Laman

Senin, 30 September 2019

Industri Bahan Kimia dari Kayu dan Getah








Abstrak
Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Pendahuluan
Hemiselulosa merupakan suatu polisakarida lain yang terdapat dalam tanaman dan tergolong senyawa organik. Casey (1960) menyatakan bahwa hemiselulosa bersifat non-kristalin dan tidak bersifat serat, mudah mengembang karena itu hemiselulosa sangat berpengaruh terhadap bentuknya jalinan antara serat pada saat pembentukan lembaran, lebih mudah larut dalam pelarut alkali dan lebih mudah dihidrolisis dengan asam.
Lignin adalah komponen penyusun utama dari dinding sel tumbuhan dan beberapa algae. Lignin juga masih berikatan erat dengan selulosa dan hemiselulosa. Komponen ini merupakan komponen rantai atau cabang panjang yang terbentuk di dalam dinding sel. Keberadaan lignin sangat melimpah di alam yang mana merupakan komponen polimer organic kedua terbanyak di bumi setelah selulosa.
Zat ekstraktif adalah zat yang mudah larut dalam pelarut seperti: eter, alcohol, bensin dan air. Jumlah zat ekstraktif rata-rata 3 – 8%, dari berat kayu karing tanur. Termasuk di dalamnya minyak-minyakan,resin,lilin,lemak,tannin,gula,pati dan zat warna. Zat ekstraktif tidak merupakan bagian struktur dinding sel, tetapi terdapat dalam rongga sel.

Permasalahan
Pengolahan air limbah bertujuan untuk menurunkan konsentrasi polutan yang terkandung dalam air limbah hingga mencapai batas yang diijinkan sesuai dengan  baku mutu air limbah industri
Proses pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan proses fisik, kimia, dan biologi. Proses fisik merupakan proses pemisahan padatan seperti pasir, plastik, kertas dan sebagainya, proses fisik dilakukan dengan unit operasi seperti screening, sedimentasi, comminuttor, dan grit chamber. Proses pengolahan air limbah dengan proses kimia dilakukan dengan penambahan bahan kimia kedalam air limbah yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi padatan tersuspensi dan terlarut baik yang bersifat organik maupun anorganik. Unit operasi pada pengolahan secara kimia seperti koagulasi/flokulasi, netralisasi, injeksi gas (gas transfer), desinfektan, adsorpsi, pertukaran ion dan sebagainya.
Kesimpulan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pengertian selulosa, hemiselulosa, lignin dan eksraktif, mengetahui struktur dari selulosa, hemiselulosa,lignin dan eksraktif, dan memahami fungsi dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan eksraktif.

Daftar Pustaka

Industri Kemasan dari Plastik


Oleh : Viviancho Samosir P (P24- VIVIANCHO)

Abstrak
Industri kemasan plastik berperan penting dalam rantai pasok bagi sektor strategis lainnya seperti industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika, serta elektronika. Dari data Kemenperin, jumlah industri plastik hingga saat ini mencapai 925 perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk plastik. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327 orang dan memiliki total produksi sebesar 4,68 juta ton.

Kata Kunci
Kemasan dari plastik, kelebihan/kekurangan penggunaan plastik, pengaruh penggunaan plastik.

I. Pendahuluan
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah  bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Kemasan plastik saat ini mendominasi industri makanan di Indonesia, menggeser penggunaan kemasan logam. Hal ini disebabkan karena kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal), dapat diberi warna dan harganya yang murah. Akan tetapi, kemasan plastik memiliki kelemahan karena adanya zat monomer dan molekul kecil dari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan  pangan yang dikemas.
Kita sering jumpai kemasan makanan yang berbahan plastik dimana-mana. Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaran-lembaran yang mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Bahan utama pembuat plastik adalah resin, baik alami (dammar, oleoresin, terpentin) maupun sintetik (polietilena, polipropilena, poli vinil klorida). Untuk memperbaiki sifat plastik dapat ditambah bahan lain seperti filler, plasticizer, lubricant, anti oksidan, zat warna, dan sebagainya. Plastik mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas.

II. Permasalahan
Masalah sampah plastik, daya konsumsi dan perubahan gaya hidup masyarakat.

III. Pembahasan
Industri kemasan plastik yang merupakan sektor kimia hilir, selama ini telah menjadi supply chain dari consumer product mulai dari industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika, hingga elektronika. Industri ini pertumbuhannya cukup tinggi dan potensinya masih besar.
Industri kemasan diperkirakan tumbuh mencapai 6% pada tahun ini seiring dengan berkembangnya sektor makanan, minuman, dan farmasi.

