ABSTRAK
Kimia hijau
memiliki peranan penting dalam memberikan solusi terhadap permasalahan dunia
seperti perubahan iklim yang ekstrim karena pemanasan global, permasalahan
kekurangan energi, dan sumber daya alam yang menipis. Peranan green chemistry terhadap
bidang pendidikan kimia adalah memberikan informasi baik kepada masyarakat dan
siswa tentang pola ramah lingkungan dan perubahan yang sangat penting bagi
pembangunan berkelanjutan yang dimulai dari suatu usaha untuk meminimalisir
sisa kegiatan (limbah) yang digunakan di dalam laboratorium kimia baik di
sekolah maupun universitas serta limbah industri, peranan kimia hijau dalam
pendidikan kimia juga memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya
mahasiswa dalam penggunaan, pengolahan bahan kimia baik bahan kimia di
laboratorium maupun di kehidupan sehari-hari seperti deterjen.
KATA KUNCI:
kimia hijau.
I.PENDAHULUAN
Kimia hijau
adalah suatu konsep teknologi kimia inovatif yang mengurangi atau menghilangkan
penggunaan atau timbulnya bahan kimia berbahaya dalam desain, pembuatan dan
penggunaan produk kimia. Kimia hijau bertujuan mengembangkan proses kimia dan
produk kimia yang ramah lingkungan dan sesuai dengan pembangunan berkelanjutan
II.PERMASALAHAN
1) Apa yang dimaksud kimia hijau?
2) Apa saja aspek kimia hijau?
3) Prinsip apa saja yang digunakan
dalam kimia hijau?
4) Apa saja permasalahan yang terkait
dengan kimia hijau?
III.PEMBAHASAN
Kimia Hijau
merupakan sebuah pendekatan terhadap sintesis, proses dan penggunaan bahan
kimia yang dapat mengurangi bahaya pada manusia dan lingkungan. Selain itu, kimia
hijau dapat diartikan sebagai teknik dan metodologi kimia yang dapat mengurangi
atau menghilangkan penggunaan atau pembentukan dari bahan baku, pelarut yang
berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.
ASPEK KIMIA
HIJAU
·
meminimalisasi
zat berbahaya
·
penggunaan katalis reaksi dan proses kimia
·
penggunaan
reagen yang tidak beracun
·
penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui
·
peningkatan
efisiensi atom
·
penggunaan
pelarut yang ramah lingkungan
·
dapat
didaur ulang
PRINSIP
PRINSIP DALAM KIMIA HIJAU
menurut
Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green
Chemistry” yaitu:
1. Mencegah timbul limbah dalam proses
Lebih baik mencegah dari pada menanggulangi atau membersihkan limbah yang
timbul setelah proses sintesis, karena biaya untuk menanggulangi limbah sangat
besar.
2. Mendesain produk bahan kimia yang
aman
Pengetahuan mengenai struktur kimia memungkinkan seorang kimiawan untuk
mengkarakterisasi toksisitas dari suatu molekul serta mampu mendesain bahan
kimia yang aman.
3. Mendesain proses sintesis yang aman
Metode sintesis yang digunakan harus didesain dengan menggunakan dan
menghasilkan bahan kimia yang tidak beracun terhadap manusia dan lingkungan.
4. Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
penggunaan bahan baku yang dapat diperbarui lebih disarankan dari pada
menggunakan bahan baku yang tak terbarukan didasarkan pada alasan ekonomi.
5. Menggunakan katalis
Penggunaan katalis memberikan selektifitas yang lebih baik, rendemen
hasil yang meningkat, serta mampu mengurangi produk samping. Peran katalis
sangat penting karena diperlukan untuk mengkonversi menjadi produk yang
diinginkan.
6. Menghindari derivatisasi dan
modifikasi sementara dalam reaksi kimia
Derivatisasi yang tidak diperlukan seperti penggunaan gugus pelindung,
proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara pada proses fisika ataupun kimia
harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan
derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7. Memaksimalkan atom ekonomi
Metode sintesis yang digunakan harus didesain untuk meningkatkan
proporsi produk yang diinginkan dibandingkan dengan bahan dasar.
8. Menggunakan pelarut yang aman
Penggunaan bahan kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia
tambahan yang lain harus dihindari penggunaannya. Apabila terpaksa harus
digunakan, maka harus seminimal mungkin.
9. Meningkatkan efisiensi energi dalam
reaksi
Energi yang digunakan dalam suatu proses kimia harus mempertimbangkan
efek terhadap lingkungan dan aspek ekonomi.
10. Mendesain bahan kimia yang mudah
terdegradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
oleh karena itu suatu bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak
terakumulasi di lingkungan.Seperti sintesis biodegradable plastik, bioderadable
polimer, serta bahan kimia lainya.
11. Penggunaan metode analisis secara
langsung untuk mengurangi polusi
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi
pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus
pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi
penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
12. Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian
rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia
ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
Permasalahan
yang terkait dalam kimia hijau
Ø masalah energy
masalah kekurangan energi di dunia, dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
tak dapat diperbaharui dan berpotensi merusak lingkungan seperti
karbondioksida, menipisnya lapisan ozon, dampak penambangan serta bahan beracun
di sekitar kita. Untukmasalah kekurangan energi ini Green chemistry dapat
menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternative seperti photovoltaics,
rekayasa bahan bakar hidrogen,bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya.
Ø Masalah Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasan
global adalahbidang kajian yang digarap oleh teknologi green chemistry
Ø Masalah Sumberdaya alam yang kian
menipis
Eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam tak terbaharui,
menyebabkanketidakseimbangan pada skala yang memprihatinkan .Oleh karena itu
pemakaianbahan bakar fosil menjadi isu utama dalam kajian Green Chemistry.
Ø Masalah Kekurangan pangan
metoda pertanian sekarang ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan di
masamendatang. Untuk itu perlu adanya metoda baru dalam mengatasi masalah
pangan inidan Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi
produksi makananmasa depan dengan cara: Pertama, mengembangkan sejenis
pestisida yang hanyaberpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat
secara mudahterdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
Ø Masalah Alam Lingkungan yang semakin
terpolusi
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses
produksi yangdilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan
menghilangkansenyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan
sekitar.
IV.KESIMPULAN
Kimia hijau berperan penting dalam upaya untuk mencegah atau
mengurangi bahaya polusi akibat bahan kimia beracun dan berbahaya yang
menimbulkan masalah lingkungan kimia hijau mempunyai 12 prinsip yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran kimia khususnya pada kegiatan praktikum di
laboratorium dengan cara mengurangi/ mengganti bahan-bahan kimia yang berbahaya
yang digunakan dalam suatu reaksi kimia atau sintesa suatu senyawa yang
menghasilkan limbah berbahaya yang menimbulkan masalah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A A; Kholil
Muhammad. 2018 kimia dan pengetahuan industri – Penerbit Wahana Resolusi,
Yogyakarta.
Ulfah fahjriati. 2017. GREEN CHEMISTRY DAN PERANANNYA. https://arranirykimia.blogspot.com/2017/11/koloqium-makalah-tinjauan-green.html
green chemistry. 2016. https://dokumen.tips/documents/makalah-green-chemistry-56da91e446298.html
Muslih anwar. 2015. Kimia hijau. http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id
Nurbaity.Vol.1 , No. 1 2011. PENDEKATAN GREEN CHEMISTRY. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpk/article/download/175/216/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.