Laman

Minggu, 11 Oktober 2020

Kandungan Kimia dalam Pasta Gigi

Oleh : Indah Setyawati (@R13-Indah)

sumber: https://health.grid.id/

Abstrak

Karies gigi pada anak usia dini masih banyak terjadi. Sebagian penyebabnya adalah kebersihan gigi yang kurang, anak belum bisa memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara mandiri. Salah satu bahan bantu untuk membersihkan gigi adalah pasta gigi. Pemilihan bahan tersebut harus tepat, agar menghasilkan kebersihan yang optimal dan tidak memberikan dampak negatif. Produk dipasaran yang ditawarkan umumnya mengaku yang terbaik, dengan keunggulan yang ditonjolkan masing-masing, mulai dari mengandalkan merk, kemasan yang menarik, harga rendah, kualitas yang ditonjolkan. Namun kita harus mencermati bahan – bahan kimia yang terdapat pada komposisi pasta gigi. Penambahan kandungan bahan kimia pada pasta gigi membuat gigi menjadi tidak sehat atau rusak, misal ada plak gigi, warna gigi tidak putih bersih.

Keyword: pasta gigi, bahan kimia, flouride

Pendahuluan

Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda. 

Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi serta memberi rasa nyaman pada rongga mulut. Penambahan aroma akan memberikan rasa nyaman dan menyegarkan pada rongga mulut. Definisi pasta gigi yang dikeluarkan oleh American Council on Dental Therapeutics (1970). Pasta gigi adalah suatu bahan yang digunakan dengan sikat gigi untuk membersihkan tempat-tempat yang tidak dapat dicapai. Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dianjurkan dua kali sehari, yaitu sesudah makanan dan sebelum tidur

Metode permasalahan

Pasta gigi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus dibeli saat belanja di supermarket. Setiap hari paling tidak pasta gigi digunakan minimal dua kali untuk membersihkan gigi. Pasta gigi mempunyai banyak rasa dan juga dijual dalam berbagai fungsi tertentu, seperti pasta gigi dengan fungsi memutihkan gigi, membersihkan dan melindungi gigi dari bakteri, membuat mulut terasa segar sepanjang hari, mencegah gigi berlubang, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya, apa sih kandungan yang terdapat dalam pasta gigi sehingga sangat bermanfaat untuk gigi?

Kandungan dalam pasta gigi

Beberapa komposisi bahan pada pasta gigi adalah:

1. Agen abrasif. Merupakan bahan kasar, seperti kalsium karbonat, dikalsium fosfat dihidrat, dan magnesium trisilikat. Agen abrasif berfungsi untuk membantu mengusir sisa makanan, bakteri, dan beberapa noda di gigi.

2. Perasa. Pemanis buatan, termasuk sakarin yang sering ditambahkan pada pasta gigi untuk membuat rasanya lebih baik. Rasa pasta gigi biasanya merupakan campuran dari beberapa komponen. Pasta gigi tersedia dalam banyak rasa, seperti rasa mint, lemon-lime, dan bahkan rasa permen karet serta buah-buahan (untuk anak-anak). Mayoritas orang lebih memilih pasta gigi yang memiliki rasa mint yang membuat mulut terasa segar dan bersih, meskipun hanya beberapa menit. Sensasi ini biasanya timbul karena kandungan perasa dan detergen dalam pasta gigi yang menyebabkan iritasi ringan pada mukosa mulut.

3. Pewarna. Juga ditambahkan ke pasta gigi, seperti titanium dioksida untuk pasta putih dan berbagai pewarna makanan untuk pasta atau gel berwarna.

4. Humektan. Digunakan dalam pasta gigi untuk mencegah hilangnya air dalam pasta gigi sehingga pasta gigi tidak menjadi keras ketika terkena udara saat dibuka. Humektan yang paling sering digunakan adalah gliserol dan sorbitol. Sorbitol dengan dosis besar dapat menyebabkan diare karena bertindak sebagai pencahar osmotik. FAO/WHO merekomendasikan penggunaan sorbitol dibatasi sebesar 150 mg/kg/hari. Oleh karena itu, penggunaan 60-70% pasta gigi yang mengandung sorbitol oleh anak kecil harus diawasi oleh orang tua.