Kelebihan penggunaan plastik
Plastik sering digunakan dalam industri pengemasan karena memiliki kelebihan-kelebihan, antara lain :
• Melindungi isi dengan baik, unsur proteksi merupakan fungsi pengemasan..
• Ringan (biaya transportasi lebih murah).
• Tidak mudah pecah sehingga mengurangi faktor resiko dan kerugian selama penyimpanan dan transportasi.
• Bisa diberikan warna untuk memenuhi selera.
• Bisa dibuat berbagai macam bentuk.
• Bisa di printing.
• Memiliki daya tahan terhadap karatan, keadaan cuaca dan berbagai jenis bahan kimia.

Kekurangan penggunaan plastik
1. Tidak ramah lingkungan
2. Mengandung bahan kimia
3. Susah hancur

Sifat dari plastik
Plastik secara umum mempunyai sifat ;
• Sifat tembus pandang (clarity) yang baik.
• Stiffness : kekakuan dinyatakan dalam psi/100, ASTM 0790.
• Permeabel terhadap gas.
• Mar resistance Ketahanan terhadap segala bentuk benturan, gesekan, dll.
• Warpage : dapat dilengkungkan/dibengkokan, berhubungan dengan sifat mengerut dalam cetakan.
• Impact Strength : berhubungan dengan ketahanan terhadap benturan.
• Tear Strength : berhubungan dengan ketahanan terhadap sobekan.

IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan karena sifatnya yang kuat, tetapi ringan, tidak karatan dan bersifat termoplastik (heat seal) serta dapat diberi warna. Kemasan plastik juga mempunyai kelemahan yaitu adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain dari plastik yang melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas.
Saran
Sebaiknya kita lebih berhati - hati dalam memakai sesuatu barang yang berbahan plastik karena dampak yang ditimbulkan dapat merusak organ tubuh kita sendiri.

Daftar Pustaka
Hidayat, A A,Kholil, Muhammad. 2018.    
Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri.
https://www.academia.edu/37901171/makalah_kemasan_plastik_HDPE.docx
https://haryati2013.wordpress.com/2015/07/30/mind-map-bahan-kemasan-plastik/amp/


Industri Pipa dan Selang dari Plastik



Oleh : Bagas Fadhlullah Akmal (@P25-BAGAS)


Abstrak
            Industri pipa dan selang dari plastik mengutamakan proses daur ulang sebagai salah satu upaya menghasilkan produk ramah lingkungan. Pipa plastik seperti PVC ( polyvinychloride ), PE ( polyethylene ), dan PPR ( polypropylene Random) bisa di daur ulang. Produk yang dihasilkan oleh industry pipa dan selang plastic banyak digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari industry besar misalnya pada instalasi pengolahan limbah industry, hingga pemakaian dalam skala rumah tangga seperti penggunaan slang dan pipa plastik.

Kata Kunci : Pipa dan selang dari plastic

I. Pendahuluan
            Tak dapat dipungkiri bahwa sektor industry memiliki peranan yang sangat vital dalam perekonomian suatu negara, termasuk di Indonesia. Dari tahun ke tahun, kontribusi sektor industry pengolahan terhadap pembentukan PDB semakin besar. Untuk mengoptimalkan peranan sektor industry dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, maka produksi dari industry tersebut harus ditingkatkan pula, khususnya industry bahan pipa dan slang plastic. Produk yang dihasilkan oleh industry pipa dan slang plastic banyak digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari industry besar misalnya pada instalasi pengolahan limbah industry, hingga pemakaian dalam skala rumah tangga seperti penggunaan slang dan pipa plastic. Jadi dapat dikatakan bahwa industry pipa dan selang plastic adalah salah satu penunjang kelancaran bisnis industry di Indonesia

