Laman

Sabtu, 03 Agustus 2019

MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN SAMPAH PLASTIK DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR



                             MIND MAP
 Seperti yang kita semua ketahui, saat ini sampah plastik sedang menjadi perbincangan hangat diseluruh dunia terkait dengan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan banyak sekali, contoh umumnya yang paling terlihat adalah Sampah plastik yang mencemari lautan dan merusak ekosistem biota laut, seperti penyu, ikan, dan lain-lain. Belum lagi dampaknya jika dilihat dari sisi kesehatan, Menurut Karuniastuti(2003), Penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu plastik pada umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme. Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah.
Mengacu pada dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik, banyak orang yang sudah memulai untuk mengkampanyekan terkait penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-sehari, sudah banyak pula orang yang mulai berupaya untuk mengurangi pemakaian sampah plastik, misalnya dengan tidak memakai sedotan plastik  sekali pakai dan beralih ke sedotan stainless, lalu mengurangi pemakaian Botol plastik dengan menggunakan wadah air minum seperti tumbler, mengurangi pemakaian kantong plastik dengan beralih ke pemakaian tas belanja, dan masih banyak lagi. Akan tetapi upaya ini masih berdampak sangat kecil terhadap lingkungan, karena masih banyak orang yang tidak bisa meninggalkan kepraktisan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-harinya, belum lagi sampah-sampah plastik yang sudah dipakai bertahun bahkan puluhan tahun lalu masih betah berdiam di lingkungan kita dan tidak kunjung terurai.
            Penanganan sampah plastik tidak bisa ditanggulangi dengan hanya mengurangi pemakaian saat ini, bagaimana dengan sampah plastik yang sudah terlanjur ada? Saat ini pun sudah banyak penelitian dilakukan guna menanggulangi sampah plastik yang sudah ada, salah satu caranya adalah dengan menggunakan sampah plastik kresek menjadi bahan bakar.
Menurut Nasrun, dkk (2015), diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya dan sekitar 500 miliar hingga satu triliun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Serta lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia untuk setiap tahunnya. Bahkan, jika dibentangkan semua kantong plastik yang ada di bumi ini bisa membungkus seluruh permukaan bumi hingga 10 kali lipat. Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak merupakan salah satu pengembangan dari ilmu pengetahuan yang memberikan manfaat positif untuk mengatasi masalah lingkungan, meningkatkan taraf hidup orang banyak, juga menjadi tawaran solusi mencari bahan bakar alternatif.
Dalam jurnal nya yang berjudul pengolahan limbah kantong plastik jenis kresek menjadi bahan bakar menggunakan proses pirolisis, Nasrun, dkk (2015) menyebutkan bahwa pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar meliputi beberapa proses, diantaranya :
1. Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen kimia lainya dimana material mentah akan mengalami pemecahan stuktur kimia menjadi fase gas. Teknik seperti ini mampu menghasilkan gas pembakaran yang berguna dan aman bagi lingkungan Proses pirolisis ini akan memecah hidrokarbon rantai karbon panjang dari polimer plastik menjadi rantai hidrokarbon berantai pendek, selanjutnya molekul molekul ini didinginkan menjadi fase cair.
2. Distilasi adalah pemisahan campuran dalam suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didih
Nasrun, dkk (2015) menggunakan metodologi sebagai berikut dalam penelitiannya, Tahap pembuatan atau metodologi ialah proses produksi bahan bakar yaitu dari limbah kantong plastik jenis kresek dengan menggunakan metode pirolisis dan tahap analisis adalah tahap menganalisa nilai kalor, titik nyala (flash point), kadar abu, kadar air dan analisa komposisi yang terkandung dalam produk bahan bakar. Berat sampel 500 gram dan ukuran 1-2 cm2 . Suhu pirolisis: 2600C, 2700C, 2800C, 2900C dan 3000C dan waktu pirolisis :0, 15, 30, 45, 60 menit. Setelah bahan bakar yang diperoleh diambil untuk dianalisa nilar kalor, titik nyala (flash point), kadar abu, kadar air dan analisa komposisi.
Berdasarkan penelitian yang Nasrun, dkk(2015) lakukan diperoleh lah kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai kalor yang diperoleh dari hasil perhitungan komposisi kimianya sebesar 10.541,75 kkal/kg
2. Titik nyala dari beberapa sampel produk yang didapat memenuhi standar mutu bahan bakar minyak di Indonesia, diantaranya yang paling mendekati titik minimum pada suhu pirolisis 3000C yaitu 57,50C. Jurnal Energi Elektrik Volume IV Nomor 1 Tahun 2015 5 ISSN 2303 - 1360
3. Semakin tinggi suhu pirolisis maka semakin sedikit persen kadar air yang diperoleh yaitu berkisar antara 0,01 - 0,53 %.
4. Semakin tinggi suhu pirolisis maka semakin banyak pula persen kadar abu yang dihasilkan tertinggi pada suhu 3000C yaitu 0.26%, terendah pada suhu 2600C yaitu 0,01%.
5. Komposisi limbah kantong plastik jenis kresek dapat mempengaruhi pembentukan distribusi jumlah atom C senyawa hidrokarbon minyak pirolisis. Hasil dari analisa komposisi GC-MS diperoleh komposisi yang paling dominan adalah C12H24 yaitu sebesar 41,9%.
6. Nilai energi aktivasi yang didapat adalah 10.106,77 kj/mol
Dengan adanya penelitian-penelitian seperti ini dan juga upaya-upaya mengurangi pemakaian sampah plastik di masyarakat, semoga problema Sampah plastik yang mencemari lingkungan ini dapat segera terselesaikan dan kita dapat menyelamatkan lingkungan kita dari dampak-dampak yang ditimbulkan oleh Sampah plastik ini.



DAFTAR PUSTAKA


Karuniastuti, Nurhenu. 2003. Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Nasrun, dkk. 2015. Pengolahan Limbah Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis. Lhokseumawe: Universitas Malilkussaleh.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.