelajari mengenal bentuk atom, partikel penyusun
atom. Serta perkembangan sistem periodik unsur.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,
H. 2003. Acuan Pembelajaran Kimia SMU.
Hidayat, Atep Afia. 2018. Struktur Atom dan Sistem Periodik
Unsur. Dalam Modul 4 Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Hermawan,
Sutarjawinata P. Dan Pratomo H. 2009. Aktif Belajar Kimia: Untuk SMA Dan MA
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Khamidinal,
Wahyuningsih T. Dan Premono S. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidkan Nasional.
Permana,
Irvan. 2009. Memahami Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Purba,
M. Dan Hidayat. 2000. Kimia 2000. Jakarta: Erlangga.
Rahayu
Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Utami B,
Dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.