II. Permasalahan
            Apa saja jenis pipa dan selang dari plastik ?

III. Pembahasan
Jenis Pipa dari plastik
Pipa Polyviny Chloride ( PVC )
            Adalah pipa yang terbuat dari plastic dan beberapa kombinasi vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak gampang dirusak. Pipa PVC juga tidak berkarat atau membusuk. Oleh karena itu, PVC ini paling sering digunakan dalam system irigasi/perairan dan pelindung kabel.
Keunggulan produk pipa PVC
1. Prosedur instalasi mudah
            Pipa PVC memiliki prosedur pemasangan lebih mudah. Material dari bahan thermoplastic, membuat pipa jenis ini mudah dipotong, tanpa kesulitan dan biaya besar.
2. Anti Korosi
            Pipa PVC memiliki bahan yang tahan terhadap bahan kimia tertentu seperti alkalin atau senyawa kimia lain
3. Harga relatif lebih murah
            Dibanding produk pipa besi, bahkan pipa thermoplastic lain, pipa dari material PVC memliki harga paling murah. Dengan aksesoris sambungan juga murah, membuat instalasi pipa ini juga sangat murah karena karena tanpa menggunakan mesin penyambung pipa khusus
4. Kuat dan Kokoh
            Generasi pipa uPVC modern telah menggunakan bahan unplasticized Polyvinyl Klorida. Bahan ini berhasil memperbaiki banyak kelemahan material PVC konvensional sebelumnya.

                Pipa HDPE
            Pipa HDPE atau high density polyethylene adalah pipa plastik bertekanan yang mulai banyak digunakan untuk pipa air dan pipa gas rumah tangga. Bahan dasarnya adalah polymer minyak bumi, yaitu polyethylene (PE). Pipa yang dibuat dari bahan (material) POLYETHYLENE dapat menekan biaya produksi dan pipa HDPE ini sangat efektif digunakan sebagai solusi masalah perpipaan di kota, industri, Maritim, Pertambangan, Tempat Pembuangan Sampah, irigasi dan pertanian.
Keunggulan produk pipa HDPE
1.. Anti  karat.
Tidak berkarat, membusuk atau korosi.
2. Anti rembes.
Penyambungan pipa HDPE menggunakan pemanasan bertekanan sehingga hasil sambungan lebih kuat dibandingkan dengan pipanya sendiri.
3. Perawatan yang sangat rendah
Dengan demikian terjadi penghematan yang luar biasa dalam biaya perbaikan.

Pipa PPR
            Pipa PPR adalah salah satu produk pipa thermoplastic dengan karakter unik. Karena sifatnya yang mampu mengalirkan air bersuhu tinggi dan bertekanan. Bernama pipa-PPR karena produk yang satu ini diproduksi dari bahan baku Polypropylene Random ( PP-R) type 3. Bahan baku PP-R 80 merupakan standar bahan baku untuk pipa thermoplastic untuk saluran air panas dan dingin
Kelebihan pipa PPR
1. Higenis
            Bahan baku yang tidak mudah rusak membuat produk PP-R Pipe higenis, sehingga aman digunakan untuk saluran air bersih bersuhu tinggi dan bertekanan.
2. Sistem sambungan
            Sistem penyambungan pipa PPR dapat dilakukan dengan du acara dan didukung oleh ratusan jenis aksesoris beragam diameter
3. Tahan Abrasi
            Abrasi merupakan salah satu penyebab usia pengguna pipa lebih pendek. Pipa jenis PP-R memliki kelebihan anti abrasi, sehingga penggunanya bisa hingga melebihi 50 tahun lamanya
4. Ramah lingkungan
            Bahan baku Polypropylene Random type 3 merupakan satu diantara beberapa bahan plastic ramah lingkungan. Karena pada dasarnya bahan ini mudah didaur ulang.

Jenis selang dari plastic
1. Selang Spiral
            Selang jenis ini sangat baik gunakan digunakan di applikasi tekanan tinggi untuk penyedotan dan pembuangan air yang terbuat dari gabungan bahan PVC lunak dan keras. Selang spiral memiliki dinding dibagian dalam yang mulus sehingga aliran yang lancar bisa tercapai
Keunggulan produk selang spiral
1. Fleksibel
2. Elastis
3. Kuat dan tahan lama
4. Tahan terhadap abrasi dan korosi

2. Selang Figoflexi
            Selang jenis ini biasa digunakan untuk pertanian, serta kebutuhan rumah tangga atau pemakaian sehari-hari. Selang figoflexi juga cocok digunakan diberbagai kondisi dan temperature. Tersedia dalam warna transparan, kuning, oranye, dan hijau
Keunggulan produk selang Figoflexi
1. Didesain khusus untuk pemakaian bervariasi
2. Elastis dan ringan

