Kata Kunci : Pengurangan Emisi
Menurut Boedoyo (2008), bahwa emisi oleh
perbuatan manusia pada umumnya
disebabkan karena pembakaran carbon
yang terkandung pada energi fosil, baik
minyak bumi, gas bumi maupun batubara
untuk memenuhi kebutuhan manusia baik
di berbagai sektor perekonomian.
Pembakaran hutan pada umumnya sulit
dibuktikan karena tidak adanya bukti.
Dalam pelaksanaan kegiatan penurunan
emisi selain kegiatan penunjang, diperlukan
kegiatan yang langsung dapat menurunkan
emisi. Kegiatan yang langsung dapat
menurunkan emisi adalah kegiatan penanaman
(pembuatan tanaman) serta kegiatan
pencegahan deforestasi dan degradasi. Kajian profil emisi berdasarkan laporan
(SNC)
akan memperlihatkan sumber-sumber utama
emisi dan upaya penurunan emisi yang harus
dilakukan. Selanjutnya dilakukan identifikasi
kegiatan utama dan potensinya yang dapat
menurunkan emisi secara langsung sehingga
penurunan emisi dapat dikuantifikasikan,
sebagai masukan dalam penyusunan kegiatan
RAD. (Wibowo, 2013)
Upaya pengelolaan limbah POME
menghasilkan dua keuntungan bagi industri
kelapa sawit, yaitu keuntungan berupa tambahan
energi dan partisipasi dalam pengurangan emisi
gas rumah kaca. Upaya pengurangan emisi gas
rumah ini masih belum dihargai secara finansial. Program CDM (clean development mechanism)
maupun REDD (reduction emission deforestation
and degradation) masih jarang diaplikasikan di
sektor perkebunan sawit, namun upaya ini akan
meningkatkan promosi kegiatan sawit sebagai
kegiatan yang ramah lingkungan. Promosi ini
akan sangat berguna sebagai jawaban atas
kritikan berbagai pihak yang menuduh bahwa
kegiatan sawit cenderung anti konsevasi
lingkungan. (Santoso dkk, 2017)
Menurut Sasmita (2015), bahwa karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang mempunyai kontribusi besar terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Emisi karbondioksida tersebut merupakan komponen utama Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat memperbesar Efek Rumah Kaca (ERK). Efek rumah kaca ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu rata - rata permukaan bumi yang dikenal juga dengan pemanasan global. Oleh karena itu, diperlukan suatu perkiraan jumlah emisi karbon dioksida akibat pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi) atau yang lebih dikenal dengan carbon footprint.
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mereduksi emisi gas CO adalah dengan
penggunaan bahan bakar altemative Methanol. Pemilihan Methanol atau Methyl Alkohol ( CftrbH
) didasarkan pada beberapa karakteristik yang dimiliki sebagai bahan bakar pada motor batcar yang
memiliki performansi tinggi dan mengahasilkan tingkat racun dan senyawa emisi gas buang yang
lebih rendah. Methanol dapat dihasilkan juga pada tingkat harga yang sebanding dengan primium
yang diproduksi dari gas alam dan dapatjuga dihasilkan dari batubara. (Irawan, 2008).
Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca merupakan penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh pencemaran udara. Emisi gas rumah kaca disebabkan oleh zat yang berbahaya dan cukup merugikan maka dari itu Indonesia sudah melakukan beberapa cara untuk mengantisipasi emisi dan mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama di bidang industri. tetapi dalam kehidupan sehari hari pun kita harus ikut mengurangi emisi gas rumah kaca walaupun dengan hal-hal kecil.
Daftar Pustaka
- Boedoyo, M.S. 2008. Penerapan Teknologi Untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. XI. No. 1, Januari 2008. Pp 9-16. Dalam file:///C:/Users/ASUS/Downloads/527-2071-1-PB.pdf (diakses tanggal 18 Desember 2018)
- Irawan, RM. B. 2008. Pengaruh Methanol Terhadap Pengurangan Emisi Gas Buang Carbon Monoksida Pada Kendaraan Motor Bensin. Jurnal Unimusa. Vol. 6. No. 1, Juni 2008. Pp 39-47. Dalam https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jtm/article/view/616/668 (diakses tanggal 18 Desember 2018)
- Santoso, Arif D., N. Suwedi., R.A Pratama dan J.P Susanto. 2017. Energi Terbarukan dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Dari Palm Oil Mill Effluent. Jurnal Energi Terbarukan dan Pengurangan Emisi. Vol. 18. no. 1, Januari 2017. Pp 88-95. Dalam file:///C:/Users/ASUS/Downloads/956-2454-4-PB.pdf (diakses tanggal 18 Desember 2018)
- Sasmita, Aryo. 2015. Pengaruh Kegiatan Car Free Day di Pekanbaru Untuk Pengurangan Emisi Karbon Dari Kegiatan Transportasi. Jurnal Purifikasi. Vol. 15. No. 2, Desember 2015. Pp 75-79. Dalam https://purifikasi.id/index.php/purifikasi/article/view/27/25 (diakses tanggal 18 Desember 2018)
- Wibowo, Ari. 2013. Kajian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kehutanan Untuk Mendukung Kebijakan Perpres No. 61/2011. Jurnal Kajian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Vol. 10. No. 3, Desember 2013. Pp 235-254. Dalam http://www.forda-mof.org/files/Analisis_Kebijakan_10.3.2013-4._Ari_Wibowo.pdf (diakses tanggal 18 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.