Laman

Sabtu, 03 Agustus 2019

POLUSI UDARA BERBAHAYA



        

Keberadaanudara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga menjadi salah satu kajian dalam Kimia Kontekstual. Udara itu sebenarnya, campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam makhluk lainnya. Dengan kata lain udara merupakan atmosfer di sekeliling bumi. Sebenarnya udara meliputi tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air dan aerosol.






Beberapa gas memiliki posisi yang sangat penting sepeti Oksigen untuk bernafas, Karbon Dioksida untuk proses fotosintesis oleh klorofil daun, dan Ozon untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari.
Begitu juga dengan kondisi udara yang terdapat di Ibukota kita saat ini, dikarenakan pencemaran udara yang disebabkan oleh polusi kendaraan bermotor, dan bahkan polusi yang berasal dari Industri.

Beberapa wilayah Indonesia masih belum terbebas dari polusi udara. Mulai dari pencemaran di Ibu kota Jakarta, dan banyak hal yang disebabkan oleh perbuatan manusia seperti kebakaran hutan dan lahan. Penanganan yang lambat menjadikan masyarakat lebih rentan akibat berbagai penyakit yang bisa timbul karena polusi udara.

Definisi mengenai pencemaran udara antara lain (Mukono, 2005) masuknya gas, partikel debu, asap atau bau ke atmosfer dan bersifat membahyakan kelangsungan makhluk hidup manusia, hewan dan tumbuhan.

Sementara menurut WHO (2012), pencemaran udara merupakan pencemaran lingkungan indoor atau outdoor dengan bahan kimia agen fisik atau mengubah karakteristik alami atmosfer. Peralatan rumah tangga (seperti kompor gas, kulkas, AC), kendaraan bermotor, fasilitas industri dan kebakaran hutan merupakan sumber umum dari pencemaran udara. Berbagai polutan seperti partikel, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida dan sulfur dioksida, menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Pencemaran udara outdoor dan indoormenyebabkan gangguan pernapasan dan beragam penyakit lainnya.

Dampak yang ditimbulkan :

1. Dampak untuk Kesehatan

Dampak kesehatan umumnya yang sering dijumpai adalah ISPA yakni (infeksi saluran pernapasan akut) akibat dari kebakaran hutan yang meluas misalnya seperti di daerah Kalimantan dan Sumatera. Dampak lainnya adalah penyakit asma dan bronchitis. Beberapa zat pencemar termasuk sebagai toksik (beracun) serta karsinogenik (penyebab kanker).

2. Dampak terhadap Tanaman

Tanaman yang tumbuh di sekitar tempat yang terkena pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya. Tanaman yang rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, serta bintik hitam. Zat yang menempel pada permukaan tanaman bisa menghambat proses fotosintesis.
Tanaman akan kekurangan nutrisi sebab tanah yang tercemar limbah telah membunuh organisme pengurai bangkai. Organismenya antara lain adalah bakteri, jamur, serta cacing, hingga sisa makhluk hidup misalnya potongan kayu, tumpukan rumput yang tak bisa diuraikan menjadi anorganik.

3. Terjadinya Hujan Asam

Derajat keasaman dengan (pH) normal air hujan ialah 5,6 karena terhadap karbondioksida (CO2) di atmosfer. Pencemar udara SO2 dan NO2 bereaksi terhadap air hujan membentuk asam dan menurunkan derajat pH air hujan. Dampak hujan asam antara lain akan mempengaruhi kualitas air permukaan, lalu tanaman menjadi layu dan mati, serta bersifat korosif sehingga akan membentuk karat di material dan bangunan.

4. Efek Rumah Kaca

Suhu udara yang meningkat sangat berhubungan dengan makin gundulnya hutan sebab penebangan liar dan juga kebakaran hutan. Hal ini meningkatkan pada kadar karbondioksida. Selanjutnya, aktivitas manusia dari hasil asap kendaraan bermotor dan juga asap rokok meningkatkan kadar CO2. Penumpukan dari Kadar CO2 di atmosfer akan sulit dinetrakan, pada akhirnya mengakibatkan efek rumah kaca.Kadar CO2 di angkasa sangat banyak. Dengan demikian, sinar matahari akan sampai ke permukaan bumi, lalu dipantulkan ke angka yang ternyata tertahan oleh lapisan dari gas CO2, dan akhirnya memantulkan kembali ke permukaan bumi.


Gambar berikut dapat menunjukan bahwa kualitas udara di Ibukota semakin memburuk. Berikut dengan parameter pencemaran udara :







Dapat terlihat dari Gambar di atas bahwa Jakarta berada dalam 169 US AQI (Indeks Kualitas Udara) merupakan sebuah angka untuk mengomunikasikan seberapa tercemar udara tersebut. Saat AQI meningkat presentase populasi yang mengalami efek kesehatan yang negatif kemugkinan akan lebih lebih tinggi. Sedangkan, PM2.5 mengacu pada partikel atmosfer (PM) yang memiliki diameter kurang dari 2,5 mikrometer, yaitu sekitar 3% diameter rambut manusia. Jika kita hirup secara perlahan-lahan pernapasan kita akan terganggu.

Penanggulangan,

1.   Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih dan juga bebas dari polusi. Penyuluhan bisa dilakukan secara berkala melalui forum- forum dalam masyarakat dan juga kegiatan sekolah agar anak- anak pun mempunyai kesadaran dini tentang pentingnya udara bersih.
2.  Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan. Hal ini akan membantu karena masyarakat masih takut dengan hukum pidana daripada sekedar ada seruan saja.
3.   Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara bebas agar tidak terllau membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah satu limbahnya.
4.   Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik atau energi yang lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
5.   Mengalirkan gas buangan ke dalam ekosistem air laut atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan lingkungan.
6.   Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.


1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.