3. Selang Infus
            Selang infus merupakan alat sekali pakai digunakan untuk jalan pemberian cairan intravena ( infus ) atau memasukan caira obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
1. Terbuat dari material pvc yang aman
2. Diproduksi di arean steril
3. Tipis, fleksibel dan ringan
4. Cocok untuk mengalirkan darah, cairan infuse dan cairan suplemen
5. Memiliki variasi ukuran untuk pemakaian yang berbeda
                                                                                                            
IV. Kesimpulan
            Pentingnya peranan dan sumbangan sektor industry, khususnya industry pipa dan selang plastic. Industri pipa dan selang dari plastik mengutamakan proses daur ulang sebagai salah satu upaya menghasilkan produk ramah lingkungan. Pipa plastik seperti PVC ( polyvinychloride ), PE ( polyethylene ), dan PPR ( polypropylene Random) bisa di daur ulang. Produk yang dihasilkan oleh industry pipa dan selang plastic banyak digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari industry besar misalnya pada instalasi pengolahan limbah industry, hingga pemakaian dalam skala rumah tangga seperti penggunaan slang dan pipa plastic.

Daftar Pustaka
Anonim. Tanpa tahun. https://pipaplastik.com/pipa/pipa-pvc/. Diakses 29 September 2019
Anonim. 2018. Banten : PT. Mahajaya Plastindo Indonesia. https://pabrikselang.com/selang-figoflexi-selang-superflex/. Diakses 29 September 2019
Anonim. 2019. Pipa PPR adalah. https://pipaplastik.com/pipa/pipa-ppr/. Diakses 29 September 2019

INDUSTRI PENGOLAHAN KEMBALI PELUMAS BEKAS

INDUSTRI PENGOLAHAN KEMBALI PELUMAS BEKAS

Oleh : Auliyah Pertiwi (@P02-AULIYAH)

ABSTRAK
Minyak pelumas bekas atau yang dalam keseharianya disebut juga dengan oli bekas pada dasarnya adalah minyak pelumas yang dalam pemakaianya telah mengalami berbagai macam gesekan dan tercampur dengan kotoran dari komponen-komponen mesin, sisa pembakaran maupun debu, hal ini menyebabkan efektifitas minyak pelumas menurun dan kontaminan yang didalamnya bila dibiarkan terlalu lama akan menjadi partikel yang abrasive dan merugikan, Jika ditinjau dari segi tersebut maka dengan menghilangkan sejumlah kontaminan dan mengembalikan sifat pelumasan yang dimilikinya minyak pelumas sangat berpotensi jika didaur ulang kembali.

Kata Kunci : industry pengolahan kembali pelumas (oli) bekas

I.                   PENDAHULUAN
Minyak pelumas,baik yang berasal dari ekstraksi crude oil atau yang berasal dari minyak sintetis telah digunakan secara luas dalam dunia industri, dari proses pelumasan, transfer panas, metal cutting dan sebagainya. Dari proses pengaplikasian tersebut, minyak pelumas yang digunakan akan terkontaminasi dan atau terdegradasi. Minyak inilah yang selanjutnya disebut minyak pelumas bekas (used oil). Hal ini secara otomatis memunculkan permasalahan baru dengan hadirnya limbah minyak peIumas atau oli bekas yang sangat melimpah tersebut. sehingga akan berdampak bagi kesehatan dan lingkungan. Minyak pelumas bekas mengandung sejumlah zat yang bisa mengotori udara, tanah, dan air. Minyak pelumas bekas itu mungkin saja mengandung logam, larutan klorin, dan zat-zat pencemar lainnya. Apabila limbah minyak pelumas tumpah di tanah akan mempengaruhi air tanah dan akan berbahaya bagi lingkungan. Hal ini dikarenakan minyak pelumas bekas dapat menyebabkan tanah kehilangan unsur hara. Sedangkan sifatnya yang tidak dapat larut dalam air juga dapat membahayakan habitat air, selain itu juga memiliki sifat yang mudah terbakar yang merupakan karakteristik dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

II.                PERMASALAHAN
Apa itu pelumas bekas? Manfaat apa saja yang terdapat pada pelumas bekas? Bagaimana cara pengolahan pelumas bekas menjadi baru?

