Laman

Minggu, 11 Oktober 2020

Manfaat daun Teh Sebagai Antioksidan

 

Manfaat Daun Teh sebagai Antioksidan

 

[Oleh : Ryan Setya Rama (S06-Ryan)]

 


ABSTRAK

Teh terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia sinensis), kandungan kimia dalam teh sebagian besar mengandung senyawa bioaktif polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu kelompok antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan untuk melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif. Hasil yang diperoleh bahwa didalam teh mengandung seperti katekin, kafein, aneka asam amino, dan berbagai gula.

Keywords : daun teh, antioksidan, manfaat teh

 

PENDAHULUAN

Pada perkembangan zaman yang semakin maju seperti saat ini, terdapat berbagai jenis minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Namun sebagian besar dari minuman tersebut tidak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, bahkan tidak sedikit yang bisa menimbulkan penyakit. Hal ini disebabkan oleh zat kimia yang terkandung dalam minuman tersebut, sehingga dapat merusak bagi tubuh. Salah satu di antara minuman tersebut adalah teh.

Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer dikonsumsi dibanyak negara. Teh menjadikan sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, yakni sebagai salah satu penghasil devisa negara sesudah minyak dan gas. Hal ini ditunjang dengan perkebunan teh di Indonesia yang cukup luas dan jumlah produksi teh yang besar (Syaipulloh, 2011).

Teh terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Berdasarkan cara/proses pengolahannya, teh dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam (Hartoyo, 2003).

 

Selain sebagai minuman, juga merupakan functional food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Kandungan kimia dalam teh sebagian besar mengandung senyawa bioaktif polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu kelompok antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan untuk melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh. Radikal bebas (free radical) adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya (Winarti, 2010).

METODE/ PERMASALAHAN

a.      Apa saja kandungan kimia yang terdapat didalam daun teh ?

b.     Berapa banyak kadar dari senyawa kimia yang terdapat didalam daun teh ?

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

·       Kandungan kimia pada daun teh

Tabel 1. Komposisi Pucuk Daun Teh dalam % berat kering (Bhatia, 1963).

Bagian Sel

Senyawa

Total

Larut Dalam Air

Dinding Sel

Selulosa

24.0

0.0

Lignin

6.5

2.3

Protoplasma

Protein

17.0

0.0

Lemak

8.0

0.0

Tepung

0.5

0.0

Vakuola

Polifenol / Katekin

22.0

22.0

Kafein

4.0

4.0

Asam Amino

7.0

7.0

Asam Gula

3.0

3.0

Asam Organik

3.0

3.0

Abu / Mineral

5.0

4.0

Jumlah

100.0

45.3

 B.    Pembahasan

Daun teh sebagai bahan utama dalam pembuatan minuman (teh) tentu mengandung berbagai jenis senyawa kimia di dalamnya. Vakuola dalam sel daun teh mengandung zat-zat yang larut dalam air, seperti katekin, kafein, aneka asam amino, dan berbagai gula. Dalam sitoplasma terdapat enzim pengoksida, yaitu polifenol oksidase, klorofil, dan karoten. Presentase kandungan katekin dan kafein menunjukkan tingkat mutu seduhan dari pucuk daun teh yang digunakan. Gambaran mengenai komposisi pucuk daun teh dapat dilihat pada tabel diatas.

Menurut Fulder teh mengandung senyawa bermanfaat seperti polifenol, theofilin, flavonoid, tanin, kafein, vitamin C dan E, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, Mg (Fulder, 2004). Sedangkan menurut Rumiati hasil penelitian menunjukkan catechin, yang merupakan senyawa flavonoid berefek anti kanker, antioksidan, antimikroba, antihipertensi, hipokolesterolemik, antiarteriosklerosis, mencegah diabetes, menurunkan risiko penyakit jantung koroner, serta membantu menurunkan berat badan (Rumiati, 2002).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi teh  baik bagi kesehatan tubuh. Di antara senyawa-senyawa yang terdapat pada daun teh, katekin (polifenol) memiliki jumlah terbanyak sekaligus memegang peranan paling penting, sebab selain berfungsi sebagai pemberi warna, aroma, dan rasa, katekin juga berkhasiat sebagai antioksidan yang sangat ampuh serta terbukti mampu mencegah berbagai macam penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Bhatia, I.S. 1963. Chemical Aspect of Green Leaf Processing. London: Two and a Bud.

Fulder. 2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Hartoyo, A. 2003. Teh Dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Yogyakarta : KANISUIS            Anggota IKAPI.

Rumiati. 2004. Teh Hijau dan Khasiatnya bagi Penyakit Kanker. Jakarta : Meditek.

Syaipulloh. 2011. Statistik Teh Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik Republik            Indonesia.

Winarti, S. 2010. Makanan Fungsional. Surabaya: Graha Ilmu.

1 komentar:

  1. artikel yang bermanfaat dan bagus
    sulit dipahami untuk para pembaca

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.