5. Zat pengikat. Zat pengikat merupakan koloid hidrofilik yang mengikat air dan digunakan untuk menstabilkan formulasi pasta gigi dengan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair. Contoh zat pengikat yang digunakan adalah karet alami (karaya dan tragakan), koloid rumput laut (alginat dan karet karagenan), dan selulosa sintetis (karboksimetil selulosa dan selulosa hidroksietil).

6. Deterjen. Deterjen, seperti natrium lauril sulfat, menghasilkan busa ketika Anda menyikat gigi. Deterjen membantu menghilangkan tumpukan dan emulsi plak pada gigi.

7. Fluoride sangat penting bagi kesehatan gigi karena penggunaan fluoride pada pasta gigi dapat mengurangi risiko karies gigi. Seperti dilansir dari dentalhealth, penurunan prevalensi karies gigi yang tercatat di negara-negara maju selama 30 tahun terakhir dapat dikaitkan dengan meluasnya penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sekarang ini, banyak pasta gigi yang mengandung 0,1% (1000 ppm) fluoride, biasanya dalam bentuk sodium monofluorofosfat (MFP). 100 g pasta gigi mengandung 0,76 g MFP (setara dengan 0,1 g fluoride).

 

Hasih dan pembahasan

Zat kimia yang terkandung dalam pasta gigi dapat menembus kulit di rongga mulut, memasuki darah, dan mulai terakumulasi dalam tubuh sehingga menyebabkan efek samping.


. Beberapa kandungan dalam pasta gigi yang dilaporkan memiliki efek samping bagi tubuh antara lain:

1. Detergen Menurut beberapa penelitian, sodium lauryl sulfate (SLS) dapat menyebabkan sariawan pada mulut.

2. Agen perasa Agen perasa, seperti spearmint, peppermint, menthol, carvone, cinnamal, anethole, dilaporkan pernah menyebabkan alergi pada rongga mulut penggunanya.

3. Fluoride Pasta gigi yang aman untuk anak-anak mengandung fluoride sebanyak 250-500 ppm, dengan catatan jangan sampai tertelan oleh anak. Adapun, untuk dewasa, kandungan fluoride maksimum adalah 1.000 ppm. Penggunaan fluoride yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis pada email gigi, bahkan membahayakan organ dalam tubuh lainnya.

4. Agen antibakteri – triclosan Dilaporkan dapat menyebabkan alergi pada rongga mulut anak-anak.

5. Propolis, hexylresorcinol, azulene, dipentene, cocamidopropyl betaine, dan parabens juga dilaporkan menyebabkan alergi pada beberapa pasien. Sementara itu, logam belum pernah digunakan atau ditemukan di dalam komposisi pasta gigi.

Untuk menghindari efek negatif dari pasta gigi, cara pengaplikasian pasta gigi untuk anak di atas usia dua tahun dan dewasa yang dianjurkan oleh asosiasi kedokteran gigi dunia adalah dengan menekan pasta gigi masuk hingga ke sela-sela bulu pasta gigi, sebesar biji kacang polong.


Kesimpualan

Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi serta memberi rasa nyaman pada rongga mulut. Di balik manfaatnya merawat gigi, kandungan pasta gigi ternyata punya dampak negatif bagi kesehatan

Penggunaan pasta gigi yang berlebihan memiliki efek samping yang kurang baik bagi kesehatan kita. Ada beberapa kandungan dalam pasta gigi yang dilaporkan memiliki efek samping bagi tubuh

Daftar pustaka


vertamala, Arinda. 2020. Mengenal kandungan dalam pasta gigi. Jakarta: hallodoc

fajri, Wardah. 2013. Efek samping pakai pasta gigi berlebihan. Jakarta : kompas

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.