III.             PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN
Minyak pelumas atau oli merupakan sejenis cairan kental yang berfungsi sebagai pelicin, pelindung dan pembersih bagian dalam mesin. Kode pengenal oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Minyak pelumas yang dipergunakan mesin-mesin industri atau kendaraan berasal dari lube oil stock. Pada umumnya semua minyak bumi dapat diolah menjadi pelumas, tetapi tidak semua minyak bumi menghasilkan minyak pelumas secara ekonomis yang menguntungkan. Setiap jenis pelumas yang digunakan pada system tertentu selalu mempunyai fungsi ganda. Minyak pelumas adalah salah satu produk minyak bumi yang masih mengandung senyawa-senyawa aromatik dengan indek viskositas yang rendah. Fungsi minyak pelumas adalah mencegah kontak langsung antara dua permukaan yang saling bergesekan. Minyak pelumas yang digunakan mempunyai jangka waktu pemakaian tertentu, tergantung dari kerja mesin, minyak pelumas merupakan sarana pokok dari suatu mesin untuk dapat beroperasi secara optimal. Dengan demikian pelumas mempunyai peranan yang besar terhadap operasi mesin, untuk dapat menentukan jenis pelumas yang tepat digunakan pada suatu sistem mesin, perlu diketahui beberapa parameter mesin yang antara lain: kondisi kerja, suhu, dan tekanan di daerah yang memerlukan pelumasan. Daerah yang bersuhu rendah tentu akan menggunakan pelumas yang lain dengan daerah yang bersuhu tinggi, demikian pula dengan daerah yang berkondisi kerja berat akan menggunakan pelumas yang lain pula dengan daerah yang berkondisi kerja ringan. (Anton. L, 1985).

2.      MANFAAT PELUMAS (OLI) BEKAS
1. Sebagai Bahan Pembakaran
Oli merupakan salah satu hasil olahan minyak bumi sama seperti solar, minyak tanah, premium, dll. Hanya bedanya oli memiliki oktan yang paling rendah sehingga, meninggalkan ampas yang lebih banyak. Karena merupakan hasil olahan minyak bumi, oli juga memiliki sifat dapat terbakar atau membakar. Oli bekas dapat digunakan sebagai bahan pembakaran pada kayu bakar. Sering kita temui pula pada masa sekarang ini masih banyak orang yang memasak menggunakan kayu bakar. Biasanya, mereka akan menggunakan minyak tanah yang harganya cukup mahal untuk membakar kayu tersebut. Namun, jika memanfaatkan oli bekas, biaya yang dikeluarkan jauh lebih sedikit. Selain itu oli yang memiliki oktan rendah pun dapat terbakar dalam waktu yang cukup lama.
2. Pelumas Rantai
Kembali kepada fungsi oli pada awalnya yaitu sebagai pelumas mesin. Setelah menjadi ampas pun oli tidak akan kehilangan kemampuannya sebagai pelumas. Namun berbeda kali ini, jangan gunakan oli bekas untuk kembali melumasi mesin kendaraan anda. Tapi gunakan oli bekas untuk melumasi rantai roda dan gear pada kendaraan anda, sehingga baik rantai ataupun gear tidak akan cepat aus. Tapi, gunakan oli bekas yang sekiranya terlihat masih cukup baik, menggunakan oli bekas yang sudah benar-benar sudah rusak justru dapat membahayakan kondisi rantai dan gear.
3. Pengobatan Pada Hewan Ternak
Mungkin penggunaan oli bekas sebagai pengobatan pada hewan ternak bukan hal yang baru lagi dikalangan para peternak. Pemanfaatan oli bekas dalam bidang pengobatan ini dapat meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan oleh para peternak. Lalu bagaimana cara pemanfaatannya? Penyakit yang dapat disembuhkan oleh oli bekas ini adalah penyakit kudis atau scabies, yang disebabkan organisme bernama sarcoptis scabei. Kudis pada ternak diobati dengan cara mengoleskan oli bekas pada bagian yang terkena kudis. Pada suatu penelitian, seekor kambing yang diobati dengan oli bekas di hari ke-28 kudis menghilang dan mulai hari ke-63 kambing tampak kulit kambing tersebut kembali seperti sebelum terkena kudis, hasil penelitian Manurung et al. (1992). Sejatinya oli tetap mengandung beberapa senyawa kimia bermanfaat pada ampasnya, salah satunya adalah sulfur. Senyawa ini bekerja dengan cara memblokir proses oksidasi fosforilasi pada suatu organisme parasit.
4. Pengawet Kayu
Oli bekas juga dapat digunakan untuk mengawetkan kayu, hal ini terkadang dilakukan oleh beberapa industri mebel rumahan dalam menjaga stoknya yang kurang laku agar tidak lapuk atau hancur dimakan rayap. Caranya, cukup mencampur oli bekas dengan solar dengan perbandingan yang sama (misal sama-sama 1 liter). Lalu, dioleskan pada bagian kayu secara merata, biarkan mengering. Lebih baik digunakan saat kayu masih basah, namun dapat juga saat kayu sudah kering.  Kayu akan lebih tahan lama, bebas rayap, dan tahan gempuran cuaca.
3.      CARA PENGOLAHAN PELUMAS (OLI) BEKAS MENJADI BARU

