Green Technology yang
ada, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pengertian
dari Greentech adalah integrasi antara teknologi modern dan
ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan
masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan
sumber daya alam.
Teknologi hijau bertujuan untuk
menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia
tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang
cepat di planet bumi. Salah satu contoh alternatif teknologi konvensional yang
diterapkan guna mengaplikasikan konsep teknologi hijau adalah proses
pendaur-ulangan sampah, upaya ini dapat memberikan pengurangan yang signifikan
terhadap efek negatif pada lingkungan yaitu mengurangi jumlah limbah dan polusi
yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Konsep penerapan
teknologi hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama yang memilki
prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
Keberlangsungan
– Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan
tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam
Pendaur-ulangan
sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan
produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali
Pengurangan
Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah
pola produksi dan pola konsumsi.
Inovasi – Upaya
untuk mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi
kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
Viabilitas –
upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang
teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan
peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan.
Edukasi – Upaya
untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna
mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Penerapan
Ragam
atau tipe dalam penerapan konsep Green Technology di dunia didasarkan pada
prinsip-prisip utama pada Greentech . Konsep Greentech diterapkan untuk
membantu manusia dari teknologi yang paling sederhana hingga teknologi yang
paling mutakhir untuk mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomis dan ramah
lingkungan. Pada dasarnya konsep Greentech yang diterapkan dalam
menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan
proses, dan memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang
minimal. Hal ini selaras dengan prinsip yang ada di konsep Greentech.
Penggolongan Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan
penerapannya antara lain :
1. Energi
Menekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan
bahan bakar energi yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama sumber energi
fosil memiliki potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik
bagi lingkungan yaitu menghasilkan pencemaran karbon, hal ini akan berdampak
buruk bagi bumi apabila tidak diambil tindakan. Penerapan konsep Greentech
adalah untuk mengefisienkan tingkat penggunaan energi, mulai dari sistem
eksplorasi sumber energi, proses pengkonversian sumber tersebut menjadi energi
hingga terbentuknya energi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan adanya
efisiensi energi diharapkan pencemaran karbon dapat ditekan.
Solusi lain dari konsep Greentech adalah dengan mengganti sumber energi
dari fosil energi menjadi renewable energy atau energi terbarukan yang lebih
potensial, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui kembali. Renewable energy
merupakan konsep utama dalam penerapan Greentech di bidang energi, beberapa
contoh Renewable energy antara lain :
– Waste to Energy
– Biomass Enegy
– Hydro Energy
– Wind Energy
– Solar Energy
– Geothermal
Energy
Contoh Penerapan di Indonesia :
a. Penggunaan tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi
listrik
b. Penggunaan tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber
listrik
c. Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk bahan bakar (limbah
tanaman jarak, tebu, ketela, jagung)
2. Bangunan
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi
tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini
punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.
Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta
penggunaan energi terbarukan.
Hal-hal yang menyangkut bangunan ramah lingkungan adalah membangun
hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang diperlukan,
menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi arsitek sebagai “pengurus
bumi” (steward of the earth). Untuk strategi yang dapat diterapkan antara lain
pemanfaatan material berkelanjutan, efisiensi lahan, keterkaitan dengan ekologi
lokal, keterkaitan antara transit dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja,
serta efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi
lokal baik secara fisik maupun secara sosial.
Contoh penerapan konsep design Green Building :
a. Meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya alami
b. Meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan
mengefektifkan design bangunan
3. Chemistry
Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain
dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir
penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry lebih
berfokus pada usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan
memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan,
Environmental Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah
tercemar oleh substansi-substansi kimia.
Green Chemistry itu sendiri memiliki 12 asas, antara lain
1. Menghindari penghasilan sampah
2. Desain bahan kimia dan produk yang aman
3. Desain sintesis kimia yang tak berbahaya
4. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)
5. Penggunaan katalis
6. Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical
derivatives)
7. Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi
maksimum bahan mentah
8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman
9. Peningkatan efisiensi energi
10. Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai
11. Pencegahan polusi
12. Peminimalan potensi kecelakaan kerja
Contoh penerapan konsep Green Chemistry :
a. Vitamin C (asam askorbat) untuk proses
pembuatan polimer
b. Gula dan minyak sayur sebagai bahan
baku cat
c. Gula pati dan selulosa sebagai
bahan bakar
4.Nanotechnology
Green Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean technology yang
merupakan suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko kerusakan lingkungan
dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan produk nanoteknologi
serta untuk mendorong penggantian produk yang ada dengan produk nano baru yang
lebih ramah lingkungan.
Daftar Pustaka
Admin.2010.Teknologi Hijau:Generasiku
http://generasiku-2010.blogspot.com/2010/08/10-1.html
Geny,Anggita.2011.Teknologi Hijau:D3IPII
http://d3ipii-d3ipii.blogspot.com/2011/01/teknologi-hijau-green-technology.html
Solikhin,Yussup.2013.Teknologi Hijau:WordPress
https://yussupsolikhin.wordpress.com/2013/01/23/green-technology/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.