Laman

Senin, 02 November 2020

INDUSTRI PLASTIK DAN POLIMER

 INDUSTRI PLASTIK DAN POLIMER

Oleh : Meli Restiana (@R-21 Meli )




Abstrak

Industri polimer di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan produk plastik di masyarakat. Penggunaan plastik ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari antara lain peralatan rumah tangga, botol minuman, kemasan makanan, hingga kantong belanja pun tidak lepas dari plastik. Plastik adalah salah satu makromolekul yang proses pembentukannya melalui tahap polimerisasi. Polimerisasi ini ialah suatu proses penggabungan dari beberapa molekul sederhana atau monomer menjadi molekul besar yang disebut makromolekul atau polimer melalui suatu proses kimia. Sifat plastik yang sukar untuk diuraikan oleh mikroorganisme menjadikan plastik memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sehingga secara sedikit demi sedikit kita harus bisa mengurangi penggunaan plastik untuk kehidupan yang lebih sehat.

 

Kata kunci : Polimer, plastik, pencemaran

 

Pendahuluan

Pada zaman sekarang ini kehidupan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan plastik. Bahkan keberadaan plastik sekarang telah banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti bambu, kayu, rotan dan masih banyak yang lainnya. Plastik lebih dipilih sebagai bahan  dari pembuatan barang-barang kebutuhan manusia dari pada bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet, selain itu harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa terjadi. Banyak dari masyarakat tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap kesehatan mereka sendiri dan terhadap lingkungan sekitar. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran). Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dari material plastik dan bahan kimia penyusunnya. Namun, ada beberapa jenis plastik yang aman digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena plastik tersebut mengandung senyawa kimia  BPA.


 

Permasalahan

1.      1.  Apa saja macam-macam plastik?

2.      2.  Bagaimana dampak plastik bagi kesehatan?

3.       3. Bagaimana dampak plastik bagi lingkungan?

4.       4. Bagaimana cara mengurangi penggunaan plastiK?

 

Pembahasan

1.       Macam-macam plastik

·         Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)

PET biasanya dipergunakan di botol minuman dan jenisnya transparan, jernih/bening. Botol-botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)

·         High Density Polyethylene (HDPE)

Benda dengan kode HDPE bentuknya berwarna putih susu dan digunakan untuk botol susu, jus, air, kotak sereal, produk pencuci, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

·         Vinyl (Polyvinyl Chloride or PVC)

Bahan ini paling susah untuk didaur ulang dan biasa digunakan untuk pipa, kontruksi bangunan, plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

·         Low Density Polyethylene (LDPE)

Benda dengan kode LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek (madu, mustard). Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

·         Polypropylene (PP)

Barang dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi. Cirinya biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

 

·         Polystyrene (PS)

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

 

2.       Dampak plastik bagi Kesehatan

Dr. Edward Fujimoto, Manager Program Kesehatan dari Castle Hospital, pada sebuah tayangan di televisi mengemukakan bahaya dan ancaman kesehatan dari dioxin yang dihasilkan dari kita yang memanaskan makanan di Microwave menggunakan tempat atau wadah plastik terutama makanan yang mengantung lemak atau minyak sehingga kombinasi dari lemak, panas yang tinggi, dan plastik akan melepaskan dioxsin dari plastik ke dalam makanan dan akhirnya masuk ke dalam sel tubuh kita. Dioxin ini dapat menyebabkan kanker, terutama kanker payudara.

Dr. Edward juga menunjukkan bahwa plastik wrap yang biasa dipakai untuk membungkus bahan mentah di supermarket sama bahayanya saat dipakai untuk dipanaskan di dalam microwave oven. Pada saat makanan dimasak di dalam microwave, panas yang tinggi akan menyebabkan racun yang berbahaya mencair keluar dari plastik wrap/pembungkus dan masuk ke dalam makanan. Sebaiknya makanan itu ditutupi dengan kertas tissue sebelum dipanaskan di microwave.Dr. Edward menyarankan penggunaan tempat makanan / minuman dari bahan tempered glass / kaca seperti Pyrex atau keramik  untuk memanaskan makanan. Dengan begitu kita tetap dapat mencapai hasil yang sama, tanpa menghasilkan dioxsin sehingga tetap aman bagi tubuh.

 

3.       Dampak plastik bagi lingkungan

Sifat kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun dapat memberikan akibat yang buruk bagi lingkungan antara lain:

·         Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.

·         Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-

             hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.

·         PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

·         Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.

·         Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.

·         Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.

·         Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.

·         Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.

·         Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

 

4.       Cara mengurangi penggunaan plastik

·         Mengisi kembali botol minuman bekas dengan air matang dari rumah jika berpergian atau dapat menggunakan travel mug saat kekantor, kampus atau sekolah

·         Membawa sendiri tas belanja dari rumah dalam jumlah besar atau sesuai dengan banyaknya barang belanjaan

·         Memanfaatkan ulang botol/wadah platik untuk pot tumbuhan atau kerajinan tangan lain yang memiliki nilai fungsi

·         Mengganti semua perabotan rumah yang berbahan stainless agar dapat digunakan berkali-kali tanpa plastic

 

Kesimpulan

Dalam kehidupan sehari-hari plastik memang memegang peranan yang sangat besar di masyarakat, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam hal perdagangan karena harganya yang ekonomis dan praktis. Namun dibalik itu semua, plastik memiliki bahaya yang dapat mengganggu kesehatan maupun mencemari lingkungan. Sehingga secara tidak langsung kita harus mulai bijak dalam menggunakan plastik untuk membantu mengatasi pencemaran.

 

Daftar Pustaka

https://rimbakita.com/plastik/

https://www.dynatech-int.com/id/artikel/analisa-polimer-dan-jenis-jenis-karakteristiknya

https://www.dynatech-int.com/id/artikel/analisa-polimer-dan-jenis-jenis-karakteristiknya

https://govindabright.blogspot.com/2015/07/makalah-dari-plastik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.