1.    Cara pertama, daur ulang oli bekas menggunakan asam kuat untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. kemudian dilakukan pemucatan dengan lempung. Produk yang dihasilkan bersifat asam dan tidak memenuhi syarat.

2.    Campuran pelarut alkohol dan keton digunakan untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan di fraksionasi untuk memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan proses pemucatan dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai.

3.    Cara ketiga. pada tahap awal digunakan senyawa fosfat dan selanjutnya dilakukan proses perkolasi dan dengan lempung serta dikuti proses hidrogenasi.




IV.              KESIMPULAN DAN SARAN
Oli bekas adalah oli yang mengandung butihan halus partikel keras mesin mulai dari (besi, tembaga, kromium) pokoknya semua logam yang terkandung dalam mesin pasti bisa berpindah ke pelumastuh. Oli bekas pasti memiliki kemampuan mengentalkan yang semakin lambat karena adanya kandungan bahan diatas akan mempengaruhi, karena sifat logam tadi yang menyerap enegi. Oli bekas semakin tidak layak penggunaannya dalam kendaraan karena kemampuan melumasi bagian dengan celah kecil semakin sulit akibat adanya partikel halus.


DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, arif. 2015. “Analisa pemurnian minyak bekas”.Dinamika teknik mesin Vol 5 No. 2 juli 2015. Dalam : https://media.neliti.com/media/publications/58576-ID-none.pdf

Tafifah, amirut. Hilda dwi lestari dan setiyo gunawan. 2016. “Pra Desain Pabrik Lube Base Oil”. JURNAL TEKNIK ITS Vol 5 No. 2 (2016). Dalam :  https://media.neliti.com/media/publications/214202-pra-desain-pabrik-lube-base-oil-dari-oli.pdf

Pengertian pelumas bekas”. Dalam : http://eprints.polsri.ac.id/935/3/BAB%20II.pdf

Ana, Chy. 2015. “7 Manfaat Pelumas Bekas”. Diterbitkan 12 oktober 2015. Dalam : https://manfaat.co.id/manfaat-oli-bekas


Tomy, Rustop. 2014. “Proses pengolahan pelumas bekas menjadi baru”. Diterbitkan 12 oktober 2014. Dalam : http://kumpul-bacaan.blogspot.com/2014/12/proses-pengolahan-limbah-oli-bekas.html 

Hukum Termodinamika II

Oleh : @N12-Alfina, @N17-Wida, @N18-Shabilla


ABSTRAK
Termodinamika adalah suatu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari hubungan antara usaha (energi) dan panas (kalor). Sedangkan menurut bahasa, termodinamika adalah perubahan panas, berasal dari bahasa yunani, thermos panas dan dynamic perubahan. Termodinamika ditemukan seiringditemukannya mesin uap praktis pada dekade 1800­an oleh James Watt. Di dalam Hukum II Termodinamika, menjelaskan tentang entropi. Entropi merupakansuatu ukuran kalor atau energi yang tidak dapat diubah. Di dalam Hukum II Termodinamika,terdapat sistem yang disebut Mesin Carnot/Kalor dan Mesin Pendingin.

Kata Kunci: Termodinamika II, Entropi.

       I.            PENDAHULUAN
Hukum termodinamika II mengatakan, bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum kedua termodinamika menyatakan  bahwa  kalor  mengalir  secara  spontan  dari  benda  bersuhu  tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya(Marthen  Kanginan, 2007:  246-250).
Hukum  kedua  termodinamika juga memberikan  batasan  dasar  pada  efisiensi  sebuah mesin atau pembangkit daya. Hukum ini juga memberikan batasan energi masukan minimum yang  dibutuhkan  untuk  menjalankan  sebuah  sistem  pendingin. Selain  itu,  hukum  kedua termodinamika  juga  dapat  dinyatakan  dalam  konsep  entropi  yaitu  sebuah  ukuran  kuantitatif derajat ketidakaturan sebuah sistem.


    II.            PEMBAHASAN
Bunyi Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa :
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas kebenda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tan pa dilakukan usaha”.
Hukum II Termodinamika menjelaskan tiga rumusan mengenai perpindahan kalor, yaitu sebagai berikut: 
1. Kalor tidak mungkin berpindah dari sistem bersuhu rendah ke sistem bersuhu tinggi secara spontan. Menurut Asas Black, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Hal ini sesuai dengan rumusan Clausius bahwa tidaklah mungkin memindahkan kalor dari tandon yang bersuhu rendah ke tandon yang bersuhu lebih tinggi, tanpa dilakukan usaha.
2. Tidak ada mesin yang mengubah seluruh kalor yang masuk menjadi usaha.Menurut Kelvin Planck, tidak ada mesin yang bekerja dalam satu siklus dapat mengubah kalor menjadi usaha seluruhnya.
3. Jika suatu sistem mengalami perubahan secara spontan, maka perubahan akan berarah sedemikian rupa sehingga entropisistem akan bertambah, atau akan tetap nilainya.

1.      Mesin Kalor
Rangkaian dari beberapa proses termodinamika yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama disebut siklus.
Untuk sebuah siklus,  = 0 oleh karena itu  = 0. Sehingga:
Q = W
Q menyatakan selisih kalor yang masuk (Q) dan kalor yang keluar (Q) (Q = Q - Q) dan W adalah kerja total dalam satu siklus.

2.      Siklus Carnot
Tahun 1824 Sadi Carnot menunjukkan bahwa mesin kalor terbalikkan adengan siklus antara dua reservoir panas adalah mesin yang paling efisien. Mesin kalor atau yang biasa disebut dengan mesin carnot adalah suatu alat yang menggunakan panas atau kalor (Q) untuk dapat melakukan kerja (W). Ada beberapa ciri khas yang menggambarkan mesin kalor, yaitu :
·         Kalor yang dikirimkan berasal dari tempat yang panas (reservoir panas) dengan temperatur tinggi lalu dikirimkan ke mesin.
·         Kalor yang dikirimkan ke dalam mesin sebagian besar melakukan kerja oleh zat yang bekerja dari mesin, yaitu material yang ada di dalam mesin melakukan kerja.
·         Kalor sisa dari input dibuang ke temperatur yang lebih rendah yang disebut reservoir dingin

3.      Entropi
Hukum II termodinamika dalam konsep entropi mengatakan :
"Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaankesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem danlingkungannya semakin besar".

Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya (∆Q ) dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T). Perubahan entropi diberi tanda ∆S. Dengan rumus, sebagai berikut:
∆SΔQ/T

Entropi (S) adalah energi persatuan temperatur. Jika sistem terisolasi sehingga entropi tidak mengalir ke sistem, maka sistem haruslah timbul. Oleh, karena adanya produksi entropi di bagian dalam. Jadi persamaan entropinya adalah, sebagai berikut:
Ps=S akhir- S awal

III. KESIMPULAN
Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa total entropi sistem dan lingkungannya selalu bertambah untuk proses spontan. Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi yang paling besar karena merupakan mesin ideal yang hanya ada di dalam teori. Artinya, tidak ada mesin yang mempunyai efisien melebihi efisiensi mesin kalor Carnot. Lalu jika sistem terisolasi maka entropi tidak mengalir ke sistem, maka timbulah produksi di bagian dalam.


DAFTAR PUSTAKA
Surawan, Tri. Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II di http://tri_surawan.staff.gunadarma.ac.id
Unknown. 2017. Hukum Termodinamika (0 1 2 3) & Persamaannyadi https://datenpdf.com
Ardiyanto, Rama. 2019. Hukum Termodinamika 1 Dan 2di https://rumus.co.id
Firdaus, Reza Ade. Pengertian Hukum II Termodinamika di https://www.academia.edu
Fadlilah, Muhammad. 2014. Makalah Entalpi, Hukum Termodinamika II, dan Entropi di https://www.academia.edu